Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Gereja Top Ten 8 GKI - Tulisan Anda Mana?
Agar tidak terjadi debat kusir dan saling menyalahkan serta timbulnya prasangka bahwa sudara Dede Wijaya mendapat pelakuan tidak adil dari KONSPIRASI beberapa blogger dan core user karena tulisan-tulisannya yang tidak sejalan, maka berikut ini saya kutip tulisan Dede Wijaya tentang Gereja Top Ten no 8: GEREJA KRISTEN INDONESIA (GKI) dan sumber pustakanya yaitu Cyber GKI. Dengan demikian, maka semua handai taulan dapat melihat apa yang sebenarnya terjadi. Bila diperlukan maka saya akan membandingkan semua tulisan-tulisan Gereja Top Ten Dede Wijaya dengan sumber pustaka yang ada di Internet, untuk membuktikan BENARKAH ada konspirasi untuk mendzolimi Dede wijaya? Khusus untuk Dede Wijaya, Tentang Gereja Top Ten no 8: GEREJA KRISTEN INDONESIA (GKI), TULISAN ANDA MANA?
/* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} table.MsoTableGrid {mso-style-name:"Table Grid"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; border:solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt:solid windowtext .5pt; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-border-insideh:.5pt solid windowtext; mso-border-insidev:.5pt solid windowtext; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;}
Gereja Top Ten no 8: GEREJA KRISTEN INDONESIA (GKI)
Cyber GKI
Sejarah
Gereja Kristen Indonesia (GKI) dapat dikatakan sebagai sebuah ”Gereja Baru” di Indonesia sebagai hasil penyatuan GKI Jawa Barat, GKI Jawa Tengah dan GKI Jawa Timur.
Berdirinya GKI melewati perjalanan sejarah yang panjang. Pada mulanya, Gereja Kristen Indonesia terdiri dari tiga gereja yang terpisah, yaitu GKI Jawa Timur yang didirikan tanggal 22 Februari 1934, GKI Jawa Barat yang didirikan tanggal 24 Maret 1940, dan GKI Jawa Tengah yang didirikan tanggal 8 Agustus 1945.
Baru pada tanggal 27 Maret 1962, ketiga gereja itu memulai upaya menggalang kebersamaan untuk wewujudkan penyatuan GKI menjadi satu wadah Sinode Am GKI. Setelah melewati perjalanan hampir tiga dekade lamanya, maka usaha tersebut dapat terwujud dengan ditandai oleh pengikraran satu GKI pada 26 Agustus 1988.
Sejarah Sinode GKI
Gereja Kristen Indonesia (GKI) dapat dikatakan sebagai sebuah "gereja baru" di Indonesia sebagai buah penyatuan dari GKI Jawa Barat, GKI Jawa Tengah, dan GKI Jawa Timur.
Berdirinya GKI melewati perjalanan sejarah yang panjang, dimulai dengan berdirinya ketiga gereja yang menyatu itu sebagai gereja yang berdiri sendiri-sendiri. Pada tanggal 22 Februari 1934 di Jawa Timur berdirilah gereja yang kemudian disebut GKI Jawa Timur. Demikian juga, pada tanggal 24 Maret 1940 di Jawa Barat berdirilah gereja yang kemudian disebut GKI Jawa Barat (Lihat sejarah), dan pada tanggal 8 Agustus 1945 di Jawa Tengah berdirilah gereja yang kemudian disebut GKI Jawa Tengah (Lihat sejarah).
Sejak tanggal 27 Maret 1962 ketiga gereja itu memulai upaya menggalang kebersamaan untuk mewujudkan penyatuan GKI, dalam wadah Sinode Am GKI. Sesudah melewati perjalanan hampir tiga dekade lamanya, pada tanggal 26 Agustus 1988 ketiga gereja tersebut diikrarkan menjadi satu gereja yang diberi nama GKI.
Sejarah GKI Jawa Tengah
Maret 16th, 2009
Gereja Kristen Indonesia Jawa Tengah (GKI Jateng) yang semula bernama Tiong Hoa Kie Tok Kauw Hwee (THKTKH) lahir dari usaha pekabaran injil yang dilakukan baik atas inisiatif perseorangan maupun upaya badan zending. Dari nama awalnya, terlihat bahwa anggotanya memang berasal dari orang-orang Tiong Hoa peranakan. Sekalipun demikian, ada juga beberapa Jemaat Gereformeerd yang sejak semula memiliki anggota dari berbagai suku, seperti Jemaat Kwitang Jakarta dan Jemaat Taman Cibunut Bandung.
Terdapat perbedaan antara orang-orang Tiong Hoa peranakan (kiauw-seng) dan orang-orang Tiong Hoa totok (sin-khe). Kedua golongan ini bermigrasi dari Cina daratan secara sukarela dan banyak didorong oleh kekacauan yang terjadi di tanah air mereka karena penindasan rezim Manchuria. Pembedaan ini sebenarnya terjadi secara tipikal di Jawa; Tiong Hoa peranakan dikenakan pada mereka yang yang sudah membaur dengan wanita pribumi dan tidak bisa lagi berbahasa Cina, sehingga dalam pembicaraan sesehari mereka memakai bahasa Melayu rendah atau bahasa Jawa ngoko (kasar); sedang orang-orang Tiong Hoa yang totok masih fasih berbahasa Cina dan cenderung kawin dengan sesama orang Tiong Hoa. Pada masa pemerintahan kolonial, orang-orang Tiong Hoa peranakan ini diberi status "orang-orang asing" (vreemde oosterlingen), walaupun mereka sudah lama hidup bersama dengan golongan pribumi. Karena tidak diperkenankan membeli dan memiliki tanah, mereka justru mencari nafkah lewat perdagangan, sehingga pada akhirnya mereka hadir secara ekonomis sebagai kelas menengah. Golongan peranakan inilah yang akhirnya banyak menjadi anggota Tiong Hoa Kie Tok Kauw Hwee Jawa Tengah.
Mulanya upaya penginjilan di Jawa Tengah dilakukan atas inisiatif perseorangan, seiring dengan kebijakan pemerintah kolonial pasca Perang Diponegoro yang menghendaki adanya stabilitas sosial-politik. Kebijakan ini baru diperlonggar pada awal abad ke-20.
Periode I: Sebelum Tahun 1935
Awal pekabaran injil di Jawa Tengah bagian Selatan dilakukan di Banyumas, di rumah Ny. Oostrom-Philips, pada tahun 1850. Pada saat yang hampir bersamaan, terdapat kegiatan pekabaran injil yang dilakukan oleh Ny. Philips-Stevens di Purworejo. Cara yang ditempuh kedua orang ini sama, yaitu mengadakan persekutuan doa bersama dengan para karyawannya. Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang pribumi, meskipun ada pula beberapa orang Tiong Hoa peranakan juga yang ikut serta di dalamnya. Belakangan orang-orang pribumi hasil didikan kedua wanita ini menjadi pengikut Kiai Sadrach.
Orang-orang Tiong Hoa akhirnya diasuh oleh penginjil Paulus Khouw Tek San, yang dibaptis di Purbalingga oleh Pdt. Vermeer, seorang utusan Nederlandsche Gereformeerd Zendings Vereniging (NGZV), yang diperbolehkan bekerja di Tegal dan sekitarnya atas izin seorang residen, yaitu A.A.M.N. Keuchenius, yang menaruh minat pada usaha-usaha pekabaran injil. Paulus Khouw Tek San ini sendiri sebelum dibaptis oleh Pdt. Vermeer telah dididik dalam iman oleh Gan Kwe, seorang penginjil dari Amoy yang bekerja sama dengan Mr. Anthing melalui Perhimpunan untuk Pekabaran Indjil diluar dan didalam Geredja di Jakarta.
Di daerah Jawa tengah bagian Utara, pekabaran injil mula-mula dikerjakan di Salatiga oleh Ny. le-Jolle. Upaya ini kemudian dilanjutkan oleh Zending Salatiga (semula berasal dari Jerman dengan nama De Ermelosche Zendingsgemeente) yang terbentuk pada tahun 1886, yang bekerja terutama di kota Semarang.
Selain itu, sejak abad ke-19, ini sudah berdiri juga sebuah Jemaat Gereformeerd di Kwitang Jakarta, yang beranggotakan baik orang-orang Belanda, Tiong Hoa maupun pribumi, yang pada awalnya muncul sebagai buah pekabaran injil zendeling Haan dari Christelijk Gereformeerde Kerken.
Setelah terjadi pergolakan dalam tubuh gereja di Belanda (1886) dan berdiri gereja-gereja Gereformeerd, maka pekabaran injil di Jawa Tengah bagian Selatan ini diserahterimakan dari NGZV kepada Gereja Gereformeerd. Hal ini sesuai dengan salah satu asas yang ditetap oleh sinode Gereja Gereformeerd bahwa yang melaksanakan pekabaran injil seharusnya adalah gereja dan bukan badan zending.
Hal yang menggembirakan terjadi ketika pada tahun 1925 dibuka Theologische School di Yogyakarta, yang kemudian hari menjadi STT Duta Wacana dan kini berkembang menjadi Fakultas Theologia Universitas Kristen Duta Wacana. Sekolah teologi ini berhasil mendidik pemuda-pemuda Tiong Hoa maupun pribumi untuk menjadi pelayan Tuhan di kemudian hari.
Periode II: 1935-1945
Pada tahun 1935 Liem Siok Hie berhasil mendirikan gereja Tiong Hoa Kie Tok Kauw Hwee (THKTKH) di Semarang, yang berasal dari perkumpulan-perkumpulan doa yang dipimpinnya. Beberapa THKTKH lain berdiri juga di Salatiga dan Blora, sehingga pada tahun 1936 ketiga Jemaat ini bergabung menjadi satu klasis, (Khu Hwee). Selain itu Jemaat-jemaat Tiong Hoa berbahasa Melayu muncul juga di daerah Surakarta, Magelang dan Yogyakarta dan pada tahun yang sama (1936) bergabung dalam klasis Yogya.
Perkembangan luar biasa terjadi ketika penginjil John Sung datang ke Jawa Tengah pada tahun 1939. Kebaktian Kebangunan Rohani yang diadakannya berhasil memikat ribuan orang Tiong Hoa. Kemajuan pesat ini disadari oleh Gereja Gereformeerd di Belanda, sehingga pada tahun 1940 mereka mengutus Pdt. A.F.J. Pieron untuk bekerja di tengah-tengah orang Tiong Hoa di Jawa Tengah.
Pada masa pendudukan Jepang, banyak kesulitan muncul. Hubungan dengan gereja di Belanda terputus, terutama menyangkut bantuan dana. Pada situasi sulit ini justru mengajar Jemaat-jemaat di Jawa Tengah untuk mandiri. Selain itu, semakin banyak pula pemuda-pemuda Kristen pada zaman ini yang kehilangan kesempatan untuk sekolah dan tertarik untuk aktif dalam pelayanan di Gereja.
Jadi, pada zaman Jepang, sekalipun banyak kesulitan terjadi, gereja berkembang dengan pesat. Bahkan pada tanggal 8 Agustus 1945, terjadi persatuan gereja-gereja Tiong Hoa berbahasa Melayu dengan terbentuknya Sinode THKTKH pada persidangan I di Magelang. Sinode I ini merumuskan dasar-dasarnya sebagai berikut,
"... Sinode mengalaskan pengakuan pertjaja atas Kitab Sutji, Perdjandjian Lama dan Baru sebagai Firman Allah dan 12 pengakuan kepertjajaan seturut keterangan Catechismus Heidelberg, sedang aturan geredja didasarkan atas bentuk pemerintahan geredja presbyteriaal" (Acta Sinode I, artikel 9).
Periode III: 1945-1970
Pada masa ini usaha pekabaran injil tidak lagi dikerjakan oleh tenaga-tenaga asing. Jemaat-jemaat yang sudah dewasa banyak mendirikan pos-pos PI (Pekabaran Injil) di daerah yang dekat dengannya, yang pada akhirnya didewasakan juga sebagai Jemaat.
Pada tahun 1947-1948 terjadi agresi milter Belanda. Salah satu eksesnya adalah munculnya pergolakan sosial yang mengakibatkan orang-orang Tiong Hoa mengalami tekanan dan pendertitaan. Jemaat Grabag dan Jemaat Blabak, misalnya, dihancurkan oleh penduduk setempat dan hampir seluruh orang-orang Tiong Hoa di sana hijrah di kota-kota sekitarnya (Magelang, Temanggung dan lainnya).
Di pihak lain, pada periode ini banyak diupayakan juga "penemuan diri" Gereja dalam konteksnya di Indonesia. Hal ini tampak lewat beberapa peristiwa penting, seperti penggantian nama Tiong Hoa Kie Tok Kauw Hwee menjadi Gereja-gereja Kristen Indonesia Jawa Tengah (GKI Jateng) pada persidangan Sinode VI di Purwokerto pada tahun 1956, serta masuknya Jemaat Gereformeerd Kwitang Jakarta, Jemaat Gereformeerd Kalisari Semarang dan Jemaat Taman Cibunut Bandung, yang sejak semula banyak beranggotakan orang-orang pribumi, ke dalam Sinode. Selain itu terlihat pula adanya keterbukaan ekumenis dengan masuknya GKI Jateng dalam DGI (sekarang: PGI), WCC (World Council of Churches), EACC (East Asia Christian Conference, sekarang: CCA, Christian Conference of Asia), WARC (World Aliance of Reformed Church) dan REC (Reformed Ecumenical Council).
Sejarah GKI Jawa Tengah
04 Januari 2009 0:11
Gereja Kristen Indonesia Jawa Tengah (GKI Jateng) yang semula bernama Tiong Hoa Kie Tok Kauw Hwee (THKTKH) lahir dari usaha pekabaran injil yang dilakukan baik atas inisiatif perseorangan maupun upaya badan zending. Dari nama awalnya, terlihat bahwa anggotanya memang berasal dari orang-orang Tiong Hoa peranakan. Sekalipun demikian, ada juga beberapa Jemaat Gereformeerd yang sejak semula memiliki anggota dari berbagai suku, seperti Jemaat Kwitang Jakarta dan Jemaat Taman Cibunut Bandung.
Perlu diperjelas bahwa terdapat perbedaan antara orang-orang Tiong Hoa peranakan (kiauw-seng) dan orang-orang Tiong Hoa totok (sin-khe). Kedua golongan ini bermigrasi dari Cina daratan secara sukarela dan banyak didorong oleh kekacauan yang terjadi di tanah air mereka karena penindasan rezim Manchuria. Pembedaan ini sebenarnya terjadi secara tipikal di Jawa; Tiong Hoa peranakan dikenakan pada mereka yang yang sudah membaur dengan wanita pribumi dan tidak bisa lagi berbahasa Cina, sehingga dalam pembicaraan sesehari mereka memakai bahasa Melayu rendah atau bahasa Jawa ngoko (kasar); sedang orang-orang Tiong Hoa yang totok masih fasih berbahasa Cina dan cenderung kawin dengan sesama orang Tiong Hoa. Pada masa pemerintahan kolonial, orang-orang Tiong Hoa peranakan ini diberi status "orang-orang asing" (vreemde oosterlingen), walaupun mereka sudah lama hidup bersama dengan golongan pribumi. Karena tidak diperkenankan membeli dan memiliki tanah, mereka justru mencari nafkah lewat perdagangan, sehingga pada akhirnya mereka hadir secara ekonomis sebagai kelas menengah. Golongan peranakan inilah yang akhirnya banyak menjadi anggota Tiong Hoa Kie Tok Kauw Hwee Jawa Tengah.
Mulanya upaya penginjilan di Jawa Tengah dilakukan atas inisiatif perseorangan, seiring dengan kebijakan pemerintah kolonial pasca Perang Diponegoro yang menghendaki adanya stabilitas sosial-politik. Kebijakan ini baru diperlonggar pada awal abad ke-20.
Periode I: Sebelum Tahun 1935
Awal pekabaran injil di Jawa Tengah bagian Selatan dilakukan di Banyumas, di rumah Ny. Oostrom-Philips, pada tahun 1850. Pada saat yang hampir bersamaan, terdapat kegiatan pekabaran injil yang dilakukan oleh Ny. Philips-Stevens di Purworejo. Cara yang ditempuh kedua orang ini sama, yaitu mengadakan persekutuan doa bersama dengan para karyawannya. Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang pribumi, meskipun ada pula beberapa orang Tiong Hoa peranakan juga yang ikut serta di dalamnya. Belakangan orang-orang pribumi hasil didikan kedua wanita ini menjadi pengikut Kiai Sadrach.
Orang-orang Tiong Hoa akhirnya diasuh oleh penginjil Paulus Khouw Tek San, yang dibaptis di Purbalingga oleh Pdt. Vermeer, seorang utusan Nederlandsche Gereformeerd Zendings Vereniging (NGZV), yang diperbolehkan bekerja di Tegal dan sekitarnya atas izin seorang residen, yaitu A.A.M.N. Keuchenius, yang menaruh minat pada usaha-usaha pekabaran injil. Paulus Khouw Tek San ini sendiri sebelum dibaptis oleh Pdt. Vermeer telah dididik dalam iman oleh Gan Kwe, seorang penginjil dari Amoy yang bekerja sama dengan Mr. Anthing melalui Perhimpunan untuk Pekabaran Indjil diluar dan didalam Geredja di Jakarta.
Di daerah Jawa tengah bagian Utara, pekabaran injil mula-mula dikerjakan di Salatiga oleh Ny. le-Jolle. Upaya ini kemudian dilanjutkan oleh Zending Salatiga (semula berasal dari Jerman dengan nama De Ermelosche Zendingsgemeente) yang terbentuk pada tahun 1886, yang bekerja terutama di kota Semarang.
Selain itu, sejak abad ke-19, ini sudah berdiri juga sebuah Jemaat Gereformeerd di Kwitang Jakarta, yang beranggotakan baik orang-orang Belanda, Tiong Hoa maupun pribumi, yang pada awalnya muncul sebagai buah pekabaran injil zendeling Haan dari Christelijk Gereformeerde Kerken.
Setelah terjadi pergolakan dalam tubuh gereja di Belanda (1886) dan berdiri gereja-gereja Gereformeerd, maka pekabaran injil di Jawa Tengah bagian Selatan ini diserahterimakan dari NGZV kepada Gereja Gereformeerd. Hal ini sesuai dengan salah satu asas yang ditetap oleh sinode Gereja Gereformeerd bahwa yang melaksanakan pekabaran injil seharusnya adalah gereja dan bukan badan zending.
Hal yang menggembirakan terjadi ketika pada tahun 1925 dibuka Theologische School di Yogyakarta, yang kemudian hari menjadi STT Duta Wacana dan kini berkembang menjadi Fakultas Theologia Universitas Kristen Duta Wacana. Sekolah teologi ini berhasil mendidik pemuda-pemuda Tiong Hoa maupun pribumi untuk menjadi pelayan Tuhan di kemudian hari.
Periode II: 1935-1945
Pada tahun 1935 Liem Siok Hie berhasil mendirikan gereja Tiong Hoa Kie Tok Kauw Hwee (THKTKH) d Semarang, yang berasal dari perkumpulan-perkumpulan doa yang dipimpinnya. Beberapa THKTKH lain berdiri juga di Salatiga dan Blora, sehingga pada tahun 1936 ketiga Jemaat ini bergabung menjadi satu klasis, (Khu Hwee). Selain itu Jemaat-jemaat Tiong Hoa berbahasa Melayu muncul juga di daerah Surakarta, Magelang dan Yogyakarta dan pada tahun yang sama (1936) bergabung dalam klasis Yogya.
Perkembangan luar biasa terjadi ketika penginjil John Sung datang ke Jawa Tengah pada tahun 1939. Kebaktian Kebangunan Rohani yang diadakannya berhasil memikat ribuan orang Tiong Hoa. Kemajuan pesat ini disadari oleh Gereja Gereformeerd di Belanda, sehingga pada tahun 1940 mereka mengutus Pdt. A.F.J. Pieron untuk bekerja di tengah-tengah orang Tiong Hoa di Jawa Tengah.
Pada masa pendudukan Jepang, banyak kesulitan muncul. Hubungan dengan gereja di Belanda terputus, terutama menyangkut bantuan dana. Pada situasi sulit ini justru mengajar Jemaat-jemaat di Jawa Tengah untuk mandiri. Selain itu, semakin banyak pula pemuda-pemuda Kristen pada zaman ini yang kehilangan kesempatan untuk sekolah dan tertarik untuk aktif dalam pelayanan di Gereja.
Jadi, pada zaman jepang, sekalipun banyak kesulitan terjadi, gereja berkembang dengan pesat. Bahkan pada tanggal 8 Agustus 1945, terjadi persatuan gereja-gereja Tiong Hoa berbahasa Melayu dengan terbentuknya Sinode THKTKH pada persidangan I di Magelang. Sinode I ini merumuskan dasar-dasarnya sebagai berikut,
"... Synode mengalaskan pengakuan pertjaja atas Kitab Sutji, Perdjandjian Lama dan Baru sebagai Firman Allah dan 12 pengakuan kepertjajaan seturut keterangan Catechismus Heidelberg, sedang aturan geredja didasarkan atas bentuk pemerintahan geredja presbyteriaal" (Acta Synode I, artikel 9).
Periode III: 1945-1970
Pada masa ini usaha pekabaran injil tidak lagi dikerjakan oleh tenaga-tenaga asing. Jemaat-jemaat yang sudah dewasa banyak mendirikan pos-pos PI (Pekabaran Injil) di daerah yang dekat dengannya, yang pada akhirnya didewasakan juga sebagai Jemaat.
Pada tahun 1947-1948 terjadi agresi milter Belanda. Salah satu eksesnya adalah munculnya pergolakan sosial yang mengakibatkan orang-orang Tiong Hoa mengalami tekanan dan pendertitaan. Jemaat Grabag dan Jemaat Blabak, misalnya, dihancurkan oleh penduduk setempat dan hampir seluruh orang-orang Tiong Hoa di sana hijrah di kota-kota sekitarnya (Magelang, Temanggung dan lainnya).
Di pihak lain, pada periode ini banyak diupayakan juga "penemuan diri" Gereja dalam konteksnya di Indonesia. Hal ini tampak lewat beberapa peristiwa penting, seperti penggantian nama Tiong Hoa Kie Tok Kauw Hwee menjadi Gereja-gereja Kristen Indonesia Jawa Tengah (GKI Jateng) pada persidangan Sinode VI di Purwokerto pada tahun 1956, serta masuknya Jemaat Gereformeerd Kwitang Jakarta, Jemaat Gereformeerd Kalisari Semarang dan Jemaat Taman Cibunut Bandung, yang sejak semula banyak beranggotakan orang-orang pribumi, ke dalam Sinode. Selain itu terlihat pula adanya keterbukaan ekumenis dengan masuknya GKI Jateng dalam DGI (sekarang: PGI), WCC (World Council of Churches), EACC (East Asia Christian Conference, sekarang: CCA, Christian Conference of Asia), WARC (World Aliance of Reformed Church) dan REC (Reformed Ecumenical Council).
Courtesy of: Rev.Joas Adiprasetya, STh
Arti Logo GKI
Logo GKI terdiri dari 4 (empat) komponen utama yaitu perahu, salib, gelombang, serta Alfa Omega, berikut ini adalah maknanya :
1. Perahu melambangkan gereja Tuhan yang bergerak maju memenuhi tugas panggilannya di dunia dan pengakuan GKI sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari gereja-gereja Tuhan untuk mewujudkan Gereja Yang Esa di Indonesia dan di dunia.
2. Salib melambangkan kasih dan pengorbanan Tuhan Yesus Kristus yang menentukan jalan hidup GKI.
3. Gelombang melambangkan dunia yang penuh tantangan dan peluang di mana GKI diutus.
4. Alfa dan Omega melambangkan Tuhan Allah yang kekal, yang berkuasa menetapkan dan menyertai seluruh perjalanan GKI.
Arti Logo GKI
Logo GKI terdiri dari 4 (empat) komponen utama yaitu perahu, salib, gelombang, serta Alfa Omega, berikut ini adalah maknanya :
1. Perahu melambangkan gereja Tuhan yang bergerak maju memenuhi tugas panggilannya di dunia dan pengakuan GKI sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari gereja-gereja Tuhan untuk mewujudkan Gereja Yang Esa di Indonesia dan di dunia.
2. Salib melambangkan kasih dan pengorbanan Tuhan Yesus Kristus yang menentukan jalan hidup GKI.
3. Gelombang melambangkan dunia yang penuh tantangan dan peluang di mana GKI diutus.
4. Alfa dan Omega melambangkan Tuhan Allah yang kekal, yang berkuasa menetapkan dan menyertai seluruh perjalanan GKI.
Pengakuan Iman GKI
GKI mengaku imannya bahwa Yesus Kristus adalah :
1. Tuhan dan Juruselamat dunia, Sumber kebenaran dan hidup
2. Kepala Gereja, yang mendirikan gereja dan memanggil gereja untuk hidup dalam iman dan misinya.
GKI mengaku bahwa Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru adalah Firman Allah, yang menjadi dasar dan norma satu-satunya bagi kehidupan gereja.
GKI, bersama dengan gereja di segala abad dan tempat menerima Pengakuan Iman Rasuli, Pengakuan Iman Nicea-Konstantinopel, dan Pengakuan Iman Athanasius. Sedangkan dengan ikatannya dalam tradisi Reformasi, GKI menerima Katekismus Heidelberg.
Terdapat 213 GKI di Indonesia yang sudah terdaftar dalam
Kantor Sinode: Kompleks Ruko Gading Bukit Indah Blok Q-29, Jl. Bukit Gading Raya, Kelapa Gading, Jakarta 14240, INDONESIA
Tel/Fax: 62-21-4585 0904 / 4585 2899
Ketua Sinode GKI saat ini yaitu: Pdt. Robert Setio, Ph.D.
Naskah buku Gereja Top Ten Indonesia, sumber: website gki
Pengakuan Iman
GKI mengaku imannya bahwa Yesus Kristus adalah :
1. Tuhan dan Juruselamat dunia, Sumber kebenaran dan hidup
2. Kepala Gereja, yang mendirikan gereja dan memanggil gereja untuk hidup dalam iman dan misinya.
GKI mengaku bahwa Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru adalah Firman Allah, yang menjadi dasar dan norma satu-satunya bagi kehidupan gereja.
Dalam persekutuan dengan Gereja Tuhan Yesus Kristus di segala abad dan tempat, GKI menerima Pengakuan Iman Rasuli, Pengakuan Iman Nicea Konstantinopel, dan Pengakuan Iman Athanasius. GKI dalam ikatan dengan tradisi Reformasi, menerima Katekismus Heidelberg.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
- hai hai's blog
- Login to post comments
- 9541 reads
Bila Dede Wijaya Tidak Melanggar Policy
Mohon maaf, tanpa mengurangi rasa hormat, bila Dede Wijaya menulis:
Gereja Top Ten no 8: GEREJA KRISTEN INDONESIA (GKI)
Sejarah Sinode GKI klik di sini.
Sejarah GKI JABAR klik di sini.
Sejarah GKI JATIM klik di sini
Arti Logo GKI klik di sini
Pengakuan Iman GKI klik di sini
Saya yakin semua blogger akan happy walau merasa heran.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
to Hai2 terimakasih
Btw nama saya dalam 2 hari sudah selalu disebut2 dalam SS ini. Terimakasih sadar tidak sadar anda menambah Traffic Blog2 saya.
Artikel Blog saya tt GKI selengkapnya di SINI
Dalam mengumpulkan data, ada yg mudah saya dapat, ada yg tidak mudah saya dapatkan. Untuk semua yg saya kutip, saya beri sumber. Nah, saya tahu Dosen Teologi UKDW yg bernama Pdt. Robert Setio, Ph.D menjabat sebagai Ketua SInode GKI. Jadi saya tambahkan data tersebut. Lalu dari sumber apa saya lupa ada sekitar 213 Gereja GKI. Ntar kalo ada sumber terbaru akan saya update buku saya itu. Kan masih dalam Naskah Buku. Terbuka selalu untuk diupdate. Inikan mengumpulkan data2. Masak saya karang2 sendiri, apalagi menyangkut sejarah gereja.
dede wijaya
dede wijaya
Untuk buku ok. Untuk jadi blog di SabdaSpace nggak ok.
Anda paham nggak sih?
Kalau isi tulisan tentang GKI itu anda jadikan buku maka itu ok. Tidak ada larangan bikin buku berisi kumpulan fakta. Malah buku macam demikian berharga. Biasanya buku macam demikian disebut ensiklopedia.
Masalahnya tulisan anda itu anda jadikan posting blog di SabdaSpace. Padahal SabdaSpace punya policy melarang tulisan yang isinya bukan tulisan orisinal. Jadi tulisan anda itu nggak boleh jadi posting blog di SabdaSpace.
Kalau sudah dijelaskan panjang lebar dan sederhana begini kamu masih nggak paham juga mungkin kamu perlu balik lagi ke bangku SD.
SF, HAi, bagaimana kalau diusulkan kepada admin
SF, Hai, bagaimana kalau diusulkan kepada admin untuk menurunkan tulisan mengenai aturan main copy-paste, yang lebih detail? Supaya para blogger disini bisa lebih mudah menetapkan batas dalam menulis. Atau apakah admin usdah pernah menurunkan tulisan tersebut?
Trafic naik? Ada dua kemungkinan
Trafic naik? Ada dua kemungkinan:
Bwa ha ha ha.
@ Vantillian, Itulah Yang Sedang Kita Lakukan
VAntillian, itulah yang sedang kita lakukan saat ini. Secara diam-diam beberapa blogger sudah mendiskusikannya lewat chating dan confrence di YM. Dan saya yakin, dengan adanya kasus Dede ini, para Admin di YLSA juga melakukan diskusi hal yang sama.
Selama ini komunikasi antara para blogger dan core user serta Admin memang agak kurang gencar. Bahkan sebagai salah satu core user saya tidak tahu ada berapa core user di Klewer dan siapa saja mereka? Yang saya kenal hanya Samuel dan Dennis.
Core user memang punya wewenang untuk mengedit tulisan namun itu hanya sebatas memperbaiki FORMAT tulisan. Core User juga punya wewenang untuk menunda publikasi (unpublish) sebuah tulisan lalu mengusulkannya kepada Admin untuk menghapusnya, namun itu harus dilakukan dengan mengajukan bukti-bukti yang akurat. Core user juga punya wewenang untuk menghapus komentar, namun itu terbatas pada komentar-komentar doble dan yang secara tegas melanggar Policy. Admin bukannya diam, namun mengawasi apa yang dilakukan oleh Core user tersebut. Dengan kondisi demikian, mustahil Core user main curang apalagi berlaku sembarangan.
Menurut saya, sudah saatnya Admin memberitahu para blogger tentang TUGAS, Tanggung jawab dan WEWENANG para core user untuk menghindari salah paham dari para blogger lainnya.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
@ All, Tulisan Dedew jelas melanggar policy Sabda.
Dengan bukti Hai hai di atas & Anakpatirsa juga, tulisan Dedew jelas melanggar policy Sabda.
Yang langsung terlihat adalah melanggar aturan no. 2 & 3 policy Sabda:
2. Memosting artikel, blog yang bukan merupakan tulisan sendiri. Dengan kata lain, menyalin rekat (copy paste) artikel orang lain, termasuk terjemahan dari bahasa asing, meskipun mencantumkan nama penulis aslinya.
3. Memosting artikel yang berupa saduran, tanpa mencantumkan sumber/referensi aslinya.
Melanggar, karena tidaka ada buah pikiran dari Dedew sama sekali.
Wah Dedew, anda harus jentle dong mengakui kesalahan anda !!
Kalo gini sih, pantesan tulisan anda banyak sekali !!
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
Dede, integritas anda
Dede, soal copy-paste adalah soal integritas seorang penulis, bukan hanya masalah salah atau benar. Sayang sekali anda yang sudah mungkin memilih jalur menjadi seorang penulis melakukan tulisan copy-paste yang jelas melanggar policy SS. Sayang sekali pula, anda dikenal sebagai seorang pembela doktrin alkitabiah. Sayang sekali, anda juga adalah pengikut Kristus yang dikenal militan "menentang" semua ajaran menyimpang dari Alkitab. Semua ini tentu akan mempengaruhi BAGAIMANA diri anda sebenarnya dan KEBENARAN yang anda tulis. Bagaimana anda dapat membela doktrin alkitabiah kalau perilaku anda begini? Bagaimana anda dapat menjadi seorang penulis yang diperhitungkan dan menjadi berkat kalau tulisan blog anda kebanyakan copy-paste. Bukankah buku anda berjudul Pesona Alkitab ( terbitan Andi) akan dipertanyakan semua blogger disini? Jangan-jangan, anda cuma copy-paste dari web atau buku mana. Integritas penulis penting dede. Apalagi penulis Kristen. Sayang sekali, waktu anda yang banyak akan terbuang kalau anda tidak memperhatikan hal ini. Belum terlambat, tetapi sungguh sayang....
copy paste = integritas?
vantillian, secara pribadi saya menilai komentar kamu di atas agak berlebihan... saya rasa dede boleh mencopy paste apa saja yang ia anggap menarik di blognya, asal bukan untuk diposting di SS (karena itu melanggar policy). menurut saya lagi, mencopy paste tulisan untuk dipublish di blog (selain SS) atau di milis tetap bisa menjadi berkat (sic) bagi orang lain, hanya saja hal itu sulit membuatnya menjadi penulis yang berkualitas.
y-control, memang berlebihan
Y control, komentar saya memang agak berlebihan. Hal itu saya tulis karena melihat potensi penulis pada diri dede. Banyak blog dede yang menjadi masukan dan berkat buat saya di SS. Tapi kalau mengenai copy-paste demi hanya untuk supaya tulisan blognya kelihatan banyak, maka itu sangat disayangkan. Untuk apa menduduki daftar blogger teratas tetapi kemudian ketahuan artikelnya copy-paste? Apakah seorang penulis boleh copy-paste? Tentu saja boleh, dalam konteks apa? Kalau dalam konteks policy SS, jelas tidak boleh. Copy-paste HAMPIR SEMUA kalimat persis sama, kemudian menambahkan beberapa kalimat sendiri, itu namanya curang pada komunitas ini. Itu namanya MENIPU. Dan itu ada hubungan dengan integritas. Apalagi seorang penulis. Dengan apakah seseorang penulis diuji? Bukankah dari isi tulisan dan integritasnya?
Menuliskan kutipan kalimat dan mencantumkan kalimat referensi dari buku atau web jelas bukan hanya sekedar copy-paste, tetapi itu adalah bentuk pertanggungjawaban seorang penulis. Mau copy-paste? Silakan, tetapi uji dulu dengan baik apakah copy-paste itu sekedar referensi atau kutipan, dan bukan keseluruhan isi. Kalau keseluruhan isi artikel hampir semua copy-paste, bukankah itu mencerminkan diri yang tidak peduli mengenai kebenaran. Apalagi mau membela kebenaran alkitabiah? Kebenaran dari hongkong
Kesalah Dede Wijaya
Y-control dan Vantillian, menurut saya komentar Vantillian tidak berlebihan, itu adalah sebuah teguran yang keras, namun dengan tujuan baik.
Dede wijaya melanggar Policy SABDASpace, namun dia juga melakukan plagiat. Dia mengopy paste namun mengakuinya sebagai TULISANNYA.
Silahkan baca kembali komentar-komentar Dede Wijaya. Bukankah dia tahu apa itu PENULIS dan apa itu Editor atau Penyunting? Di samping itu, bukankah sebagai blogger lama dia TAHU pasti policy SABDASpace?
Kenapa Dede Wijaya melakukan hal yang dia tahu SALAH? Mungkin dia tidak tahu, mungkin pula dia kura-kura dalam perahu.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
to SF serahkan kepada para pengunjung...
Yup anda benar ada dua konsekuensinya:). Kasih koment saja udah nambah Traffic:)
dede wijaya
dede wijaya
to dede w
wah..dede...saya barusan baca artikelmu tentang cara menaikkan rating...
bro, saya pikir adalah bijaksana bila kamu memiliki "nama baik" daripada kesuksesan memiliki poin tinggi atau traffic yang banyak. Ingat lho ada dua kata dalam bhs.inggris: FAMOUS dan NOTORIOUS.
Tentu sj, kita semua harus lebih baik lagi dalam meng-handle 'keterkenalan" di SS ini.
(The proof of the pudding is in the eating)
Wikipedia tt GKI
Dalam Pranata Luar Wikipedia, artikel blog saya dimasukkan sebagai PRANATA LUAR dan merujuk ke situs SS ini.
Saya serahkan ke ADMIN saja. GBU
dede wijaya
dede wijaya
Meski tulisanmu masuk
Meski tulisanmu masuk "Prnata Luar Wikipedia" itu bukan berarti tulisanmu telah bebas dari dugaan plagiat. Anda tidak pernah menjawab gugatan-gugatan yang yang disampaikan kawan-kawan di sini. [Pranata Luar itu sebaktu-waktu dapat diturunkan jika ada orang yang menyatakan kebaratan atas pencantuman itu].
Anda terlihat mencoba berkelit. Dalam bahasa Jawa hal ini disebut "nylamur-nylamur". Tampaknya Anda sedang "Buying time". Mungkin berharap seiring waktu, topik ini akan dilupakan orang. Saran saya:
1, Buatlah topik yang lebih sensansional, sehingga orang lain akan melupakan dugaan plagiat ini, atau
2. Berikan pertanggungjawaban secara kesatria atas gugatan-gugatan temanmu sehingga masalahnya menjadi jelas.
“Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang berkomentar kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka.”
Wawan
------------
Communicating good news in good ways
Dede Wijaya, Anda MALING!
Dede Wijaya, anda melanggar Policy SABDASpace karena mengopy paste tulisan dari Cyber GKI dan mengubah beberapa kata. Bayangkan Dede Wijaya, hanya beberapa kata.
Anda melakukan PLAGIAT karena mengakui tulisan orang lain sebagai TULISAN anda hanya dengan mengubah beberapa kata. Bayangkan Dede Wijaya, hanya beberapa kata.
Nah, Dede Wijaya, itulah kenyataan atas tulisan anda tentang GKI. Dengan kata lain, Dede Wijaya yang terhormat, anda MALING. Anda pikir karena tulisan anda masuk dalam daftar Pranala Luar Wikipedia, itu berarti anda bukan MALING? Ha ha ha ha ha .... Dede ... Dede ... Ha ha ha ha .... BERTOBATLAH dan jangan lakukan dosa seperti itu lagi. Atau anda akan terus dipermalukan.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Sudah nggak masuk lagi. Wikipedia nya sudah saya edit.
Sudah nggak masuk lagi. Wikipedia nya sudah saya edit.
Wikipedia adalah wiki artinya web yang boleh diedit oleh siapa saja. Nah sekarang paham nggak tingkat kredibilitas Wikipedia? Lebih tinggi kredibilitasnya SabdaSpace. Semua tulisan nggak beres disini pasti diuji habis-habisan. Bwa ha ha ha.
wiki oh wiki
Wikipedia adalah wiki artinya web yang boleh diedit oleh siapa saja. Nah sekarang paham nggak tingkat kredibilitas Wikipedia?
hihihi... lucu juga yah sam... ada orang koq kesannya bangga bener tulisannya masuk wiki? jangan2 dia sendiri yang masukin tuh? ;-)
ps. abis ini gue edit juga ah wiki-nya hahahaha....
pantesan
Telat deh..... pas saya klik link-nya ternyata dah gak ada.
Damai Kristus
Damai Kristus
Tuh Kan, Gua Bilang Juga
Tuh kan gua bilang juga apa? Walau nampak paling garang namun gua yang paling pengertian.
Ketika tahu Dede Wijaya bangga karena tulisannya menjadi link pranala luarnya wiki, gua cuman ngakak. Eh ... si SF yang tampangnya ramah malah mengeditnya dan si dennis malah ngancem mau ngedit lagi.
Weleh-weleh weleh .....
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
to SF dan Hai2
dede wijaya
Ck ck ck. Masih belum mau bertobat rupanya
Ck ck ck. Masih belum mau bertobat rupanya. Monggo dilanjut ngeyelnya.
to SF, Hai2, AP
dede wijaya
Dede Wijaya, Anda MALING!
Dede Wijaya, Anda MALING! Saya sudah menunjukkan bukti-buktinya di atas. Anda mau membantah? Bantalah!
Saya sudah menghakimi anda. Menurut anda saya berlaku tidak adil dan tidak netral? Atau anda sendiri yang tidak berlaku ksatria? Apakah kita perlu melakukan konfirmasi ke CYBER GKI? Siapa tahu mereka yang copy paste tulisan Dede Wijaya kan?
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Dede, pikirkanlah kebenaran
Dede, anda sudah bekerja keras dalam pengumpulan data dan penyusunan data. Sayang kalau gara-gara tulisan blog anda yang banyak copy-paste, akan menurunkan kredibilitas anda sebagai penulis..Pikirkanlah apa yang benar, lakukanlah, baru berteriak-teriak membela kebenaran. Bayangkan kalau ada yang mencopy-paste tulisan blog anda dan mengakuinya sebagai tulisannya, apa yang anda pikirkan? ( Meski di bagian bawah, ditulis referensi dari Sabdaspace, khususnya blog Dede ) Kalau anda pikir itu biasa dan wajar, maka tidak ada yang bisa dikatakan lagi. Kalau anda pikir itu tidak benar, lihatlah kembali kepada anda sendiri.
Bayangkan semua blogger di SS melakukan hal yang sama, dimana lagi kredibilitas komunitas SS ini?
@Dede
Salam Pak Dede,
Kalau boleh saya memberikan saran, sebelum admin mengambil keputusan, ada baiknya anda meminta maaf secara terbuka kepada handai tolan di sini karena pelanggaran yang sudah anda lakukan. Maaf, tidak bermaksud menghakimi, ini hanya sekedar saran, gak diterima juga gak pp.
Damai Kristus
Damai Kristus
@ Core User
Mengapa saya menyatakan ada kemungkinan tidak Netral, kemaren2 waktu 3 koment saya dihapus SF, dia britahu saya diemail, lalu saya pertanyakan ke SF bolehkan Core User delete blog/koment seorang Blogger, padahal Core User juga Blogger. Terus SF bilang kalo tidak setuju protes saja ke ADMIN. Lalu saya Lapor ke ADMIN, saya cuma bilang ke ADMIN agar ADMIN saja yg Delete/hapus baik Komentar dan artikel Blog yg melanggar Policy SS.
Lalu muncul artikel Blog Anak Partisa mempertanyakan Top Ten Gereja contoh dia berikan GKKK. Dalam Artikel Blognya sudah saya terangkan bagaimana saya mendapatkan data2 dan mengupdatenya jika saya dapat info baru tt Gereja Top Ten itu.
Jika tidak ada data baru, sepenuhnya tentu saya mengandalkan WEBSITE Gereja tersebut dan beberapa web penunjang jika memang ada bahas.
Lalu muncul lagi Artikel Ko Hai2 yg kali ini tt GKI. Btw kalo anda masuk ke Blog saya di SS tentang GKI. Tampaknya info saya sebagian dari website www.gki.or.id dan ada juga wikipedia, serta saya tambahkan info Ketua Sinode, alamat sinode, dan jumlah gereja GKI.
Untuk diketahui, setahu saya, saya tidak mengubah kata2 yg dituduhkan Ko Hai2. Coba cek beberapa web GKI di wekristiani.co.cc, memang ada perbedaan dalam penulisan sejarah termasuk beberapa kata yg dicetak tebal Ko Hai2 di atas.
Saya pernah mengedit itu salah ketiknya misal "Synode" saya ubah jadi "sinode", "relative" di GKKK saya ubah jadi "relatif".
So saya pikir saya habis energi kalo terus2 dibahas hal ini. Admin sudah mengemail saya beberapa hari lalu, akan meneliti artikel2 blog saya. So Para Core User yg saya rasa tidak netral, mohon bersabar saja. mengapa ? Sebelum2nya belum ada protes para Core User tt Artikel2 Blog saya, maybe karena terpancing artikel Blog saya
CARA MUDAH MELEWATI PERINGKAT BLOGGER BLOG TERBANYAK
jadi baru beberapa Core User mulai menginterogasi artikel2 saya yg waktu itu momennya tepat dg Lapor/Protes saya ke ADMIN. jadi wajar saya merasa motivasinya tidak Netral.
dede wijaya
dede wijaya
Ternyata anda memang paranoid
Ternyata anda memang paranoid. Core user yang aku ketahui cuma Hai-hai dan Denis. Aku sendiri nggak peduli masalah peringkat dan point. Denis apalagi. Mr. Pink Pig ini aku ketahui sebagai salah satu orang paling easy going dan cuek yang pernah aku kenal. Aku cuma pernah ketemu Hai-hai dan Denis. Dengan Anakpatirsa aku tidak pernah ada kontak pribadi apapun sampai saat ini. Kalau misalkan kami seakan-akan menegur kamu bersamaan itu bukan karena ada konspirasi diantara kami. Tapi karena kelakuan kamu yang makin lama makin nggak beres. Sadar dan bertobatlah sebelum terlambat.
@ SF paranoid ...
itu obat perangsang otot yah?? sorry oot
Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.
apa sih pentingnya peringkat?
Sebelum2nya belum ada protes para Core User tt Artikel2 Blog saya, maybe karena terpancing artikel Blog saya
CARA MUDAH MELEWATI PERINGKAT BLOGGER BLOG TERBANYAK
jadi baru beberapa Core User mulai menginterogasi artikel2 saya yg waktu itu momennya tepat dg Lapor/Protes saya ke ADMIN. jadi wajar saya merasa motivasinya tidak Netral.
HAHAHAHA... *LoL*
de, apa lo pikir semua orang kayak elo yang peduli banget dengan peringkat? .... please deh ah.... *ngelanjutin ketawa*
Dede, izin untuk copy-paste blog anda
Dede, minta izin untuk copy-paste blog anda ( yang anda copy-paste juga), mau buat blog baru, gak ada ide lagi..Boleh? ...Blog saya juga kekurangan tulisan, 148 tulisan anda bisa menghiasi blog saya ( Saya jamin, akan menuliskan sumbernya, setelah saya menambahkan komentar saya sedikit). Hehe...Heran saya, seorang Dede bisa mikir begitu...Bawa-bawa nama Wiki lagi..
Klarifikasi, saya bukan core user...hanya seorang vantillian..jadi motivasi saya adalah..........
Motivasi
Melihat Dewi menanyakan motivasi para core user dalam menghapus / menurunkan artikel artikelnya, sekalian dan semestinya Dewi menjelaskan juga motivasi penulisannya mengenai Gereja dan Pengkotbah Top Ten, Mengapa hal ini diperlukan ? karena terlihat ambiguitas Dewi dalam membuat blog. Di satu sisi, Dewi seorang Fundamentalis / Suhentolis yang pendapat dan pandangannya berseberangan dengan para gereja dan pengkotbah yang masuk Top Ten, di lain pihak Dewi juga menguraikan alasan untuk menulis itu untuk mengambil sisi positifnya pengkotbah dan gereja yang masuk Top Ten.
Apakah motivasi adalah perburuan nilai dan ranking semata atau adakah maksud lain ? Apalagi gereja impian Dewi dan gereja gereja golongan suhentolis termasuk para pengkotbahnya sama sekali tidak masuk di dalam Top Ten tsb.
Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?
Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?
@KH
Bagi saya motivasi dan alasan apapun untun penulisan blog gereja top ten atau pendeta top ten saya TIDAK SETUJU, bagaimanapun mau gereja mau pendeta semua itu kan satu tubuh, jadi buat apa diurutkan 1 sampai 10? Bagaimana perasaan gereja yang tidak masuk TOP TEN? bagaimana pendeta-pendeta yang menginjili dipelosok jika tahu? kalau kata agama tetangga kita lebih banyak "mudarat"nya dari pada"manfaatnya"....
Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.
@sandman
Sebagai informasi, para suhentolis bukanlah penganut satu tubuh gereja universal, melainkan satu gereja lokal dengan satu kepala yaitu Kristus. Alasan utamanya karena gereja yang universal atau am itu sama artinya dengan Katolik, dari beberapa pembahasan mereka, kata Katolik itulah yang membuat alasan utama penolakannya akan gereja yang universal.
Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?
Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?
@KH
King Heart thx atas informasinya, pertanyaannya dengan koment diatas anda berada dimana?
Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.
KH, meski tidak termasuk TOP TEN...
KH, meski Gereja GRAPHE ( Suhento Liauw dkk) tidak masuk jajaran Gereja Top Ten, tetapi mengganggap diri dan memegahkan diri sebagai induk doktrin gereja dalam tulisan IBLIS SEDANG MENGHANCURKAN GEREJA TIONGHOA :
Sebagai contoh, doktrin yang dianut oleh pendiri banyak gereja Tionghoa, seperti Gepembri, GKJ, GSRI, GKNI, GKK, dll. sebenarnya lebih dekat ke Graphe daripada Reformed maupun SAAT yang kalvinistik. Tetapi mungkin karena faktor bahasa (ketionghoaan) atau faktor almamater pemimpinnya yang notabene ada unsur ras, mereka memilih menggeser ketetapan doktrin mereka.
Luar biasa bukan? Jadi mungkin semua gereja Tionghoa sedang hancur, KECUALI GRAPHE, karena Iblis tidak bekerja di daerah sana. Luar biasa..
@vantilian
Anda termasuk pengamat setia Suhentolis ya ha ha ha, meskipun kadang geregetan tapi saya termasuk penikmat tulisan dan acara radio mereka juga ha ha ha ha
Artikel di atas saya sudah baca juga, tapi karena tidak bermutu seperti itu, malas menanggapinya, jika anda setia mengikuti ajaran mereka, bakalan bejibun tulisan aneh aneh model begituan
Seperti pepatah, Guru kencing berdiri Murid kencing berlari, bisa kita lihat bagaimana para murid Suhento dalam menulis dan berkomentar.
Memang luar biasa.
Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?
Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?
Maling atau Bukan?
Kingheart dan sandman, ini masalah TEKNIS, bukan masalah motivasi.
Copy paste tulisan orang lain ke SABDASPACE itu melanggar Policy.
Copy paste tulisan orang lain lalu mengakuinya sebagai tulisan sendiri, itu namanya PLAGIAT alias MALING.
Peduli setan apa motivasi para core user. Anda semua sudah melihat buktinya dengan gamblang. Dede Wijaya Maling atau bukan?
Heran sekali, sampai sekarang dia masih tidak menyadari kesalahannya bahkan kekeh jumekeh menyalahkan orang lain?
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
@hai model iklan sunsilk
Saya setuju dengan masalah teknis yang anda tuliskan diatas, tapi diluar masalah teknis, copy paste dalam hal ini, walaupun itu murni hasil pemikiran dan penelitian siapapun itu selain Dede, pendapat saya tetap tidak setuju tulisan top 10 pendeta dan gereja di tulis.
Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.
@ko hai hai
Permasalahan teknis ytang sederhana sebenarnya, namun karena terdakwanya tetap teguh berdiri, alih alih menyadari kesalahannya tetapi malah menyalahkan orang lain yang mengkritisinya, saya jadi tertarik menanyakan motivasinya.
Bayangkan seorang kawakan seperti Dewi yang memiliki jam terbang tinggi untuk blogging, tetap kukuh dengan menanyakan kenapa core user lah yang mendakwanya bukan admin. Bagi saya itu dua permasalahan berbeda yang ingin dicampur adukkan untuk menutupi permasalahan yang sebenarnya.
Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?
Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?
at dede w
bro dede, mengenai banyaknya komentar-2 di sini untukmu,
saya kira bijaksana bila anda menggunakan pengertian yang baik (amsal 13:15) untuk "memenangkan" respek.
Jangan sampe terlalu "berkeras" nanti malah kamu mendapati dirimu tiba-tiba telah bergerak "terlalu jauh" (Ams.29:1).
Salam bro.
(The proof of the pudding is in the eating)
@ Sandman Dan Kingheart
Sandman, Bikin tulisan Top Ten boleh boleh saja namun STANDARD ukurannya harus JELAS dan bisa diuji.
Tentang tulisan Gereja Top Ten, Dede Wijaya, bukan saja tidak memberikan standard yang baik namun dia juga tidak memberikan analisanya. Coba anda perhatikan tulisannya tentang TOP TEN no. 8, GKI. Adakah tulisan yang menjelaskan kenapa GKI ada di no. 8? Jangankan menganalisa, wong semua tulisannya hasil copy paste? Saya bilang Dede Wijaya hanya nambah kurang, namun dengan gagah perkasa Dede Wijaya membela diri bahwa dia nggak nambah kurang sama sekali. Perbandingan itu gak sama karena Dede Wijaya copy paste dari temat lainnya. Ha ha ha ha .. Misalnya, dia bisa saja copy paste dari sini kan?
Selanjutnya dia mengaku dengan gagah berani. Tulisan itu adalah tulisannya, dia berhak mengakuinya sebagai tulisannya karena dia menyebutkan sumber pustakanya, tempat dia MALING dan dialah yang punya IDE membukukannya. Adna tahu jalan pintas menjadi kaya? Maling semua barang dan mobil tetangga anda lalu kasih lebel dari mana barang itu di colong serta kasih stiker baru, INI BARANG SAYA. ha ha ha ha ...
Berbuat dosa itu bukan dosa selama anda menyadarinya, menyesalinya, membayar konsekuensinya lalu tidak melakukan dosa lagi. Itu bukan dosa, namun Khilaf atau KELIRU. Sudah tahu keliru namun BLAGU, itu baru namanya DOSA.
Kingheart, Dede Wijaya lupa bahwa core user itu adalah hal baru, jauh sebelum ada core user, sesama blogger sudah saling menegur dengan tegas bila ada orang yang melanggar Policy. Saya menulis blog ini bukan dalam kapasitas core user, namun sebagai sesama blogger yang merasa MUAK karena ada blogger yang sudah tertangkap basah melanggar policy namun tetap kekeh jumekeh membenarkan diri dengan menuduh orang lain sembarangan. Benar-benar PUNDAMENTALIS!
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
tak akan kujual nama baik demi COPAS
Walah.. dari kemaren aku bingung lihat 'pertempuran' disini, ternyata itu begitu ya... lewat penjelasan mas Hai, baru aku 'ngeh' tenan...
lha kalo gitu carane smua orang bisa juga dunk jadi ikut2 COPAS... aku mau cari ah... artikel apa ya...
ehhhh... nggak ding.. takut melanggar lalu lintas n di 'semprit' pak admin, dan di 'pisuh-pisuhi' teman2..
tak akan kujual nama baikku demi COPAS...
passion for Christ, compassion for the lost
Sayang,ya...
Saya suka membaca berbagai posting di SS karena (pada awalnya) saya merasa di sini orang-orang Kristen berbagi pemikiran, pendapat, perasaan, bercengkerama,dll sesama Kristen secara 'apa adanya.'
Tetapi, setelah membaca "Cara mudah melewati peringkat Blogger" nya DW, saya merasa ada yang aneh. Poin menjadi soal penting. Artinya : isi menjadi tidak penting. Cara penyampaian juga menjadi tidak begitu penting. Sepertinya, yang penting adalah 'tampil' dan dapat poin. Nah, soal 'etika' yang disinggung Pak Hai-hai di sini muncul.
Tentu saja tiap orang boleh muncul di SS dengan stylenya masing-masing selama masih di koridor policy SS. Saya suka banyak penulis SS ini, termasuk di antaranya Dede Wijaya, agape dan gkmin. Tetapi, sayangnya akhir-akhir ini DW jadi 'kejar setoran poin', agape tidak lagi sesantun dan se-elegan ketika mula-mula berkomentar dan menulis di sini dan gkmin teramat 'maksa' dengan soal YHWH nya (segala persoalan sepertinya karena orang Krsten menggunakan nama Allah).
Sayang,ya...
Still, I love this community of Christ's disciples.
yang penting rendah hati
begitulah bygrace, pepatah basi mengatakan karena nila setitik rusak susu sebelanga, tapi bersyukur masih banyak yang punya kepedulian untuk menegur, tentu saja dengan cara masing-masing yang "khas" :)
yang penting di sini adalah kerendahan hati, hanya dengan itulah kita bisa bertumbuh bersama.
at bygrace; memang patut disayangkanlah...
salam kenal ye....
yah, memang begitulah kalo "sudah terlalu lama" tulis komen atau artikel bisa ada "erosi". (Di mana saja, termasuk saya kalo komen di sebuah blog mtr). Tapi untungnya, masih ada orang-orang yang berbaik hati memberikan teguran sebagai sahabat...he hehe...
Kan "ciuman" dari "musuh" selalu berlimpah-limpah. Tinggal orang-orang yang ditegur ini mau mendengar dan berpengertian dengan baik atau tidak.
(The proof of the pudding is in the eating)
@Dede Wijaya
Saya bukan core user. Bila saya "menyerang" Anda, itu bukan karena ancaman ini:
Lakukan itu kawan, maka aku juga akan memosting satu blog setiap hari. Isinya satu dua paragraf, lalu kutambah kata bersambung di bagian akhirnya.
Tetapi bila Anda memosting artikel dengan cara seperti itu, saya juga akan melakukan cara saya. Sudah saya lakukan karena blogger lain, dan itu menjadi tulisan pertama saya yang dihapus admin.
Saya tidak ingin avatar Anda di daftar blogger nomor satu. Bukan karena iri atau karena persaingan masalah point. Bukan! Saya peduli dengan point, dengan jujur saya akui itu, tetapi bukan itu yang membuat saya menegur Anda. Saya hanya melihat mutu tulisan Anda akhir-akhir ini tidak lagi punya gigitan. Saat ini, hanya Pak Wawan atau hai hai yang layak berada di sana.
Anda mempertanyakan mengapa sebelumnya belum ada yang protes tentang blog Anda? Saya belum tahu jawabannya. Tetapi bila Anda bertanya mengapa baru sekarang saya memprotesnya. Itu karena saya merasa inilah saatnya menegur Anda secara terbuka.
Di SABDA Space ini, saya mengangkat diri sendiri sebagai pemeriksa keaslian tulisan. Saya pulang kantor rata-rata jam enam. Lalu langsung mengangkat komputer dari ruang tidur ke ruang tamu. Bukan laptop kawan, tetapi PC tua dengan monitornya. Inilah olah raga saya, selain berjalan dari rumah ke kantor yang jaraknya dua puluh meter. Begitu komputer siap, saya langsung masuk ke SABDA Space. Melihat ada berapa posting hari ini. Lalu mengklik Selebihnya di bagian Komentar Terbaru. Bila ada tulisan dari blogger baru yang isinya cukup bagus, saya akan mengeceknya dengan mesin pencari. Itulah sebabnya mengapa komentar saya banyak yang ikut terhapus. Saya suka berkomentar di blog copy-paste.
Tetapi saya tidak mengecek tulisan Bayu Probo atau Arie Saptaji. Mengapa? Karena mereka sudah punya nama di toko buku Kristen. Itulah juga sebabnya saya tidak menggunakan mesin pencari untuk mengecek tulisan Anda. Anda saya perlakukan sama seperti saya memperlakukan orang-orang yang namanya pernah saya lihat di toko buku.
Saya tidak melihat gaya Anda di blog GKKK itu. Saya tidak melihat analisa, tetapi hanya sekumpulan fakta. Itu bukan gaya Dede Wijaya. Anda suka menulis sebagai jurnalis dan mampu menyampaikan fakta dengan pendapat yang tersirat di dalamnya. Satu lagi, Anda suka menggunakan huruf besar untuk memberi penekanan, sedangkan tulisan dalam blog GKKK itu tidak ada huruf kapital untuk menekankan sesuatu.
Di blog lain, Anda menulis:
Kualitas tulisan saya kadang naik kadang turun, biasanya saya sangat jarang menulis langsung di Internet. Kualitas terbaik saya, menurut saya adalah ketika menulis Artikel-artikel seputar Pesona Alkitab yang memang saya gemari sampai hari ini,
Kawan, saya baru setuju avatar Anda ada di halaman utama, bila Anda kembali ke gaya Anda ketika menulis artikel-artikel seputar Pesona Alkitab itu. Bila Anda mampu menikmati hasilnya ketika membacanya kembali, itu artinya Anda menulisnya dengan kemampuan terbaik. Kepuasan seorang penulis sejati: mampu merasa bangga saat membaca ulang karya-karyanya.
Dunia memang kecil kawan, kita mungkin pernah bertemu. Di salah satu seminarnya Bruce Wilkinson. Tentu saja bila saya tidak salah melihat avatar Anda dengan orang yang pernah saya lihat memakai badge panitia waktu itu. Mari kita sama-sama menulis dengan kemampuan terbaik, sehingga sembilan tahun lagi, (hai hai selalu mengatakannya, Sepuluh tahun lagi—seharusnya--Sembilan tahun lagi) saat semua orang tahu apa itu SABDA Space, kita boleh bertemu dan sama-sama tertawa karena sedikit "pertengkaran" ini.
Lebih aman jadi Penonton daripada jadi Penuntun
Deta pernah menulis komentar dalam blog saya “Situs Sabdaspace ini milik siapa?”:
“Purnomo, . . . . . perbanyaklah komentar di Sabda (bukan hanya menulis blog), supaya semakin banyak orang yang terbantu”.
Dalam komentar saya terhadap blog Overclocker “I’m QUIT” 15.03.2009 (yang sudah lenyap) di antaranya saya menulis,
“Begitu seseorang duduk di kedai kopi, orang lain tidak lagi menghiraukan atribut sosialnya. Orang kaya dan orang miskin diperlakukan sama. Orang bodoh dan orang pintar diperlakukan sama. Lulusan TK (begitu kata Bygrace) dan fresh graduate dianggap sama pintarnya sekaligus sama bodohnya. Anda masuk ke mari tanpa terlebih dahulu membaca ‘aturan tata tertib’nya. Jangankan Anda yang masih baru, orang lama juga tidak semua menyimak aturan itu.
- - - - - - - - -
Anda mau pergi karena malu? Saya tercengang. Anda bersalah karena melanggar tata tertib situs ini sehingga blog Anda di’grounded’. Anda malu? Tidak perlu! Lihat daftar nama blogger papan atas di halaman depan.Ada di antara mereka yang blognya juga pernah di’grounded’. Mungkin Anda berpikir mengapa blog saya dihapus sedangkan blog orang lain yang juga melanggar tata tertib dibiarkan? Biarlah, tak perlu iri hati. Anggap saja ini sebuah modul untuk berlatih sabar.”
Dalam blog “Biarlah Allah bekerja” saya menulis sebuah paragrap ini.
Berapa puluh tahun pun jam terbang seorang GSM, bahkan walaupun ia telah menyelesaikan pendidikan teologi, ada satu ketrampilan yang tidak pernah selesai dipelajari dan harus terus digumulinya. Kerendahan hati. Kerendahan hati yang tulus, yang dipertahankan bukan untuk tampak lebih rohani daripada orang lain, tetapi yang tetap terus dijaga karena menyadari perjuangan memenangkan jiwa tidak bisa dilakukannya seorang diri. Kerendahan hati yang demikianlah yang mengundang Allah Roh Kudus ikut bekerja.
Komentar saya untuk blog ini pendek saja,
“Lebih leluasa mencobek Ketua RT daripada mencolek Menteri. Lebih mudah menasehati seorang Guru Sekolah Minggu daripada mengingatkan seorang Pendeta atas kekhilafannya. Lebih aman jadi Penonton daripada jadi Penuntun.”
Karena itu, tanpa harus menggeser Penonton saya mau jadi penonton saja sambil bawa catatan yang mungkin bisa jadi bahan sebuah blog baru. Semoga Deta puas melihat saya telah menuruti nasihatnya.
Salam.
@dedew : BUKAN KALI INI
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
salam kenal dari seorang jemaat GKI Seroja
hi all, met malam
Saya Roma, member baru. Blum punya kenalan disini. Saya mengakui kawan2 disini semua kritis dan baik. Itu yang menggerakkan saya gabung hari ini. Mudah2an saya dapat teman, dapat pencerahan dan hal2 positif lainnya.
Tanpa mengurangi rasa simpati, hormat dengan kawan2 yang lain... gak tau kenapa saya tertarik sekali dengan tulisan dan celoteh2 bung/ pak hai-hai. Salam kenal yah. GBU nonstop!
mohon masukannya tentang penahbisan pendeta
Selamat malam semua..
Dalam waktu dekat saya akan menulis di majalah internal gereja asal saya, GKI Seroja. Berkaitan momen penahbisan pendeta yang akan diselenggarakan Agustus 2009 nanti, akan menjadi liputan utama redaksi. Saya dan teman2 termasuk penulis pemula. Tulisan mengenai acara tersebut bukan hal yang baru dan menarik bagi banyak pihak. Saya butuh masukan, gagasan sebagai bahan penulisan kami supaya baik dan menarik. Penahbisan dari sisi teologis, sosiologis, dsb. Atau teman2 punya isu2 yg menarik yang perlu kami gali berkaitan tema ini? thks tuk perhatian n bantuannya GBU all
@Romavonda, GKI Seroja
Halo romavonda, senang sekali menemukan jemaat GKI di pasar Klewer ini apalgi GKI Seroja Cengkareng.
Ketika jemaat menahbiskan seseorang untuk menjadi pendeta, saat itu mereka sedang menyalibkan seorang manusia untuk seumur hidupnya.
Itulah pandangan saya, seorang Tionghua Kristen anggota GKI Siliwangi tentang penahbisan pendeta di GKI.
Satu hal yang jarang ditulis adalah tentang kehilangan kebebasan. Hal lain yang jarang ditulis juga adalah tentang tunjangan hidup dan tentang Pdt dan pegawai pastori, apakah keduanya sama-sama hamba Allah.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Thks pak hai-hai
Met hari minggu semua... Sehat2 n semangat semua khan? Sip deh, mantap!
thks tuk ide2nya pak hai-hai, saya segera mempelajari nya.
GBU nonstop