Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Cepat kaya?

Sri Libe Suryapusoro's picture

Saya sebenarnya sangat sedih dengan iklan-iklan cepat kaya yang ada di televisi atau koran. Saya tahu menjadi cepat kaya itu tidak salah, selama apa yang kita lakukan memang benar.

 

Saat ini iklan yang heboh adalah iklan BRITAMA yang membagi-bagikan mobil sehingga ‘semua orang bisa dapat’ karena saking banyaknya. Semua masih dengan slogan yang sama, bahwa siapapun dapat kesempatan untuk mendapatkannya.

 

Beberapa tahun yang lalu, saya bertemu dengan seorang pegawai bank di sebuah bank yang cukup ternama (sepertinya tidak etis untuk menyebutkan namanya).  Dia menyampaikan, bahwa syarat seseorang mendapatkan hadiah yang cukup besar adalah dia nasabah yang istimewa. Sebenarnya itu sebuah trik sebuah bank untuk mempertahankan nasabahnya dan memperbanyak nasabah tersebut. Dia pun sebutkan pemenang undian mobil, tabungan orang tersebut sampai lebih dari 100 juta. Tujuannya pasti, dia akan menjadi pelanggan tetap dan pasti sangat menguntungkan memiliki pelanggan dengan jumlah tabungan yang besar.

 

Terus terang, saya tidak tahu kebenaran informasi tersebut. Secara logika, kalau orang tersebut hanya memiliki tabungan yang sedikit, bagaimana dia bisa membayar pajak yang cukup besar? Bukankah seeorang yang mendapatkan hadiah harus membayar pajak? Itu baru permasalahan pertama.

 

Yang kedua, ada kasus lain yang saya temui ketika saya ada di daerah Semarang. Saya bertemu seseorang yang mendapatkan hadiah mobil. Dia memang mendapatkan suratnya tetapi surat tersebut didapatkan dekat sekali dengan deadline pengambilan hadiah, hanya selisih satu hari. Orang tersebut mencoba menghubungi pihak yang perusahaan tersebut Tetapi dia harus kecewa karena hadiahnya akan diberikan kepada department social dengan alasan tidak ada yang mengambilnya. Yang menjadi pertanyaan, mengapa surat tersebut dikirimkan saat mendekati deadline? Apakah benar hadiah tersebut diberikan ke departemen social? Apakah ada yang mengawasinya. Bukankah bisa saja semua hanya sekedar akal-akalan?

 

Bagaimana dengan iklan pulsa gratis yang akan dibagikan ke 100 orang pertama yang sms? Tidak dijelaskan apakah pulsa gratis tersebut akan diberikan setiap hari, setiap bulan atau ketika iklan pertama dibuat? Bukankah tujuannya semua sama, mencari keuntungan sebesar-besarnya.

 

Kalau memang sedemikian banyak jebakan yang ada, mengapa kita ingin cepat kaya dengan cara memenangkan undian? Lebih baik kita bekerja sebaik-baiknya. Uang yang digunakan untuk mengejar undian, gunakanlah untuk membantu orang. Waktu yang digunakan untuk memikirkan hadiah, gunakan untuk membangun orang lain. Percayalah, kesempatan untuk mendapatkan hadiah lebih besar. Bukankah Tuhan juga akan menghakimi kita menurut perbuatan kita? (hayooo.cari ayatnya)

__________________

Small thing,deep impact

Prejanto Ismael's picture

ingin sukses dalam usaha dan dekat dengan Jesus

saya sekarang ini sedang dalam masalah keuangan. bagaimana caranya ya agar saya bisa mempunyai uang yang banyak seperti orang- orang lain yang sukses dalam usahanya? saya kadang - kadang bertanya kepada Tuhan, " TUHAN, KAPAN ENGKAU AKAN MEMBERIKAN PADA SAYA BERKAT DAN REJEKI YANG BERLIMPAH - LIMPAH? "
Sri Libe Suryapusoro's picture

Tuhan memberikan berdasarkan Dia

Saya teringat sebuah ayat yang menyatakan, jika kita setia kepada perkara-perkara kecil maka akan diberikan perkara besar. demikian juga masalah keuangan. hanya saja-menurut saya- jangan sampai kita mengikut Yesus karena ingin mendapatkan rejeki yang berlimpah-limpah. Yang pertama: kita harus mencukupkan diri kita dengan pendapatkan yang kita peroleh. Yang kedua : barang siapa menabur, dia akan menuai, karena itu taburlah kebaikan. Tetapi jangan langsung berharap untuk menuai karena di bagian ayat lain dikatakan kamu akan menuai jika kamu tidak menjadi lemah. Teruslah menabur dan terus menabur. Yang ketiga : teruslah berusaha. Saudara saya mengatakan bahwa usaha kita merupakan cara untuk mengalamatkan berkat buat kita. Artinya, melalui usaha itulah kita akan mendapatkan berkat. Yang keempat: mengutip perkataan teman saya, uang bukan segalanya tetapi hampir (tidak semua) perlu uang. Tetapi di bangsa ini uang hanyalah nomor enam setelah pancasila. Hehehe...bagian ini hanya bercanda.
__________________

Small thing,deep impact