Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Cuma Minta Mati !

king heart's picture

Suatu sore, ketika menyalakan TV , acara yang terpampang adalah Minta Tolong. Biasanya saya tidak pernah suka melihat acara semacam ini karena umumnya hanya mengeksploitasi kemiskinan dan tidak memberikan tontonan yang menarik dan bermutu. Saya tidak melihatnya dari awal.

Tema acara itu adalah seorang wanita yang maaf cebol yang hendak menukarkan sepatu lama dan rusak milik adiknya dengan sepatu yang lebih baru / baik. Respon orang yang dimintai tolong sungguh negatif, tidak ada seorangpun yang berkenan membantu. Bahkan ada yang marah marah karena dia sendiri sedang dalam kesusahan.

Sampai suatu ketika, dijumpailah seorang nenek tua yang setengah berbaring diatas tumpukan barang bekas ( sampah ? ) karena sudah tidak bisa berjalan dengan terpal seadanya sebagai penutup. Nenek ini adalah penjual sepatu bekas, sepatu yang didapatnya dari pemberian orang. Nenek Sri ( nama lengkapnya saya tidak ingat ) ini ternyata bersedia menukarkan sepatu dagangannya dengan sepatu yang sudah rusak tadi.

Selanjutnya cerita berfokus kepada Nenek Sri. Ketika ditanya mengapa ia rela dan ikhlas memberikan sepatunya, jawabnya dengan ringan: "Saya juga diberi kok."

Nenek Sri lahir tahun 1915 menurut pengakuannya, ia tinggal seorang diri tanpa anak dan suami. Suaminya telah meninggal beberapa puluh tahun sebelumnya. Mereka menikah tanpa dikaruniai anak. "Bagaimana mau dikaruniai anak, wong tidak pernah "kumpul!?" Sang suami tanpa alasan jelas tidak melakukan aktivitas seksual kepada istrinya maupun dengan wanita lain. Pewawancara kemudian menanyakan apakah Nenek Sri tidak tergoda untuk menyeleweng karena alasan tersebut. Nenek Sri menjawab," Suami saya itu orang baik dan perhatian kok, kenapa saya harus membalas kebaikannya dengan menyeleweng?"

Nenek Sri ini begitu luar biasa, ini membuat saya enggan berpindah kanal dan terus mengikuti kisahnya. Ketika masih agak muda dan sudah ditingal suami, Nenek Sri bekerja sebagai makelar / membantu mencarikan penumpang di terminal. Pekerjaan ini kemudian direbut oleh temannya.

Nenek Sri kemudian berdagang sepatu yang akhirnya terpaksa berhenti juga karena alasan yang sama, direbut temannya. Nenek Sri tidak marah ataupun melawan, ia cuma pasrah,  katanya :"Ya tidak apa apa, toh akhirnya mereka berdua sudah mati duluan. Gusti Allah yang membalasnya.

Ketika ditanya apakah yang diingini Nenek Sri selanjutnya, jawabannya membuat saya trenyuh," Saya minta mati saja!". Hadiah uang yang diberikan diterimanya biasa biasa saja. Tidak ada tanda kegembiraan yang meluap sekalipun dia tidak berhenti berterima kasih.

Selanjutnya, Nenek Sri ditawarkan untuk tinggal di panti jompo. Tawaran ini ditolaknya, karena menurutnya barangkali sebentar lagi dia sudah dipanggil Tuhan. Tawaran ini akan diterimanya setahun lagi, jika ia masih hidup.

Sungguh kepasrahan yang sangat memukau dan menyentuh. Hampir menetes air mata saya.  Ketika diujung umur, hal hal jasmani sudah nyaris tak berarti. Hanya satu yang tinggal, menunggu dipanggil pulang.

Mazmur 90:12 : Ajarlah kami menghitung hari-hari  kami sedemikian , hingga kami beroleh hati yang bijaksana

 

 

__________________

Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?

jesusfreaks's picture

@KH : nenek sri luarrr biasaaa

dia menerima semua ini, karena Gusti Allah...

dia minta mati, tapi dia serahkan keputusannya kepada Gusti Allah...

 

kalau TUA, pikun, mungkin dia gak RASA pahit.

dia TIDAK PIKUN, dia SADAR dia pahit dan menderita.

tapi dalam KESADARANnya, dia pasrah semua karena Gusti Allah.

 

dia mau pindah ke Panti Jompo, kalau dia mencapai umur 100 tahun ditempat itu.

 

 

 

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS- 

__________________

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS- 

dReamZ's picture

mm walupun minta mati tapi

mm walupun minta mati tapi tetep jg ga "berani" ntuk ngakhirin hidup sendiri..

i am wondering why...

PlainBread's picture

@Dreamz Mungkin Karena Sopan

Gak sedikit orang tua yang pengen meninggalkan dunia ini, entah karena mereka sudah lelah hidup (umur sudah seratus tahun lebih), atau karena sakit penyakit (menderita), atau karena orang2 yang dikasihinya sudah mendahului mereka sehingga pengen nyusul.

Tapi kenapa mereka gak mau mengakhiri hidup mereka? Menurut saya karena mereka sopan. Mereka tahu dunia ini ada yang mengatur. Kita sekolah juga ada waktu ujian dan ada waktu liburan. Orang bekerja ada waktu bekerja ada waktu pulang. Gitu juga dengan kematian.

 

 

One man's rebel is another man's freedom fighter

smile's picture

KingHeart

King Heart...

Banyak orang yang berani mati....(saat dia masih segar bugar , tapi saat menjelang kematiannya, menagis dan ketakutan luarbiasa...) Tapi menurut smile,..nenek Sri ini benar benar telah pasrah...

Smile suka sekali dengan reality show,...tapi yang murni dan tanpa dibuat buat. selain dari MINTA TOLONG, ada juga John Pantau, dan lensa kamera...(yang lain hanya palsu,..hihihi)

Dan setiap MINTA TOLONG, smile pasti mendapat pelajaran berharga dari acara tersbut. Itu yang membuat smile tidak pernah mau banyak pikir jika memberi.

Bayangkan King Heart, didepan Kantor tempat smile kerja ada seorang bapa tua yang bekerja sebagai penarik gerobak dipasar. Dia selalu datang kira kira pukul 15.00.an. Orang kantor itu selalu mneyediakan uang seribu rupiah, dan akhirnya tiap hari orang itu selalu datang.

Tadi dia meminta tambahan seribu rupiah kepada smile, dan smile pun memberinya, padahal semua mata telah tertuju pada smile untuk tidak memberinya...

Mereka mengatakan "JANGAN smile!" nanti kebiasaan,..bukankah akhirnya kantor jadi memberikan bapa itu uang seribu rupiah tiap hari kecuali hari Minggu?

Tapi saya tetap memberinya. Saya hanya berpikir, kenapa uang kecil saja diributkan? Bukankah jika memberi itu harus tulus tanpa banyak berpikir untung ruginya? dan apakah dengan seribu rupiah dikalikan 26 hari = 26.000 rupiah bisa membuat kita menjadi kesusahan pada akhirnya? atau bisa kemudian membuat kita miskin?

Ah......dasar temen temen,....

 

Ketika King Heart menuliskan :

Sungguh kepasrahan yang sangat memukau dan menyentuh. Hampir menetes air mata saya.  Ketika diujung umur, hal hal jasmani sudah nyaris tak berarti. Hanya satu yang tinggal, menunggu dipanggil pulang.

Mazmur 90:12 : Ajarlah kami menghitung hari-hari  kami sedemikian , hingga kami beroleh hati yang bijaksana

smile justru bukan hampir lagi menetes air matanya,..tapi setiap melihat acara reality MINTA TOLONG, smile sebagian besar selalu menangis,....(mungkin dari 10 acara ,9 menagis yang satu tidak )

 

sincerely,
smile

*Penakluk sejati adalah orang yang mampu menaklukkan dirinya sendiri*

__________________

"I love You Christ, even though sometimes I do not like Christians who do not like You include me, but because you love me, so I also love them"

Purnomo's picture

"Minta tolong" tayangan yang sarat dengan nilai kristiani

Selanjutnya, Nenek Sri ditawarkan untuk tinggal di panti jompo. Tawaran ini ditolaknya, karena menurutnya barangkali sebentar lagi dia sudah dipanggil Tuhan. Tawaran ini akan diterimanya setahun lagi, jika ia masih hidup.

     Menyenangkan melihat tim Minta Tolong tidak berhenti pada pemberian uang. Eko Nugroho yang mengelola kisah-kisah ini tetap konsisten dengan nilai-nilai kristianinya.

          Melihat Minta Tolong (d/h Tolong) ada sesuatu yang selama ini terkubur dalam di lubuk jiwa mencuat keluar menjelma menjadi rasa haru meruyapi dada kita dan air mata kita nyaris tumpah. Itulah pernik-pernik kebaikan purba manusia yang terkubur oleh dosa, kekejaman dan keserakahan. Eko dengan caranya sendiri telah berhasil mengungkit kerinduan manusia untuk berbuat baik.

           Sekarang ia telah masuk ke bisnis non-rohani. Tetapi layaknya seorang dokter yang mencintai Tuhan Yesus sehingga tidak meletakkan uang di atas segala-galanya dengan menutup pintu bagi orang miskin, ia tetap membawa misinya di dalam pekerjaan sekulernya ini. Ia menyusup ke dunia pertelevisian yang sedang gandrung menayangkan kegelapan hidup manusia, bahkan dalam sinetron remaja, untuk mengatakan: “Hei guys, kalian tidak seburuk itu. Ingatlah, kalian masih menyimpan citra Allah yang menciptakanmu. Raise it up.”

           Adakah karya-karyanya juga telah membuat kita sadar, walaupun (mungkin) kita juga termasuk kelompok marginal, bahwa kita masih punya kekuatan untuk melakukan kasih-tanpa-pamrih kepada sesama?

          Begitulah yang pernah saya tulis dalam blog "Toloooong".

         Salam.

      

 

king heart's picture

Menarik empati dan simpati

Wah rasanya saya kelewatan membaca tulisan pak Pur. Membaca lagi tulisan pak Pur di blognya cukup menambahkan perspektif baru di dalam pikiran saya. Ketika tayangan tayangan reality show menjadi primadona karena begitu besar peminatnya, tidak hanya di dalam negeri , hal ini kadang membuat kita menggeneralisasi semua acara reality show itu seragam.

Tayangan yang saya lihat ini selain membuat kagum dan terharu, sekaligus menyadarkan bahwa masih banyak orang "biasa" yang memilki laku dan pikiran yang agung meski dibalut dalam kesederhanaan dan kekurangannya.

Thanks, GBU All

 

 

Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?

__________________

Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?