Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

KEBAHAGIAN ALA SOPIR TAXI

greeny's picture

Seperti biasa, tiap akhir bulan pasti nyetor wajah ke hypermart (bukan promosi), apalagi kalau bukan belanja bulanan (maklumlah anak kost). Mampir sebentar ke foodcourt, memuaskan kerinduan menikmati segelas chocomint. Setelah belanja sesuai dengan list yang tertulis di kertas (kudu dilist, kalo ga bisa over and overrr belanjanya),

mulai dech celangak celinguk cari taxi.

 

Q         : bang , narik ga? Anterin dunk

Sopir    : mw kemana neng?

Q         : ke x bang

Sopir    : oh, ke situ ya neng, ga usah pake argo ya diketok aja  rp x

Q         : yach, si abang , seperti saya orang baru aja, itu mah kemahalan (jurus tawar menawar mulai diluncurkan, ini namanya seni , hehhehe)

Sopir    : ya gimana ya neng, memang sudah segitu dari sononya

Q         : dari sono gmn bang? Wong kemarin juga baru naik taxi, dari sini juga, mau ga bang?

.....................................

Berlanjut ke sopir taxi yang lain J

Sopir    : neng, maunya kemana?

Q         : ke x bang

Sopir    : yaudah atuh, sok naik

Q         : serius bang? Pake argo atau diketok?

Sopir    : seperti biasa ajalah

…………………………

Percakapan berlangsung di dalam taxi

Adequ  : kak, jangan lewat gang di samping rumah sakit itu, gelap dan mengerikan, lurus aja (secara udah jam 10 lewat, agak-agak gimana gitu)

Sopir    : jangan takut neng, kalo saya sopirnya mah aman

Q         : bang, sapa namanya?

Sopir    : hari neng

Q         : hariyanto?

Sopir    : neng, berhubung saya orang sunda, jadi cukup Hari saja, lain kali kalo Jawa, baru deh hariyanto namanya

Q         : owh, gtu yak. Koq baru tau eke

…………………………

Hari      : neng, koq sendiri aja berdua aja belanjanya? Ga takut gitu, malam-malam begini?

Q         : ngapain harus takut bang, kan udah gede ini

Hari      : ya kan lebih seneng kan kalo ditemani suaminya

Q         : (idih, ni sopir pa  ga tau ya eke jomblowati?)....hmm blom menikah bang

Hari      : waduh koq blom menikah sih neng

Q         : (dengan sedikit naik nadanya), memang napa bang klo blom menikah

Hari      : kalo menikah kan lebih bahagia neng, ga ada yang dipikirin lagi

Q         : (sapa bilang? Ada ada aja ni sopir)

Hari      : udah neng, jangan lama-lama, buruan nikah

Q         : (ini kalimat sama yang  kesekian kalinya aku dengar, mood jadi ga enak)

.....................................

Mending ganti topik, daripada si Hari bicarain pernikahan

Q         : bang, sejak kapan narik?

Hari      : sejak dari tadi neng

Q         : yeee, kalo itu mah semua juga tau. Maksud aku tu sudah berapa tahun narik?

Hari      : ada 3 tahun lebih neng

Q         : ga berniat cari kerjaan lain gitu?

Hari      : udah coba berkali-kali neng, ganti profesi , tapi narik taxi lah yang paling bahagia

Q         : paling bahagia??

Hari      : heeeh neng, bahagianya tu ya, ga diperintah perintah, yang penting mah setorannya, trus lagian perusahaan ga matok harus narik sekian hari. Jadi saya mau rajin atau malas, ya tanggung jawab saya, ga diperintah perintah bos gitu. Ya saya bebas tapi punya tanggung jawab gitulah neng

Q         : oh

Hari      : Cuma mah neng, kali lebih bahagia klo bisa pulangnya sore gitu, jam 3 ato jam 4, bisa ngobrol, ngumpul-ngumpul sama tetangga.

...........................................

Q         : bang, depan belok kiri yak

Hari      : neng, yang tinggal di sini mah bahagia ya hidupnya

Q         : diliat dari mananya?

Hari      : ya rumahnya bagus bagus, sepertinya kaya-kaya. Pasti deh bahagia hidupnya

Q         : sapa bilang bang, bahagia itu mah ga bisa dibeli sama uang

Hari      : iya juga si neng

..........................................

Q         : bang, ini ongkosnya

Hari      : tulus ga nih ngasi tambahan? Saya ga usah dikasi lebih kalo ga tulus

Q         : tulus koq bang, lain kali ktemu lagi yang. Sukses nariknya

Hari      : makasih neng, nanti kalo belanja cari aja saya, pasti beres

............................................

Huffffffffff, panjang ye percakapannya J

Tapi intinya itu, melalui percakapan dengan si pak Hary sopir taxi, setidaknya bahagia itu menurutnya : kerja ga diperintah perintah, menikah, punya waktu ngobrol dengan tetangga, punya uang banyak (rumah, mobil......)

 

Jadi tertarik juga untuk ngulik apa itu bahagia menurut Firman Tuhan (sekalipun ga dalam-dalam amat)

 

Di dalam Perjanjian Lama :

 

Ayub 9:25 Now my days are swifter than a post: they flee away, they see no good. (KJV)

Ams 3:17 Her ways are ways of pleasantness, and all her paths are peace.(KJV)

 

towb {tobe} (bahasa Ibrani)

Meaning: adj 1) good, pleasant, agreeable 1a) pleasant, agreeable (to the senses) 1b) pleasant (to the higher nature) 1c) good, excellent (of its kind) 1d) good, rich, valuable in estimation 1e) good, appropriate, becoming 1f) better (comparative) 1g) glad, happy, prosperous (of man's sensuous nature) 1h) good understanding (of man's intellectual nature) 1i) good, kind, benign 1j) good, right (ethical) n m 2) a good thing, benefit, welfare 2a) welfare, prosperity, happiness 2b) good things (collective) 2c) good, benefit 2d) moral good n f 3) welfare, benefit, good things 3a) welfare, prosperity, happiness 3b) good things (collective) 3c) bounty

Origin: from 02895; TWOT - 793a

Usage: AV - good 361, better 72, well 20, goodness 16, goodly 9, best 8, merry 7, fair 7, prosperity 6, precious 4, fine 3, wealth 3, beautiful 2, fairer 2, favour 2, glad 2, misc 35; 559

 

Psalm 68:6 God setteth the solitary in families: he bringeth out those which are bound with chains: but the rebellious dwell in a dry land. (KJV)

 

 

kowsharah {ko-shaw-raw'} – bahasa Ibrani

Meaning: 1) prosperity 2) (TWOT) singing

Origin: from 03787; TWOT - 1052a; n f

Usage: AV - chains 1; settle down, abide, dwell -- Qal 1. settle down to abide: a. of pers.: encamp; settle permanently; settle down (to remain); esp. at rest, peace, in security; land of Egypt (remaining undisturbed). b. of animals; Pi. 1. make settle down, establish. 2. make to dwell:  n.m. dwelling. (pg 1015)

 

Di dalam Perjanjian Baru :

 

James 1:25 But whoso looketh into the perfect law of liberty, and continueth therein, he being not a forgetful hearer, but a doer of the work, this man shall be blessed in his deed. (KJV)

 

makarios {mak-ar'-ee-os} – bahasa Yunani

Meaning: 1) blessed, happy

Origin: a prolonged form of the poetical makar (meaning the same); TDNT - 4:362,548; adj

Usage: AV - blessed 44, happy 5, happier 1; 50

 

Ef 6:3 That it may be well with thee, and thou mayest live long on the earth. KJV

 eu {yoo} – bahasa Yunani

Meaning: 1) to be well off, fare well, prosper 2) acting well

Origin: neuter of a primary eus (good);; adv

Usage: AV - well 3, well done 2, good 1; 6

 

KONKLUSI :

  1. Sebagai orang yang percaya kepada Tuhan, maka arti kebahagian itu tidak bisa dipisahkan maknanya dari sumber kebahagiaan itu sendiri yaitu Tuhan.
  2. Karena bahagia itu tidak pernah bisa terpisah dari sumbernya, maka manusia akan hidup dalam kebahagian ketika ia mencari dan menaruh pengharapan kepada sumbernya
  3. di dalam pengharapan itu, harus ada sikap iman (Ibrani 11:1) secara total, juga ketaatan total
  4. jadi kebahagiaan itu adalah anugrah Tuhan yang mendatangkan sukacita, kepuasan, kecukupan, keberhasilan, kenyamanan, keamanan, kekuatan, keindahan, kesehatan , berkat (sempurna), jaminan sempurna, bagi mereka yang mau belajar menyadarinya, menaatinya, mengimaninya dan mau menerimanya.

 

 

 

joli's picture

Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah

KONKLUSI :

  1. Sebagai orang yang percaya kepada Tuhan, maka arti kebahagian itu tidak bisa dipisahkan maknanya dari sumber kebahagiaan itu sendiri yaitu Tuhan.
  2. Karena bahagia itu tidak pernah bisa terpisah dari sumbernya, maka manusia akan hidup dalam kebahagian ketika ia mencari dan menaruh pengharapan kepada sumbernya
  3. di dalam pengharapan itu, harus ada sikap iman (Ibrani 11:1) secara total, juga ketaatan total
  4. jadi kebahagiaan itu adalah anugrah Tuhan yang mendatangkan sukacita, kepuasan, kecukupan, keberhasilan, kenyamanan, keamanan, kekuatan, keindahan, kesehatan , berkat (sempurna), jaminan sempurna, bagi mereka yang mau belajar menyadarinya, menaatinya, mengimaninya dan mau menerimanya

Dear Greeny..

Setiap kali berbicara bahagia selalu teringat standart bahagia yang diucapkan Tuhan Yesus waktu khotbah di bukit..

Soo untuk kesimpulan no 4 : benarkah.. kebahagiaan itu adalah anugrah Tuhan yang mendatangkan sukacita, kepuasan, kecukupan, keberhasilan, kenyamanan, keamanan, kekuatan, keindahan, kesehatan , berkat (sempurna), jaminan sempurna, bagi mereka yang mau belajar menyadarinya, menaatinya, mengimaninya dan mau menerimanya ???

bukankah seperti yang kita rasakan, baik itu penyakit, kemiskinan, kegagalan.. bukan lah hal yang dapat menghambat kebahagiaan, bila memang sang bahagia hendak menghampiri kita, ketika kita tetap melekat kepada Sang Sumber bahagia..

Menurut Joli, kemelekatan kepada Sang Sumberlah,  itu sudah  CUKUP, untuk membuat kita bahagia..

 

Mat. 5:3    "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
Mat. 5:4    Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur.
Mat. 5:5    Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.
Mat. 5:6    Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.
Mat. 5:7    Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.
Mat. 5:8    Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.
Mat. 5:9    Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.
Mat. 5:10    Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
Mat. 5:11    Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat.
Mat. 11:6    Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku."
Mat. 13:16    Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar.

glitter's picture

Mat 5:3 BlessedG3107 are theG3588 poorG4434 in spirit

 

 

Mat 5:3

Blessed are the poor in spirit! For theirs is the kingdom of Heaven.

Mat 5:3

BlessedG3107 are theG3588 poorG4434 in spirit:G4151 forG3754 theirsG846 isG2076 theG3588 kingdomG932 of heaven.G3772

poor in our human spirit

greeny's picture

@joli: matur nuwun :)

melekat kepada Sang sumber, itulah sumber kebahagiaan itu (setuju Joli)

trims, dah dipoles lagi jadi muanteph (emg tulisanku blom dalem)

 

tapi kalo diliat sekarang mah, orang kebanyakan lebih banyak pandangannya tertuju kpd apa yg ada di dalam dunia, hati pun melekat di sana. jadi tak heran semakin banyak orang akhirnya kehilangan pegangan alias menjadi stress, tak jarang mengakhiri hidup "karena melekat pada hal yang salah"

 

sekali lagi matur nuwun joli

 

salam