Doa Polos Anak Kecil Ketika Makan

      KUASA DOA nampaknya tidak ada yang bisa menghentikan atau merintanginya. Banyak studi yang menunjukkan bahwa orang yang secara teratur berdoa, bermeditasi sementara berdoa, menikmati kehidupan yang lebih bahagia dan tenang. Doa juga bisa memotivasi dan membangkitkan semangat bahkan banyak rahasia menuju pahala kehidupan melalui doa.

     INTAN dan ANTON, kakak beradik terlihat pulang sekolah, seperti biasa dijemput mamanya. Ketika sampai di rumah, dengan tergesa keduanya menggeser pintu mobil dan buru-buru masuk. Di ruang tamu sang kakek menyambutnya seperti biasa.

     "Eh cucuku udah pulang," sambil berkata begitu kedua cucunya yang lucu itu dicium pipinya.

     "Kek, tadi di kelas aku jadi anak yang paling pintar lho!" lapor Intan yang masih kelas nol kecil.

     "Oh iya, pintarnya kenapa?"

     "Missnya bertanya, tapi cuma aku yang bisa menjawab!"

     "Bagus sekali cu, tapi apa yang ditanyakan Missnya?"

     "Nama Kakek!"

     Sang kakek terbelalak kemudian tertawa. Anton yang kelas 2 SD pun bertanya.

     "Kek, memangnya tinta itu mahal ya?"

     "Ooh tidak, murah sekali cu, ada apa?"
 
     "Kalo tidak mahal, kenapa mama marah-marah ketika kemarin aku tumpahkan sebotol tinta di permadani ruang tamu?"

     Sang kakek cuma bisa garuk-garuk kepala tidak gatal. Kedua cucunya itu memang hiperaktif, jadi sering merepotkan kalau lagi berulah.

     "Ayo cepat lepas baju dan sepatu, ditaruh ditempatnya yang benar, habis itu makan, jangan lupa berdoa, cepat!" begitulah teriak sang mama setiap kali habis menjemput. Beruntunglah, kebiasaan yang diterapkan dengan disiplin membuat kedua anaknya jadi terbiasa berdisiplin, walau terkadang sering lupa juga, tapi memang harus cerewet bila menghadapi anak-anak itu, kalau enggak cerewet , rumah bisa berantakan dah, namanya aja anak-anak.

     Intan dan Anton sudah di meja makan. Tapi sebelum makan, kebiasaan berdoa memang diterapkan kedua orangtuanya. Kali ini giliran Intan yang memimpin doa makan siangnya. Mari kita simak doanya itu.

     "O Tuhan, berkati nasi yang kami makan ini, juga piringnya, sendoknya, terus lauknya juga...," Intan membuka satu matanya, melirik ke arah piringnya. "Oh ada ayam goreng sama sayur bayam, kali ini aku enggak pake saos Tuhan..."

     "Aku pake krupuk lho!" sahut Anton.

     "Iya Tuhan, kakakku mengucapkan terima kasih atas krupuknya. ....Tuhan, berkati pula meja makan ini juga kursinya dan semua yang ada di meja makan ini. Eh buahnya juga ya Tuhan, ada Duku, Jeruk ama Rambutan terus pisangnya tinggal 4 biji. Aku tadi di sekolah beli TELA-TELA juga sama...sama.... Ice Cream......."

     "Aku beli kartu Yu Gi Oh!" sahut Anton lagi.

     "Beli kartu nggak perlu di doain," sahut Intan cepat.

     "Udah belon doanya, kok lama banget sih?"

     "Aku jadi lupa, kamu nyahut terus sih, kan ini giliranku. Kalo kamu nyahut lagi kubilangin mama lho!"

     "Iya, iya, cepet diterusin!"

     "Tuhan...berkati pula papa mama kakek kakak agar sehat-sehat semuanya. Terus Mopi, Brona dan Moli biar nggak galak-galak sama orang.... Terima kasih Tuhan, amin...."

     Mereka pun menikmati makan siang dengan nikmatnya.

Semoga Bermanfaat Walau Tak Sependapat