Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Eku Hidayat Membual Atau ROH TUMBAL Memang Nggak Ada?
Apa yang dilakukan oleh pengkotbah alam roh ini, hampir sama dengan apa yang dilakukan oleh pembual. Dia berusaha meyakinkan para pembacanya dengan berbagai cara. Ketika mengajarkan tentang roh tumbal, dia lupa dengan apa yang telah diajarkan sebelumnya. Mungkin dia menyangka firman Tuhan harus diberitakan dengan berbagai cara, bila perlu dengan membual? Atau dia berpikir, bila pembaca dapat diyakinkan, mereka pasti tidak akan menguji apa yang diajarkannya? Sayang, pengkotbah ini salah sangka. Bualannya ketahuan!
Memberanikan diri bertanya; Dalam bukunya yang berjudul Alam Roh, Pdt. Dr. Eku Hidayat, MA menulis:
Kita melihat di sini bahwa orang yang sudah mati tidak dapat turun ke bumi lagi. Yang masuk ke Hades tidak muncul lagi ke atas bumi dan yang ke Firdaus juga tidak dapat turun ke dunia orang hidup. Jadi jelas dari Lukas 16:19-31, menjelaskan: Pertama, bahwa orang yang sudah mati tidak ada lagi di atas bumi baik tujuh hari, empat puluh hari, dan seratus hari. Orang yang sudah mati tidak mungkin di doakan, rohnya bisa masuk sorga. Orang yang sudah mati tidak bisa lagi turun ke dunia orang hidup. Alam Roh, hal 55
Petenung. Seseorang yang menjadi petenung juga merupakan kekejian di mata Allah. Petenung adalah orang yang bisa kerasukan roh setan yaitu: dukun-dukun, santet, teluh, tenung. Yang dengan tenungannya dapat membuat orang menjadi kaya. Ada seorang pengusaha bis di Jawa Timur. Orang itu minta kekayaan pada seorang petenung. Dia selalu memberikan sesajen di sebuah kuburan pada setiap malam Jumat Kliwon dan mengelilingi kuburan itu sambil membaca mantera dan mengucapkan janjinya untuk memberikan korban setiap tahunnya. Memang bisnya selalu penuh dengan penumpang sehingga setiap tahunnya bisa menambah bis baru dan tidak sampai sepuluh tahun ia sudah memiliki dua puluh bis. Ibid. hal 60
Saudara, tahukah anda apa yang dijanjikan kepada penguasa kuburan itu? Janjinya adalah memberikan dua belas orang korban setiap tahunnya sebagai tumbal untuk menambah kekayaaannya. Korban itu diberikan dengan jalan mobil bis itu kecelakaan atau tabrakan dan terbakar atau masuk jurang. Dan meninggal dunia lebih kurang dua belas orang sampai dengan lima belas orang. Saudara mobil bis sekarang telah dilengkapi full AC, full musik, full video. Satu lagi yang belum diketahui adalah full kemenyan dan full setan. Ibid. hal 61
Pada suatu hari pemilik bis itu meninggal dunia dan sopirnya yang sering mengantar ke kuburan itu ingin juga mengikuti jejak tuannya agar supaya menjadi kaya. Dia datang kepada petenung itu dan mengutarakan maksudnya agar bisa menjadi kaya. Pada malam Jumat Kliwon dia mulai mengitari kuburan itu. Ibid. hal 61
Pada putaran ke dua belas kali pagar yang mengelilingi kuburan itu berubah menjadi banyak orang yang terikat dengan rantai pada leher dan kakinya. Lalu terdengar suara tuannya yang mengatakan “Udin, Udin (nama supir itu) pulanglah, jangan engkau turuti aku. Lihat sekarang aku menjadi penunggu kuburan ini sesuai janjiku selama-lamanya.” Ibid. hal 61
Betapa terkejutnya sopir yang bernama Udin itu melihat roh tuannya yang menjadi tumbal penunggu kuburan yang tersiksa dengan rantai siang malam untuk selama-lamanya. Lalu Udin meninggalkan kuburan itu dan tidak pernah kembali lagi ke kuburan itu. Apa gunanya jika memiliki kekayaan dunia dari si iblis namun rohnya binasa? Ibid. hal 61
Bengcu menjawab:
Orang yang tidak konsisten namanya plin-plan. Apabila anda memelihara dan melatih seekor anjing, maka percayalah, bila tidak berprilaku konsisten, maka anjing tersebut tidak akan patuh, karena dia tidak menghormati anda. Apabila anjing saja tidak mau menghormati tuannya yang plin-plan, bagaimana orang Kristen bisa mempercayai dan menghormati pendetanya yang plin-plan? Kebenaran yang plin-plan bukan kebenaran sejati.
Pdt. Dr. Eku Hidyat, MA yang terhormat, mari kita melihat, kenapa saya menyebut anda tidak konsisten dan mengajarkan kebenaran plin-plan. Berikut ini adalah pernyataan-pernyataan anda:
- Orang yang sudah mati tidak bisa lagi turun ke bumi lagi.
- Betapa terkejutnya sopir yang bernama Udin itu melihat roh tuannya yang menjadi tumbal penunggu kuburan yang tersiksa dengan rantai siang malam untuk selama-lamanya.
- Lalu terdengar suara tuannya yang mengatakan “Udin, Udin (nama supir itu) pulanglah, jangan engkau turuti aku. Lihat sekarang aku menjadi penunggu kuburan ini sesuai janjiku selama-lamanya.”
Pak Pendeta, tolong izinkan saya mengajukan beberapa pertanyaan berikut ini:
-
- Darimana anda tahu dan atas dasar apa anda memastikan, bahwa kecelakaan bis tersebut adalah cara pengusaha bis memberi korban kepada roh kuburan?
- Darimana anda tahu dan atas dasar apa anda memastikan, bahwa orang-orang yang mati dalam kecelakaan bis itu adalah orang-orang yang dikorbankan oleh pengusaha bis tersebut? Dari mana pengusaha bis memiliki kuasa atas nyawa orang-orang yang dikorbankannya?
- Apa yang terjadi dengan arwah orang-orang yang mati dalam kecelakaan bis tersebut? Apakah mereka menjadi milik roh kuburan karena diberikan sebagai persembahan oleh pengusaha bis tersebut? Atau mereka tetap menjadi milik Allah?
- Apa yang dilakukan oleh Roh kuburan terhadap arwah-arwah korban itu? Menjadikan mereka sebagai budak secara kekal?
- Anda punya data statistik dari kecelakaan bis pengusaha itu sehingga dapat memastikan bahwa setiap tahun kecelakaan hanya menelan korban 12-15 orang? Atau, anda mengetahuinya dari Allah? Atau anda mengetahuinya dari Iblis? Atau anda hanya sekedar membual?
- Awalnya anda menyatakan, bahwa arwah orang mati mustahil berhubungan dengan orang hidup, namun kemudian anda menyatakan sebaliknya, kenapa bisa demikian? Firman Tuhan yang plin-plan atau anda yang plin-plan?
- Kenapa arwah pengusaha bis itu tidak langsung dibawa malaikat?
- Roh yang mengingatkan udin itu arwah pengusaha bis atau roh jahat yang menyamar?
- Kalau roh jahat yang menyamar, kenapa dia mau disiksa?
- Kalau roh jahat yang menyamar, kenapa dia baik hati sama Udin?
- Kalau roh jahat yang menyamar, kenapa disebut tumbal penunggu kuburan?
- Mungkinkah itu roh jahat yang sudah bertobat dan masuk Kristen?
Pdt. Dr. Eku Hidayat, MA yang terhormat, nampak jelas sekali, ajaran anda menentang ajaran anda sendiri. Awalnya anda mengajarkan, bahwa arwah orang mati tidak bisa berhubungan dengan orang hidup, namun kemudian anda mengajarkan, bahwa roh pengusaha bis memperingati Udin untuk tidak mengikuti jejaknya. Bukankah dia melakukannya karena mengasihi Udin?
Pak Pendeta, kenapa ajaran anda saling bertentangan? Ajaran anda yang mana yang harus kami pegang? Maafkan saya bertanya dengan bahasa yang agak kasar, “Anda sedang membual atau anda sedang tidak sehat jasmani dan rohani ketika menulis buku Alam Roh, bahkan ketika berkotbah? Atau anda sedang dihinggapi roh pembual atau roh tidak konsisten? Atau itu wahyu baru?”
Di buku anda tertulis:
Orang yang sudah mati tidak bisa lagi turun ke bumi.
Mungkinkah yang anda maksudkan adalah:
Orang yang sudah mati tidak bisa lagi turun ke bumi, itu sebabnya arwah pengusaha bis hanya mampu berbicara kepada Udin dari atas pagar kuburan, sebab, bila mampu turun ke bumi, dia pasti turun dulu dari pagar kuburan lalu berbicara kepada Udin.
Orang yang sudah mati tidak bisa lagi turun ke bumi, kecuali roh tumbal penunggu kuburan.
Di buku anda tertulis:
Orang yang sudah mati tidak ada lagi di atas bumi baik tujuh hari, empat puluh hari, dan seratus hari.
Mungkinkah yang anda maksudkan adalah:
Orang yang sudah mati tidak ada lagi di atas bumi baik tujuh hari, empat puluh hari, dan seratus hari, tetapi sebagian di antara mereka ada di atas pagar kuburan.
Ha ha ha … semoga kutipan-kutipan saya berkenan bagi anda pak pendeta, setidak-tidaknya dapat memancing tawa anda.
Saya pernah membaca beberapa buku dan mendengar, dari beberapa pengkotbah, kira-kira begini lho yang dimaksud roh tumbal itu.
Bengcu (Bukan nama sebenarnya) ditentukan Allah umurnya 100 tahun, artinya dia akan mati ketika umurnya genap 100 tahun. Pada umur 30 tahun Bengcu (Bukan nama sebenarnya) menggadaikan jiwanya kepada roh sepohon kelapa. Roh itu memberikan banyak sekali barang pusaka dan ilmu-ilmu sakti mandra guna. Roh itu lalu melilitkan seekor ular di leher Bengcu (Bukan nama sebenarnya) untuk mengendalikannya.
Saat berumur 35 tahun, karena sibuk keliling dunia naik roda api, Bengcu (Bukan nama sebenarnya) menjadi kurang taat memberi sesajen kepada roh sepohon kelapa. Roh itu marah lalu memerintahkan ular yang melilit di leher mengencangkan lilitannya sehingga Bengcu (Bukan nama sebenarnya) mati sesak napas. Karena umur yang ditentukan Allah adalah 100 tahun, sedang Bengcu (Bukan nama sebenarnya) mati pada umur 35 tahun, maka selama 65 tahun berikutnya dia harus menjalani mati sebagai roh tumbal. Hal yang sama juga berlaku bagi orang-orang yang dijadikan tumbal oleh Bengcu (Bukan nama sebenarnya).
Dewasa ini, semakin banyak orang-orang Kristen yang mempercayai ajaran roh tumbal. Anda percaya roh tumbal? Saya tidak percaya roh tumbal, karena percaya roh tumbal berarti percaya ALLAH TIDAK MAHA KUASA. Saya juga tidak percaya penginjilan bagi arwah. Kalau benar arwah bisa bertobat, pasti Allah sudah mengirim roh-roh pengkotbah untuk menginjili mereka, bukan mengutus pengkotbah yang masih hidup. Kalau ada pendeta atau penginjil yang mengadakan Kebaktian Kebangunan Rohani untuk arwah orang mati, maka saya hanya bisa berkomentar Bo Kang Co, gak ada kerjaan!
Tentang kisah pengusaha bis dan supirnya si udin yang diceritakan oleh Pdt. Dr. Eku Hidayat, MA tersebut di atas, menurutku dia sedang membual. Membual demi Allah. Mungkinkah banyak orang merasa mendapat berkat setelah mendengar kisah pengusaha bis itu? Mungkin! Mungkinkah banyak orang langsung mengurungkan niatnya untuk memuja roh kuburan setelah mendengar atau membaca kisah pengusaha bis itu? Mungkin! Bagaimana dengan nasib pendongengnya? Saya tidak tahu! Anda tahu?
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
- hai hai's blog
- 8870 reads
bacanya ngga enak... soalnya ada !--[if !supportLists]-->1. <!-
Pake IE Gak Cocok
*yuk komen jangan cuma ngeblog*
*yuk ngeblog jangan cuma komen*
tambah pertanyaan
Tanya Pdt. Dr. Eku Hidayat , MA
Tanya Pdt. Dr. Eku Hidayat, MA bill, jangan tanya saya. Kalau baca dari tulisannya sich karena bisnya laku banget. Atau gimana kalau kita tanya si dennis atau josua, mas daniel atau anak partisa yang jagoan Taekwondo?
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
kok nyebut2 nama saya...
Weh, kok tiba2 nama saya disebut2?
Entah ini yang dimaksud memang saya, atau si Daniel Thomas Chandra yang imut di atas ya?
Wah, gak taulah, yang jelas udah telanjur disebut ya terpaksa urun pendapat lah...
Menurut saya pengusaha bis itu bisa kaya ya memang karena dia berusaha sungguh2 untuk menjalankan usahanya dengan baik. Saya malah curiga jangan2 si Pendeta Doktor Uke itu cuma sirik aja sama pengusaha bis itu, atau mungkin dia tadinya berniat jadi pengusaha bis tapi gagal, sehingga akhirnya beralih profesi jadi pendeta kali ya? Entahlah, yang penting sudah komentar
Ha ha ha ha ...
Ha ha ha ha ... Yang saya sebut memang anda mas daniel. Saya menyebut nama anda karena tahu, ilmu anda mumpuni. anda hanya terlalu pelit untuk membagikannya.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
mancing ya :)
Walah, pake jurus memancing macan turun gunung segala to...
Tapi maaf mengecewakan, karena yang turun bukan macan tapi cuma kucing :)
Lo pada kok ga jelas banget
Hm.... Percaya ga Percaya
Bagaimana Agar Kisah Ini Sampai ...
Nah, Kocu, sekarang kamu udah besar dan ada banyak teman di Klewer ini yang bisa diajak ngobrol, jadi bawa sebanyak mungkin teman ke sini untuk ngobrol. Seru kan?
Saya memang sedang mencari jalan bagaimana agar Pdt. DR. Eku Hidayat, Ma, penulisnya dapat membaca tulisan ini. namun sayangnnya hingga saat ini saya masih belum tahu apakah dia memiliki alamat email atau tidak? Nah bila ada yang tahu, silahkan membantu. Mungkin juga no. Fax bisa membantu juga.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak