Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
BERITA KEMATIAN
Anda senang membaca Koran, majalah atau menonton TV? Dalam banyak kesempatan selalu terdengar adanya berita ‘kematian.” Memang akhir-akhir ini, berbagai musibah, bencana, tragedi telah terjadi di negeri kita ini. Gempa bumi, tsunami, kapal tenggelam, pesawat jatuh, banjir dan berbagai penyakit aneh bermunculan. Belum lagi tindakan-tindakan sadis menghilangkan nyawa yang kerap terjadi, sangat memilukan hati. Surat kabar, TV, internet (semua media massa) berusaha memberikan informasi akurat tentang semua musibah atau bencana-bencana itu. Satu hal yang kerap dijumpai adalah bahwa dalam setiap kejadian, bukan saja adanya korban harta benda tetapi juga gaung kematian (korban nyawa). Dalam sebuah artikel di sebuah Koran, penulis sempat membaca tulisan ini “ kematian datang dengan caranya, Dia tidak pernah malas atau lupa menjemput manusia, baik ketika berada di udara, di laut dan di darat. Ketika naik pesawat, naik kendaraan atau berjalan kaki, ketika makan atau ketika tidur. Tidak ada tempat untuk ber sembunyi, tak ada tawar menawar. Manusia tidak dapat mencegah bahkan menunda kematian.” Benar sekali sebagaimana Alkitab katakan bahwa tidak seorangpun tahu kapan ia akan mengalami kematian itu, ia dapat datang lebih cepat daripada dugaan dan dapat juga datang bertatih-tatih dan merangkak. Ada sebagian orang percaya yang “takut” membicarakan “kematian” entah kenapa? padahal saban hari berita itu tidak pernah tutup buku, selalu ada. Beberapa Pesan Firman Tuhan sehubungan dengan “mati atau kematian”?1. Semua yang hidup akan mengalami “kematian” hanya soal waktu yang membedakannya. (Pengkhotbah 9:5, Ibr 9:27). Manusia, termasuk kita orang percaya tidak bisa meminta untuk berada di dunia ini selama-lamanya. Ingat ini bukan maksud Allah menjadikan kita. Bandingkan Filipi 3:20.2. Walaupun semua akan mati, jangan minta untuk mati (Pengkhotbah 8:8). Kematian sesorang adalah wewenang Allah. Tidak ada seorangpun berhak meminta untuk mati atau mengakhiri kehidupannya. Bandingkan, Ayub 3:1,11 Tersirat keinginan/permintaan nabi Ayub untuk mati bahkan sejak waktu lahir atau dalam kandungan, namun setelah Ayub mengerti maksud dari semua kejadian yang menimpanya, ia mencabut perkataannya itu (Ayub 42:1-6). Juga Yunus 4:3, Nabi Yunus meminta untuk mati karena melihat orang lain bertobat, namun Allah menyadarkan Yunus dari kekeliruannya dangan membuat suatu pelajaran yang luar biasa (Yun 4:6-11). 3. Walau semua akan mati, jangan ‘berbuat’ yang menyebabkan kematian. (Keluaran 20:13) Setiap perbuatan dengan sengaja dilakukan yg menyebabkan kematian adalah tindakan yg bertentangan dengan kehendak Allah. Bagi penulis, termasuk di dalamnya euthanasia, tindakan bunuh diri, pembunuhan dan lain sebagainya.4. Walaupun semua akan mati, jangan takut pada kematian tetapi takutlah pada kehidupan sesudah kematian. Banyak orang, ( juga dijumpai pada orang-orang percaya) takut menghadapi kematian. Salah satu penyebabnya karena mereka tidak memiliki kepastian tentang keselamatan. Mereka tidak dapat memastikan dirinya sendiri akan ada di mana setelah kematian itu (sorga atau neraka?). Bagi orang percaya yang sungguh-sungguh percaya kepada Yesus dan hidup dalam kebenaranNya, ada kepastian bahwa ia akan mengalami kehidupan kekal di sorga sesudah kematiannya, sebab Yesus sendiri menjaminnya bagi saya dan saudara, amin.
- Lian Aldora's blog
- 5302 reads
@Lian : kebangkitan
___________________________
giVe tHank’s wiTh gReaTfull heArt
www.antisehat.com
@lian : apa enaknya masuk sorga ?
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
siapa sih yg memastikan ?