Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Jalan Keselamatan Kekristenan---- Pandangan seorang Vantillian
Misteri Dua Jalan Keselamatan dari tulisan Hai-hai telah memunculkan berbagai pertanyaan yang cukup serius dalam jantung doktrin Kekristenan. Apakah keselamatan dari Kristen adalah eksklusif? Apakah di luar kekristenan tidak ada keselamatan? Apakah keselamatan kita bergantung dari kata “Kristen” dan “Gereja”? Persoalan ini telah digumulkan oleh ahli teologi sehingga terdapat berbagai macam pandangan tentang keselamatan dalam kekristenan. Berbagai istilah muncul dalam melabeli suatu pandangan tertentu. Mulai dari inklusivisme, pluralisme, eksklusivisme sampai istilah sinkretisme dan universalisme. Apakah kebenaran Allah itu inklusif, pluralis atau eksklusif? Apakah Iman Kristen adalah yang paling benar di antara semua iman kepercayaan lain?
Dalam buku “Four View of Salvation” dari penerbit CounterPoints, para editor membagi pandangan keselamatan kekristenan menjadi 4 macam :
1. Pluralisme : paham yang mengganggap bahwa selain kekristenan, keselamatan juga terdapat dalam kepercayaan yang lain. Semua kepercayaan di dunia akan memimpin ke dalam keselamatan. Tokoh yang terkenal dari pandangan ini adalah John Hick.
2. Inklusivisme : paham yang menganggap bahwa iman Kristen juga terdapat dalam kepercayaan lain, dalam arti keselamatan dengan “cara” Kristen juga meliputi cara keselamatan kepercayaan lain. Pandangan ini meskipun mengakui Yesus adalah satu-satunya Jalan keselamatan, tetapi tidak mengingkari adanya “jalan keselamatan kekristenan” dalam sejarah kepercayaan yang lain. Pada akhirnya akan disatukan dalam Pribadi Yesus. Tokoh yang memegang pandangan ini adalah Clark Pinnock, Billy Graham, C.S Lewis
3. Partikularisme : paham eksklusif bahwa keselamatan dari iman Kristen adalah berbeda total dari iman kepercayaan lain. Hanya iman kepada Kristus yang selamat. Partikularisme dibedakan menjadi pendekatan pasca-pencerahan dan pendekatan berdasarkan bukti.
Pendekatan pasca-pencerahan ( Post Enlightenment Approach ) dipegang oleh Alister McGrath, teolog dari Oxford menyatakan bahwa kedaulatan Allah dalam keselamatan diwujudkan dalam diri Yesus, tetapi tidak menutup kemungkinan orang yang tidak diinjili akan selamat karena kasih karunia Allah.
Pendekatan berdasarkan bukti ( Evidentialist Approach ) menyatakan Hanya dalam Kristus seseorang diselamatkan, jadi yang tidak pernah mendengar nama Yesus akan binasa.
Mari kita tinjau dua point penting berkenaan dengan istilah keselamatan di atas :
KESELAMATAN BERDASARKAN “SYARAT”
Keselamatan seorang percaya BUKAN ditentukan dari apakah dia menjadi anggota gereja atau tidak. “Tidak ada keselamatan di luar gereja” adalah semboyan yang harus diuji dalam terang Alkitab. Apa yang dimaksud dengan gereja? Apakah Yesus dapat diberitakan di luar gereja?
Keselamatan ditentukan dari TINDAKAN Allah, bukan tindakan manusia. Allah memilih menyatakan keselamatan melalui sejarah suatu bangsa yaitu bangsa Israel. Supaya orang pilihan dapat dipilih dalam sejarah umat manusia. Sesungguhnya pilihan atas Israel adalah pilihan atas orang pilihan. Tetapi apakah di luar bangsa Israel, tidak ada keselamatan? Hubungan antara analogi “Israel” dan “Gereja” adalah analogi pilihan orang percaya. Siapakah warga Israel? Siapakah anggota gereja? Apakah kalau kita termasuk di dalam warga Israel ataupun anggota gereja, kita akan mendapatkan keselamatan? Bukankah ketika kita mengklaim kalau seseorang itu pasti akan masuk ke neraka karena tidak terdaftar dalam suatu keanggotaan gereja ataupun tidak pernah bersinggungan dengan kata “Israel”, atau “kristen”, maka itu adalah pandangan yang berbahaya sekaligus adalah suatu bentuk pemutlakan diri? Karena itulah ketika Stephen Tong ditanya apakah Konfucius masuk surga atau neraka, beliau tidak menjawab dengan kemutlakan pandangannya bahwa Konfucius pasti masuk neraka. Itu adalah HakNya Tuhan. Tetapi ada segelintir orang yang mengganggap dirinya mutlak sehingga bisa mengklaim Konfucius masuk neraka, bahkan sudah pernah mengadakan 5 kali seminar untuk membantah seminar Filsafat Asia Stephen Tong. Bagaimanakah pandangan segelintir orang tersebut? Saya tidak tahu karena tidak pernah mendengar maupun membaca makalah seminar tersebut.
Keselamatan orang Kristen ditentukan dari syarat Allah. Allah membuat syarat keselamatan bagi manusia yang dipenuhi didalam DiriNya sendiri. Allah memenuhi syaratNya sendiri. Tidak ada yang berhak mengklaim syaratNya. Alkitab jelas menyatakan bahwa Yesus adalah PUNCAK penyataan Allah dalam sejarah keselamatan manusia. Tidak ada Juruselamat yang lain. Satu-satunya Juruselamat di dalam dunia. Karena itu, kita harus mengabarkan kabar Injil ini kepada semua bangsa. Tetapi yang menjadi permasalahan adalah : Sebelum Yesus datang, apakah konsep keselamatan dari bangsa Israel adalah sama dengan konsep keselamatan bangsa lain? Dengan cara bagaimanakah bangsa Israel mengenal JuruselamatNya? Dengan cara bagaimanakah penyataan keselamatan (anugerah khusus) bisa dimengerti oleh bangsa Israel? Apakah anugerah khusus tidak diberikan kepada bangsa lain? Hampir semua teolog Kristen meyakini demikian. Hal yang paling susah dimengerti dari konsep ini adalah munculnya tokoh yang mewakili adanya penyataan Allah pada bangsa lain dalam ALkitab. Seperti Melkisedek. Siapakah Melkisedek? Apakah dia adalah tokoh khayalan? Ataukah jelmaan dari Kristus? Darimanakah dia berasal? Abraham adalah Bapa bangsa Israel. Tetapi ada tokoh lain yang Abraham harus memberikan persepuluhannya, yaitu Raja Salem, Melkisedek. Misteri ini adalah misteri penyataan Allah. Apakah Allah membuat pengecualian terhadap wahyuNya? Jelas Melkisedek adalah seorang yang mengenal Allah Yang Maha Tinggi. Seandainya ada bangsa lain dapat mengenal penyataan khusus ini, mengapa kebenaran ini merupakan suatu pengecualian dalam teologi Reformed?
KEBENARAN ALLAH : Inklusif dan Eksklusif
Kisah
10:34 Lalu mulailah Petrus berbicara, katanya: "Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang.
10:35 Setiap orang dari bangsa mana pun yang takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya.
10:36 Itulah firman yang Ia suruh sampaikan kepada orang-orang Israel, yaitu firman yang memberitakan damai sejahtera oleh Yesus Kristus, yang adalah Tuhan dari semua orang.
Kebenaran Allah bersifat eksklusif. Dalam arti Eksklusif terhadap kebenaran manusia. Kebenaran Allah adalah antitesis dari kebenaran manusia. Manusia berusaha mendirikan kebenarannya sendiri, sehingga kebenaran manusia bersifat eksklusif terhadap kebenaran Allah. Karena kebenaran Allah adalah kebenaran sejati, maka keeksklusifannya adalah MUTLAK bertentangan dengan kebenaran manusia. Memahami hal ini membuat kita harus menguji terus menerus apakah kebenaran yang kita pegang adalah kebenaran Allah? Kalau memang benar adalah kebenaran sejati, maka pemahaman kita harus bersifat eksklusif terhadap segala kebenaran dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan standar Alkitab. Keeksklusifan iman Kristen membuat kita tidak berkompromi terhadap ketidakbenaran. Perintah Allah mengikat secara mutlak. Tidak boleh menyembah berhala adalah hal yang mutlak, karena menimbulkan murka dari Allah.
Keselamatan Kristen adalah eksklusif dalam arti Yesus mati dan menebus dosa manusia. Itu berarti karya Kristus di kayu salib adalah satu-satunya karya yang HANYA bisa memenuhi kemurkaan Allah. Itu adalah esklusif. Tidak ada karya lain dalam sejarah keselamatan bangsa lain yang bisa dibandingkan dengan karya Kristus. Karena itulah, kita terus memberitakan karya Kristus sebagai suatu antitesis bahwa keselamatan juga dapat diperoleh dari perbuatan/amal manusia. Tidak ada amal bakti yang bisa memenuhi murka Allah atas dosa manusia. Itulah konsep eksklusif dari kekristenan. Konsep anugerah dan iman. Konsep yang susah dimengerti dari sudut pandang otonomi kebenaran manusia, karena telah dicemari oleh dosa.
Apakah kebenaran juga bersifat inklusif? Setiap kebenaran yang dinyatakan lewat remah-remah kebenaran yang dipahami manusia, harus disatukan dalam kebenaran Tunggal. Itulah keinklusifan dari kebenaran. Segala kebenaran adalah kebenaran Allah adalah sebuah ungkapan bahwa kebenaran manapun di kolong langit ini, adalah bagian dari keeksklusifan kebenaran sejati. Dan itu berarti Kebenaran eksklusif adalah sekaligus kebenaran yang inklusif karena mencakup segala aspek keping kebenaran yang dipahami manusia. Apakah itu berarti keselamatan Kristen bersifat inklusif dan bukan eksklusif? Apakah keselamatan Kristen juga mencakup keselamatan dari kepercayaan lain? Apakah seseorang yang “bukan kristen” bisa memahami Yesus dari agama Kristen, kemudian diselamatkan? Apakah ada wajah Yesus di dalam kepercayaan lain? Ini adalah topic yang cukup serius dibahas, khususnya dalam masalah ekumene gereja. Bagaimana kita memahami ini?
Kembali kepada konsep keselamatan, atas dasar apakah kita diselamatkan? Bukankah kita diselamatkan karena kasih karunia Allah? Bukankah iman kita adalah anugerah? Allah menyelamatkan umat pilihanNya secara eksklusif dan inklusif. Secara eksklusif Allah menyelamatkan orang pilihanNya melalui Yesus Kristus. Secara inklusif Allah menyelamatkan setiap manusia ( umat pilihanNya ) dari segala bangsa dan kepercayaan lain yang mengenal penyataan kebenaran Allah. Bagaimana dengan orang yang belum pernah mendengar Injil? Apakah dia akan selamat? Jika kita menerapkan konsep eksklusif keselamatan hanya melalui Yesus, maka dia tidak akan selamat. Tetapi dari sudut inklusif anugerah, maka orang tersebut kemungkinan selamat. Bagaimana titik temunya? Bukankah hanya lewat Yesus, seseorang baru bisa datang kepada Bapa? Bukankah juga, hanya Yesus yang menarik domba-dombanya dari segala bangsa untuk ikut denganNya? Bukankah semuanya adalah anugerah? Bukankah keselamatan orang percaya sebelum datangnya Yesus Kristus adalah akibat pemilihan Allah? Siapakah yang dipilih? Apakah hanya bangsa Israel? Tentu tidak. Keselamatan hanya melalui Yesus TIDAK BERARTI kalau BELUM pernah mendengar nama Yesus TIDAK AKAN selamat. Keselamatan melalui Yesus berarti bahwa jalan keselamatan Allah adalah melalui Allah sendiri, bukan dari manusia (ciptaan). Siapakah yang tahu bahwa seseorang akan binasa karena belum pernah mendengar nama Yesus? Tidak ada. Tetapi satu hal yang pasti, saya tidak akan mengklaim sesuatu yang bukan merupakan kemutlakan saya, seperti ada pendeta yang berani mengklaim bahwa Kong Hu Cu pasti masuk neraka. Semoga Tuhan mengampuni kita semua.
- Vantillian's blog
- Login to post comments
- 8007 reads
berpegang pada Alkitab
berpegang pada Alkitab sebagai standard hidup orang percaya, saya punya pemahaman....agama boleh banyak, nabi boleh banyak, bahkan rasul pun boleh banyk...tetapi KESELAMATAN HANYA DIDALAM YESUS KRISTUS
kalau orang jaman dulu, sblm Yesus kristus lahir, kan ada nabi2 Tuhan yang menyampaikan suara hati Allah utk orang2 jaman dulu, jika percaya...itu juga naik kesurga dna mendapatkan keselamatan kekal
EVERY DAY IS MIRACLE DAY
EVERY DAY IS MIRACLE DAY
@vanti
jadi gimana van? comment gue di blog lo terdahulu kayaknya belum ada jawaban nya yah? ato... udah dan gue lewatkan? :-)
Nis, sori...
Nis, sori...akhir ini agak sibuk, loe tahulah sendiri...Baru balik dari Jakarta, lsg mission trip ke karimun, lalu persiapan ehm ehm...Semuanya..Tapi, wa uda balas nih komentnya..