Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
balada motor baru
Jaman Sekarang ga punya motor sama saja monyong. Gimana ga monyong, lha wong kalo kemana-mana jadi mahal, selain mahal bisa jadi ga mobile.
Maka kami (saya bersama istri) memberanikan diri mengkredit sebuah motor 100 cc. Dengan uang muka hasil jerih payah kami, akhirnya motor silver baru dikirim di rumah.
Senangnya hatiku motor baruku tiba, itu karena kredit pegawai FIF. Kalo boleh jujur sich saya agak kecewa karena ternyata ada kredit yang lebih murah yaitu kredit guru dari perusahaan finance yang sama, tapi karena masa promosinnya udah habis ya udah dech kami ambil yang ini.
Motornya kecil dan CC nya juga, ga ideal buat badan kami tapi ideal buat kantong kami. Dengan cicilan selama 35 bulan kami harus berpuasa berpikir hal-hal lain untuk dibeli. Tapi ga pa pa toch kami bisa ngirit untuk biaya transport.
Lumayan lah untuk sebuah keluarga yang sangat baru terobosan kredit ini bisa diandalakan, walaupun agak terseok-seok tapi asik juga.
Jadi ingat sahulu kala sewaktu aku masih pake Yamaha 2 tak tahun 70an. Waktu itu aku pake motor mertuaku yang baru, datang ke gereja. Ada seorang pemuka agama yang ngomong atau menyangsikan (keliatannya, ga yakin2 amat) kalo aku ga mungkin bisa punya motor. Heheheheheh (bukan berarti kami beli motor karena masalah ini). Anehnya ketika dia bilang gitu kok aku biasa-biasa aja ya, baru ingat kalo ada yang pernah ngomong gitu pas mau nulis blog ini.
Singkat cerita setelah 3 bulan pembayaran kredit kami dia (pemuka tadi) tahu-tahu membeli sebuah motor 160 cc, di dalam hati aku tertawa karena aku tahu uwang untuk mencicilnya berasal dari uwang banyak orang.
Anehnya lagi orang ini membelinya bukan pada kebutuhan bersama tapi pada prestise. Gimana nggak, dengan wilayah kerjanya yang notabene menjadi lebih kecil dia memilih kendaraan yang gede yang seharusnya digunakan untuk wilayah yang jauh, dengan harga 19 jutaan saya kira terlalu berlebihan apalagi kendaraan itu kreditnya dibayar oleh uang jemaat. Kenapa tidak membeli kendaraan bebek yang berharga 15 jutaan dan sisa uangnya bisa digunakan untuk pelayanan yang lain. hehehehehehe, pemuka agama muda memang aneh-aneh.
Di seberang dimensi bahkan ada seorang pemuka yang meminta mobil ditengah prestasinnya yang kurang dapat dijadikan contoh.
Menjadi pemuka agama sekarang identik dengan pencari kerja, yang mereka cari hanya uwang dan kehormatan.
Jadi inget film “Facing the Giant”, dalam cerita itu dikisahkan seorang pelatih American football yang mendapatkan mobil baru sebagai ganti mobil bututnya, karena pelayanannya. Dan dia tidak menuntut ataupun meminta, hanya “ada saja”.
Sebuah perenungan yang ingin di sharekan yaitu:
Cukupkanklah hidupmu dengan apa ayang kamu miliki.
Jangan mengadakan sesuatu yang tidak ada hanya demi sebuah gengsi semata, agar bisa dipandang keren, hehehehehe
Lebih baik menjadi sama dengan Kristus, dengan rendah hati melayani sesama, peduli dengan keadaan orang lain dan berempati, dan jangan menyembah allah lain selain Allah kita.
Tuhan memberkati
Everything is so sexy
- rahseto's blog
- 12207 reads
motor tuh yang penting tahan banting dan kalo bisa... imut ;-)
ini dia motor impian gue... ^^
itu motorku dulu
Mas Dennis, itu motor angkatan motorku juga tapi merk punyaku Yamaha.
@rahseto: bersyukur itu indah ^ ^
Dear Pak Rahseto,
Ilustrasi yang sangat menyentuh dan benar-benar menggambarkan kehidupan guru SD berdedikasi yang imbalan terbesarnya adalah dedikasi itu sendiri ^ ^.
Terima kasih karena saya dapat mengambil beberapa pelajaran dari artikelnya. Yang pertama, apa sih yang mustahil ketika kita punya DIA? Seperti teman-teman Pak Seto yang menyangsikan kemampuanmu memiliki motor baru, tapi ketika DIA berkenan siapa yang dapat menahan? Dalam DIA apa yang tak mungkin??
Dari Facing the Giants juga: kalau TUHAN sudah buka pintu siapa sih yang bisa menutup?
Yang kedua, mencukupkan diri dengan apa yang kita dapatkan. Bersyukur itu indah... ketika kita bersyukur dan selalu mencari DIA, DIA selalu memberikan yang terbaik buat kita ....
BTW, gimana nasib motor birumu yang antik dan sempat berjasa mengantarkan aku beberapa kali itu? Semoga masih dipertahankan sebagai monumen perjuanganmu dulu... He.. he.. :)
GBU
anita
Babi Pink Naik Bebek Imut
Nis, gak pantes deh kayaknya, babi pink kok naik bebek imut ..
Coba naik ini
*yuk comment jangan hanya ngeblog*
*yuk ngeblog jangan hanya comment*
*yuk komen jangan cuma ngeblog*
*yuk ngeblog jangan cuma komen*
seni ri, seni... ;-)
susah emang ngomong ama orang ga nyeni (baca: ari), hehehehe :-p
btw, mas seto, motor yamaha lo kalo dipoles pasti bagus tuh. motor jaman dulu, IMO, selalu lebih keliatan nyeni dan abadi dibanding motor2 sekarang yang makin lama makin kayak robot. ini motor pertama gue:
monumen
nit, motorku yang dulu sekarang jadi monumen, mengenang masa lalu
pecinta motor tua
mas dennis ternyata pecinta motor tuwa ya, sama dong. tapi perawatannya wuah susyah bo.......
kata wakepsekku dulu, pecinta motor tua ada kecenderungan memiliki kesetiaan lebih dibanding orang setia biasanya (alasannya dia ga ngomong).
selamat setia dech mas dennis.
nimbrung ah...
Saya lebih suka sepeda! Ramah lingkungan
Kring-kring... minggir...!