Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
GEMBALA YANG BAIK DAN WHOISLIKEGOD
Yoh 10:
1 "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok;
2 tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba.
3 Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.
4 Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.
5 Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal."
6 Itulah yang dikatakan Yesus dalam perumpamaan kepada mereka, tetapi mereka tidak mengerti apa maksudnya Ia berkata demikian kepada mereka.
7 Maka kata Yesus sekali lagi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Akulah pintu ke domba-domba itu.
8 Semua orang yang datang sebelum Aku, adalah pencuri dan perampok, dan domba-domba itu tidak mendengarkan mereka.
9 Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.
10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.
11 Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;
12 sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu.
13 Ia lari karena ia seorang upahan dan tidak memperhatikan domba-domba itu.
14 Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku
15 sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku.
16 Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.
17 Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali.
18 Tidak seorangpun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku."
19 Maka timbullah pula pertentangan di antara orang-orang Yahudi karena perkataan itu. Banyak di antara mereka berkata:
20 "Ia kerasukan setan dan gila; mengapa kamu mendengarkan Dia?"
21 Yang lain berkata: "Itu bukan perkataan orang yang kerasukan setan; dapatkah setan memelekkan mata orang-orang buta?"
22 Tidak lama kemudian tibalah hari raya Pentahbisan Bait Allah di Yerusalem; ketika itu musim dingin.
23 Dan Yesus berjalan-jalan di Bait Allah, di serambi Salomo.
24 Maka orang-orang Yahudi mengelilingi Dia dan berkata kepada-Nya: "Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam kebimbangan? Jikalau Engkau Mesias, katakanlah terus terang kepada kami."
25 Yesus menjawab mereka: "Aku telah mengatakannya kepada kamu, tetapi kamu tidak percaya; pekerjaan-pekerjaan yang Kulakukan dalam nama Bapa-Ku, itulah yang memberikan kesaksian tentang Aku,
26 tetapi kamu tidak percaya, karena kamu tidak termasuk domba-domba-Ku.
27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,
28 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.
29 Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapapun, dan seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa.
30 Aku dan Bapa adalah satu."
Dalam perumpamaan ini Yesus adalah sang Gembala yang baik (ay 11), Yesus juga pintu untuk masuk dan keluar kandang (ay. 7 dan 9).
Tokoh lain dalam perumpamaan ini adalah:
· Domba
· Gembala Upahan
· Penjaga
· Pencuri dan perampok
· Serigala
Yesus menyebut diriNya sebagai gembala yang baik. Gembala yang baik adalah
1. Gembala yang mengenal dan dikenal dombaNya (ay. 3,4,27)
2. Gembala yang menuntun dombaNya (ay. 4)
3. Gembala yang memelihara domba-dombaNya (ay. 9)
4. Gembala yang memberikan nyawanya bagi domba-dombaNya (ay. 15)
5. Gembala yang memberikan hidup kekal kepada domba-dombaNya (ay. 28)
Yesus juga menyebut diriNya adalah pintu. Sebuah pintu kandang yang menghubungkan dunia luar dengan ruang kandang. Yesus adalah satu-satunya pintu dan tidak disebutkan ada pintu lain dalam perumpamaan lain, yang ada adalah tembok tempat pencuri dan perampok memanjat agar bisa masuk untuk membinasakan domba.
Domba adalah gambaran anak-anak Tuhan . Kenapa anak-anak Tuhan? Karena disebutkan dalam perumpamaan itu bahwa domba-domba mengenal dan dikenal sang Gembala. Apakah manusia yang belum mengenal sang Gembala disebut domba? Tentu tidak! Karena di sini dikatakan mengenal dan dikenal. Contoh adalah Saulus. Saulus dikenal oleh Yesus tapi Saulus tidak mengenal Yesus. Itulah sebab Saulus bertanya, “Siapakah Engkau, Tuhan?” (Kis. 9:1-5). Yesuslah yang memberikan hidup yang kekal kepada anak-anakNya, kepada orang yang mengenal dan dikenalNya, kepada orang yang setia dalam pemeliharaanNya dan tuntunanNya. Bandingkan dengan peristiwa Mat 7:
21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Dalam peristiwa ini Yesus dengan tegas mengatakan tidak mengenal orang-orang ini. Orang-orang ini bukanlah domba-domba Yesus. Dan lagi Yesus mengatakan kepada orang-orang ini sebagai ‘pembuat kejahatan’. Saya mengatakan bahwa mereka tidak hidup dalam pemeliharaan Yesus. Kenapa? Karena orang yang hidup dalam pemeliharaan Yesus adalah domba, diberi makan oleh sang Gembala, dituntun dan diberi hidup kekal. Mustahil bukan jika Yesus tidak mengenal? Mereka dalam Mat. 7:21-23 bukan domba.
Lalu siapakah domba yang ‘bukan dari kandang ini’? Ayat 16 mengatakan ‘bukan dari kandang ini’, berarti kandang yang itu. Ayat ini tidak menyebutkan ‘bukan dari kandangku’ tapi ‘bukan dari kandang ini’. KJV menulisnya, “And other sheep I have which are not of this fold…” dan LAI menuliskan, “Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini…” Dalam ayat ini menjelaskan bahwa domba-domba itu milik Yesus. Domba-domba yang ada pada Yesus. Bukan domba-domba liar atau domba milik orang lain. Disebutkan bahwa domba-domba ini pun akhirnya menjadi satu kawanan dengan domba-domba yang lain. Sang Gembala, Yesus, tidak memberikan perbedaan sampai pada kehidupan kekal. Dari manapun datangnya domba yang terpenting adalah milik Yesus. Bisa jadi ini adalah domba di luar bangsa Israel tapi sekali lagi bukan suatu masalah karena memiliki porsi yang sama yaitu dikenal, dipelihara, dituntun, dilindungi dengan NyawaNya dan diberi hidup kekal.
Gembala upahan bukan Gembala Yang Baik. Gembala upahan bukan Yesus tapi gembala upahan memliki akses lewat Pintu. Gembala upahan sanggup mengeluarkan dan menuntun domba ke padang rumput. Gembala upahan dikenal dan mengenal dombanya. Mengapa bukan Yesus? Karena gembala upahan tidak memberikan nyawanya kepada dombanya. Gembala upahan lari ketika serigala menyerang dan membubarkan kawanan domba. Gembala upahan bukan pemilik domba karena dia hanya seorang pekerja yang menerima upah. Berhubung diupah maka ketika serigala mengancam lebih baik bagi dia untuk lari menyelamatkan dirinya dari pada memberikan nyawanya. Serigala adalah mahluk yang terorganisir dalam menyerang dan untuk ini mereka tidak gentar menghadapi lawan yang lebih besar apalagi cuma segede manusia. Itulah sebab gembala ini lebih mementingkan lari daripada mati. Satu lagi perbedaannya adalah gembala upahan tidak sanggup mengantar dombanya ke hidup kekal karena dikatakan di ayat 28 bahwa pemilik dombalah yang membawa ke kehidupan kekal. Lalu siapakah gembala upahan ini? Hahaha… dengan berat hati saya mengartikan sebagai seorang yang mengaku sebagai gembala, menerima upah dan saya berharap jika suatu kali ‘serigala’ datang dia bertanggung jawab. Yesus pernah berpesan bagaimana menjadi gembala yang baik.
Yoh 21: 15 Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.”
Mengapa Yesus berpesan supaya Petrus menggembalakan domba-dombaNya? Karena Yesus tahu bahwa ada masanya Dia tidak di bumi lagi. Pesan Yesus bermaksud Petrus menjadi gembala, seorang gembala menggantikan Dia dan bertanggung jawab. Petrus meresponi dalam
1 Petrus 5:2 Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri.
Gembala masuk melalui pintu. Gembala masuk melalui Yesus. Yesus berharap bahwa gembala-gembala yang menjaga domba-domba milikNya dengan bertanggung jawab, mengasihi dan memberlakukan seperti Yesus memberlakukan. Itulah sebab Yesus memberikan mandat tapi tidak berharap menjadi gembala tanpa tanggung jawab dan tanpa kasih.
Pencuri dan perampok dikatakan datang sebelum Yesus dan tidak melalui Yesus (Pintu). Seorang penyusup ke dalam kandang, seorang penyusup yang masuk ke kawanan domba hanya dengan satu maksud yaitu mencuri, membunuh dan membinasakan. Siapakah yang masuk ke dalam golongan ini? Siapapun yang bermaksud untuk itu! Dialah seorang penyesat! Seorang penyesat yang berusaha membelokkan jalan Tuhan sehingga anak-anak Tuhan binasa. Mampukah? Dalam perumpamaan ini pada ayat 28 dan 29 dikatakan tidak ada seorang pun yang bisa merebut dari tangan Yesus atau Bapa. Itu kemustahilan kata Yesus. Tapi nampaknya seorang pencuri dan perampok selalu punya keyakinan.
Serigala adalah kawanan penyusup dengan tujuan memangsa sekaligus membubarkan kawanan domba. Serigala menyerang pada saat proses penggembalaan. Serigala menyerang di tempat terbuka dengan menunjukkan jati dirinya. Serigala tidak mengendap, serigala menyeringai. Serigalah adalah kesusahan hidup, malapetaka. Serigala bukan iblis atau setan. Setan maju ke kawanan domba hasilnya tengkang-tengking. Setan tidak terang-terangan tapi setan menyamar sebagai malaikat terang. Serigala bukan nabi palsu atau guru palsu karena yang palsu menyembunyikan jati dirinya sehingga orang mengiranya asli. Serigala adalah kesesakan. Gembala yang baik melindungi dombanya dari serigala, melindungi dari kesusahan, kesesakan dan malapetaka.
Penjaga adalah seorang yang mengenal gembala. Baik gembala yang memiliki ataupun gembala yang upahan. Siapa yang sanggup membedakan gembala dengan orang asing? Siapa yang membukakan pintu supaya gembala masuk? Siapa yang membuat perjumpaan antara domba dan gembala? Siapa yang membuat domba keluar melalui Pintu (Yesus) dan bertemu Gembala (Yesus), dituntun keluar untuk digembalakan? Dialah Roh Kudus. Perhatikan Yoh 14:
16 Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya,
17 yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.
18 Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu
Penjagalah yang menutup pintu dan membuka pintu kemudian, saat sang Gembala Agung datang. Penjagalah yang menjaga anak-anak Tuhan selama Yesus belum datang kedua kalinya. Penjagalah yang menyertai kita, yang diam di dalam kita.
Orang menyebut penginjilan dalam arti yang sangat pendek yaitu mengenalkan Kristus kepada orang yang belum pernah tahu atau belum menerima Kristus. Penginjilan terbaik adalah
Mat. 28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, 20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
Penginjilan adalah menjadikan seseorang yang belum murid menjadi murid Yesus. Bagaimana menjadikannya tentu lewat suatu langkah yang namanya mengenalkan. Setelah itu baru memuridkan dengan cara mengajarkan Firman. Proses pembelajaran ini tidak mungkin instan tapi semakin mendalam dan mendalam. Membabtiskan. Dan dengan tekun mengajarkan kembali lebih mendalam. PA (Pendalaman Alkitab) adalah penginjilan. Sharring dimanapun termasuk di SS inipun juga penginjilan. Komsel adalah penginjilan. Yoh 10 adalah penginjilan yang sempurna sampai seseorang menjadi kenal dan dikenal dan diantar kepada kehidupan kekal. Yoh 10 tidak berbicara penginjilan dalam arti dangkal karena Yoh 10 bercerita tentang hubungan mesra antara gembala dengan dombanya. Hubungan mesra ini terjadi bukan dengan waktu yang singkat tapi melalui sebuah proses sehingga domba-domba mengenal suara gembala dan mengikutinya. Itulah sebab saya menyebutnya bukan penginjilan yang dangkal.
Gembala dan domba adalah cinta yang mesra. Gembala mencintainya dan menjaganya. Gembala mempertahankan dan memiliki kuasa sehingga tidak kuasa yang mampu merebut domba dari tanganNya. Gembala sangat mencintai domba-dombaNya dan memberi hidup yang kekal.
·siapa seperti Allah?·
- whoislikegod's blog
- Login to post comments
- 6275 reads
@ Whoislikegod, panjang sekali, bingung mau mulai komentar
Yth. Whoislikegod,
Panjang sekali tulisannya, sehingga saya kesulitan membuat komentar dimulai dari mana. Saya akan mencoba sedikit demi sedikit dan hanya sedikit.
Whoislikegod menulis :
Lalu siapakah domba yang ‘bukan dari kandang ini’? Ayat 16 mengatakan ‘bukan dari kandang ini’, berarti kandang yang itu...... Bisa jadi ini adalah domba di luar bangsa Israel.......
Kiem mengomentari :
Ya, itu adalah orang kafir (diluar bangsa Israel) yang sudah ditebus oleh Darah Kristus (orang Kristen). Ada beberapa ayat yang mengarahkan pengertian kita ke arah itu, tetapi saya baru bisa memberikan satu saja dulu (Efesus 2), karena yang lain masih belum dapat persisnya, masih mencoba mengingat-ingat kata kunci untuk mencari (dalam kitab Roma).
Efesus 2 :
2:10 Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.
2:11 Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu -- sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya "sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, --
2:12 bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia.
2:13 Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus.
2:14 Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan,
2:15 sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera,
2:16 dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu.
2:17 Ia datang dan memberitakan damai sejahtera kepada kamu yang "jauh" dan damai sejahtera kepada mereka yang "dekat",
2:18 karena oleh Dia kita kedua pihak dalam satu Roh beroleh jalan masuk kepada Bapa.
2:19 Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,
2:20 yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.
2:21 Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan.
2:22 Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh.
Sedangkan mengenai gembala upahan, anda sediri telah menjawab dengan ayat yang saya copy ini :
1 Petrus 5:2 Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri.
yaitu yang melayani Tuhan dengan motivasi lain (dengan tahbisan tidak benar, masih memikirkan upah, sedangkan jika melayani tanpa upah, bahkan menderita seperti di pelosok-pelosok, dapat dipastikan tidak bersedia, itulah gembala upahan.
Matius 20 :
20:1 "Adapun hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang tuan rumah yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggurnya.
20:2 Setelah ia sepakat dengan pekerja-pekerja itu mengenai upah sedinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya.
20:3 Kira-kira pukul sembilan pagi ia keluar pula dan dilihatnya ada lagi orang-orang lain menganggur di pasar.
20:4 Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku dan apa yang pantas akan kuberikan kepadamu. Dan mereka pun pergi.
20:5 Kira-kira pukul dua belas dan pukul tiga petang ia keluar pula dan melakukan sama seperti tadi.
20:6 Kira-kira pukul lima petang ia keluar lagi dan mendapati orang-orang lain pula, lalu katanya kepada mereka: Mengapa kamu menganggur saja di sini sepanjang hari?
20:7 Kata mereka kepadanya: Karena tidak ada orang mengupah kami. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku.
20:8 Ketika hari malam tuan itu berkata kepada mandurnya: Panggillah pekerja-pekerja itu dan bayarkan upah mereka, mulai dengan mereka yang masuk terakhir hingga mereka yang masuk terdahulu.
20:9 Maka datanglah mereka yang mulai bekerja kira-kira pukul lima dan mereka menerima masing-masing satu dinar.
20:10 Kemudian datanglah mereka yang masuk terdahulu, sangkanya akan mendapat lebih banyak, tetapi mereka pun menerima masing-masing satu dinar juga.
20:11 Ketika mereka menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu,
20:12 katanya: Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari.
20:13 Tetapi tuan itu menjawab seorang dari mereka: Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadap engkau. Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari?
20:14 Ambillah bagianmu dan pergilah; aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu.
20:15 Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati?
20:16 Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir."
Pekerja yang masuk jam 5 sore tidak memikirkan upah, yang penting bekerja, tidak menganggur, Inilah pekerja (gembala) yang bekerja dengan tahbisan yang benar, BUKAN UPAHAN.
Ini sajalah dulu kemampuan saya mengomentari karena keadaan. Kalau keinginan saya untuk mengomentari lebih banyak masih tinggi, agar blog ini dapat lebih memberkati para pembaca, namun ada waktunya Tuhan akan menguatkan saya.
Tuhan Yesus memberkati
http://www.sabdaspace.org/blog/kiem
@Mr Kiem, similar comment
@Mr Kiem,
Maaf, tadi saya ngasih comment blog whoislikegod ini tanpa membaca terlebih dahulu membaca respons Mr Kiem, yang ternyata hampir sama, soal orang2 upahan yang pilih2 pelayanan.
Namun ini membuktikan roh pewahyuan kita SAMA, he he...
Whoislikegod,
paragraf terakhir bloh Anda menyebutkan soal kemesraan hubungan antara domba dengan gembala, saya tergerak tambahkan ini:
Gembala yang baik akan bersikap BENGIS dan KASAR kepada serigala-serigala yang ingin memangsa domba2 gembalaannya.
Gembala yang baik akan SANGAT LEMAH LEMBUT kepada domba-domba yang menjadi tanggungjawabnya, dan dengan cekatan memapah domba2 yang sakit dan lemah, mencarikan rumput2 terbaik dan air2 minum terbaik.
JBU
Tani Desa
Upahan yang bukan gembala
Pak Kiem.
Sebenarnya kalau mau dicermati ay 12 adalah 'seorang upahan yang bukan gembala' namun saya menulis 'gembala upahan'. Yesus menekankan kepada upahannya adalah bermaksud kepada orang yang orientasi kepada uang. jelas sekali tidak berhati gembala tapi lebih kepada uang. Orang jenis ini yang dimaksud Yesus akan lari ketika serigala datang.
·siapa seperti Allah?·
·siapa seperti Allah?·
@WILG New Tittle : NEW WAY TO HEAVEN
wah,brow...ini jawaban atau terusan, atau penegasan, atau dukungan buat salah satu suhu disini?????
Komen saya sementara ini saja,...nanti kalau punya banyak waktu saya sambung lagi....
DON'T MISS IT..hehehehe
Smile and maybe tomorrow. You'll see the sun come shining through, for you
"I love You Christ, even though sometimes I do not like Christians who do not like You include me, but because you love me, so I also love them"
smile, saya tidak bermaksud
Ini adalah murni penjabaran. Saya hanya belajar untuk mencermati jadi saya tidak bermaksud mendukung,meneruskan atau apalah...
Gimana sekarang mengerjakan apa? Sudah dapat 'naga'-nya?
·siapa seperti Allah?·
·siapa seperti Allah?·
WILG
belum NEMU WILG...
masih baru..ga tau medan perang, ga tau PETA dan belum pasang RADAR, dan belum akses satelit pengintai,hua ha ha ha ha.
WILG omong omong soal pitbul, anda suka anjing juga,...?
Smile and maybe tomorrow. You'll see the sun come shining through, for you
"I love You Christ, even though sometimes I do not like Christians who do not like You include me, but because you love me, so I also love them"
@whoislikegod wah, blog yg panjang
Syalom,
22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Mujizat adalah pekerjaan Roh Kudus, nubuat juga manifestasi Roh Kudus. Saya berpendapat, orang2 malang ini adalah orang2 yang DULUNYA melayani Tuhan dengan baik (buktinya lewat pelayanannya Roh Kudus menunjukkan kuasa-Nya mengusir setan dan melakukan mujizat) TETAPI yang dikemudian hari menjadi JAHAT, misalnya kalau diundang untuk pelayanan ke suatu gereja kecil, yang tidak mampu memberikan PK yang layak, ia tidak mau - dengan 1001 alasan - atau kapok diundang lantaran medan yang berat. Padahal domba2 Tuhan butuh pelayanannya, dimana Tuhan sudah mengurapinya dengan banyak karunia.
Dalam peristiwa ini Yesus dengan tegas mengatakan tidak mengenal orang-orang ini. Orang-orang ini bukanlah domba-domba Yesus. Dan lagi Yesus mengatakan kepada orang-orang ini sebagai ‘pembuat kejahatan’. Saya mengatakan bahwa mereka tidak hidup dalam pemeliharaan Yesus. Kenapa? Karena orang yang hidup dalam pemeliharaan Yesus adalah domba, diberi makan oleh sang Gembala, dituntun dan diberi hidup kekal. Mustahil bukan jika Yesus tidak mengenal? Mereka dalam Mat. 7:21-23 bukan domba.
Secara hurufiah sebenarnya pastilah Yesus mengenal setiap orang, entahkah dia orang baik, ataukah jahat. Namun, ayat2 tsb menjelaskan SIKAP Yesus yang akan MENGANGGAP TIDAK KENAL kepada BEKAS hamba-Nya.
Gembala dan domba berinteraksi setiap hari, dan begitu juga Yesus dengan "domba"-NYA berinteraksi setiap hari, saling berbagi kasih dan perhatian.
Segini dulu, JBU
MUJIZAT
Tani Desa
Mujizat saya tidak berani
Mengenai Mat 7:21-23 saya tidak berani mengartikan seperti arti anda bahwa sebenarnya Yesus kenal tapi menganggap tidak kenal.
kata 'kenal' yang dipakai di Mat 7:23 adalah ginosko dan pada Yoh 10 tentang gembala yang baik kata 'kenal' memakai oida dan ginosko. Jadi saya tetap akan menganggap bahwa Yesus benar-benar tidak kenal kepada orang-orang dalam Mat 7:21-23. Jika Anda bertanya mengapa yang tidak dikenal bisa memiliki kuasa seperti itu? Silakan menyelidiki.
Maaf kalau panjang karena saya menyertakan ayatnya sehingga pembaca tidak perlu bolak balik Alkitab tapi tinggal baca saja. Dijamin tidak diubah-ubah kok... hahaha...
·siapa seperti Allah?·
·siapa seperti Allah?·
@ WILG, harus berani
Harus berani dong WILG, menurut saya pengertian Mujizat sudah benar.
Istilah Pniel, prinsip menafsirkan adalah yang eksplisit menjelaskan yang implisit.
Ajaran Alkitab eksplisit mengatakan bahwa Allah MAHA TAHU, misalnya dalam Mazmur 139, Matius 10:30, dll. Jadi waktu menafsirkan / memahami Mat 7:21-2, Yesus memang PURA-PURA TIDAK KENAL. Maksudnya "tidak mengakui".
Tidak mungkin kan Pencipta tidak mengenal ciptaan Nya? Kalo sebaliknya mah bisa atuh ! Iya gak?
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
Deta, berani apa?
Deta saya sungguh tidak tahu kenapa ditulis tidak mengenal (oudepote ginosko). Kenapa Matius tidak menulisnya saja "aku pura-pura tidak mengenalmu"? Benarkah Yesus seperti itu atau memang ada yang tersembunyi? Mengapa mereka bisa melakukan kuasa demi namaNya tapi Yesus pura-pura tidak kenal? Karena inilah saya memilih untuk memahami arti per kata oudepote ginosko yaitu tidak pernah kenal.
·siapa seperti Allah?·
·siapa seperti Allah?·
@mujizat, whoislikegod & deta
Ketika mengatakan bahwa Yesus tidak pernah mengenal mereka, bukankah secara sederhana Yesus menyatakan bahwa Dia tidak mempunyai hubungan dengan orang-orang itu? Atau dengan kata lain Yesus tidak pernah mengenal mereka sebagai umat milik-Nya.
Kalau Yesus tidak mengenal mereka luar dalam, bagaimanakah Dia akan menghakimi?
Hati-hati, mengartikannya sebagai kepura-puraan Yesus malah akan membawa kakimu tersandung. Allah tidak berpura-pura.
Yang lebih penting dari semuanya itu adalah, kita mesti waspada terhadap pengajaran dan tindakan kita. Sudah selaraskah? Peringatan itu akan menyadarkan kita bahwa orang (termasuk kita) bisa saja menggembar-gemborkan kebenaran, tetapi tindakannya penuh dusta. Pesan Yesus ini semestinya sangat kuat masuk ke hati setiap pembacanya, bukannya dipakai sebagai alat untuk menghakimi sesama kita.
.:Hendro
For the earth will be full of the knowledge of the glory of the Lord as the sea is covered by the waters.[Hab.2:14 BBE]
.:Hendro
For the earth will be full of the knowledge of the glory of the Lord as the sea is covered by the waters.[Hab.2:14 BBE]
@ Hendro & WILG, Yesus mengenal semua orang
Hendro:
Hati-hati, mengartikannya sebagai kepura-puraan Yesus malah akan membawa kakimu tersandung. Allah tidak berpura-pura.
DETA:
MATIUS
7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Saya BERANI berkata: Yesus memang PURA-PURA TIDAK KENAL. Maksudnya "tidak mengakui".
Kenapa? Karena YESUS Maha Tahu. Anda setuju Yesus Maha tahu?
MENGENAL = MENGETAHUI tentang orang tersebut. Yesus jelas mengatahui HATI semua orang. Iya gak?
Daripada memahami secara HARFIAH, kenapa tidak mengartikan bahwa Yesus sedang menggunakan gaya bahasa ?
Intinya adalah Yesus mau bilang bahwa orang yang mengakui melakukan mujizat demi nama-Nya itu bukan orang yang diselamatkan, bisa jadi karena tidak setia / beriman hingga akhir.
Jadi dengan mengatakan Yesus PURA-PURA TIDAK TAHU (menggunakan gaya bahasa), bukan secara harfiah bahwa YESUS tidak kenal, akan tetap konsisten dengan ayat lain bahwa Yesus MAHA TAHU isi hati semua orang. (benar-benar mengenal hati semua orang).
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
Setuju
Matius 7:23 : Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan
Yup, saya Setuju dgn Deta bahwa Tuhan Yesus mengenal tapi TIDAK MENGAKUI mereka. Kalau tidak mengenal /mengetahui mereka mengapa Tuhan Yesus mengatakan:" "KAMU SEKALIAN PEMBUAT KEJAHATAN". Justru karena Tuhan Yesus mengetahui tindakan kejahatan yang mereka lakukan di dunia maka Dia mengatakan: "KAMU SEKALIAN PEMBUAT KEJAHATAN".
GBU
Huanan
@Deta: Yesus tidak berpura-pura
Yesus memang mengenal mereka, tetapi Ia tidak berpura-pura tak kenal.
Ia menyatakan bahwa mereka itu bukan miliknya. Ia memang tidak pernah mengenal mengenal mereka sebagai milik kepunyaan-Nya.
Deta bilang: Yesus memang PURA-PURA TIDAK KENAL.
Tunjukkan ayat dimana Yesus/Allah berpura-pura.
.:Hendro
For the earth will be full of the knowledge of the glory of the Lord as the sea is covered by the waters.[Hab.2:14 BBE]
.:Hendro
For the earth will be full of the knowledge of the glory of the Lord as the sea is covered by the waters.[Hab.2:14 BBE]
@ Hendro, Yesus berpura-pura
ALKITAB mengajarkan bahwa Yesus MAHA TAHU sehingga mengenal HATI SETIAP orang. Ayatnya sudah saya sebutkan Mazmur 139, Matius 10:30, dll
Definisi saya, MENGENAL = MENGETAHUI sampai sedetail-detailnya. Bahkan boleh dibilang Yesus LEBIH MENGENAL/ MENGETAHUI isi hati setiap orang dari pada orang itu sendiri.
Berdasarkan pengetahuan itu, saya BEROPINI bahwa Yesus PURA-PURA atau menggunakan gaya bahasa. Walaupun ada ayat yang berkata lain. (Seolah-olah kontradiktif), itu sebab saya beropini Yesus sedang menggunakan gaya bahasa.
Kalo kamu berkata bahwa Yesus tidak pernah mengenal mengenal mereka sebagai milik kepunyaan-Nya. itu artinya, "MENGENAL" kamu definisinya LAIN, tidak sama dengan definisi saya.
Bandingkan juga dengan pendapat WILG, dia berkat bahwa "mengenal" dalam ayat itu menggunakan kata "oudepote ginosko" yang artinya tidak pernah kenal.
Sekali lagi itu OPINI saya. Kalo kamu BEROPINI lain, WILG beropini lain, ya terserah. Gpp, namanya juga opini toh?
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
Deta
Yesus Maha Tahu.
Allah Maha Tahu
Allah pun harusnya tahu bahwa Adam dan Hawa akan main-main dengan buah terlarang. Kenapa Allah tidak tahu? Kenapa tidak diberi saja penjagaan supaya tidak ada ular yang jelalatan? Allah pasti bukan cuma tahu tapi mengenal akan manusia bahkan mengenal keingintahuan manusia terhadap buah terlarang.
Sebagian otak saya mengartikan secara liar tentang 'ketidakmengenalan' Allah dalam Matius 7. Bahwa ketika manusia tidak hidup dalam prinsip penggembalaan Allah maka roh manusia menjadi carut marut sehingga Allah tidak mengenalnya. tapi dengan ini saya juga tertawa hahahaha.... karena saya tidak punya dasar atas pemahaman seperti ini.
·siapa seperti Allah?·
·siapa seperti Allah?·
@ WILG, Allah maha tahu
WILG:
Allah pun harusnya tahu bahwa Adam dan Hawa akan main-main dengan buah terlarang. Kenapa Allah tidak tahu? Kenapa tidak diberi saja penjagaan supaya tidak ada ular yang jelalatan?
DETA:
Faktanya Allah tidak melakukan ide anda itu kan?
Allah MAHA TAHU adalah salah satu ATRIBUT Nya, Alkitab mengajarkan hal ini dengan eksplisit. Baca Mazmur 139 baik-baik.
Pertanyaan besarnya adalah: bila Allah TAHU bahwa manusia akan berdosa, kenapa tidak dicegah?
Itu adalah ide bahwa Allah adalah PRIMA CAUSA. Allah sebagai PRIMA CAUSA bisa anda baca di SINI diskusi saya dengan SF. Baca jg beberapa komentar sesudahnya.
WILG:
Sebagian otak saya mengartikan secara liar tentang 'ketidakmengenalan' Allah dalam Matius 7. Bahwa ketika manusia tidak hidup dalam prinsip penggembalaan Allah maka roh manusia menjadi carut marut sehingga Allah tidak mengenalnya. tapi dengan ini saya juga tertawa hahahaha.... karena saya tidak punya dasar atas pemahaman seperti ini.
DETA:
Itu gunanya kita diskusikan, siapa tahu kita bisa SALING mengajarkan hal yang benar dan sesuai dengan Alkitab?
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
@WILG tanya brow..
UPAHAN yang BUKAN GEMBALA dengan GEMBALA UPAHAN apakah itu sama?
Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.
Sandman
Setiap gembala yang bukan Yesus adalah upahan. Mengapa? Coba deh tanya kepada kita sendiri bahwa kita akan meneria upah bukan yaitu "Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu." Jadi emang kita adalah gembala upahan, itulah sebabnya 1 pet 5:2 mengingatkan dengan sukarela, tidak mencari untung kayak "bisnis gerejanya vicksion". Lebih jelasnya gini bro...
Upahan yang bukan gembala orientasi upah dan tidak memiliki hati gembala.
Gembala upahan adalah gembala yang mengerjakan pekerjaan Yesus dan memiliki kesungguhan terhadap dombaNya.
Saya memakai istilah gembala upahan di atas dengan maksud negatif karena dalam Yoh 10 Yesus menjelaskan seseorang yang mengambil posisi sebagai gembala tapi ingat, bukan semua gembala upahan berkonotasi negatif.
1 Pet 5:4 Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu
·siapa seperti Allah?·
·siapa seperti Allah?·
@WILG Upahan VS Gembala..
Beberapa hari ini merenung soal UPAHAN yang BUKAN GEMBALA dan GEMBALA UPAHAN, setelah saya pikirakan dua hal tersebut berbeda arti, pendapat saya UPAHAN yang BUKAN GEMBALA, adalah orang yang diberi upah untuk tapi tidak mengerti bagaimana menggembalakan. Sedangkan GEMBALA UPAHAN orang yang berorientasi kepada UPAH. Bekerja karena di bayar. Tapi dia mengerti bagaimana caranya menggembalakan.
Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.
Sandman, gembala upahan vs gembala upahan
Sandman Anda pasti punya pemikiran lain dibalik perenungan Anda... Hmm semoga bermanfaat bagi SSers..
Upahan yang bukan gembala tidak disebutkan apakah dia bisa menggembalakan atau tidak. Tapi kalau dicermati maka Anda bisa menarik sesuatu yang implisit dengan jelas bahwa dia tahu kemana domba-domba harus dibawa yaitu padang rumput dan air. Mengapa saya berkata demikian? karena tidak disebutkan bahwa domba-dombanya kelaparan. Yang jadi permasalah adalah orang tersebut tidak punya hati gembala yang sejati/sesungguhnya yaitu melindungi domba-domba dari bahaya. orientasi pada upah.
Gembala upahan adalah gembala yang bekerja dengan mengerti prinsip penggembalaan dan ada upah dibalik semuanya. Tinggal sekarang sang gembala upahan mau orientasi pada upah dunia atau upah surgawi.
Inti dari semua ini adalah begini Sandman: ketika kita diberi perintah sama seperti Yesus memberikan perintah pada Petrus, "Gembalakanlah domba-dombaKu!" Apakah kita mau mengerjakannya dengan prinsip 1 Ptr 5:2,3 atau kita mau memikirkan sebagai profesi dunia (uang). Itulah prinsip antara gembala upahan (upahan yang bukan gembala) dan gembala upahan (1 Pet 5:2,3).
·siapa seperti Allah?·
·siapa seperti Allah?·
@WILG ...
nah gitu dong bro.. he he he he..
Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.
@WILG so..?
Kenapa tokohnya menjadi GEMBALA UPAHAN? seharusnya kan diisi sama seperti yang di ayat? UPAHAN yang BUKAN GEMBALA?
nah kembali ke hal UPAHAN apakah upahan pada ayat diatas menyatakan UPAHAN di kehidupan yang akan datang atau UPAHAN di dunia?
Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.
gini ceritanya Sandman
Saya ngeblog sambil kerja. Saya menulis ini di tempat kerja. Pikiran cabang-cabang. Tadinya saya menulis 'Gembala Upahan' setelah mencermati ternyata adalah 'upahan yang bukan gembala'. Saya membiarkan karena:
Upahan adalah orang yang menerima upah karena bekerja.
Yang dikerjakan adalah 'angon' atau gembala
Jadinya 'gembala upahan' kan lebih enak...
hanya saja gembala upahan di sini bermakna negatif. tapi saya menerima ralat Anda daripada salah tafsir. Ty Sandman...
upahan yang mana dulu nih Sand? Ada dua upah.. yang di Yoh 10 mengacu kepada upah dunia, duit. Itulah sebab Yesus mengajarkan kepada Petrus prinsip penggembalaan dengan Agape. Nah 1 Pet 5:2 Petrus meresponi dengan menekankan kembali bukan dengan mencari untung (upah dunia) karena kita akan mendapat mahkota kemuliaan (upah kelak) pada ay 4.
Sekali lagi ty Sandman...
·siapa seperti Allah?·
·siapa seperti Allah?·
@Wilg sama-sama...
Nanti kamu disebut orang asal comot ayat, hanya sekedar menekankan apa yang kamu pikirkan, semoga tidak merubah ide dari tulisan kamu...
Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.
Sandman, dari dulu aku mau tanya
Emang gambar avatarmu itu opo tho? Tak gedhe-ke 400% ya ka ngerti tuh?
·siapa seperti Allah?·
·siapa seperti Allah?·
@WILG itu adalah..
Gambaran seseorang yang sedang membawa sebuah LENTERA, dimana yang menjadi sumber cahaya itu adalah SEBUAH HATI...
Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.