Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Atheism Tape 2-6 Steven Weinberg
Saya menemukan dan mengunduh video rekaman wawancara yang dilakukan seorang atheis Jonathan Miller, ditayangkan BBC 2003. Wawancara dilakukan terhadap 5 orang atheis, English biologist-Richard Dawkins, American philosopher-Daniel Dennett, American playwright-Arthur Miller, English philosopher-Colin McGinn, American Nobel-prize winning physicist -Steven Weinberg. dan yang keenam dengan Cambridge theologian-Denys Turner
Wawancara bagi saya menarik, karena mereka tokoh utama tingkat dunia dibidangnya yang menjadi atheis, padahal semula kristen. Menarik karena pemahaman akan (Luk 15:4-7) Perumpamaan tentang domba sesat, dan perintahNya Jangan sampai kita menjadi penyesat (Mat 18:6-7).
Intelektualitas atau talenta mereka miliki menjadikan tersesat, karena banyak yang mengaku hamba Allah, tidak memahami konteks Ibrani 15:11-14
(11) Tentang hal itu banyak yang harus kami katakan, tetapi yang sukar untuk dijelaskan, karena kamu telah lamban dalam hal mendengarkan.(12) Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras.(13) Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil.(14) Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.
Pkato : “Knowledge is the food of the soul.”
---------------------------------------------------------
ATHEISM TAPE 2-6 Steven Weinberg,
Pemenang Nobel Fisika dari Amerika
“Opini masa lalu, semesta (universe) yang dirancang (design) dengan kehidupan yang baik, nyaman dan menyenangkan. Semakin mempelajari semesta, terbukti bumi bukan tempat yang friendly. Bumi tampaknya mendapatkan cosmic lottery”.
Q: Bagaiman tentang pendapat Newton?
“Newton yang menyatakan menemukan adanya keteraturan atau adanya disain di alam semesta, karena dia adalah religius. Newton memandang semesta sebagai teka-teki sama seperti kitab Daniel, dimana Allah meninggalkan pesan agar manusia memecahkannya. Newton meneliti misteri tatasurya sama seperti memecahkan misteri kronologi alkitab”
Q: Banyak kolega fisikawan yang menyatakan ada keteraturan (regularity) yang artinya ada pengatur (regulator) atau perancang (designer)
“Ada misteri. Kita berusaha memahami alam, dengan bertanya, meneliti, dan mendapat jawaban. Muncul pertanyaan lanjutan ‘apakah memang begitu’ , hingga akhirnya dapat mencapai seperangkat prinsip fisika yang elegan, untuk menjawab berbagai pertanyaan. Walaupun demikian misteri tetap ada, karena sifat manusia selalu mempertanyakan. Melempar misteri pada ‘itulah keteraturan, ada mahluk pengatur/designer’, tidak menjawab apapun, karena akan ditanya, ‘kenapa designer (God) melakukan itu?’. Kalau punya jawaban akan terjadi diskusi dengan muncul pertanyaan kenapa?, If you have nothing in mind and then let's not talk about it. If you have something in mind, then the question arises – “
“Idea designer tak membuat manusia berhenti bertanya. Karena we are permanently in the tragic position of not being able to understand at the deepest possible level, mengapa hal itu terjadi demikian. Jawaban terjadi karena ciptaan Allah adalah jawaban yang tidak berguna.”
Q: Banyak orang yang merasa bahwa dibalik misteri itu ada sesuatu yang menyebabkannya, asal muasal, first cause yaitu Allah.
“Menurut saya manusia menjadi religius karena tahu akan mati, tahu kecintaan mereka akan mati, keindahan akan berakhir, semua yang bisa diperbuat akan berakhir. Tragedi ini motivator menjadi religius bukannya pemiiran tentang asal muasal/awal mula atau first cause”
Q: Bagaiman tentang awal mula?
“Topik tentang awal mula (konsep waktu), didiskusikan sangat cerdas oleh Augustine of Hippo (354-430 Bishop Hippo, kota utama Romawi di Afrika, Aljazair sekarang). Beliau pertama yang menyatakan Allah menciptakan dunia dan waktu, tidak ada kata ‘before’ sebelum penciptaan, untuk menjawab pertanyaan ada apa sebelum ‘time began’?. Menurut Augustine waktu diciptakan oleh Allah. Tokoh berikutnya yang membahas waktu adalah Galileo, yang mencoba mengukur lamanya waktu bole bergulir .”
Q:Bukankan Galileo yang religius menyimpulkan keteraturan ‘waktu’ itu berasal dari Allah?
“Saya tidak tahu Galileo menyimpulkan demikian, tetapi saya setuju Tidak perlu ada konflik antara religius dan scientis. Seperti Galileo yang sacientis dan religius, saat ini ada scientis hebat lain yang juga religius.”
“Yang terjadi saat Galileo dan Newton, banyak dasar kepercayaan luluh (dissolved- perlahan menghilang) oleh science.”
“Bukannya penemuan ilmiah yang membuat religius menjadi tak mungkin, tetapi science menjadikan tak-religius menjadi mungkin. Menjadi mungkin memahami bagaimana sesuatu bekerja tanpa penjelasan agama. Terutama karya Darwin dan Wallace yang memberikan pemahaman asal muasal manusia tanpa memerlukan peranan Allah”
Q: Pengaruh yang paling buruk science terhadap religius adalah karya Darwin?
“Betul, dan itu menyinggung gengsi saya sebagai fisikawan. Manusia kurang peduli tentang bagaimana planet memutari matahari, dibandingkan kehidupan, terutama kehidupan diri mereka sendiri. Mereka lebih peduli penyebab manusia seperti sekarang ini. Pemahaman baru dari Darwin bagaimana proses kehidupan sehingga menjadi sekarang, overwhelming, Darwin pun kehilangan kepercayaannya”
“ ‘Lytton Strachey's – Wonderful little biography of Cardinal Manning in Eminent Victorians’, Manning menyatakan bahwa dirinya memperolah iman kristen karena membaca ‘ Paley's...- Natural Theology.’, mahluk hidup beradaptasi dan berevolusi karena ada pencipta. Penemuan Darwin bukannya membuktikan bahwa tidak ada pencipta, tetapi menghapus argumentasi penciptaan. Itulah peran utama science terhadap religius”
“Saya terkadang mengajak berdiskusi sesama kolega fisika tentang agama, dan mendapatkan minat yang sangat rendah.’ They they just regard it as a question that it's silly to raise’. Sedangkan saya masih tertarik membahas agama, tetapi koleka tidak. Saya ada kolega astrofisik yang hebat, seorang ‘orthodox observant Jew’ yang tidak percaya Allah. Dia tekun mengikuti tradisi (obeservant) karena turunan dan panutan, rajin mengikuti tradisi dan ingin tetap begitu, tetapi tanpa ada keyakinan dibelakangnnya. Rasanya orang kristen Inggris pun banyak begitu”
Q: Apakah bagi sebagian orang lebih mementingkan tradisi dari keyakinan? Apakah agama Jahudi lebih mementingkan tradisi dari iman?
“Betul, bukan hanya Jahudi, tapi juga Hindu. Umat Hindu tidak memikirkan keyakinannya, mereka boleh percaya pada apa saja, mereka tidak memikirkan Dewa Brahma, Visnhu dan Shiva, yang penting kasta brahma tidak boleh menyebrangi lautan, tidak boleh membunuh sapi”.
“Kristen, Islam dan Budha punya prinsip misionari, menarik orang lain untuk ikut percaya. Ambisi universal akan misionari ini menjadikan teologi hal penting. Hal ini yang membuat saya tertarik berdiskusi agama, selaku scientis ‘searching for truth’ dan mengarang teori tentang dunia. Kristen dan Budha memiliki teori tentang dunia. Terhadap teori itu saya bisa mengatakan sesuatu, berinteraksi dan merespon. Terhadap orang tidak makan babi atau tidak bunuh sapi, saya tak punya urusan, tidak ada argumentasi.”
“Kristen punya teori, teori yang saya tidak setuju. Tapi ada. Kalau tidak ada teori, saya tidak bisa bilang apa sesuatu. Suatu ketika saya menulis artikel yang agak merendahkan kristen ultra-liberal dan bersimpati terhadap fundamentalis kristen, karena setidaknya mereka tak lupa iman dan punya sesuatu yang dipercaya. Dan saya dikirimi kliping koran pujian dari kristen fundamental New Mexico. Ternyata kristen fundamentalis tidak mencemaskan saya yang fisikawan atheis, tetapi menncemaskan kristen liberal”
Q: Apakah artinya kristen fundamental melihat anda sebagai lawan yang tangguh?
“Bukan, saya menduga, mereka kaget mendapatkan sekutu pada pertarungan teologi prinsip yang mereka junjung tinggi melawan kristen liberal”
“Saya melihat enormous harm dilakukan oleh agama, bukan saja atas nama agama, tetapi benar-benar oleh agama. Orang yang menabrakan pesawat ke gedung adalah orang yang percaya akan sorga, dan patuh perintah Allah, karena akan diganjar masuk sorga. Idea akan Allah mendikte perilaku manusia, beriibadah, memberikan otoritas membuat orang lain menuruti pelilaku dan ibadah tersebut, sangat mengerikan membayangkan petaka yang ditimbulkan disetiap jaman, oleh orang percaya dan benar-benar tulus.”
“Yang harus diwaspadai yag dapat menimbulkan petaka masa kini adalah orang sangat percaya yang sangat tulus (fundamental), dibandingkan yang liberal”
Q: Presiden Amerika Obama dikatakan sebagai orang percaya dan tulus (sincere true believer), apakah ada kekhawaitran tumbuhnya fundamentalis kristen di Amerka sekarang?
“Saya tidak melihat ada wabah kebangkitan fundamental kristen, tetapi yang dikhawatirkan adalah Islam yang umatnya tampaknya sekarang membawa keyakinannya ketingkat kegilaan. Pada masa lalu sejarah menunjukkan Islam jauh lebih toleran dibanding kristen, sekarang malah terbalik”
Q: Ada kesan agama kristen berhubungan erat dengan patriotisme, tidak seperti di Eropa umumnya apalagi di Inggris.
“Betul, Amerika jauh lebih menghargai agama dibanding Eropa. Kadang saya berpikir amerika jauh lebih menghargai agama daripada orang eropa. Sebenarnya Amerika tidak percaya Allah lebih dari Eropa. Tapi amerika berpendapat agama baik untuk manusia, tanpa perlu beriman. Saya mengenal banyak orang yang mengaku beriman, pergi kegereja tiap minggu, aktif di kegiatan gereja, tapi ketika ditanya apa yang terjadi setelah mati, mereka tidak tahu dan menjawab itu misteri, menurut mereka beragama itu baik karena ajaran sejak kecil”
“Sebagai fisikawan, saya harus memutuskan apa yang menurut saya benar, dan dijadikan perilaku dalam kegiatan intelektual sehari-hari. Kalau saya bekerja dengan teori yang salah dan akhirnya tidak terbukti benar, menghabiskan waktu. Kebenaran adalah hal penting bagi ilmuwan.
“Bagi banyak orang kebenaran tidak sepenting kelakuan baik atau loyalitas ras atau loyalitas keluarga,”
Q:Diabad 17 awal pertama melawan atheisme, dikatakan kebenaran dalam agama menjamin kelakuan baik.
“Mengutip Gibbon, tentang agama Pagan, tentang Banyak Dewa, orang awam berpendapat semuanya sama benarnya, filosofer berpendapat, semuanya sama salahnya, penguasa berpendapat semuanya sama berguna. Banyak amerika sekarang berpendapat seperti penguasa, agama sama berguna”
“Saya tidak sependapat, bahwa agama memotivasi orang berbuat baik. Ada yang berkata terhadap, bom bunuh diri, masa Hindu menghancurkan mesjid, muslim membunuh hindu, ‘adalah bukan ajaran agama’. Sebenarnya yang mereka katakan adalah nilai moral, membedakan apa yang religius apa yang tidak. Misalnya ucapan presiden George Bush, ‘bahwa ada yang membajak agama, karena tindakan teroris tidak sesuai dengan ajaran agama’. Sebenarnya yang terjadi adalah menggunakan nilai moral untuk menentukan apa yang religious.”
“Bila demikian, apa gunanya ada agama?”
Q: Kenapa anda sering mengangkat topik agama dibanding kolega lain.
“Saya mengangkat diskusi agama, dan sedikit rasa permusuhan, karena petaka yang ditimbulkan agama. Banyak umat melakukan hal mengerikan karena percaya dan tulus. Bukan sekedar menggunakan agama sebagai tameng seperti Sadam Husein, tapi karena percaya tulus bahwa itu adalah kehendak Allah. Dimulai dari Abraham yang akan menyembelih mengorbankan Isak, karena Allah berfirman. Putting God ahead of humanity is a terrible thing.”
“Alasan lain, saya tersinggung smarmy religiousity (kegiatan agama yang licik, membodohi, mengelabui) yang mengengelilingi kita. Kegiatan itu tidak harmful, tidak intens atau tidak serius tetapi setelah sekian lama patuh mendengar khotbah, muncul perasaan lelah, kenapa pendeta khotbahnya itu-itu saja?, kenapa tidak bisa bicara lebih dari itu?. Apakah saya harus mendengarkan ocehan begini terus menerus? Hingga pada akhirnya .... saya tidak suka Allah.”
“Saya tidak suka Allah bukan karena tidak percaya tetapi, sama seperti saya tidak suka Iago, saya tidak suka Pendeta Slope, saya tidak suka tokoh penjahat dinovel. Karakter Allah dalam agama Jahudi, Kristen Islam, bagi saya karakter yang mengerikan (terrible), Allah yang terobsesi seberapa jauh umatnya menyembah Dia, dan bergairah untuk segera menjatuhkan hukuman yang sadis bila umatnya tidak melakukan yang disuruh. Tentu saja banyak umat yang tidak lagi percaya seperti itu”
“Saya punya teman yang sudah meninggal, muslim taat, Abdul Salem, yang mencoba membawa science ke universitas di negara Muslim. Dia mengalami tantangan, karena walaupun mereka mempercayai teknologi, tetapi merasa bahwa science adalah korosif bagi iman dan agama ”
Negara muslim: "Science corrosive to religious belief"
- manguns's blog
- Login to post comments
- 3884 reads
Salah baca peta dan petanya salah.
1)jika petanya benar tapi salah baca peta maka tak akan sampai
2) jika petanya salah maka makin hebat dan pintar para pembaca petanya makin tersesat .3) hanya jika petanya benar dan baca petanya juga benar maka akan sampai
Para atheis yang sangat pintar tersebut mendapat peta yang salah sehingga mereka tersesat.....tetapi orang yang simple memperolehnya.Oleh karena dunia, dalam hikmat Allah, tidak mengenal Allah oleh hikmatnya, maka Allah berkenan menyelamatkan mereka yang percaya oleh kebodohan pemberitaan Injil.( 1 kor 1:21)"
Tapi bagi mereka yang di panggil: Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia.(1kor 1:25)missing the point
Point utama:
He doesn't like your God, I don't like your God too.... saya tak suka Allah yang anda khotbahkan. He become atheist, but I love (my) God.
My Lord told me about (my) God, Luk 15:4-7, Allah lebih bahagia terhadap satu orang atheis bertobat dari pada 99 jiwijaya yang benar. Anda bilang "..dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia" what's the point? He doesn't like your God, I don't know about your God.
Point tambahan
My Lord warn me, Mat 18:6-7, jangan kita jadi penyesat.
No man is a man who does not make the world better
Atheis=Nyasar:peta benar salah baca,bacanya benar petanya salah.
?........yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia.ini adalah di ayat 25 bukan bagian kalimat yang saya ambil berdasarkan konteksnya tapi bagian pertamanya saja yang saya ambil ..........manguns kiranya anda bisa pahami tulisan berdasarkan maksud penulis.
.Blog yg bagus sekali...