Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Christmas: Peace!! (ayubw)

Lost Admin's picture

Christmas : Peace!!
Dipublikasi Artikel blog by ayubw


"CHRISTMAS : PEACE!!"

Seorang Filsuf yang bernama Empedokles (492-432 SM) pernah mengatakan: "Di dalam seluruh semesta, hanya ada dua kekuatan, yaitu kekuatan yang mempersatukan dan kekuatan yang memisahkan." Apa yang dikatakan oleh Empedokles tersebut dapat juga kita aplikasikan di dalam sejarah keselamatan. Kekuatan yang mempersatukan tersebut adalah kekuatan kasih. Sedangkan kekuatan yang memisahkan adalah kekuatan dosa. Dosa telah membuat manusia terpisah dengan Allah, dosa telah menjadikan manusia menjadi musuh Allah. Dosa telah merusak hubungan manusia dengan Allah.

Akan tetapi Allah tidak membiarkan manusia terus dibelenggu oleh dosa. Melalui Pujian/Paduan Suara Malaikat, dalam Lukas 2:14 tadi, kita melihat bahwa kedatangan Kristus di bumi ini ternyata membawa dampak/efek bagi manusia berdosa.

Sedikitnya ada dua efek; efek yang pertama adalah bahwa kemuliaan Allah menjadi nyata. Dengan kelahiran Yesus maka kemuliaan Allah telah ditampakkan. Dengan kedatangan Yesus, dimulailah suatu zaman baru di mana tanda-tanda kuasa dan kasih Allah ditampakkan dalam dunia. Kuasa Allah telah nyata, karena kelahiran Yesus telah membagi sejarah menjadi dua bagian. Ketika seseorang menyalakan komputer, Microsoft Window akan menunjukkan tanggal, dan secara tidak langsung mengakui, apapun kepercayaan seseorang tentang hal itu, bahwa kelahiran Yesus begitu penting sampai membagi sejarah menjadi dua bagian. Segala sesuatu yang pernah terjadi di planet ini terbagi menjadi kategori sebelum kelahiran Kristus (BC, Before Christ; sebelum Masehi) atau sesudah kelahiran Kristus (AD, Anno Domini: dalam tahun Tuhan; tahun Masehi). Sedangkan efek yang kedua adalah damai sejahtera dimungkinkan ada di antara manusia. Dengan kelahiran Yesus dimulailah suatu zaman baru di mana hubungan antara Allah dan manusia dipulihkan, sehingga manusia dapat berhubungan dengan Allah seperti anak dengan ayah, demikian pula dengan sesama manusia lain sebagai saudara dalam hubungan damai sejahtera.

Kata "damai sejahtera" dalam ayat 14 ini dalam bahasa aslinya (Yunani) adalah "Eirene" (Kalau saudara mempunyaiteman namanya "Irene" tapi orangnya suka bertengkar, suka mengadu domba/pemecah-belah, pendendam, lebih baik suruh ganti nama saja. Karena ia tidak hidup sesuai dengan arti namanya). Kata "Eirene" di sini sama dengan kata Ibrani "Syalom" yang artinya adalah: "keutuhan" atau "keselarasan/harmoni" baik secara jasmani maupun secara rohani. Artinya, keutuhan/keharmonisan baik di dalam hubungan kita dengan sesama manusia maupun dengan Tuhan. Kebalikan dari "Eirene" atau "Syalom" di sini adalah: perang, celaka, sengsara, kesusahan, kekacauan, dsb. Di samping itu, berita natal juga tidak boleh hanya disingkat dengan semboyan: "Damai di bumi!" Karena kata "Eirene" tidak berdiri sendiri, melainkan diikuti dengan frase "di antara manusia yang berkenan kepada-Nya." Jadi yang menjadi penekanan bukanlah "bumi" tetapi pada "manusia-manusia" yang hidup "di bumi".

Pertanyaan berikutnya adalah manusia yang macam mana? Alkitab mengatakan: "manusia yang berkenan kepada-Nya" (KJV: "good will toward men") Ungkapan ini janganlah kita mengerti sebagai pembatasan, yakni: "ada orang-orang yang berkenan di hati Tuhan, ada yang tidak; jadi damai itu hanyalah dimaksudkan bagi sebagian umat manusia. Ungkapan itu justru menunjukkan luasnya "goodwill" (kehendak baik) Allah, seperti yang dinyatakan dalam ayat 10: "untuk seluruh bangsa." "goodwill" adalah mengenai sikap Tuhan terhadap manusia. Dengan perkataan lain, kedatangan Yesus memberikan efek kedamaian, keutuhan/keharmonisan bagi semua orang yang mau mendengar dan menyambut berita natal.

Aplikasi:Pertanyaan sekarang adalah: Apakah efek Natal bagi saudara? Efek natal/kedatangan Kristus, yang pertama-tama adalah pulihnya hubungan manusia dengan Allah yang telah rusak oleh dosa. Kedatangan Kristus menyelesaikan persoalan dan pergumulan manusia yang terbesar, yaitu dosa. Manusia tidak mungkin dapat lepas dari dosa dengan usahanya sendiri. Manusia tidak dapat menghapus dosanya, sekalipun dengan "rinso anti noda" Kisah yang dimulai dari Betlehem, kelak akan berakhir di Kalvari. Jadi, tujuan utama natal adalah supaya Yesus bisa mati untuk menebus manusia dan menghapus dosa-dosa manusia dengan darah-Nya. Sejak dosa masuk dalam hidup manusia, maka ada jurang pemisah antara manusia yang berdosa dengan Allah yang kudus. Manusia yang berdosa tidak akan pernah sanggup mencari dan kembali kepada Allah. Karena kasih-Nya, maka Allah yang ilahi ber-inkarnasi/ menjelma menjadi insani, datang pada natal untuk memulihkan relasi serta komunikasi antara manusia yang berdoa dengan Allah yang kudus. Melalui inkarnasi Allah di dalam diri Yesus Kristus, manusia dapat kembali mengenal dan menjalin relasi yang harmonis dengan Allah. Manusia diperdamaikan kembali dengan Allah. Inilah berita natal yang sesungguhnya. Dosa ternyata tidak hanya merusak hubungan antara Allah dengan manusia.

Akan tetapi, dosa juga membuat relasi dan komunikasi antara manusia dengan sesamanya menjadi rusak. Dosa telah menyebabkan manusia hidup di dalam kebencian, dendam, konflik/perselisihan, saling menyalahkan. Adam menyalahkan Hawa. Menurut versi Adam, Hawlah yang bersalah. Hawalah yang nafsu, sehingga muncul istilah "Hawanafsu", tidak ada kan istilah "Adamnafsu." Jadi yang salah siapa? Adam atau Hawa? (Ya ini nih, akibat dosa, saling menyalahkan). Adam berkata, "Perempuan yang Kau tempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan" (Kej. 3:12). Dengan mengatakan demikian, maka sebenarnya Adam bukan hanya menyalahkan Hawa, tetapi dia juga mau melemparkan kesalahan kepada Allah, "Perempuan yang Kau tempatkan di sisiku, dialah…" Merasa ditunjuk batang hidungnya, maka Hawa pun tidak mau terima, maka Hawa pun menunjuk "batang hidung" si Ular. "Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan." BIS: "Saya ditipu ular, sehingga saya makan buah itu" (Kej. 3:13). Kalau waktu itu ada kambing hitam, bisa-bisa ular akan menunjuk kambing hitam.

Menurut sdr, bisnis/usaha apa yang memiliki prospek yang menjanjikan di Indonesia? Menurut saya ada dua jenis usaha yang mempunyai prospek yang sangat bagus di negara kita saat ini, pertama adalah perusahaan air, dan kedua adalah peternakan kambing hitam. Dosa telah membuat para pejabat dan elit politik di negara kita bertindak seperti "Pilatus" mencuci tangan tanda tak bersalah dan mencari kambing hitam. Sdr. dosa terus berkembang, dengan demikian "kekuatan yang memisahkan" juga semakin berkembang. Hal ini dapat kita amati dalam kehidupan sehari-hari di sekitar kita. Tidak sedikit anak-anak muda berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah. Perselisihan, saling menyalahkan, "cuci tangan", mencari "kambing hitam", kebencian, dendam, menyimpan kesalahan orang lain dan tidak mau mengampuni selalu mewarnai kehidupan manusia. Natal merupakan semangat pengampunan Allah yang dinyatakan dengan penjelmaan-Nya menjadi manusia untuk menanggung dosa manusia. "ALLAH MENGETAHUI KEBUTUHAN UTAMA KITA" Bila kebutuhan utama kita berupa informasi, Allah pasti telah mengutus seorang pendidik. Bila kebutuhan utama kita berupa teknologi, Allah pasti telah mengutus seorang ilmuwan. Bila kebutuhan utama kita berupa uang Allah pasti telah mengutus seorang ekonom. Bila kebutuhan utama kita berupa hiburan, Allah pasti telah mengutus seorang pelawak. Tetapi kebutuhan kita adalah PENGAMPUNAN. Jadi Allah mengutus seorang JURU SELAMAT. Adakah di antara saudara yang masih menyimpan kesalahan/dendam dengan orangtua, kakak, adik, sanak sdr, teman kuliah, teman kost, dosen, rekan kerja, rekan pelayanan? Natal memberikan inspirasi bagi sdr dan saya untuk mengampuni dan berdamai dengan mereka. Jangan keraskan hatimu, karena firman Tuhan telah memperingatkan kita bahwa "Kecongkakan dan ketegaran hati untuk tidak mau mengampuni sesama adalah kehancuran dan kejatuhan bagi manusia itu sendiri" (Ams. 16:18).

Kalau Allah sudah melepaskan hak-Nya untuk membalas atau menghukum kita, maka natal juga memberikan inspirasi bagi kita untuk melepaskn hak kita, yaitu dengan mengampuni dan berdamai dengan sesama. Inilah berita natal yang sesungguhnya! Damai dengan Allah dan sesama, seharusnya juga memberikan inspirasi bagi kita untuk berdamai dengan diri sendiri. Bukankah tidak sedikit orang yang tidak dapat mengampuni kebodohan, kesalahan dan dosa-dosa yang telah dilakukannya di masa lalu?

Padahal Tuhan sudah mengampuninya? Jangan biarkan Iblis terus mendakwa sdr! Bagaimana pun kelamnya masa lalu sdr, Tuhan Yesus mau mengampuni sdr. Oleh karena itu mari kita berdamai dengan diri kita sendiri. 

Sdr, jangan biarkan moment natal seperti ini lewat begitu saja. Kisah natal yang dimulai di Betlehem dan berakhir di Kalvari itu, memulihkan kembali relasi dan komunikasi kita dengan Allah yang telah rusak oleh dosa. Bagi Allah, natal merupakan inspirasi untuk berdamai dengan manusia. Bagi kita, natal memberikan inspirasi bagi sdr dan saya untuk mengampuni dan berdamai dengan sesama. Natal memberikan inspirasi bagi kita untuk mengampuni dan berdamai dengan diri sendiri. Amin