dunia maya sebagai awal

tulisan ini tidak terkait dengan ajaran kekristenan, tapi sifatnya lebih universal alias selama pembacanya masih manusia, mungkin masih ada gunanya, hehehe.... sifatnya sama sekali bukan pengajaran, tetapi hanyalah sebuah sharing dari "dennis santoso a.k.a nis" alias "nisa" alias "moron", tentang pandangan nya terhadap dunia maya secara umum dan SS secara khusus. jadi... karena tidak bersifat kekristenan, bila Sang Admin mau menurunkan tulisan ini, feel free to do it.

ok, tanpa basa basi kepanjangan, here i go...

dunia maya, buat gue adalah ajang untuk mencari orang2 yang menarik pribadinya. kenapa dunia maya? karena dunia maya mendukung anonimitas... orang bisa jadi siapa saja untuk menyuarakan pendapat mereka.... dengan begitu, idealnya, mereka bisa jujur terhadap apa yang mereka suarakan. (catatan: itu idealnya yah, kenyataan nya sekarang banyak provokator yang tidak jujur juga di dunia maya ini, hehehe).

ketika seseorang jujur pada tulisan2 nya di dunia maya, seyogyanya orang lain bisa melihat nilai2 terdalam yang dipercayai oleh penulis tadi. apakah pendapat si penulis itu bener atau salah, cocok atau tidak dengan apa yang kita percayai, sama sekali tidak jadi soal. selama orang ini terlihat tulus, jujur, dan sepenuh hati terhadap yang dia tulis, dia sudah memenuhi kriteria bagus pertama buat gue.

kriteria bagus selanjutnya adalah tentang bagaimana orang itu berinteraksi dengan penulis2 lainnya di dunia maya. apakah dia, selain bisa menulis, juga bisa membaca dan mengerti tulisan penulis2 lain ? karena kadang2 banyak orang mahir menulis tapi tidak mahir membaca. orang2 dunia maya yang bertipikal gini, biasanya juga begitu ketika di dunia nyata... mereka mungkin orang2 pintar secara akademis, mereka punya kapabilitas untuk berbicara di depan umum, tetapi semuanya hanya satu arah... karena mereka tidak punya kemampuan untuk melihat / mengerti dari sudut pandang orang lain.

nah... bila kedua kriteria ini ditemukan pada seseorang di dunia maya, step selanjutnya buat gue adalah bagaimana caranya berkenalan dengan orang tsb di dunia nyata. karena biar bagaimana pun, buat gue, ngobrol secara langsung tetap lebih menyenangkan daripada sekedar diskusi / debat / whatever dengan bahasa tulisan dan segala aturan tanda baca nya.

cara berkenalan, dulu2, biasanya dilakukan dengan kopdar.... baik di event resmi ataupun event tidak resmi. pas kopdar, orang biasanya masih malu2, karena walo sudah banyak berinteraksi di dunia maya, baru kali itu mereka bertatap muka. pada titik ini, muncul kriteria ketiga yang merupakan turunan dari kriteria kedua. sering kali, ketika bertemu langsung di dunia nyata, seseorang itu ternyata beda banget "tone" nya dengan tulisan2 nya di dunia maya.

kriteria ketiga adalah turunan dari kriteria kedua... pada kriteria kedua, intinya adalah "interaksi", tetapi masih terfokus pada interaksi dunia maya yang sebatas tulisan saja. kriteria ketiga juga berfokus pada interaksi, tetapi sudah real karena sudah ketemu langsung bertatapan muka di dunia nyata.

di SS contohnya, kalo hanya baca tulisan2 nya, maka si hai hai itu bener2 menyebalkan. tapi setelah ketemu langsung, walo masih menyebalkan, tapi derajat menyebalkan nya berkurang secara signifikan... apa lagi kalo liat tampang culun nya dengan rambut panjang terus pake blangkon dan niup suling, asli bikin ngakak dalam hati :-)

contoh lain adalah joli... dari tulisan2 nya, dia adalah user yang menyenangkan buat gue... tapi setelah ketemu langsung, derajat menyenangkan nya jadi berkurang jauh, karena walo hatinya sebaik emas, tapi dia adalah tante2 yang bawel bin kepo bener ;-)

samuel franklyn... nah ini baru sedikit lebih konsisten... di dunia maya galak bener, baik di forum kristen maupun forum pemrograman... pas ketemu ternyata memang galak... untung penampakan nya lucu, kayak bola bunder, kayak tokoh "bhu bulat yang baik" di komik dragon ball, jadi sedikit mengurangi keangkeran nya :-)

nah... ketika akhirnya kenal di dunia nyata, kecenderungan yang terjadi adalah seperti yang dikuatirkan hai2, yaitu diskusi yang tadinya saling berargumentatif secara tajam bak silet menjadi kayak orang2 kongkow di warung mie ala engkong purnomo.

di satu sisi, kekuatiran hai2 beralasan karena si kampret hai2 itu memandang dunia maya sebagai ajang pertempuran "antara kekuatan kebenaran melawan setan", hehehe. tapi di sisi gue, yang menganggap dunia maya hanya sebagai alat untuk mencari orang2 menarik... setelah tujuan tercapai yaitu kenal dengan orang2 tadi, maka dunia maya bisa dibuang saja. tool kan begitu, kalo tujuan tercapai ya sudah selesai kegunaan nya.

nah itu tadi kalo ngomongin contoh yang bagus2 aja... ketemu orang2 yang emang bagus... bagaimana kalo ketemunya orang2 yang jelek ?

alhamdulillah, sampai sekarang, proses screening di tahap awal 1 dan 2 yang gue lakukan masih bagus dalam artian orang yang jelek2 ga pernah sampai kopdar secara pribadi. yang kopdar di event resmi sih ada, tapi karena di mata gue orang ini sama sekali ga lolos di tahap 1 dan 2, maka biasanya gue cuekin aja pas ketemu di event tadi.

balik ke tulisan2 di dunia maya... bila tujuan nya memang seperti hai2, maka mungkin kekonsistenan antara tulisan yang satu dengan yang lain menjadi penting. namanya perang, sedikit saja tidak konsisten bisa membuat celah yang digunakan oleh pihak yang kontra. bully sana bully sini, adalah wajar banget bila tujuan nya memang perang.

tapi bila tujuan nya seperti gue, apa yang dilihat sebagai ketidak-konsistenan tadi bisa jadi adalah perkembangan pemahaman seseorang (terlepas dari menjadi lebih baik atau lebih jelek). dari kacamata gue, istilah2 "menjilat ludah" bisa dipandang sebagai sesuatu yang bagus karena itu berarti ada perkembangan... ada perubahan... kalo ke arah yang baik, alhamdulillah... sebaliknya ternyata ke arah yang jelek, ya apa mau dikata, tapi setidaknya orang itu masih menunjukkan bahwa dia punya potensi untuk berubah lagi.

tapi dari semuanya, yang paling ga ada harapan adalah kalo seseorang itu narsis dan merasa paling bener sendiri. kombinasi kedua sifat ini bener2 ga ada lawan nya... hopeless dah.

ya, di masa ini, orang itu adalah tony paulo... tapi di masa2 lalu, cukup banyak orang2 seperti ini. ada dokter siapa itu dulu, terus ada "si kucing" (lupa gue user2 apa aja yang dia pakai disini karena saking banyaknya klonengan nya).

menghadapi orang2 seperti ini, dulu waktu gue masih jadi "kodok di bawah tempurung", berpikir bahwa pasti ada yang salah dengan kekristenan. definitely something wrong karena banyak menghasilkan orang2 seperti ini. tapi ternyata setelah mengembara ke banyak forum agama lain, dari sekedar yang fight club sampai ke forum internal masing2 agama, ternyata... oh mama oh papa, orang begituan tersebar dimana2.

jadi mungkin memang itulah manusia... mau agamanya apapun, yah itulah manusia :-)

bagi orang seperti hai2 (dan mungkin tony paulo), siapapun yang mereka nilai sebagai orang yang perlu dicerahkan atau orang yang perlu dikoreksi, akan mengalami bully demi bully yang berkedok sebagai "usaha mengajar / menyembuhkan / melindungi" dsb. sementara buat gue, yang beginian mah dihindari saja lah... mati (secara real di dunia nyata) juga ga kenapa2, malah bagus.

argumentatif yang biasanya muncul adalah "kok kamu tega bener? kok kamu tidak mengasihi? apa kamu bukan pengikut Yesus? apa kamu agen agama lain yang menyamar? serigala berbulu domba?", dsb.

mungkin sih... well entah lah... yang jelas gue percaya bahwa kasih manusia itu adalah soal memilih siapa yang mau dia kasihi. Tuhan mungkin ga milih2 (entahlah, siapa gue bisa tau pikiran Dia), tapi gue jelas harus memilih karena keterbatasan resource.

gampangnya gini, ada 10 orang kelaparan dan kalo ga dikasih makan pasti mati, lalu gue punya makanan, tapi cuma cukup buat menyelamatkan 1 orang. yang akan gue lakukan, bukanlah membagi makanan itu jadi 10 dengan resiko semuanya mati, tetapi memilih 1 dari 10 itu lalu menyelamatkan dia. di mata 9 yang lain, gue adalah orang sadis... ga apa2, itu resiko kasih, gue siap kapan pun diminta pertanggung-jawaban dari 9 orang tsb.

sampai sini tulisan ini udah mulai ngalor ngidul, hehehe.... well i admit that i'm not a good writer... mungkin itu juga makanya gue lebih suka ngobrol di dunia nyata daripada nulis di dunia maya. but i believe anyone who read this ngerti my points lah yah... hehehe, cukup segini dulu dah, ciao!