Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Bila Musim Hujan Tiba
Tadi pagi, seseorang bercerita bagaimana ia teringat tentang tujuh puluh kali tujuh kali mengampuni ketika seorang wanita menyalib dan mencipratkan air ke bajunya. Aku salut, karena aku sendiri hanya bisa membayangkan batu sebesar kepalan tangan setiap kali motor atau mobil berkecepatan tinggi mencipratkan air ke tubuhku yang sedang berjalan di bawah payung.
Baru di kota ini aku mengalami kecipratan air saat berjalan di bawah hujan. Aku tidak bermaksud melakukan generalisasi, hanya kebetulan saja selalu mengalaminya di musim hujan dan di kota yang sama. Jika aku baru mengalaminya di kota ini, mungkin itu hanya karena aku cuma pernah tinggal di tiga kota.
Tadi sore, saat melewati rel dekat Stasion Balapan, aku menyaksikan pemandangan unik. Seorang bapak sedang berdiri di pinggir jalan, membeli gorengan. Sebuah motor berkecepatan cukup tinggi melewatinya. Dari kejauhan, kulihat kubangan itu. Seperti yang kuramalkan, si bapak kecipratan dan si pengendara motor tetap lewat tanpa mengurangi kecepatannya.
Si bapak berteriak sambil memandang punggung pengendara motor itu penuh kemarahan. Dari kerasnya teriakan “bangsat” itu, aku yakin batu yang melintas di kepalanya jauh lebih besar dari batu yang ada dalam pikiranku.
"Percuma," kataku dalam hati, “punggung tidak bisa merasakan mata merah.”
Apakah si bapak sabar atau sudah terbiasa, aku tidak tahu. Ia hanya memandang sampai motor itu lenyap di balik rel. Mungkin kalau ia mau, ia masih bisa mengejar.
Musim hujan memang membawa banyak cerita. Ada yang kebanjiran setiap tahun, tetapi ada juga yang hanya kecipratan air. Suatu saat, karena musim hujan ini, mungkin tulisan "Ngebut, benjot" itu harus diganti dengan "Nyiprat, batu melayang."
Aku hanya berharap, kalau sedang berjalan di bawah payung lalu tiba-tiba ada yang membuatku kecipratan. Paling tidak aku ingin melihat kepala itu menoleh sekilas. Sedikit ramah-tamah ala Indonesia-lah.
***
Jangan terlalu dimasukkan ke dalam hati, ini hanya blog sebelum tidur.
- anakpatirsa's blog
- Login to post comments
- 4852 reads
Ramah tamah ?
Lakukan segala sesuatu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia ...
tamah ramah
seperti apa kah ramah tamah diindonesia ???
koq seakan2 hal itu telah lenyap begitu saja .
hm...gitu dech
@3m1...
@udalama, kita
Bila dapat berteriak,
Aku akan berteriak,
BERHENTI, jangan teruskan ...
Karena tali kilangan akan mengikat leher kita,
tapi,
aku sudah tidak dapat berteriak,
mulutku tersumpal,
dan tali itu telah siap di depanku,
sepertinya kita sedang menunggunya bersama...
Lakukan segala sesuatu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia ...
I Love it
Aku selalu suka tulisa AP. I Love it
------------
Communicating good news in good ways
@anakpatirsa...