Cinta Uang

Ken : Hey Jim, apa menurutmu orang yang cinta uang itu?

Jim : Orang yang cinta uang itu adalah orang yang tidak pernah puas dengan uang sehingga dia mencuri, memeras, melupakan Tuhan, dan lain sebagainya.

Ken : Terus, orang yang cinta uang dengan mencuri apa definisinya?

Jim : Saking cinta uangnya sampai mencuri itu adalah orang yang malas berkerja dan kerjaannya hanya meminta-minta terus, sehingga pada saat meminta tidak diberikan lagi dia akan stress dan berang dan timbullah trik-trik mencuri dalam pikirannya dan dijalankannya.

Ken : Terus, orang yang cinta uang dengan memeras apa definisinya?

Jim : Bagi cewek saking cinta uangnya sampai tak punya malu memeras dan meliciki cowoknya dengan mengandalkan pepatah "ada uang abang sayang, gak ada uang abang ditendang", dan asal tahu loh Ken cewek seperti itu bisa dikategorikan setara dengan pelacur loh jika berbuat semacam itu dan bagi cowok adalah karna dia malas bekerja dan karna dia adalah banci, orang yang tak tahu malu dan tak sadar bahwa dirinya diciptakan sebagai laki-laki yang harus bekerja dan bukan meminta-minta apalagi dengan ceweknya (malu euy cowok :P)

Ken : Terus, orang yang cinta uang dengan melupakan Tuhan apa definisinya?

Jim : Saking kayanya orang itu dengan kehidupan mewah yang dimiliki dan dinikmati tak pernah habis-habisnya dan tak pernah puas-puas, sehingga dia merasa dirinya sudah tak membutuhkan siapa-siapa dan apa-apa lagi termasuk Tuhan dan hanya uang dan uang saja yang ada dalam pikirannya.

Ken : Terus, orang yang cinta uang dengan dan lain sebagainya apa definisinya ha..ha..ha..?

Jim : yah, pokoknya masih banyak deh definisi-definisi cinta uang yang lain, gak bakal cukup deh waktu kita di sini untuk tanya jawab begini ha..ha..ha.. aku sebutkan intinya aja sekarang ya, nanti juga kamu akan tahu jika kamu mau belajar.

Ken : Oh, ya udah deh Jim, tengs ya buat jawabannya.

1Tim. 6:10

Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.