Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Dalam hal Mendidik Anak, Mencegah lebih baik daripada mengobati

peterkambey's picture

Apa yang saya nonton tadi malam (06/07/08) di Discovery Channel benar-benar mengagetkan saya. Bagaimana tidak, banyak anak-anak remaja dengan umur antara tujuh sampai dengan lima belas tahun dikirim orangtuanya ke sejenis Brat Akademi. Dalam sekolah ini, anak-anak sengaja dijauhkan dari orang tua dan mereka dididik oleh guru-guru dengan latar belakang militer. Mereka dilatih ala militer bagaimana seharusnya berlaku patuh, disiplin dan menerima hukuman fisik ketika mereka melakukan kesalahan.

Yang saya persoalkan disini bukanlah sekolah militernya karena tujuan pendidikan dari sekolah ini baik dan mulia. Mereka adalah guru-guru berdedikasi tinggi yang memiliki niat baik untuk merobah karakter anak-anak yang tidak patuh pada orang tua menjadi patuh dalam lingkungan sekolah ala militer. Hal yang mengejutkan saya adalah bagaimana bisa orang tua yang sudah putus asa dalam mendidik anaknya, lebih memilih Brat akademi ini sebagai alternatif terakhir demi mendidik anaknya menjadi anak yang patuh dan menghargainya orang tuanya.

Inikah harga yang harus dibayar oleh sebuah negara yang ekonominya bertumbuh dahsyat dalam sepuluh tahun terakhir? Sudah lunturkah nilai-nilai budaya keluarga yang banyak dianut oleh negara-negara timur? Apakah perbaikan ekonomi selalu berkorelasi positif dengan hancurnya nilai-nilai dalam tatanan keluarga? Sekiranya Indonesiapun mengalami pertumbuhan ekonomi yang luar biasa, apakah dampak yang sama akan melanda anak-anak di Indonesia?

Saya berani menjamin, seandainya Indonesiapun mengalami pertumbuhan ekonomi sebaik China, orang tua Indonesia pasti akan mengalami hal yang sama. Orang tua yang terlalu sibuk dalam pekerjaan akhirnya mengabaikan pendidikan anak sejak dini. Ketika anaknya bertumbuh besar dan dewasa, pada akhirnya mereka hanya menjadi pemberantok, tidak disiplin dan tidak menghormati orang tua.

Kini, saatnya kita yang sudah menjadi orang tua mulai berkaca pada diri sendiri. Lakukan sebelum terlambat. Apakah selama ini kita lalai menunaikan tugas untuk mendidik anak sejak mereka kecil. Apakah kita sudah mulai melatih mereka untuk disiplin, taat pada orang tua terutama kepada Tuhan. Apakah anak kita sudah diberi kasih sayang dan perhatian yang mereka sangat butuhkan saat-saat ini. Apakah mereka sudah mendapatkan bekal pendidikan dan pengetahuan yang terbaik dari orang tua sebelum mereka masuk dalam usia dewasa.

Anak tetaplah anak kita sampai mereka setua apapun. Namun ingatlah, mendidik dan melatih anak akan menjadi sangat sulit setelah mereka melewati umur 15 tahun. Seharis 15 tahun mereka akan menjadi anak dengan diri mereka sendiri, menjadi anak yang dapat mengambil keputusan sendiri, dan menjadikan orang tua sebagai pelengkap dan pertimbangan dari keputusan mereka.

Itu sebabnya, kita sudah harus mulai membiasakan anak kita untuk hidup dalam keteraturan, disiplin, hormat pada orang tua, menghargai teman dan orang lain. Bahkan lebih daripada itu, kita juga harus membekali mereka dengan pendidikan yang baik, ilmu pengetahuan yang sesuai dengan bakatnya, atau bahkan melayani Tuhan sesuai dengan talentanya.

Sebagai orang tua, ini sebenarnya bukanlah pekerjaan yang sulit hanya saja kita perlu memulai seawal mungkin atau sekarang ini. Menjadi orang tua itu adalah sebuah kehormatan yang diberikan Tuhan untuk menjadi wakilnya Tuhan di bumi untuk menciptakan sebuah generasi yang dapat menaklukan bumi dan selalu menjadi pemenang.

Ingat! Satu keluarga dapat menghancurkan satu kota bahkan satu negara. Sebaliknya satu negara dapat diselamatkan oleh satu keluarga. Jadi, pikirkanlah baik-baik sekarang. Selamatkan keluarga terutama anak-anak anda sebelum anda terlalu sibuk dengan pekerjaan. Bagaimanapun juga keluarga jauh lebih penting daripada pekerjaan anda. Pastikan selalu nilai-nilai positif selalu dibangun diantara suami, istri dan anak-anak anda. Jika, tidak anda mungkin terpaksa harus mengirim anak anda ke Brat Akademi. uhh... ingat kata dokter, mencegah lebih baik daripada mengobati.

KEN's picture

@peterkambey

Tulisannya lumayan bagus, tapi sayangnya tidak diikutkan dalam perlombaan yah. Saya punya sebuah cerita ilustrasi berupa kisah nyata yang cukup mengharukan tentang seorang anak, silahkan disimak. Ini true story dari sebuah keluarga di bilangan Jakarta. Sebagaimana keluarga muda lainnya si Indra dan Mirna istrinya adalah kalangan eksekutif muda yang cukup sukses. Mereka cukup sukses di kariernya sehingga tidak mengherankan mereka bisa membeli sebuah rumah sederhana dibilangan kota Jakarta yang harganya sudah cukup mahal. Keluarga muda ini dikaruniai seorang anak perempuan bernama Tia, Tia tumbuh sebagai anak yang manis, ceria dan pandai. Jangan heran walaupun usianya baru 5 tahun ( kelas A disebuah TK yang cukup ternama diJakarta ) Tia banyak mendapatkan piala dari berbagai perlombaan. Suatu ketika pada akhir tahun Indra mendapatkan bonus yang cukup besar dari perusahaannya, dan dari bonus tersebut Indra membeli sebuah mobil yang cukuplah buat keluarga kecil dan harganya tidak terlalu mahal. Sebuah Toyota Inovapun kini terparkir di halaman rumah mereka. Kisah sedih ini dimulai pada hari Minggu sore ketika si kecil Tia dengan riang gembira berteriak memanggil papanya. " papa...papa.... coba lihat apa yang Tia gambar ... papa yakin papa akan senang melihatnya.." Indrapun mengikuti Tia yang berlari menuju halaman depan, tetapi betapa terkejutnya dia ketika mendapati bahwa yang digambar Tia adalah body mobil barunya. Dan tertulis ...TIA sayang papa dan mama.... Betapa marahnya si Indra dan menjadi gelap mata, tanpa ampun dia mengambil sebuah batang kayu dan memukul ke dua tangan Tia dengan sekuat tenaganya..." Ampun papa...ampun papa apa salah Tia.... ampun sakit papa...sakit..... " begitu jerit tangis Tia ketika kedua tangannya dipukuli oleh papanya dengan batang kayu. Si Mirnapun keluar dan tidak berbuat apa apa melihat anaknya dipukul dengan membabi buta oleh papanya. Tengah malam, si Tia demam dan badannya panas, ditengah tidurnya Tia mengigau .." Ampun papa.... ampun papa.... sakit papa.... sakit...." Bibi yang merawat Tia dari kecil hanya bisa menangis, sedangkan ke 2 orang tuanya seakan cuek dengan keadaan anaknya. Keesokan harinya ketika di kantor, bibi menelpon Mirna dari rumah, " Bu, si Tia sakit panasnya tinggi sekali bagaimana ibu..." Si Mirna dengan enteng bilang " Ya sudah mbaknya beli obat turun panas saja, dan kompres Tia dengan es, saya sedang ada meeting dengan Klien nih". Sore hari ketika Mirna pulang kantor, dia bergegas menjenguk Tia, betapa terkejutnya dia melihat keadaan Tia yang sakit, panasnya panas, dan kedua tangannya bengkak membiru. Buru buru dia menelpon si Indra supaya cepat balik dan pergi ke dokter. Betapa terkejutnya ke 2 pasangan ini ketika harus mendapati kenyataan bahwa ke dua tangan mungil anaknya yang pinter, cerdas dan ceria itu harus diamputasi karena sudah terinfeksi, karena jika tidak diamputasi akan lebih berbahaya. Sesal Indra dan Mirna tiada guna lagi, kenyataan pahit harus menimpa anaknya akibat dari kemarahan yang tidak terkontrol. Cuman apa bisa semua itu dikembalikan seperti semula...? Ketika pulang dari rumah sakit, Tia langsung menubruk papanya sambil menangis dia memeluk papanya, berlutut meminta ampun, " papa... ampuni Tia papa, Tia janji tidak akan nakal lagi papa, tapi papa.... Tia ingin papa kembaliin tangan Tia ..." Indra hanya bisa menangis dan penyesalan yang tidak ada gunanya lagi. Dia peluk Tia anaknya yang telah direnggut keceriaannya dan masa depannya. Semoga bisa menjadi inspirasi.

>>>=GOD=LOVE=YOU=>>

 

 

 

hai hai's picture

Ilmu dan Seni Mendidik Anak

Banyak orang tua bodoh di dunia ini karena mereka tidak tahu bahwa mereka tidak tahu. Menurutku mendidik anak adalah suatu kegiatan yang paling AGUNG dan paling MENGASYKKAN serta paling MENANTANG di dunia ini. Membesarkan danmendidik anak adalah ANUGERAH terindah bagi orang tua. Menurutku orang tua paling MALANG di dunia adalah mereka yang tidak MENGALAMI pengalaman mendidik dan membesarkan anak-anaknya.

Banyak sekolah di dunia ini, namun entah mengapa tidak ada satu sekolahpun yang mengajarkan manusia untuk menjadi manusia, sejati. Juga tidak ada sekolah yang mengajarkan manusia untuk menjadi orang tua sejati. Banyak orang tua yang dibesarkan dan didik dengan cara yang salah. Ketika menjadi orang tua, mereka bukan saja melakukan kesalahan seperti kedua orang tuanya, namun juga menambahinya dengan kesalahan baru, itu sebabnya dari generasi ke generasi umumnya, kualitas orang tua semakin tidak BERMUTU.

Banyak orang yang berani membayar mahal untuk menghadiri SEMINAR yang mengajarkan cara-cara untuk mendapatkan uang dan sukses dalam karir namun untuk seminar yang mengajarkan cara mendidik anak, walaupun GRATIS, umumnya hanya sedikit yang hadir.

Membesarkan dan mendidik anak adalah suatu ILMU dan SENI yang harus dipelajari dan dilatih sama seperti ilmu dan seni yang lain. Namun sedikit sekali orang tua yang menyadarinya.
 

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Josua Manurung's picture

KASIH SAYANG BUKAN BARANG!

kau bilang kau sayang anakmu.... jangan cuma belikan BARANG! kau belikan dia mainan, tv, ps3, psp, kau ajak liburan ke Hongkong disneyland, main ski di alpen kau manjakan dia dengan supir, mobil, antar kemana suka... kau sekolahkan di sekolah mahal demi gensi dan prestise sebuah ketololan dan kesombongan pribadi... tapi... kau tidak tahu siapa nama gurunya kau tidak tahu siapa nama temannya kau tidak tahu tadi di sekolah ada cerita apa kau tidak tahu ada pr apa saja anakmu punya.... kau tidak peduli dia sudah makan atau belum... kaus kakinya bolong atau tidak.... pakaiannya lusuh atau tidak... matanya masih bersinar kepadamu atau tidak.... alasanmu: aku sibuk, pulang malam, lembur, kerja dengan rekan bisnis, perusahaan mau bangkrut, sejuta alasan sampah lainnya.... anakmu... itu hartamu! sayangmu bukan BARANG! mereka tidak butuh barang pemberianmu.... mereka membutuhkanmu!!! BIG GBU!
__________________

BIG GBU!

gkmin's picture

@KEN, benarkah true story?

@KEN Ini true story dari sebuah keluarga di bilangan Jakarta. Cerita model begitu sudah beberapa tahun yang lalu muncul di internet, ada yang bilang terjadi di Malaysia, Jakarta, entah mana lagi.. benarkah itu true story?

gkmin.net -salatiga-jawa tengah

__________________

gkmin.net -salatiga-jawa tengah

KEN's picture

@gkmin

Iya, itu benar kisah nyata, anda perlu bukti?

>>>=GOD=LOVE=YOU=>>

 

 

 

gkmin's picture

saya sudah baca itu beberapa tahun yang lalu

kisah semacam itu saya sudah baca beberapa tahun yang lalu, itu yang antara lain menginspirasi saya ketika anak saya menulis sesuatu di mobil, saya sama sekali tidak marah, saya hanya bertanya, "Siapa ya.. yang menulisi mobil bapak?" Anak saya yang waktu itu berumur sekitar 4 tahun, menjawab, "Tidak tahu.., orang mungkin..". Jawaban juga yang menyadarkan saya tentang "dosa warisan". Saya tidak mengajarkan anak untuk berbohong, tetapi dia yang masih "polos", sudah berbohong, mungkin karena takut saya marah. (tapi saya memang tidak suka marah he he he..., jadi tanpa cerita itupun saya tidak akan marah pada anak yang menulis sesuatu di mobil, lha wong pernah mobil saya dipinjam saudara, kemudian ditabrak mobil lain, saya tidak marah kok...,ketika diberitahu via telepon saya bilang , "ya.. langsung bawa ke bengkel saja..., kembalikan kalau sudah diperbaiki")

gkmin.net -salatiga-jawa tengah

__________________

gkmin.net -salatiga-jawa tengah

KEN's picture

@JM

Mantap!!!

>>>=GOD=LOVE=YOU=>>

 

 

 

KEN's picture

@gkmin

Tunjukkan saya buktinya jika anda memang membacanya di situs manapun, sdra gkmin, tapi, saya tidak mau mempermasalahkan hal itu, saya tidak mau mempermasalahkan anda mau tunjukkan atau tidak atau telah menjadi inspirasi bagi anda atau tidak. Jika itu menginspirasi anda sebelum saya kutip, itu bagus. Masalahnya ada pada diri anda, coba periksa di mana? Jika anda tidak mau mendapat inspirasi dari tulisan saya, silahkan, saya tidak pernah dan tak punya hak dan wewenang untuk memaksa dan memegang kaki siapapun untuk masuk surga. Jadi, Jika anda sudah berikan bukti tulisan yang anda baca di suatu tempat di manapun di dunia nyata dan maya manapun, maka saya akan memberikan bukti dari saya kepada anda baik dari dunia nyata maupun dari dunia maya. (sdra gkmin, perhatikan kalimat2 saya, saya tidak mau mempermasalahkannya kecuali anda memaksa dan saya terpaksa). Sdra gkmin, hati2, jangan menyela dengan seenak perut dan jidat anda untuk mencuri kebajikan (seperti yang pernah pak hai hai bilang) dan jangan pernah mengungkit masa lalu lagi yang menyebabkan perselisihan dan dengki. Untuk saudara2 semua penghuni pasar klewer, tolong perhatikan kalimat sdra gkmin dengan seksama dan kalimat saya dengan seksama. Saya tidak akan berkata banyak dengan anda sdra gkmin, saya menyerahkan semua penilaian pada seluruh penghuni pasar klewer.

>>>=GOD=LOVE=YOU=>>

 

 

 

gkmin's picture

@KEN, Anda perlu bukti? Nih buktinya....

@KEN

Tunjukkan saya buktinya jika anda memang membacanya di situs manapun

ha ha ha.. tidak sulit Bung.... buktinya BERTEBARAN di INTERNET, cari sendiri di www.google.com, pakai kata kunci "kembalikan tangan" (jangan lupa kasih tanda petik2 di muka dan belakang...) Anda akan menemukan banyak sekali situs yang memuat cerita SEMACAM itu. Ada yang diposting sejak tahun 2004. sy sendiri sudah lupa kapan pertama kali dapat cerita seperti itu di mailbox saya.

masih perlu saya copy-paste-kan buktinya? wah... bisa penuh nih halaman hanya untuk menampilkan bukti yang Anda minta.

Sy kira tidak perlu karena ada POLICY di sabdaspace ini: Memosting artikel yang bukan merupakan tulisan sendiri. Dengan kata lain, menyalin rekat (copy paste) artikel orang lain, meskipun mencantumkan nama penulis aslinya.

gkmin.net -salatiga-jawa tengah

__________________

gkmin.net -salatiga-jawa tengah

KEN's picture

@gkmin

Benar!!! Perhatikan kalimat2 saya di atas, anda tahu apa yang saya maksudkan?!! Saya akan terus terang kalau begitu. Anda hanya mencari-cari kesalahan orang lain dalam setiap pembicaraan, jika saya kutip dan memang tidak saya tampilkan, kenapa tidak anda kasih tau secara baik2 aja? Kenapa mesti pakai (maaf, pinjam kata) tedeng aling2 untuk memperlihatkan dan mempermalukan orang lain depan umum dengan kalimat2 setan yang menimbulkan ketidak damai sejahteraan?!! Mengerti maksud saya sdra gkmin? Semuanya ada dalam diri anda!!! Maaf, di dalam diri dipenuhi dengan rasa kebencian yang dahsyat terhadap siapapun yang anda pikir seolah-olah (padahal belum tentu) ingin terlihat hebat melebihi anda!!! (perhatikan kalimat2 saya!!!).

>>>=GOD=LOVE=YOU=>>

 

 

 

KEN's picture

@gkmin

Anda selalu mencari perkara kosong, yang sudah sesuai dengan Alkitab anda ubah seenak jidat dan menggangap pengertian anda paling benar!!! Bukannya malah mempertahankan dan menegakkan kemurnian Alkitab!!! Perkara kecil begini anda ubah jadi perkara besar!!! Mau jadi apa anda sdra gkmin?!!!

>>>=GOD=LOVE=YOU=>>

 

 

 

KEN's picture

@gkmin

Dan lagian, jika tidak saya tempelkan dari mana asalnya pun tulisan itu, orang pasti bisa menyangka bahwa saya memang mengutip tulisan itu, hanya saja memang tidak saya tampilkan dengan alasan, itu merupakan komentar yang berkaitan dengan tulisan di atasnya lagi. Perhatikan kalimat saya yang paling atas setelah tulisan inti. Itu adalah tanda bahwa saya memang mengutip tulisan itu.

>>>=GOD=LOVE=YOU=>>

 

 

 

KEN's picture

@admin

Maaf, jika saya sudah melanggar peraturan. Lain kali tidak akan saya ulang. Maafkan saya.

>>>=GOD=LOVE=YOU=>>

 

 

 

hai hai's picture

Gkmin, Memang Terlalu Mempolitisir

Tulisannya lumayan bagus, tapi sayangnya tidak diikutkan dalam perlombaan yah. Saya punya sebuah cerita ilustrasi berupa kisah nyata yang cukup mengharukan tentang seorang anak, silahkan disimak. 

Tuh saya kutip dech kalimat Ken. 

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Louise M's picture

Susah memang mendidik anak

Beberapa bulan yang lalu saya dan suami mengunjungi keluarga dari rekan saya di luar kota, keluarga itu memiliki 3 anak, awalnya anak mereka malu-malu untuk 1 jam pertama, karena kami akan menginap di sana, saya mencoba untuk mendekati anak2x tersebut, tetapi apa yang saya dapat.., saya di "beri" salam perkenalan yang cukup keras di punggung saya oleh anak tengahnya "Buggg..." rasanya sakit banget, walau anak itu baru berumur 4 tahun tetapi tenaganya luar biasa karena saya tidak ada persiapan sebelumnya, saya mengelus dada, waktu itu saya pikir mungkin hanya sekali saja, tetapi itu terjadi ke beberapa teman saya yang ikut juga waktu itu, keluarganya mencoba memberi pengertian ke kami; "maklumlah anak tengah memang gitu tabiatnya, ingin cari perhatian mungkin", terus terang saya jengkel, karena menurut saya sangat tidak sopan seorang anak seperti itu ya.., tetapi suami saya menyuruh saya untuk sabar.., dan akhirnya anak itu memukul saya lagi untuk ke dua kalinya, saya mencoba mengajaknya berbicara tetapi dari raut wajahnya saya yakin sekali akan percuma, jadi saya hanya diam dan mencoba berbicara dengan matanya yang terlihat kosong tidak memperhatikan saya, tiba-tiba saat saya sedang asyik bercengkerama dengan keluarganya, si anak mendekati saya dan mencium saya tanpa berkata apa2x , tanpa maaf atau yang lainnya,hanya saya yang ia cium padahal beberapa teman saya yang lainnya pun dia pukul juga dan setelah mencium saya, anak itu melanjutkan permainannya, ada yang aneh dan salah dengan anak ini cuma itu yang saya pikir, dan saya sampaikan ke orang tuanya, suami saya menyalahkan permainan PS yang anak2x itu mainkan , memang permainan di PS itu terlalu parah untuk dimainkan oleh anak2x se usia mereka, karena jenis permainan yang di pilih adalah permainan pukul memukul ala mafia yang memukul orang tidak bersalah tetapi justru mendapat bonus nilai, menurut saya letak masalahnya bukan di PS tetapi di orang tua, mereka harus jeli dalam mendidik anak dan mempelajari cara apa yang mujarab untuk di terapkan ke anak mereka dengan bijaksana tanpa penyiksaan ke anak lho, dan janganlah memakai alasan karena anak tengah terus diberlakukan "permakluman", maklum anak tengah itu "mbelink" jadi susah kita ngarahinnya, kalau itu di biarkan kasihan si anak..Saya pribadi mengakui SUSAH mendidik anak tetapi as Jesus Follower kita kan punya Guru yang bisa mendidik kita how to be a good parents..so kembali ke..Alkitab..( bukan laptop seperti tukul bilang lho..)
gkmin's picture

@hai-hai... di sini saya bukan politisi...

@KEN Tulisannya lumayan bagus, tapi sayangnya tidak diikutkan dalam perlombaan yah. Saya punya sebuah cerita ilustrasi berupa kisah nyata yang cukup mengharukan tentang seorang anak, silahkan disimak. 

gkmin.net -salatiga-jawa tengah

__________________

gkmin.net -salatiga-jawa tengah

gkmin's picture

@KEN, out of topic

Anda selalu mencari perkara kosong, yang sudah sesuai dengan Alkitab anda ubah seenak jidat dan menggangap pengertian anda paling benar!!! Bukannya malah mempertahankan dan menegakkan kemurnian Alkitab!!! wah.. Anda kok ngelantur out of topic... Perkara kecil begini anda ubah jadi perkara besar!!! Mau jadi apa anda sdra gkmin?!!! ya barangsiapa setia pada perkara kecil, setia juga pada perkara besar... ini pesan dari Kitab Suci lho...

gkmin.net -salatiga-jawa tengah

__________________

gkmin.net -salatiga-jawa tengah

KEN's picture

@gkmin

Ini adalah sarana publikasi, anda memilih saya untuk menjawab pertanyaan anda atau memilih saya untuk diam? Kalau saya pribadi, saya memilih diam, kenapa? Karna jika saya selalu menanggapi omongan kosong anda, maka saya adalah manusia paling bodoh yang menguras tenaga hanya untuk menanggapi orang seperti anda.

>>>=GOD=LOVE=YOU=>>