Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Ioanes Rakhmat masih pendeta GKI?

henso's picture

Tanggal 22 Maret 2009 yang lalu, Ioanes Rahmat ( IR ) menulis di koran
Tempo sebuah artikel berjudul "MITOS SOLA SCRIPTURA".
Menurut doi, ada 6 alasan bahwa sola scriptura hanyalah mitos yang tidak
mungkin dterapkan.

Saya bertanya dalam hati :

1. Apakah doi masih pendeta GKI, yang kayaknya gereja itu masih beraliran reformed?

2. Apakah pandangannya mewakili pandangan gerejanya?

3. Apakah doi tidak kapok kapok menulis hal hal bertentangan dengan pandangan gerejanya? Padahal doi pernah ditegur gerejanya, bahkan gerejanya bikin surat edaran yang dilampiri dengan surat pengakuan salahnya IR sendiri.

Dari sini aku semakin yakin bahwa rasio adalah budak iman.

Karena doi emang gak percaya Alkitab sebagai Firman Allah yang tanpa salah (inerrant), maka doi mencari terus pembenaran untuk menyatakan keyakinannya itu.

 

joli's picture

@Henso.. memorandum pastoral

Dear Henso..

kelihatannya hal Ioanes Rahmat pernah di bahas di SS oleh Hai2.. di klik "Penghakiman Atas Kontroversi.."

GKI sudah menyikapinya, namun kelanjutannya bagaimana sudah tidak terdengar beritanya lagi..

henso's picture

Justru itu...

Justru aku lagi bertanya tanya sikap GKI sekarang.

Kalo memang pandangannya sangat bertentangan dengan gerejanya, mengapa masih dianggap sebagai pendeta GKI.

Nah, mungkin ada handai taulan yang tahu berita terbaru dari IR berkaitan dengan GKI?

Purnawan Kristanto's picture

Dilema

Pihak gereja dalam kasus ini berada dalam posisi dilematis. Di satu sisi IR adalah dosen STTJ yang memiliki kebebasan akademik. Sepanjang pemikirannya dapat dipertanggungjawabkan secara akademik, hal tersebut tidak menyalahi aturan.

Di sisi lain, dia adalah pendeta (Saya tidak tahu status dia. Apakah pendeta dengan tugas khusus atau pendeta yang melayani jemaat). Kalau statusnya yang pertama, persoalannya relatif kurang pelik. Namun jika dia melayani jemaat maka akan timbul persoalan karena hal tersebut akan diajarkan kepada kaum awam yang belum mengenal kaidah-kaidah akademis.

Nah Henso menyoroti dari sisi mana? Kalau dari sisi pendeta, itu memang menyentuh wiayah yang sensitif. Tapi jika IR dipandang sebagai akademisi, maka pemikirannya itu harus dikaji secara akademik.

Sebagai gereja yang "reformed", saya melihat beberapa dosen-dosen yang berasal dari kalangan GKI memiliki pandangan yang sangat progresif.  Mungkin kang Ebed bisa share pengalamannya di UKDW

 


“Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang berkomentar kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka.”

Wawan

 

__________________

------------

Communicating good news in good ways

ebed_adonai's picture

@purnawan: orang-orang pintar...

UKDW? Pantas dari tadi siang mata saya kedutan terus, rupanya sumbernya ada di sini toh, he..he..

Baiklah. Sebetulnya saya tidak punya banyak pengalaman di UKDW, tapi sepengamatan saya apa yang dikatakan oleh mas Wawan memang benar.

Dengan tidak bermaksud merendahkan intelektualitas dosen-dosen dari gereja lainnya, dosen-dosen asal GKI di era saya (Pdt. Robert Setio, Pdt. Yahya Wijaya, Pdt. M. W. Wiyanto, Pdt. Jakub Santoja, Pdt. Tabita Christiani) rata-rata boleh dikatakan berpikiran maju, bahkan jika diukur dalam tataran akademik sekalipun. Sampai sekarang ini pun saya masih menyimpan kekaguman terhadap seorang "ayah" saya di UKDW dulu (beliau pendeta GKI juga), yang sudah begitu banyak menginspirasi alam teologia saya.

Beberapa kali, pernah ada riak-riak di kampus kami, yang disebabkan oleh pemikiran-pemikiran yang tergolong radikal (baca: maju) dari para sesepuh itu. Namun dalam dunia teologia akademik itu adalah hal yang biasa. Jika ada yang mau menulis tentang ketidakeksisan Tuhan sekalipun, ya, terserah saja, asal bisa mempertanggung-jawabkannya dengan baik, karena dalam dunia teologia akademik yang terutama adalah bagaimana kita berhermenetik dengan baik, bukan masalah hasil tafsirannya seperti apa.

Sulit untuk mengira-ngira kenapa banyak dosen-dosen asal GKI yang seperti itu (saya bukan warga GKI, walau sangat banyak menerima bantuan dari GKI semasa kuliah dulu), apakah karena kebetulan saja, atau ada latar belakangnya. Kalau dibilang karena mengambil pendidikan di luar negeri, doktor-doktor dari geja-gereja lain juga banyak yang sekolah di luar. Malahan pak Ioanes itu gelar doktornya kan dari STT Jakarta.

Tapi kalau saya perhatikan sekilas teman-teman dari GKI, memang rata-rata mereka tidak "malu-malu kucing" dalam berteologi. Apa mungkin hal ini karena budaya berteologi tertentu yang ditanamkan dalam lingkungan gereja asal mereka, saya tidak begitu paham. Sepertinya teman-teman dari GKI bisa memberikan penjelasan lebih baik dalam hal ini.....

Shalom!

(...shema'an qoli, adonai...)

__________________

(...shema'an qoli, adonai...)

dennis santoso a.k.a nis's picture

R&D

pak pur, mau tanya, di GKI, ada nggak sih semacem "R&D Department"?

kalau belum, mungkin bisa diajukan agar aspirasi orang2 seperti IR bisa tertampung dalam suatu wadah tertentu sehingga GKI juga tidak kuatir ada jemaatnya yang bingung.

tapi...

satu hal yang gue soroti adalah kenapa yah begitu banyak orang yang reaktif sekali pas baca tulisan si IR? kenapa banyak yang bingung? gue ga ngerti karena kalau gue baca tulisan2 dia, yang ada di benak gue adalah bahwa orang ini sedang mencoba menguraikan segala macam kemungkinan atau hipotesa yang ada. dan yang namanya hipotesa, dimana2 hanyalah suatu "calon kebenaran", dan belum menjadi kebenaran itu sendiri.

tapi... (lagi)... namanya juga selera :-)


Purnawan Kristanto's picture

@ Dennis: Jangan meremehkan jemaat

mau tanya, di GKI, ada nggak sih semacem "R&D Department"?

Saya membaca struktur GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah ada Departeman Penelitian dan Pengembangan. Ada juga Badan Pengadaan, Pembinaan dan Pengembangan Pendeta yang berfungsi merekerut calon pendeta dan pengembangan SDM.

kalau belum, mungkin bisa diajukan agar aspirasi orang2 seperti IR bisa tertampung dalam suatu wadah tertentu sehingga GKI juga tidak kuatir ada jemaatnya yang bingung.

Sejauh yang saya tahu, belum ada jemaat GKI yang bingung. Seperti jawaban saya kepada henso, GKI memiliki tradisi pengajaran yang kuat. Pemikiran seorang IR sampai saat ini belum membingungkan jemaat GKI. Setiap gereja, biasanya ada pendeta yang telah mengalami proses seleksi yang sangat ketat. Selain itu masih ada penatua yang juga menhawasi pengajaran. Itu sebabnya, saya yakin pengaruh pemikiran IR di tingkat jemaat akar rumput sangat kecil.

Jangan meremehkan jemaat dalam mencerna setiap makanan yang mereka terima. Mungkin kita ini terlalu mengidap Saviour Complex, merasa harus melindungi semua orang karena kita merasa diri lebih kuat dan mereka lebih lemah, sehingga perlu dilindungi.

 


“Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang berkomentar kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka.”

Wawan

 

__________________

------------

Communicating good news in good ways

dennis santoso a.k.a nis's picture

andai

seneng sekali membaca tulisan ini, andai itu bener :-)

DEDE WIJAYA's picture

to Henso tt Ioanes Rakhmat

Cara Berpindah Posisi Kekristenan seseorang:

Kristen Fundamental--> Injili-->Liberal-->Pluralisme, Nah tokoh yang sudah melewati itu semua adalah Billy Graham

Ioanes Rakhmat dulu getol menyerang Suhu Pdt. Stephen Tong dan Jenderal kesayangannya, Yakub Susabda, Ph.D dengan menyebut mereka FUNDAMENTALIS. masih bisa anda telusuri di email2 milis Google Search.

Ioanes Rakhmat menurut saya makin lama makin LIBERAL abiezzzzzz, dia menerjemahkan buku2 seperti GOD Without RELIGION SAranam Gramedia, Yesus bagi orang nonreligious by John Shelby Spong, dll. Kaget juga gue lihat dia semakin lama semakin menerjemahkan buku2 yg aneh2, tapi gimana ya, mereka emang sama2 LIBERALLLLLLL.....

Baca komentarku tentang IOANES RAKHMAT

dede wijaya

__________________

dede wijaya

hai hai's picture

Membaca Tulisan Ioanes Rakhmat

Untuk membaca tulisan ioanes Rakhmat yagn berjudul Mitos Sola Sciptura, silahkan klik di sini.

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

henso's picture

@all

Tulisanku memang ringkasan dari tulisan aslinya yang aku ambil dari Koran Tempo. Silahkan mengunduh sendiri. Mudah mudahan ringkasanku gak terlalu ngawur.

IR sudah terlalu jauh dari dogma mainstream yang ada. Itu yang aku sorotin tentang IR. Doi memang liberal sekali.

Nah suhu Tong memang musuh utamanya orang liberal dan karismatik. bahkan IR dulu getol sekali menyerang suhu. Cuma ya digobris lah. Suhu Tong sibuknya luar biasa, gak sempat ngurusain orang model IR. Bahkan pak Eka kalo gak salah juga prop suhu Tong. Cuma doi lebih cool, gak gebrak gebrak.

Persoalannya adalah gerakan untuk melakukan proses desakralisasi Alkitab dengan metode penafsiran "higher criticism" sudah masuk keranah umum. Ini adalah kontra penginjilan. Apalagi kalo diteruskan lama lama akan merombak seluruh dasar kekristenan. Aku percaya Allah gak akan membiarkannya, tetapi siapa yang akan berdiri di pihak Tuhan? Untuk Menengking dan menghardik iblis dalam bentuk konsep berpikir, seperti yang dilakukan Yesus kepada Petrus.

Seharusnya kemampuan akademis kita digunakan untuk semakin meninggikan Tuhan, bukan semakin meninggikan diri dan merelatifkan Tuhan dan Firman Tuhan.

Sebenarnya kalo ajarannya dia diikuti, maka dia sendiri gak punya pondasi. Kalau dia bisa meragukan tafsiran sola scriptura, maka semua orang juga dengan mudah meragukan tafsirannya. Nampaknya pikiran post modernisme yang mengagulkan relatisme sangat berpengaruh dalam pemikiran IR.

Bagaimanakah kita harus bersikap?

Bisakah penghujatan atas nama pemikiran akademis dan atas nama fiksi semacam Dan Brown bisa ditoleransi? 

@ Pur.

Aku menyoroti dirinya secara integrated. Karena orang dengan pemikiran liberal semacam ini apakah layak menjadi teolog Kristen yang mengajar di sekolah teologi?

Orang orang semacam ini adalah fundamentalis dibidangnya.

Jangan jangan Tuhan sedang menunggu mas pur ikut bersuara.

@ ebed.

Aku juga dulunya orang GKI, namun GKIku memegang doktrin yang sangat teguh dalam berteologi. Lah kalo sebebas itu ya bisa jadi saksi yehuwa sekalian dong. Atau mungkin jadi ateis sekalian karena menganggap kitab suci hanya sebagai buku panduan moral saja.

Minimal aku mencoba bersuara, walau lemah suaraku. Ya di blog inilah nyoba bisik bisik, semampuku.

Purnawan Kristanto's picture

@ Henso: Tenang Saja, Belanda Masih Jauh

GKI memiliki pengajaran yang sudah disusun dengan cermat. Kalau ada salah satu pendeta GKI yang punya sikap dan pandangan yang agak nyeleneh, maka jangan digeneralisasi semua pendeta GKI bersikap begitu.

Proses pemanggilan pendeta GKI harus mengalami proses yang ketat dan mungkin kelihatan bertele-tele. Yang pertama, dia harus berasal dari Sekolah Teologi yang diakui oleh Sinode GKI. Setelah itu orang yang bersangkutan memasuki masa perkenal selama tiga bulan. Jika semuanya oke (termasuk pengajarannya), maka bisa dilanjutkan ke masa orientasi selama setahun. Jika oke, maka tidak otomatis ditahbiskan menjadi pendeta karena calon pendeta itu harus melewati ujian lobang jarum. Dia harus lolos ujian percakapan di dahadapan pendeta-pendeta GKI. Jika dia memiliki pemahaman teologi yang tidak selaras dengan pengajaran GKI maka jangan harap dia akan dilewatkan.

Setelah menjadi pendeta pun, dia tidak bisa seenaknya mengembangkan pengajaran. Ada para penatua yang mengawasi pengajarannya. Jika melenceng, maka dia akan menjalani penggembalaan secara khusus. Maksudnya adalah semacam pendekatan persuasi secara pribadi untuk mengingatkan kesalahan-kesalahannya. Jika tetap ngotot, maka jabatannya bisa dicopot.

Penggembalaan khusus ini sudah beberapa kali dilakukan terhadap pendeta GKI. 

Itu sebabnya, tenang saja. Pengajaran IR belum ngefek di tingkat jemaat. Kita jangan under estimate (meremehkan) pada jemaat. Kita jangan merasa paling tahu soal teologi dan jemaat adalah orang yang mudah dibodohi dengan pengajaran-pengajaran neko-neko. Percayalah, kalau gereja sudah melatakkan dasar-dasar pengajaran yang kuat, maka mereka tidak akan diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran.

Sebagai suami pendeta, saya tahu soal ini. Jika ada sesuatu yang "ganjil" maka jemaat akan memberikan reaksi.  Saya memandangnya secara positif. Itu artinya mereka sadar dan peduli jika ada sesuatu yang kurang pas.

Seberapa besar sih dampak pemikiran IR terhadap jemaat. Keciiiil sekali. Sudahlah, kita jangan menghabiskan enerji untuk mengurusi hal-hal yang demikian. Para petinggi di GKI juga baca koran kok, dan saya tahu mereka sudah menggumuli hal ini. Jadi tenang saja bro.

Langkah yang Anda lakukan sudah benar. Wacana dibalas dengan wacana.



“Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang berkomentar kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka.”

Wawan

 

__________________

------------

Communicating good news in good ways

henso's picture

@all

Aku lagi mencari tahu sikap GKI neh. Siapa tahu ada info terbaru?

hai hai's picture

Ioanes Rakhmat? Tidak Ada Yang Istimewa

Banyak orang menyangka ioanes Rakhmat genius, menurut saya, walaupun mampu menulis dengan sistematis, namun tidak ada yang istimewa dari tulisan-tulisannya. Dia tidak genius, hanya rajin membaca buku. apa yang ditulisnya tidak ada yang original, hanya rangkuman dari pendapat-pendapat orang lain.

Ioanes Rakhmat seperti katak dalam tempurung, seperti kuda penarik pedati yang memakai kaca mata.

Dia kekeh jumekeh MENUDUH Pdt. Dr. Stephen Tong, punya rencana untuk melarikan DEVISA ke China. Walaupun menjelaskan tuduhannya dengan sistematis, namun kita tahu, dasar pemikirannya hanya kebiasaan sebagian orang Tionghua perantauan mengirim uang untuk membantu handai taulannya di Tiongkok daratan.

coba anda baca tulisannya yang berjudul Ciri-ciri fundamentalisme Kristen Dewasa Ini. Bila anda amati tulisan tersebut dengan seksama, maka nampak jelas sekali, bahwa tulisannya itu hanya berisi prasangka KOSONG tanpa data dan bukti sama sekali. Itulah yang saya sebut MEMBUAL.

Tentang tulisannya yang dibahas henso, mohon maaf, tanpa mengurangi rasa hormat, menurut saya, tulisan tersebut sama sekali tidak berbobot. Jadi, kenapa harus dianggap serius?

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

henso's picture

Tidak berbobot tapi njengkelin...

Emang gak mutu, tapi gayane itu loh....

Ya udah, aku udah coba sampaikan wcanaku. Intinya ya aku gak mau berdiam diri kalo ada yang model gitu. Minimal ikut komentar lah. Perkara komentarku itu masih ada yang kurang, ya monggo disempurnakan.

dave hoshi's picture

ingin beljar kristen

mas disini bisa bantuin saya ga..?

 

__________________

ok

jesusfreaks's picture

@dave : mau belajar atau ?!

Kalau mau belajar, monggo. Tapi kalau mau berak sembarangan, usul gw mending lo angkat kaki daripada nanti lo KEKI.

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-

__________________

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS- 

henso's picture

@ dave, selamat bergabung

Silahkan bergabung dimanapun dalam SS. Yang penting komentarnya nyambung dengan tema yang dibahas mas.