Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
From FAITH to FAITH ( Faith Alone )
Apakah Tanpa iman seseorang bisa mendekati Tuhan? Lalu bagaimana ia akan mendekati Tuhan? Apakah dengan Akal Budi? Apakah dengan Pengalamannya? Lalu apa kaitan antara Iman dengan Akal Budi dan Pengalaman? Apakah Standar untuk berkenan kepada Allah pada Perjanjian Lama berbeda dengan Perjanjian Baru? Ataukah Allah mengubah ketetapanNya? Dengan cara bagaimanakah kita dapat menghampiri dan berkenan kepada Allah?
Dalam Firman Tuhan jelas dituliskan bahwa ” Tetapi Tanpa Iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah” ( Ibrani 11:6 ). . Sebenarnya bukan hanya kepada Allah, bahkan semua hubungan kemanusiaan, mulai dari ibu-bayi, kakak-adik, suami-istri, guru-murid semuanya harus berlandaskan kepada satu dasar, yaitu Iman. Seandainya suami akan selalu memeriksa segala Fakta tentang istrinya, baru percaya kepadanya, atau sebaliknya, maka semua hubungan akan hancur berantakan. Allah sudah menaruh dasar ini ke dalam Natur Mind dan Heart dari manusia, sehingga semua Relasi di dunia harus dihubungkan dengan faktor intrinsik di dalam diri Manusia, yaitu PERCAYA.
Hilangkanlah semua faktor PERCAYA dalam Hubungan antar manusia, maka yang akan kita dapatkan di dunia ini adalah kecurigaan dan prasangka yang akan menghancurkan peradaban manusia.
Jadi jelas, bahwa Iman dalam kekristenan bukan Iman yang Emosional atau Cengeng setelah Kekristenan tidak bisa dijelaskan dengan Akal Budi. Melainkan Iman yang menjadi SEMUA LANDASAN Pengetahuan dan Akal Budi yang akan menggerakkan Kehendak dan Rasio untuk berserah penuh. Agustinus mengatakan : Aku Beriman supaya Aku bisa mengerti. Jadi yang mana dulu : Percaya dulu, baru Mengerti? Atau Mengerti dulu, baru Percaya? Kedua hal ini tidak perlu dipertentangkan karena Iman sudah mencakup Pengertian yang benar ke dalamnya dan Pengertian yang benar sudah merupakan bagian dari Iman. Seperti Rasul Paulus mengatakan : Kalau kalian berpegang teguh pada apa yang saya beritakan itu, maka Kabar Baik itu menyelamatkan kalian, kecuali kalau Saudara percaya tanpa pengertian. ( 1 Kor 15:2 , BIS)….Karena Iman, kita mengerti……. ( Ibrani 11:3 ).
Karena iman, maka Abraham dibenarkan ( Kejadian 15 :6 ). Jadi dari Kitab Kejadian sampai Wahyu, Iman adalah syarat untuk masuk ke dalam Perjanjian Anugerah Tuhan. Bacalah Ibrani pasal 11, yang penuh dengan pahlawan iman, yang tidak mendapat semua yang dijanjikan di dunia ini. Tapi mereka mengarahkan kepada upah di masa depan ( Ibrani 11:26, 38 ). Mereka mengharapkan Kota yang mempunyai dasar, yang direncanakan dan dibangun oleh Allah. ( Ibrani 11:10). Itulah dasar keselamatan dari PL, yaitu mereka mengarahkan diri kepada Perjanjian Anugerah Tuhan, yang Tuhan persiapkan untuk mereka. Iman mereka MELIHAT jauh ke depan bahwa Perjanjian Anugerah Tuhan akan terus berlangsung dalam relasi Pencipta-Ciptaan. Dan Puncaknya adalah Penyataan Diri Allah sendiri, yaitu Yesus Kristus. ( bacalah Relasi ini dalam Ibrani 11sampai 12:3). Kenapa Penulis Ibrani menuliskan kalimat “dengan mata tertuju kepada Yesus”? ( 12:2). Tidak lain karena pahlawan iman kita pada PL telah MELAKUKANNYA.
Jadi, syarat untuk berkenan kepada Allah tetap satu, yaitu Iman. Mulai dari Adanya Relasi Pencipta-Ciptaan, Allah tetap berkenan kepada orang yang BERIMAN kepadaNya. Dan Sola Fide ini juga menjadi syarat untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga melalui Pengorbanan Kristus. Tidak ada perbuatan baik apapun yang berkenan kepada Allah karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah ( Roma 3:23). Dan Inilah dasar dari Injil. Inilah dasar mengapa Allah harus menjadi manusia dan mempercayakan diriNya supaya manusia bisa percaya kepadaNya. Iman berkenaan dengan PEMBENARAN dan PENGUDUSAN atau REGENERASI dari manusia. Karena manusia Yesus telah menjadi penggantian bagi kita supaya kita DIBENARKAN di hadapan Allah. Iman adalah Dasar Pembenaran yang TELAH dilakukan oleh Yesus di hadapan Tuhan Allah.
Rasul Paulus merangkumkan dasar Injil berdasarkan iman di dalam surat
Roma 1 : 16-17: Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani. Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: "Orang benar akan hidup oleh iman."
Dari Iman kepada Iman. Dari Kebenaran kepada Iman. Itulah Injil Kekuatan Allah, bukan berdasarkan kekuatan manusia. Ketika kita percaya kepada Kebenaran Allah, maka SEMUA KEBENARAN kita mesti ditinggalkan, karena semuanya adalah kenajisan bagi Allah.
Dari Iman kepada Iman. Berarti Orang yang Benar memulai dari Iman dan akan mengakhirinya dalam Iman. Bukan dari Iman kepada Perbuatan. Bukan dari kebenaran Allah kepada Kebenaran Diri. Jadi apakah sesudah kita beriman, kita mesti berbuat baik, bukan masuk ke dalam kategori PEMBENARAN kita. Tidak ada PERBUATAN APA-APA yang dapat membuat kita memasuki Perjanjian Anugerah Allah. Mulai dari Adam, Abraham, Musa, sampai Perjanjian Baru, Allah lah yang MENCARI manusia dan MENETAPKAN PERJANJIAN bagi manusia. Manusia harus MEMBERI DIRI untuk masuk ke dalam Perjanjian Anugerah itu.
Dari Iman kepada Iman. Merupakan suatu proses perjalanan hidup orang percaya. Karena orang percaya SUDAH DIBENARKAN, maka dia AKAN hidup oleh IMAN, dan AKAN hidup berdasarkan IMAN. Sekali saja dalam hidupnya mengandalkan kekuatan perbuatannya sendiri, maka ia berdosa terhadap KEBENARAN ALLAH. Paradoksnya adalah : Orang Benar akan hidup oleh Iman, dan Orang beriman menunjukkan dia Orang yang DIBENARKAN.
Tetapi kemudian kita bertanya, apakah iman orang kristen adalah iman yang "asal percaya" atau "pokoknya beriman"? Disinilah kesulitan mendefinisikan iman. Kalau kita katakan : Hanya percaya maka engkau selamat, maka berarti kita bisa percaya saja, lalu berbuat dosa seenaknya. Toh, kita tetap selamat. Disisi lain, kalau kita mendefinisikan Iman terlalu rumit, maka apakah tidak akan menyelewengkan ajaran iman dari Alkitab? Jelas, Alkitab menekankan bahwa PERCAYA merupakan syarat menerima Karunia Hidup Kekal. HANYA PERCAYA. Tetapi jelas juga, Alkitab mengingatkan bahwa bukan Iman yang kosong atau mati, tetapi Iman yang didalamnya terdapat sesuatu yang dapat dinilai.
Yakobus 2 :22-24 : Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna. Dengan jalan demikian genaplah nas yang mengatakan: "Lalu percayalah Abraham kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran." Karena itu Abraham disebut: "Sahabat Allah." Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman.
Jelas kalau kita membaca Yakobus, iman yang ditekankan adalah iman yang hidup. Karena kita Beriman, maka Perbuatan kita Akan..........Itulah dalil dasar dari Yakobus, karena dia jelas mengalamatkan suratnya kepada orang yang percaya. Ketika Abraham disebut Orang Beriman, ia bukan hanya beriman dengan TIDAK MENUNJUKKAN PERBUATAN, tetapi Imannya ditunjukkan dengan perbuatan Mempersembahkan Anaknya, Ishak. Tetapi kebenaran ini tidak bisa dipahami begitu saja secara gamblang, dalam arti tidak bisa kita katakan sebaliknya : Kalau Anda TIDAK MENUNJUKKAN PERBUATAN anda, maka anda bukan Orang BERIMAN. Seandainya point ini terlalu ditekankan, maka kita akan menjadi Legalisme dan akan menilai orang hanya dari perbuatannya.
Rasul Paulus ketika menekankan bahwa tidak ada orang yang dibenarkan karena melakukan Hukum Taurat, mempunyai dasar yang berbeda dalam menjelaskan iman kristen. Penekanan Rasul Paulus adalah Kebenaran Allah yang telah dinyatakan dalam Kristus sebagai pengganti kita, HANYA bisa melalui Iman diterima. Bukan dengan melakukan ini dan itu. Hukum Taurat adalah petunjuk bahwa kita butuh Kebenaran Allah, sedangkan Iman Kristen adalah Penerimaan atas penerimaan Allah terhadap kita. TIDAK ADA yang bisa ditambahkan dalam Kebenaran Allah ini lagi. Yang harus dilakukan adalah PERCAYA.
R.C Sproul dalam bukunya FAITH ALONE menjelaskan bahwa iman kristen terdapat 3 elemen penting :
1. Notitia : Iman melibatkan pengetahuan. Bagaimana kita bisa beriman, kalau kita tidak mengenal Siapa yang kita imani? Jadi, ungkapan :"Tidak menjadi masalah apa yang kamu percayai, sepanjang kamu tulus mempercayainya", jelas bertentangan dengan Iman Kristen.
2. Assensus : Iman adalah persetujuan. Kita menyetujui bahwa kita tidak bisa Benar jika mengandalkan diri kita. Kita assent proporsi Yesus mati di kayu salib sebagai suatu Kebenaran yang menyelamatkan.
3. Fiducia : iman adalah suatu Kehendak yang akan berefek kepada tindakan. Fiducia berarti kecenderungan positif dari jiwa atau pikiran pada suatu objek.
Dalam Firman Tuhan, Ibrani 11: 1-3 : Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Sebab oleh imanlah telah diberikan kesaksian kepada nenek moyang kita. Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat. Karena iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik dari pada korban Kain. Dengan jalan itu ia memperoleh kesaksian kepadanya, bahwa ia benar, karena Allah berkenan akan persembahannya itu dan karena iman ia masih berbicara, sesudah ia mati.
Jadi, apakah Iman Kristen itu sederhana? Ya, Only Faith ( Sola Fide ). Tetapi apakah Iman Kristen itu Sembarangan dan Asal-asal? Tidak, karena iman Kristen adalah Iman yang dipimpin oleh Roh Tuhan, Iman yang menghasilkan ketaatan, Iman yang melahirkan kasih. Lalu, apakah Iman dan Perbuatan Baik bertentangan? Tidak. Kenapa mesti dipertentangkan suatu Hubungan Sebab-Akibat?
Karena kita Beriman, maka................Akhirnya kita akan didapati Setia ( Beriman). Itulah pengharapan terbesar kita. From Faith to Faith. Dan yang akan memimpin adalah Allah sendiri.
Iman yang Benar ( Sola Fide ) berlandaskan kepada konsep Anugerah ( sola gratia ). Sola Fide dan Sola Gratia harus berlandaskan Wahyu Khusus dalam Alkitab ( Sola Scriptura). Sola Scriptura menyaksikan hanya Kristus ( Sola Christos ). Semuanya Rencana Keselamatan adalah untuk Soli Deo Gloria. Amin
Sola Christos...
Belum ada user yang menyukai
- Vantillian's blog
- 4870 reads
Kapan orang Kristen disebut beriman?
Salam Vantillian,
Akhirnya tulisan pertama kamu muncul juga, koment ah.......
Kamu menulis:
FROM FAITH TO FAITH (FAITH ALONE).
Karena kita Beriman, maka................Akhirnya kita akan didapati Setia ( Beriman)
Deta:
Kapan kita disebut beriman? Sejak mula, akhir atau ditengah perjalanan hidup?
Debu tanah
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
Deta, kapan kita beriman?
Deta, kapan orang kristen beriman? Saya mengutip Ibrani 11:1-3 untuk menjelaskan komentar anda. Ayat-ayat yang saya hitamkan menunjukkan elemen dari iman. Apakah ketika seorang kristen mengerti Kebenaran Alkitab, tidak dapat disebut beriman? Apakah kita seorang Kristen mempercayai kesaksian Alkitab, tidak dapat disebut beriman? Apakah ketika seorang Kristen berpengharapan kepada Allah ketika semuanya belum terjadi, itu bukan beriman? Apakah orang yang melakukan pekerjaan sehari-hari seperti mencuci, memasak, berkebun KURANG BERIMAN dibanding dengan orang yang berkhotbah di mimbar, melayani orang miskin?
Deta, iman kita berasal darimana? Dari diri kita? Atau dari Allah?
Saya kutip Roma 1:17 lagi :
Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: "Orang benar akan hidup oleh iman."
Orang Kristen memulai dari Iman, dan pemahaman Iman orang Kristen dimulai dari pemahaman akan Anugerah dan Kebenaran Allah. Kapan seorang kristen beriman? Kapan dia memahami Anugerah dan Kebenaran Allah?
Sola Fide selalu berlandaskan Sola Gratia yang sesuai dengan Sola Scriptura. Jadi, awal sampai akhir seorang kristen harus hidup di dalam kebenaran ini. Apakah kita mau keluar dari Lingkaran Anugerah dan FirmanNya?
Rom 10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
Eph 2:8 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,
Sola Christos...
Vantillan, maksud pertanyaan saya adalah...
Thanks.. sudah menjawab dengan lengkap, walau pertanyaan saya pendek saja, hehehe..
Vantillian berkata:
Apakah orang yang melakukan pekerjaan sehari-hari seperti mencuci, memasak, berkebun KURANG BERIMAN dibanding dengan orang yang berkhotbah di mimbar, melayani orang miskin?
Deta:
Sepertinya kamu berkata IMAN semua orang SAMA saja ? (Maaf bila saya salah, karena saya menyimpulkan dari tulisan kamu). Masakan iman semua orang sama saja?
Kok bisa IMAN semua orang sama saja? Bukankah PENGETAHUAN & PENGERTIAN tiap orang berbeda? Kenapa bisa iman-nya sama?
Kamu berkata ELEMEN IMAN adalah:
PENGETAHUAN, PERSETUJUAN & KEHENDAK.Bukankah dengan demikian seharusnya bila PENGETAHUAN banyak & KEHENDAK kita kuat maka IMAN kita akan semakin kuat?
Diskusi ini akan berkaitan dengan pertanyaan apakah orang BERIMAN bisa MURTAD atau tidak? Karena kamu masih berpendapat bahawa orang beriman sama sekali tidak bisa murtad. Padahal banyak peringatan dalam Alkitab supaya kita tidak murtad ?
Debu tanah
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
@deta....Orang beriman tidak bisa murtad....
Salam deta....
Saya tidak bermaksud mengatakan bahwa Iman setiap orang sama. Iman orang kristen dinamis. Dinamis karena dipimpin Roh, dinamis karena harus belajar Firman, dinamis karena mesti digumulkan. Apakah ketaatan setiap orang sama? Iman kristen juga bersifat personal dan relasional. Personal dalam artian TIDAK BISA DIWARISKAN. Juga TIDAK BISA DIIMPARTASI. Relasional dalam artian Iman Kristen tidak bisa dipisah dari Subjek Kebenaran, Firman, Anugerah dan pemahaman dan ketaatan kehendak yang terus menerus.
Apakah orang yang mengetahui banyak ayat Alkitab pasti Imannya besar? Kalau kita menjawab ya, ada sesuatu yang MISSING. Artinya Iman Kristen memang kompleks, tetapi sederhana juga. Itulah paradoksnya. Ketika kita berusaha menambahkan sesuatu ke dalamnya, kita kehilangan iman. Tetapi ketika kita berusaha menyederhanakannya, kita membuatnya menjadi kosong.
Apakah orang kristen bisa murtad? Saya berkeyakinan tidak. Lalu untuk apa banyak ayat Alkitab yang mengingatkan supaya jangan murtad? Itulah JALAN dan ALAT Anugerah dari Tuhan untuk memelihara iman orang kudusNya.
Sama Seperti kita bertanya : Adakah yang bisa menaati Hukum Taurat 100%? Pasti Tidak. Lalu mengapa Tuhan memberikan kepada Israel? Apakah Tuhan sedang bermain2? Saya yakin tidak.
Sola Christos...
Vantillian, dapatkah kamu menjelaskan...
Saya rasa bukan kebetulan bila Saudari Iik menulis kan kesaksiannya dalam blognya: "BERAKHIR"
Vantillian bisa menjelaskan tentang orang-orang yang jatuh itu? Apa mau bilang bahwa mereka tidak BERIMAN dari mulanya?
Wah, jangan diralat deh tulisan kamu:
Apakah ketika seorang kristen mengerti Kebenaran Alkitab, tidak dapat disebut beriman? Apakah kita seorang Kristen mempercayai kesaksian Alkitab, tidak dapat disebut beriman? Apakah ketika seorang Kristen berpengharapan kepada Allah ketika semuanya belum terjadi, itu bukan beriman? Apakah orang yang melakukan pekerjaan sehari-hari seperti mencuci, memasak, berkebun KURANG BERIMAN dibanding dengan orang yang berkhotbah di mimbar, melayani orang miskin?
Saya berpendapat BERIMAN ITU MUDAH => "CUKUP" mendengar FIRMAN, tetapi TETAP BERIMAN perlu BERTANDING sampai AKHIR...
Debu tanah
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
@Deta...Jangan menilai sebelum akhirnya......
Deta, jangan menilai seseorang sebelum akhirnya. Kenapa anda sekarang INGIN menjadi HAKIM bagi Iman orang percaya?
Saya belum mengerti kenapa anda mengatakan jangan meralat tulisan saya. Saya tidak akan meralatnya. Maksud anda mengutip untuk apa? Saya sudah jelaskan bahwa soal Iman dan tidak beriman itu personal dan relasional. Kalau seseorang jatuh, apa definisi jatuh? Kalau seseorang anda lihat murtad, benarkah murtad? Kalau seseorang lemah dan jatuh, apakah anda berkesimpulan dia tidak akan bangkit?
Kalau anda mempunyai BEBAN untuk menentukan apakah seseorang murtad atau tidak, menurut anda Raja Salomo termasuk murtad atau terhilang tidak? Silakan digumulkan....
SOla Christos...
DARI IMAN KE IMAN
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
@vantilan bgaimana dg pernyataan ini
jika dikatakan keselamatan 100% kedaulatan Allah bahwa Allah yg menentukan keselamatan seseorang lalu bagaimana seseorang dg yakin dan bangga menyatakan surga adalah sudah mjd miliknya, sedangkan yg lain mengatakan nanti di pengadilan Allah baru ketahuan yg selamat siapa yg masuk neraka siapa. perkataan siapa yg benar dan apa dasarnya.
orang katanya hrs sungguh2 utk berusaha ke surga tp aku lain lagi aku ingin masuk neraka tapi sungguh aku tak bisa krn kesungguhan Kristus Yesus, itulah imanku by B7.
@Bintang seven.....Kuncinya Anugerah....
Bintang seven.....Keselamatan adalah 100% kedaulatan Allah. Tapi jangan dipisah dengan kata keselamatan adalah 100% anugerah Allah. Allah menyelamatkan kita BUKAN dengan cara "memaksa", "intimidasi", "seenaknya", tetapi dengan sifatNya yang penuh anugerah.
Keselamatan dalam kekristenan sangat paradoks. Orang yang diselamatkan akan selalu menyadari itu adalah anugerah. Apakah ia boleh yakin akan keselamatannya? Kalau ia semakin yakin ia selamat, maka ia akan semakin tahu bahwa itu adalah anugerah. Semakin tahu semuanya adalah anugerah, maka ia semakin akan hidup di dalam FirmanNya ( karena ia sadar bahwa ia tidak bisa hidup di luar Firman). Semakin hidup di dalam FirmanNYa, ia semakin diyakinkan akan pemilihan keselamatannya. Semuanya ini adalah hidup dalam anugerah.
Kalau ia dengan bangga akan keselamatannya dan menilai orang lain dengan standar "kepintaran", "pengalaman" dia dalam hal selamat atau tidak, maka ia MUNGKIN tidak mengerti konsep anugerah. Hanya Firman yang bisa menjadi PENILAI dalam hal keselamatan.
Lalu apakah orang Kristen tidak bisa ragu-ragu? Saya yakin semua orang kristen di dunia pernah mengalami keragu-raguan. Bacalah pergumulan Rasul Paulus dalam Roma 7 tentang bagaimana ia melawan kehendak daging dalam dirinya. Lalu bacalah bagaimana ia akhirnya bisa yakin akan keragu-raguannya. Setiap orang kristen punya pergumulan masing-masing.
Tetapi jika ada yang mengatakan bahwa Sesudah beriman, masih tidak yakin akan keselamatannya, ia harus belajar dari Firman Tuhan. Seorang yang percaya, dapat menjadi lemah, tetapi tidak akan terhilang. Mengapa? Karena keselamatan adalah 100% anugerah dan berdasarkan pilihan Allah. Kalau anda mengganggap bahwa ini berlawanan dengan keyakinan anda, saya sarankan anda terus mendalami Firman. Diskusikan. Renungkan. Apakah keselamatan itu usaha kita atau dari Allah? Kalau dari Allah, apakah anda berpikir bahwa Allah sedang bermain-main dengan anugerahNya?
Php 1:5 Aku mengucap syukur kepada Allahku karena persekutuanmu dalam Berita Injil mulai dari hari pertama sampai sekarang ini.
Php 1:6 Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus.
Sola Christos..
Penjelasan Yang Gamblang
Keselamatan dalam kekristenan sangat paradoks. Orang yang diselamatkan akan selalu menyadari itu adalah anugerah. Apakah ia boleh yakin akan keselamatannya? Kalau ia semakin yakin ia selamat, maka ia akan semakin tahu bahwa itu adalah anugerah. Semakin tahu semuanya adalah anugerah, maka ia semakin akan hidup di dalam FirmanNya ( karena ia sadar bahwa ia tidak bisa hidup di luar Firman). Semakin hidup di dalam FirmanNYa, ia semakin diyakinkan akan pemilihan keselamatannya. Semuanya ini adalah hidup dalam anugerah.
Sungguh penjelasan yang GAMBLANG!
Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Vantillian, ada waktunya pintu pertobatan tertutup..
Baiklah, kamu tidak akan meralat tulisan kamu. Jadi memang orang yang MENGERTI Firman dan MENERIMANYA adalah orang yang BERIMAN.
Vantillian said:
Kalau seseorang anda lihat murtad, benarkah murtad? Kalau seseorang lemah dan jatuh, apakah anda berkesimpulan dia tidak akan bangkit?
Saya sendiri tidak akan menghakimi bahwa orang yang jatuh tidak akan bangkit, motivasi saya adalah supaya kita saling menasihati satu sama lain, supaya jangan main-main dengan imannya.
Apakah kamu menutupi fakta bahwa ada orang yang murtad? Wah sebaiknya hati-hati deh.. Apakah tidak ada FAKTA bahwa ada orang yang “jatuh”, kemudian ingin bangkit tetapi pintu pertobatan sudah tertutup baginya, karena tidak mungkin dibaharui lagi ? (Ibrani 6:6). Definisi MURTAD adalah pernah BERIMAN, kemudian MENYANGKAL IMANNYA dengan sadar.
Ibrani
6:4 Sebab mereka yang pernah diterangi hatinya, yang pernah mengecap karunia sorgawi, dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus,
6:5 dan yang mengecap firman yang baik dari Allah dan karunia-karunia dunia yang akan datang,
6:6 namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di muka umum.
Masakan kamu tidak mengerti peringatan yang sangat serius di atas? Apakah Vantillian menyangkal ayat diatas? Apakah Vantillian menyangkal kesaksian Iik? Apakah Vantillian berani mengatakan bahwa orang-orang yang jatuh dalam kesaksian Iik tidak murtad? Berani bilang bahwa mereka masih diberi kesempatan untuk bertobat?
Bila berani, silakan membiarkan orang lain untuk MURTAD, toh mereka bisa bangkit / bertobat lagi?? Oh saya tidak berani, Firman berkata, pintu pertobatan tidak selamanya terbuka!!
Apa Vantillian mau bilang bahwa peringatan Yesus berikut, hanya peringatan kosong saja?
Matius
13:20 Benih yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu ialah orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira.
13:21 Tetapi ia tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, orang itu pun segera murtad.
Dan lagi Roh Kudus dengan jelas mengatakan:
I Timotius
4:1 Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan
4:1 Now the Spirit speaketh expressly, that in the latter times some shall depart from the faith, giving heed to seducing spirits, and doctrines of devils;
Apakah ayat diatas salah? Vantillian, MURTAD artinya MENYANGKAL IMAN (Depart from the faith), dulunya BERIMAN, kemudian menyangkal IMAN dengan sadar !
Ibrani
3:12 Waspadalah, hai saudara-saudara, supaya di antara kamu jangan terdapat seorang yang hatinya jahat dan yang tidak percaya oleh karena ia murtad dari Allah yang hidup.
3:13 Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari, selama masih dapat dikatakan "hari ini", supaya jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hatinya karena tipu daya dosa.
3:14 Karena kita telah beroleh bagian di dalam Kristus, asal saja kita teguh berpegang sampai kepada akhirnya pada keyakinan iman kita yang semula.
Ayolah Vantillian, saya sangat heran kenapa kamu tidak mau mengerti ??
Terima lah FAKTA ini, bahwa ada kemungkinan untuk menjadi tegar hati (murtad) bila tidak memelihara iman, supaya kita saling menasihati satu dengan yang lain !!
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
@admin....komentar yang hilang
@Admin...
Setelah agak lama absen dari SS karena kesibukan, mau membalas komentar yang lama khususnya dari ACC, jadi hilang. Bagaimana bisa membaca kembali komentar yang hilang? Thx.
Sola Christos...