Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Gedung Gereja yang malang
Sebuah gedung gereja di salah satu kota di Belanda akan dijual. Ketidakmampuan menanggung besarnya biaya operasional & sedikitnya jemaat (tak lebih dr 40 org setiap ibadah minggu, terlalu sedikit utk ukuran gereja sebesar itu), membuat gedung gereja ini terpaksa "dilego".
Ketika masih tinggal di Indonesia (saya tinggal di Belanda baru 1,5 tahun), sudah sering saya mendengar banyaknya gereja2 di eropa/amerika yang terpaksa dijual sehingga sekarang telah beralih fungsi menjadi museum, sekolah, dll. Bahkan banyak yang terlantar begitu saja.
Tapi mendengar langsung berita itu & melihat sendiri gedung gereja yang akan dijual...hati saya berkecamuk.
Oh...gedung gereja yang malang
Berdiri megah di tengah kota
Indah dengan menara loncengnya
Bong...bong...bong..dentangan loncengmu dengan cinta memanggil-manggil
Bong..bong..bong..tapi tak ada yang mendengar
pun tak ada yang memperhatikan
Kemanakah penduduk kota ini ?
Oh...gedung gereja yang malang
Panggilan cintamu tak tersambut lagi..
Ketika memandang gereja itu, teringat saya akan umat kristiani di Indonesia.
Seandainya saja saya dapat memindahkan gedung gereja ini ke sana, untuk jemaat GKI Lippo Cikarang, atau utk jemaat2 lain yang belum mempunyai gedung gereja sendiri.
Betapa eronisnya..
di sini (Belanda), gedung gereja seperti "baju usang" yang hendak diobral, sementara di belahan dunia lain, untuk mendapatkannya, tak terhitung biaya, tenaga, doa, & tangis. Di sana (Indonesia), dia seperti sebuah " Impian & Kemewahan".
- Narwastu's blog
- 6920 reads
Bukan Gedung
Saya jadi teringat akan lagu yang sering dinyanyikan dulu.
gereja bukanlah gedungnya,
dan bukan pula menaranya,
bukalah pintunya,
lihat dalamnya,
gereja adalah orangnya
Kalau melihat lirik tersebut, kita patut bersyukur kalau yang dijual masih sebatas gedungnya. Dan hal ini mungkin dapat menjadi pembakar semangat bagi saudara-saudari seiman kita yang mungkin masih terpaku pada gedung. Tapi, sebagaimana pernah dikemukakan beberapa kenalan, Belanda memang sudah menjadi salah satu negara yang deformasi. Itulah sebabnya, hanya sedikit orang yang beribadah. Kabarnyayang beribadah pun orang yang sudah tua.
Sangat menyedihkan mengingat negara ini dulunya adalah negara reformasi. Dulu ada Abraham Kuyper, pedana menteri yang Kristen sejati. Kalau sekarang?
"Karena bahasa Indonesia dahulunya adalah lingua franca"
_____________________________________________________________
Peduli masalah bahasa? Silakan bertandang ke Corat-Coret Bahasa saya.
Gereja...
BIG GBU!