Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Cinta Beda Keyakinan
Kalau jatuh cinta dengan seseorang yang beda keyakinan dengan kita ... nggak boleh ya? Boleh-boleh saja kan ya, masa cuma jatuh cinta tidak boleh. Kalau seandainya setelah jatuh cinta berujung pada cinta beneran dan tidak mau berpisah, ini baru jadi masalah kan.
Seorang teman mendatangiku dan berbagi kisah cinta yang beda agama. Bagaimana nih???? Aku harus bagaimana??? Aku cinta banget nih.........
Susah memang kalau sudah bilang cinta bangettt, lha mau gimana lagi. Dinasehati sebanyak apa pun atau sebaik apa pun, ya tetep saja cintaaa bangett.
Nasehat yang paling umum: sudah tinggalkan saja karena sudah beda agama pasti susah, namanya juga beda prinsip.
Nasehat yang agak cerdik: pertimbangkan dulu saja, siapa tahu kamu bisa menarik dia ikut keyakinanmu. Siapa tahu kan? Lagian kamu cinta banget sama dia, sayang lho kalau harus putus mendadak. Perjuangkan terus saja .................. (saat diperjuangkan malah jadi berabe, nggak bisa putus2)
Nasehat cerdik: itu mah pergumulan hebat dalam hidup ini .... menentukan pasangan hidup itu susah lho. Jangan salah pilih, bisa jadi ntar nangis tiap malam. Doain saja dulu, minta petunjuk Tuhan. Jangan asal putus, jangan asal berjuang. Kalau perlu puasa untuk tahu kehendak Tuhan. (nasehat cerdik, tapi susah dijalani, susah gimana tahu itu kehendak Tuhan atau bukan.... apa Tuhan bakalan ngomong langsung,,, duh susah aplikasinya)
Nasehat orang 'gampangan': ah cuek saja. Kalau memang ada kesepakatan jalan sendiri-sendiri ke depannya, ya udah... repot amat. Lanjut saja, toh sama-sama cinta, pasti bisa menghargai. Cocok nggak cocok sama prinsip keyakinan masing-masing, ya itu risiko. Jalanin saja berdua. Atau kalau nggak mau risiko, ya udah salah satu ngalah. Gampang kan?
Wah, ribet bener masalah ini. Aku sih cuma bilang: Mau taat sama Tuhan atau tidak? Kalau mau taat, ya baca Alkitab ... di sana dah ada pencerahan yang benar-benar cerah.
- manusia biru's blog
- Login to post comments
- 6611 reads
kalau cinta, nikah aja
kalau memang cinta, ya nikah aja. gak usah mikirin lagi soal keyakinan, yang penting tuh mikirin prosedur nikahnya saja supaya "sah".
lho, kok bisa gak pakai pertimbangan keyakinan ?
ya, tentu saja bisa. itulah kekuatan cinta. cinta bisa mengalahkan apapun. apabila cinta kepada sang kekasih hati sudah melebihi cinta kepada Yesus, maka meninggalkan Yesus adalah konsekuensi yang harus diterima. nikmati saja kebahagian cinta dalam rumah tangga yang segera dibangun di atas landasan yang baru.
namun, jika cinta kepada Yesus masih lebih besar, maka nikmatilah kebahagian di dalam Kristus tanpa sang mantan kekasih yang berbeda keyakinan sebagai pendamping hidup.
itu menurut pemahaman saya.
------- XXX -------
Wah ribet juga ya
Wah, menurutku ini termasuk ribet juga kasusnya. Memang sih kalau mau dipikir gampang, ya sudah .. nikah saja. Toh sudah cinta. Tapi gimana ya ... kok tetep ada yang kurang kalau cuma mengandalkan cinta doank. Inilah ribetnya ..
Kalau dipikir-pikir, setelah nikah pun kita tidak hanya butuh cinta doank lho. Pasti ada poin yang lebih penting lagi selain cinta ....... dan cintaaaaa. Huwahhhh
Kalau prinsip iman dah beda, pasti ngejalanin hidup juga beda.
God's will be done
@ Jatuh cinta berjuta rasanya ......................
Jatuh cinta berjuta rasanya, senandung Eddy Silitonga dgn merdu.. pertanyaanya ?
Apakah jatuh cinta begitu ketemu, kenal langsung cinta mati ?
2. Apakah jatuh cinta itu berproses ?
Jika jawabannya no.1, kemungkinannya adalah, kena pelet atau benar2 cinta mati. hanya kemungkinan ini sulit untuk dijelaskan dan dipertanggungjawabkan.
Jika jawabannya no.2, analisanya rumit juga, karena banyak kemungkinan ;
a. \Mungkin dia yakin dapat menaklukkan sidia dan akan ikut dia.
b. Mungkin dia terpesona pada sidia dan tidak perduli hal lainnya.
c. Mungkin dia ingin beda dengan yang lainnya atau coba2.
d. Mungkin pengetahuannya tentang keyakinannya sangat terbatas
Pada tahun 80 an ada issu, sekali lagi hanya issu, bahwa ada kelompok yang menyusupkan pemuda dan pemudinya di kampus2 tertentu untuk memikat pemuda/i yg keyakinannya berbeda dgn tujuan agar yg terpikat itu menjadi / masuk golongan sang pemikat.
Yang lucu pada tahun 70 s/d 80 orang batak sangat takut jika anaknya di perantauan kawin khususnya dengan nona2 sunda, hanya karena nona2 sunda itu terkenal cantik2 dan menggoda jadi para orang tua takut jika anaknya kawin dgn nona sunda, anaknya akan melupakan mereka.
Sebaliknya nona2 sunda dan yang lainnya takut kawin dengan pemuda batak, karena jika dia pulang kampung katanya pasti dikawinkan dengan paribannya ( putri Omnya ). akhirnya yg sudah terlanjur cinta dan menikah berusaha agar sang arjuna tidak bisa pulang kampung.
Menurut saya, logikanya pemuda/i di zaman ini harusnya lebih kritis dan tidak mudah jatuh cinta sebab mereka telah banyak mendengar dan melihat contoh yg terjadi disekitarnya hanya saja kata CINTA telah menjadi kata sakti yang sulit dicerna.
Maka untuk kasus ini saya hanya bisa menghimbau, dengan segala kekurangan kita, jika kita mencintai Yesus Kristus dengan tulus, cinta yang lain akan datang atau diberikan.
Jatuh cinta berjuta rasanya....sayup terdengar ditingkahi kicau burung dipagi ceria..
GBU
@lisna :D
Hahahaha ... suka baca kalimatmu, "kata CINTA telah menjadi kata sakti yang sulit dicerna." --> benar sekali.
Jadi ribet deh!
God's will be done