Betapa Bersyukurnya Aku...

Sudah sebulan ini aku hunting job. Dan aku sangat bersyukur atas apa yang Dia berikan ama aku. Besok aku harus mengikuti psikotest di salah satu apotek jaringan yang lumayan punya nama. Memang sih, penempatannya di luar jawa, tepatnya di Palangkaraya dan Banjarmasin. Tapi layaknya Yusuf, yang meskipun sudah mendapat janji dari TUHAN bahwa dia akan di angkat tinggi, namun penggenapannya masih butuh waktu dan perjuangan yang panjang. Yang menarik, penyertaan GUSTI baru kelihatan, ketika Yusuf mengalami pembuangan ke Mesir.

Aku memandang cerita Yusuf ini sebagai support bagi aku. Aku yakin sesuatu yang indah sudah Dia siapkan bagiku, tapi aku harus punya keberanian untuk melangkah. Setelah itu, aku hari selasa harus ke jakarta, wawancara dengan direktur sebuah klinik di bilangan kebon sirih. Pada awalnya aku merasa biasa-biasa saja. Namun baru saja, seorang teman  bilang, “wah kamu enak banget ya za, kok cepet dapat panggilan, ga cuman satu lagi!” , DEGG!!! aku baru sadar. Betapa baiknya Dia padaku. Aku yang lulus dengan kemampuan nilai yang pas-pasan diberikanNya anugerah untuk kebanjiran "order". Sungguh sesuatu yang pada dasarnya, kurang layak aku terima.

Selain dua pekerjaan yang aku sedang berproses untuk mendapatkannya (*yang ngelamar cuman aku doank, ga ada saingannya hehehe..), aku juga sudah mendapatkan kepastian untuk bekerja di kampus tempat aku ngangsu kaweruh sebagai peneliti kerjaan ekstrak tanaman tugas dari Balai POM untuk almamaterku. Dengan tawaran gaji yang relatif besar untuk ukuran fresh graduated di kota Solo.

Matur nuwun ya GUSTI…..