Tulisan ini dapat di download dari: http://gkmin.net/gk/camp_pria_sejati.pdf

Bagaimana saya mengenal Camp Pria Sejati?

Artikel ini saya unggah terkait pendapat seorang Blogger SS Kesohor yang dengan semena-mena mengajarkan bahwa nabi Musa tidak disunat. TUHAN Allah telah memerintahkan Abraham perjanjian sunat untuk diceriterakan turun-temurun, dan walaupun Israel waktu itu berada dalam perbudakan sebagai orang asing, namun mereka taat dalam hal berceritera turun temurun soal sunat itu. Ishmael saja, yang "terpisah" dari keturunan Ishak, keturunan Ishmael saja disunat turun temurun,.. Bisa jadi orang Midian juga disunat turun temurun, sebab Midian juga keturunan Abraham dari Ketura.

Bengcu Menggugat Karena YHWH Tidak Mahatahu

MAHATAHU umumnya dipahami sebagai tidak ada yang tidak diketahui. Dalam tulisan ini, yang dimaksudkan dengan MAHATAHU adalah Mengetahui isi hati manusia atau mampu mengetetahui isi hati manusia serta KEJADIAN di masa depan.  Walaupun umat Kristen meyakini bhwa YHWH (TUHAN) mahatahu namun Alkitab justru mengajarkan hal sebaliknya. Alkitab mengajarkan bahwa YHWH tidak mahatahu. Inilah bukti-bukti bahwa YHWH tidak Mahatahu:

"Kalo tuh pala ndak nempel sama leher, pasti udah ketinggalan", begitu rangkum ibu saya terhadap sifat saya yang pelupa. Sering kali sih tidak begitu serius, justru memaksa saya untuk menggunakan good habit.

"Bapa kami yang di Sorga, dikuduskanlah Nama-Mu,..." Potongan doa Bapa Kami yang diajarkan oleh Yesus Kristus memberitahu kita dimana Bapa bersemayam: di Sorga. Banyak aliran Kristen mempercayai bahwa "Sorga" dan "Firdaus Allah" adalah dua tempat yang berbeda. Yang pertama adalah tempat bersemayamnya Bapa dan Yesus Kristus (saat ini) dan para malaikat kudus, dan yang disebut belakangan adalah tempat dikumpulkannya orang-orang yang mati sebagai "orang benar" atau sebagai orang yang "sudah dibenarkan". Namun sering saya mendengar atau membaca tentang mereka (kristiani) yang meninggal sebagai "berpulang ke rumah Bapa". Tetapi tepatkah anggapan ini?

Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; (1 Tes 4:16)

Yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit,... kata Paulus.

Yesus Kristus adalah seorang Anak Manusia yang melayani Allah dan umat manusia, dan Allah menyertai pelayanan Yesus dengan melakukan banyak mujizat, dan ijinkan saya dengan sederhana menyebut Yesus Kristus sebagai pelaku mujizat terbanyak. Dengan pemahaman serupa, rasul Petrus adalah "pelaku" mujizat, Stefanus adalah "pelaku" mujizat, dan rasul Paulus juga merupakan "pelaku" mujizat.

Saat ini SS telah berganti kotak editor untuk posting blog dan komentar ke versi yang berbeda. Hal ini dimaksudkan untuk menanggapi komplain beberapa pengguna yang mengeluhkan mereka harus melakukan refresh berulang-ulang sebelum kotak editornya muncul.

Bagi yang belum terbiasa dengan editor baru ini, silakan mengunjungi http://www.sabdaspace.org/faq/ (di menu atas paling kanan). Jika masih ada pertanyaan, Anda bisa menanyakannya di bawah.

Bengcu Menggugat Karena YHWH Pahlawan Kesiangan

Handai taulan sekalian, sejarah mencatat, pada tahun 64, kota Roma terbakar. Diperlukan waktu 6 hari 7 malam untuk memadamkan api yang menghanguskan 14 distrik dan istana serta dua kuil. Di samping itu, 7 distrik yang lain rusak berat. Ada rumor bahwa pembakaran itu dilakukan atas perintah kaisar Nero. Rumor tersebut tidak pernah terbukti. Namun kaisar Nero mengambing hitamkan umat Kristen sebagai pemicu kebakaran itu. Apa yang terjadi pada orang Kristen selanjutnya? Banyak yang disalib. Banyak yang dimasukkan ke arena untuk diadu dengan binatang. Banyak yang disalib sampai mati. Dan banyak yang diikat di tiang lalu dibakar sebagai obor penerangan. Apa yang dilakukan oleh Nero itu disebut pembohongan atau penipuan publik. Dia membunuh umat kristen sewenang-wenang. Sadis sekali! Karena dia melakukannya sambil bersenang-senang. Untuk melampiaskan rasa bencinya, banyak orang Kristen menggelari Nero sebagai Antikristus.

Pemandangan wilayah yang tersapu awan panas Merapi membuat bulu kuduk merinding. Menginjak wilayah ini seolah-olah melihat televisi era 1970-an. Warna yang dominan adalah hitam-putih. Seperti melihat foto dengan format grayscale.

Sebelum ke wilayah ini, kami lebih dulu mendampingi guru dan karyawan SMP Kristen dan jemaat GKI  beranjangsana ke dusun Remeng, desa Tlogowatu. Dengan mengendarai 6 mobil, kami berkonvoi ke desa di sebelah tenggara  Merapi, berjarak sekitar 8 km dari puncaknya. Setelah menurunkan bantuan dan mencomot ubi goreng, kami berlima sengaja meninggalkan rombongan yang sedang menjalani ritus ramah-tamah.

Sasaran kami adalah puncak Deles, sebuah tempat wisata di Klaten yang mirip dengan Kaliurang. Suasananya masih sepi. Belum banyak warga yang kembali ke rumah masing-masing, namun barikade polisi sudah disingkirkan. Sesampai di tepian kali Woro, terlihat pohon-pohon yang hangus terbakar di sepanjang aliran sungai. Dengan perasaan miris kami mendekati jurang tepian kali Woro. Tiba-tiba seekor monyet melintas sambil menyeringai, menunjukkan taringnya. Ah, masih ada monyet! Ini pertanda baik bahwa wilayah ini akan segera pulih. Hewan-hewan liar ini mampu menyelamatkan diri dari sergapan awan panas.