Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Jika aku adalah Firaun
sehabis membaca tulisan Deta yang katanya JF sesat (hehehe) aku membayangkan kalo aku berada pada posisi Firaun. aku ga tau pas Firaun masih berkuasa apakah PL udah mulai ditulis, khususnya kitab kejadian dan keluaran. tapi aku berfikir, di keluaran 7:3 (BIS)----
Tetapi Aku akan menjadikan raja keras kepala. Ia tidak akan mempedulikan engkau, sekalipun Aku mendatangkan banyak bencana di Mesir.
aku membayangkan, jika waktu itu (Firaun masih hidup) terus dia baca ayat di atas, kira-kira dia mencak-mencak ga ya ama Tuhan?? hehehe...
***
seringkali aku baca di pasar klewer, banyak temen-temen yang "aku menangkap" berpendapat bahwa Allah hanya menciptakan yang baik-baik aja. ga ada yang jelek, ga ada yang jahat yang diciptakan oleh Tuhan.
bagi aku pribadi, Tuhan adalah Tuhan yang kita ga pernah tahu, seperti halnya Firaun yang dijadikanNya keras kepala untuk memproses bangsa Israel pilihanNya, mungkin bagi bangsa Israel Firaun adalah "sesuatu" yang jahat, sesuatu yang "menurut paragraf pertama bagian kedua tulisan saya ini" tidak pernah diciptakan Tuhan.
ada lagu pujian yang dulu dinyanyikan Nikita, lagu itu berisi permohonan kepada Tuhan agar hidup kita dijadikan alat bagiNya. yang jadi pertanyaannya adalah, apakah alat hanya berupa sesuatu yang "baik-baik saja"?? kalo "alat" seperti Firaun, apakah kita bisa bersyukur?? bersyukur karena dijadikan alatNya????
but the one who endure to the end, he shall be saved.....
- Anak El-Shadday's blog
- Login to post comments
- 4101 reads
tulisan deta itu lucu benernya....
baca tulisan deta yang menginspirasi blog ini, gue cuma nyengir.
gue merasa bahwa andai gue hidup di jaman ketika kitab ratapan ditulis, dan katakanlah gue merasa kenal dengan Tuhan seperti saat ini, tulisan gue mungkin akan lebih sadis lagi. dan andai sekian ribu tahun tulisan gue ditemukan dan dianggap sebagai bagian dari alkitab, maka mungkin deta akan lebih hardcore lagi menulis blognya, hahahaha :-)
tapi gue setuju, dalam hidup gue yang seumur jagung ini, ada masa-masa dimana gue memang memandang Dia sebagai musuh dan gue berusaha untuk berperang melawan Dia walau gue pun sadar bener bahwa gue pasti kalah (secara Dia itu Tuhan).
kembali ke blog ini, tentang firaun, gue yakin seyakin2 nya bahwa andai dia somehow bisa melihat bahwa ada Suatu Pribadi yang membela para budaknya (bangsa israel) dengan sebegitu dahsyatnya, sampai2 seluruh dewa2 mesir yang dia sembah tidak bisa berbuat apa2... andai dia bisa melihat semua itu... dan tidak malah lantas mengejar bangsa israel saat itu... mungkin akan ada catatan bagus di alkitab tentang dia (sekali lagi ini cuma "andai").
Deta dan Firaun
Nogmong-ngomong soal Firaun, Debu tanah yang selama ini mengagul-agulkan KEHENDAK BEBAS manusia dan MENUDUH penganut Predestinasi MEMFITNAH Tuhan karena menetapkan manusia menjadi jahat PASTI akan menafsirkan ayat dibawah ini. Dia pasti akan bilang, Karena Allah TAHU bahwa Firaun akan mengeraskan hatinya, maka Allah pun lalu mengeraskan hati Firaun.
Tetapi Aku akan mengeraskan hati Firaun, dan Aku akan memperbanyak tanda-tanda dan mujizat-mujizat yang Kubuat di tanah Mesir. Keluaran 7:3
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
@ Hai dan Firaun
Sepertinya anda mulai mengenal saya ya...
Alkitab memang ditulis dengan berbagai PERSPEKTIF, itu sebabnya kelihatan kontradiktif !
Kitab Keluaran dan Roma memang menulis tentang Firaun dengan perspektif demikian bahwa Allah yang mengeraskan hati Firaun, tetapi I Samuel 6: 6 ditulis dengan PERSPEKTIF yang lain:
I Samuel 6:6 Mengapa kamu berkeras hati, sama seperti orang Mesir dan Firaun berkeras hati? Bukankah mereka membiarkan bangsa itu pergi, ketika Ia mempermain-mainkan mereka?
Banyak ayat dalam Alkitab yang memperingatkan supaya kita jangan mengeraskan hati, antara lain:
Yeremia 5:3 Ya TUHAN, tidakkah mata-Mu terarah kepada kebenaran? Engkau memukul mereka, tetapi mereka tidak kesakitan; Engkau meremukkan mereka, tetapi mereka tidak mau menerima hajaran. Mereka mengeraskan kepalanya lebih dari pada batu, dan mereka tidak mau bertobat.
Amsal 28:14 Berbahagialah orang yang senantiasa takut akan TUHAN, tetapi orang yang mengeraskan hatinya akan jatuh ke dalam malapetaka.
Kalo anda dan para penganut predestinasi PERCAYA bahwa Allah memang MENGERASKAN hati Firaun, ya saya tidak bisa melarang.. Itu mutlak FREE WILL anda !
Tetapi menurut saya, sangat aneh dan menggelikan..
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
intinya bersyukur ?
ehm... om aes bilang : "apakah alat hanya berupa sesuatu yang "baik-baik saja"?? kalo "alat" seperti Firaun, apakah kita bisa bersyukur?? bersyukur karena dijadikan alatNya???? "
wah, dari mulai pagi nobie ada dilapak ini. nobie belum menemukan jawabannya. apakah nobie harus bersyukur karena sudah di jadikan "alat " atau orang yang dikirimkan "alat" yang bersyukur karena nobie ?
ehm... setidaknya kita harus bersyukur dalam segala hal...........
maaf.. bie kurang pintar
Tuhan selalu beri yang terbaik
Walaupun menurut manusia buruk ... firaun dijadiin keras kepala, sampe akhirnya mati. mungkin itulah yang terbaik yang Tuhan lakukan ... terimalah!! terimalah!! walau kita protes, kehendaknya yang jadi ... Tuhan bisa terima atau tolak protes kita, terserah Tuhan deh!!
@luky
terus diem aja gitu?? bener kmu bisa????
but the one who endure to the end, he shall be saved.....
but the one who endure to the end, he shall be saved.....
@ om aes ^^
terus diem aja gitu?? bener kmu bisa????
seandainya saja pertanyaan itu ditujukan kepada nobie, maka jawaban nobie adalah : " harus bisa ! "
maaf.. bie kurang pintar
@ nobi
maksa dunk hehehe... kalo buat aku sendiri masih blum tau, kalo terlalu berat mungkin ya ga bs... ^_^
but the one who endure to the end, he shall be saved.....
but the one who endure to the end, he shall be saved.....
takaran yang passs
ehm.. itu terkesan memaksa ya ? tapi bukankah segala sesuatu yang berasal dariNya adalah baik ?
klo gtu coba gimana klo om aes ada di posisi Ayub ? Ayub saja bisa, kenapa om aes bilang ga bs... ^_^ ???
maaf.. bie kurang pintar