Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Disney and “Jesus Experience”

Jeriel Charis's picture

Beberapa waktu yang lalu, saya & kel diberi kesempatan untuk mengunjungi Disney Land Hong Kong. Kami mencoba berbagai macam permainan –seperti Space Trip, Winnie the Pooh –, menonton pertunjukan Lion King, Donald Duck maupun parade-parade cantik. Kunjungan kami pun diakhiri dengan sajian kembang api yang dipadukan dengan musik dan lighting yang memukau. It was really fun. Tanpa terasa, we spent around 10 hours there, from morning to the evening.I asked myself, apa yang sebenarnya Disney Land jual? Permainannya kah? Pertunjukannya kah? Paradenya kah? Kembang apinya kah? Atau semuanya?
Setelah mengamat-amati, I came to a conclusion that Disney is selling the “experience” of being in the Disney World. Yup, pengalaman menikmati dunia Disney yang meliputi semua wahana yang ada, + suasana-nya + pelayanan-nya + sarana-sarana yang lainnya.
Jika kita menggunakan MTR untuk mencapai Disney, kita pun akan sudah merasakan suasana Disney di dalam MTR terakhir menuju Disney Land resort. MTR tersebut di desain sedemikian rupa dengan hiasan-hiasan khas Disney.Di gerbang masuk, disediakan peta lokasi dan jadual pertunjukan-pertunjukan hari itu sehingga pengunjung won’t miss a thing. Pun ketika kita mengantri di satu wahana, kita pun terinformasikan dengan jelas lewat papan petunjuk, berapa lama kita perlu mengantri sampai akhirnya mendapatkan giliran.Untuk mengatasi antrian yang terlalu panjang, disediakan Fast Pass di mana pengunjung dapat booking duluan, caranya dengan mengambil Fast Pass dan kembali ke wahana tersebut pada waktu yang tertera di Fast Pass tersebut. Dampaknya adalah pengunjung bisa mengefektifkan waktu mereka selama bermain di Disney Land. Yup, pihak pengelola bahkan memikirkan sampai sejauh itu.Belum lagi suasana indah taman-taman, restoran-restoran yang ditata sedemikian rupa sesuai tema, parade-parade dan pertunjukan kembang api yang spektakuler. Semuanya tertuju untuk memberikan the “Disney Experience” buat para pengunjungnya.I just then asked myself following questions:

  • Sudahkah orang yang bertemu saya merasakan Jesus’ experience even before I talk to them about my faith?
  • Dapatkah orang lain dengan mudah membaca kitab yang terbuka ini? Will they see Jesus clearly through me? Will they miss a thing?
  • Sudahkah saya berani menyampaikan hal-hal kebenaran, ataukah saya menyembunyikannya?
  • Apakah saya mengatur, menata, menjaga, mengelola hidup saya sedemikian rupa, sehingga orang lain bisa mengalami Jesus’ experience yang maksimal melalui saya?

As Disney has been doing its best to really ensure the Experience of being in Disney for its visitors, let us mengelola hidup kita sedemikian rupa to ensure sesama kita dapat merasakan Experience of being in Jesus' world. What can we do then?

 

Cheers,

jeriel
http://charis4leaders.wordpress.com

 

John Adisubrata's picture

Being Yourself, Brother

Hi Jeriel,

Menurut saya, kita harus selalu honest dan tidak berpura-pura di dalam segala hal, demikian juga ketika kita merepresentasikan Yesus di dunia ini.

Semuanya akan 'tampak' nyata meskipun each case memakan waktu yang berbeda-beda, jika kita melakukannya hanya karena ... ingin 'dilihat' oleh orang-orang lain saja. Joyce Meyer pernah membahas hal ini dengan bagus sekali.

Just be yourself, brother!

Syalom,

John Adisubrata

jesusfreaks's picture

AJAK-AJAK DONG...

Gw janji barang siapa yang ajak gw menjelajahi disney experience, gw akan ajak dia menjelajahi jesus experience. tapi seperti mr.JA bilang it is "my jesus experience", it can be different with "your jesus experienxe", but feel the same way. Regards, Jesus Freaks, "Live X4J, die as a martyr"
__________________

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS- 

clara_anita's picture

Susah.. tapi tetap berusaha

Jawaban saya atas pertanyaan-pertanyaan di atas: BELUM Saya belum mampu, tapi masih terus berusaha.... Masih sering, dalam keseharian saya, kalau mau jujur, saya berjalan sendiri dan tidak dengan-NYA. Dari sharing dengan teman-teman, ternyata bukan saya pribadi yang mengalami hal serupa. Teman-teman pun begitu. Yup. We're only humans, and it's humane to make mistake.Yet, we're just doing our best. GBU