Puisi

Waktu itu aku kembali bercerita

Tuhan, Engkau membuat aku mengetahui dan merasakan

Engkau membuat aku selalu merasa berbahagia

Tapi Kau terkadang membuatku sedih sekali

dan tidak bisa memercayai kejadian ini

sepiku … sendiriku …
membekukanku … menenggelamkanku …

Mereka mengatakan aku bukan siapa-siapa
Mereka mengatakan aku tidak bisa apa-apa
Mereka mengatakan aku hanya tinggal terima
Mereka mengatakan aku bukan gadis luar biasa

aku ada disini

ingin curhat denganMu
berbagi luka bersamaMu

Aku benci menunggu...
Karena menunggu membuatku diam terpaku...
Menunggu membuatku lumpuh dan layu...
Menunggu bagaikan sebuah perjalanan tanpa tahu arah dituju...

Aku benci menanti...

Pagi ini suara lembut itu menghampiri diriku

aku terduduk dan menghela nafas dalam

disamping pelukan dan bantal semalam

 Ia menyapaku dengan lembut

Aku termenung dan berpikir

C-upido adalah dewi cinta yang meluncurkan panah asmara
I-nilah kebodohan insan manusia yang ditipu kisah legenda
N-amun, ketika pencerahan dari Tuhan datang menyapa
T-ahulah kita, Allahlah yang menyediakan Adam seorang Hawa
A-kankah kita mengingkari bahwa Dia yang mempertemukan kita? 

Ketika mereka berbicara tentang cinta,
Aku hanya diam membisu……… 

Pakailah matamu untuk melihat
Pakai juga mata hatimu untuk melihat

DENOMINASI...

Apa salahnya jadi Lutheran...

apa salahnya jadi Anglikan... 

Apa salahnya jadi Karismatik...

Apa salahnya jadi Pentacost...

Baptist, Advent, even Catholics...

5. 

Barangkali aku lagi romantis

Dan semoga ini tak lagi jadi tragedi

Hanya sebilah pedang atau seteguk racun

Memang sudah kugantung di atas dinding disitu 

Is it in my complexion?

or

Is it in how wide my eyes are?

or may be

It is in my surname?

Oh. . . may be  

It is in the people I know?

I don't know. . .

hari belum senja
tapi langkahku hampir berakhir
jangan menangis
aku bahagia
ternyata semua masih menantiku

Angin semakin dingin
Malah semakin keras
Sedang malam kian kelam
Seakan menelan segenap daya

suatu hari...

pernah kurenungi…
adakah seorang insan yang mengerti..
apakah arti kehidupan ini…

Aku hanyalah sebatang pensil di tangan Tuhan. Biarlah pensil ini dipakai Tuhan. Untuk menuliskan apapun yang IA kehendaki. 

I take this poetry from the movie tittled Akelaah and the Bee... it's a nice movie... it is about a girl who has to face her life...

"Our deepest fear is not that we are inadequate...

May I came nearer until you feel my present

You are there I know. I would like you know I am there also with you

KAPAN KITA MAU BERTOBAT?

kataku...

Kita sudah lama kenal Tuhan Yesus...

Kita sudah lama jadi umat Kristen...

Kita sudah sering pergi ke Gereja...

Kita sudah sering menyaksikan