Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Hidup yang Melayani
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepadaKu, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu.
(Yohanes 14 : 12)
Hidup sebagai anak-anak Tuhan adalah hidup yang melayani. Kita adalah anak-anak Tuhan. Oleh karena itu, kita harus mengembangkan adanya prinsip hidup, pola hidup, dan gaya hidup dari pribadi lepas pribadi manusia yang suka melayani.
Bisa dikatakan, hidup yang melayani merupakan satu bentuk kepribadian unik yang melekat dalam diri orang-orang yang percaya serta beriman kepada Yesus.
Energi kehidupan yang diapresiasikan oleh setiap anak-anak Tuhan, selayaknya tercurah untuk mencitrakan perbuatan dan Pribadi Yesus, karena didalam prinsip, pola, serta gaya hidup pribadi anak-anak Tuhan yang suka melayani, ada kasih yang diekspresikan, ada damai yang melingkupi, dan ada sukacita yang dihadirkan.
Artinya, segenap sikap, perbuatan dan perkataan kita, dapat mendorong adanya perubahan jalan hidup kearah yang lebih baik, dari orang-orang disekitar kita. Lebih tepatnya lagi, hidup kita harus membawa berkat bagi orang lain.
Oleh karena itu, selayaknya pula segenap perilaku yang kita tunjukkan di tengah-tengah lingkungan pergaulan kita, menghadirkan urapan kuat kuasa tangan Tuhan atas diri mereka, sehingga mereka mengenal Tuhan Yesus dengan baik dan benar melalui karakter diri anak-anak Tuhan yang kita tunjukkan.
Makna simbolik yang ingin terjadi kemudian, adalah adanya pertobatan dari orang-orang yang belum menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadi mereka, karena mereka telah melihat teladan dan contoh sikap hidup yang benar melalui kegiatan pelayanan yang kita lakukan.
Tuhan Yesus sendiri telah memberikan banyak contoh rupa-rupa perbuatan melayani, yang dapat dengan mudah kita cerna dan kita lakukan. Jadi, prinsip, pola, serta gaya hidup dari orang-orang yang suka melayani, merupakan gaya hidup yang mudah untuk dijalani oleh setiap anak-anak Tuhan, karena Tuhan sendiri sudah memberikan contoh perbuatan Pribadi yang suka melayani.
Banyak orang yang belum bertobat atau masih berkeras hati untuk mau menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadi mereka, karena anak-anak Tuhan sendiri tidak mencoba untuk melayani mereka. Anak-anak Tuhan justru turut tenggelam dalam pergaulan dunia yang penuh dengan pencemaran atau penyesatan hidup.
Ini bisa terjadi karena anak-anak Tuhan itu masih belum menyadari, kalau mereka memiliki tugas dan panggilan hidup mereka sebagai anak-anak Tuhan, yaitu untuk melayani, menyatakan kebesaran nama Tuhan, serta menghadirkan pertobatan bagi orang-orang yang belum mengenal Kristus.
Padahal, hingga masa penghakiman tiba, anak-anak Tuhan merupakan ujung tombak dari upaya menyampaikan kabar keselamatan yang ada dan nyata didalam Kristus.
Sebagian anak-anak Tuhan justru aktif menghakimi orang lain, kesenangannya menyesatkan orang lain, senang bertengkar dengan orang lain, hobby membangkitkan sikap bermusuhan dengan orang lain, lekat dengan kehidupan bebas serta kehidupan yang memabukkan, maupun berbagai bentuk kehebohan-kehebohan duniawi lain, yang mencemari iman Kristen mereka.
Bagaimana orang lain mau bertobat, apabila sikap dan perilaku yang ditunjukkan oleh anak-anak Tuhan sendiri, serupa dengan dunia itu?
Apakah yang sesungguhnya ingin dicapai dengan semua itu? Bukankah semua tindakan itu justru membuat mereka semakin jauh dari Tuhan, bukan mendekat kepada jalan yang sesuai dengan kehendak Tuhan?
Kata Yesus : "Aku datang ke dalam dunia untuk menghakimi, supaya barangsiapa yang tidak melihat, dapat melihat, dan supaya barangsiapa yang dapat melihat, menjadi buta."
(Yohanes 9 : 39)
Bagaimana banyak orang dapat diselamatkan, melihat keselamatan yang dibawa Kristus dan memperoleh keselamatan, kalau anak-anak Tuhan sendiri tidak berusaha melayani jiwa-jiwa yang belum mengenal Yesus?
Mencoba membangun atau menghadirkan niat sedikit saja untuk mau mencontoh sikap dan perbuatan yang telah Tuhan tunjukkan saja tidak, apalagi mau berusaha melayani?
Segenap prinsip, pola, serta gaya hidup anak-anak Tuhan yang dekat dengan Tuhan dan Pada dasarnya, menjalankan seluruh perintah-perintahNya, akan mempermudah orang lain untuk menerima serta melihat kenyataan, bahwa hidup yang melayani, akan membawa kebaikkan bagi kehidupan mereka.
Melayani bukan hanya tugas para pekerja dan pelayan-pelayan Gereja semata. Misi melayani merupakan kegiatan yang menaungi serta berlaku pada seluruh anak-anak Tuhan tanpa kecuali.
Tidak sedikit anak-anak Tuhan yang menganggap kalau tugas melayani itu adalah "beban" yang membuat hidup mereka harus terbagi dan membuat mereka tidak bebas bergaul dengan orang-orang di sekitar mereka karena mendapatkan pertentangan sikap dari orang lain.
Bahkan ada sebagian anak-anak Tuhan yang mencoba beralasan kalau mereka tidak siap menghadapi tekanan hidup yang dihadirkan oleh orang-orang yang merasa kalau kedekatan hidup mereka dengan anak-anak Tuhan, justru akan membuat mereka tersesat (padahal, itu berlaku sebaliknya).
Jikalau mereka telah menganiaya Aku, mereka juga akan menganiaya kamu; jikalau mereka telah menuruti firmanKu, mereka juga akan menuruti perkataanmu.
(Yohanes 15 : 20b)
Firman Tuhan tersebut dengan jelas menyatakan, agar orang-orang yang belum mengenal Yesus bertobat, anak-anak Tuhan harus melayani mereka.
Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya? (Matius 16 : 26)
Yaaa... Sia-sialah hidup kita kalau kita tidak mencoba mengembangkan prinsip, pola, dan gaya hidup orang-orang yang suka melayani, tidak hanya dalam hal menyampaikan kabar baik, namun juga kita tunjukkan dalam sikap serta perilaku kita di tengah-tengah masyarakat.
Tuhan Yesus yang teramat baik, memberkati kita semua.
.Sarlen Julfree Manurung
- sarlen's blog
- 5837 reads