Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Apologia Vantillian : Suatu Tanggapan Balik kepada Reformed FARISI
Blog ini sekali lagi disusun dengan POLA apologetika kosong melompong dari para murid Budi Asali. Para blogger yang susah membaca dengan format demikian, saya minta dimaklumi. Semoga dengan pola ini, para blogger masih dapat mendapat sesuatu yang baik dari tanggapan ini. Blog ini adalah tanggapan terhadap tulisan Adrina disini
Keselamatan, berdasar atas kasih karunia Allah atau karena iman? Apa yang menyebabkan seseorang diselamatkan: karena anugerah Allah atau karena iman? Bagaimana pandangan Alkitab tentang hal ini? Salahkah mengatakan bahwa orang yang tidak percaya pada Yesus pasti binasa? Apakah pilihan Allah atas bangsa Israel menyebabkan Israel diselamatkan secara bangsa? Apa keistimewaan bangsa Israel dibandingkan dengan bangsa lainnya?\
Vant : Keselamatan berdasarkan Anugerah Allah, tidak ada bagian kita dalam keselamatan. Tidak salah menyatakan tidak percaya akan binasa, namun MENGHAKIMI seseorang tetapi TIDAK TAHU HATINYA adalah Kesombongan para murid Budi Asali alias Para reformed Farisi Modern.
Berikut adalah tanggapan saya terhadap ajaran Vantillian tentang hal ini. Tulisan ini sekaligus juga menanggapi blog Vantillian Disini
Vant : Suatu kemajuan ternyata sudah BERANI memberikan Link saya kepada para pembaca.
Saya menuliskan kembali topik suatu blog yang garis besarnya sudah dibahas dan didebatkan di SS ini. Tujuannya supaya kita lebih jelas dalam memahami rencana keselamatan yang dikerjakan Allah melalui sejarah bangsa Israel. Blog ini akan membahas kembali beberapa bagian penting kitab Roma 1-3 yang sudah pernah saya bahas. Semoga kita dapat mengerti betapa kaya, dalam dan lebarnya kasih Allah dan karya keselamatan Allah dalam Kristus Yesus sehingga setiap bangsa dihakimi dan diselamatkan melalui standar dari Allah.
Tanggapan Adrina:
Keselamatan HANYA di dalam Yesus Kristus, itulah standar keselamatan dari Allah!
Vant : Siapa yang menyangkal hal itu? Baca TUH kalimat saya baik-baik hai reformed farisi modern.
Bangsa Israel adalah bangsa pilihan Allah. Allah telah menyatakan rencana keselamatanNya di dalam sejarah bangsa Israel. Mesias akan datang melalui garis keturunan bangsa Yahudi. Itulah penyataan Allah dalam sejarah manusia. Allah memilih satu umat sebagai realisasi janji keselamatanNya. Pemilihan itu adalah pilihan atas dasar kasih karunia, bukan karena bangsa Israel LAYAK di hadapan Allah. Pemilihan Allah atas Israel adalah hal yang selalu ditekankan dalam Alkitab tentang pengungkapan SIAPAKAH Allah satu-satunya di dunia ini.
Allah memilih satu bangsa sebagai SARANA untuk penyataan diriNya dan pekerjaanNya secara KHUSUS. Wahyu khusus inilah yang akan menjadi PEDOMAN dan TUNTUNAN untuk mengenal satu-satunya Allah yang benar. Respon manusia dalam menanggapi wahyu Allah di alam maupun dalam hati nurani telah GAGAL dalam memenuhi standar keselamatan Allah. Bahkan respon manusia terhadap wahyu khusus juga gagal. Karena itu, keselamatan dari Allah BUKAN keselamatan karena telah melihat respon manusia.
Tanggapan Adrina:
Wahyu khusus adalah Kitab Suci dan Yesus Kristus. Apa sebabnya anda katakan respon manusia terhadap Kitab Suci dan Yesus Kristus telah gagal? Kalau memang respon manusia terhadap wahyu khusus Allah ini telah gagal, lalu mengapa anda katakan bahwa wahyu khusus ini akan menjadi PEDOMAN dan TUTUNAN untuk mengenal satu-satunya Allah yang benar? Bukankah ketika manusia meresponi wahyu khusus ini dimana pada akhirnya mereka bisa mengenal Allah yang benar (percaya pada Yesus), maka manusia itu diselamatkan? Bukankah respon manusia itu tidak gagal?
Vant : Hanya orang GOBLOK yang tidak membaca Alkitab BAHWA orang Farisi dan hampir semua bangsa Israel MENOLAK Yesus. Jika seseorang MENOLAK WAHYU KHUSUS, apakah dengan demikian WAHYU KHUSUS itu menjadi TIDAK BERGUNA LAGI? Benar-benar pikiran GOBLOK dari Reformed Farisi. Siapa yang bilang manusia itu berespon maka diselamatkan? Hanya orang Farisi yang menuntut RESPON manusia supaya mereka dapat menghakiminya. Dan hal itu dilakukan oleh para murid Budi Asali, reformed Farisi Modern.
“Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan” Roma 10:9-10.
“Jawab mereka: ‘Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu’." Kis 16:31
Ayat-ayat ini menegaskan bahwa, saat manusia percaya pada Tuhan Yesus Kristus, dia diselamatkan. Inilah inti pemberitaan Injil. Lalu, bukankah saat manusia meresponi berita Injil ini dengan cara percaya pada-Nya, maka manusia itu beroleh selamat?
Vant : Percaya itu adalah TANDA bagi orang yang sudah dipilih. Hanya reformed Farisi goblok yang mengerti keselamatan seperti konsep di atas..
Yohanes 10:26 tetapi kamu tidak percaya, karena kamu tidak termasuk domba-domba-Ku.
Inilah yang Yesus katakan dalam perumpamaan Gembala-domba.. Yang bukan domba TIDAK PERCAYA, karena TIDAK TERMASUK dalam kawanan domba...Jadi percaya adalah TANDA, bukan TANGGUNG JAWAB....
Ef 2:8-9 “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.”
Keselamatan memang adalah anugerah Allah, tetapi Allah juga menuntut manusia untuk percaya pada-Nya. Inilah yang ditekankan oleh Roma 10:9-10, Kis 16:31 dan banyak ayat yang lainnya.
Vant : Allah menuntut manusia percaya dari Hongkong? Satu-satunya yang dituntut dari Allah adalah manusia harus bertanggung jawab atas DOSANYA, bukan atas keselamatannya. Hanya reformed dari Budi Asali yang tidak mengerti teologi reformed ini. Mengenaskan.
Manusia di dalam lubuk hatinya mengetahui bahwa ada Allah yang benar dan harus disembah. Karena itu, manusia bereaksi dengan mempersembahkan kurban dan sejenisnya untuk menyatakan suatu persembahan sebagai korban penghapusan dosa dan perolehan berkat. John Calvin menamakannya dengan istilah “sensus divintas” yaitu suatu kepekaan akan Allah atau “semen religionis ( benih agama). Sensus divintas manusia adalah bukti bahwa wahyu Allah dinyatakan dengan jelas dan nyata bagi setiap manusia. Sayang, manusia selalu menindas kebenaran. Manusia selalu mengangkat dirinya menjadi standar kebenaran. Manusia ingin menjadi SUBJEK kebenaran.
Tanggapan Adrina:
“Kata Yesus kepadanya: ‘Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku”. Yoh 14:6
Yesus adalah satu-satunya jalan dan kebenaran dan hidup. Jika manusia ingin ke surga, tidak ada CARA lain, tidak ada JALAN lain, selain harus datang pada Kristus! Itulah standar kebenaran Allah! Ketika orang percaya mengatakan hal ini, orang tersebut tidak sedang mengangkat dirinya menjadi standar kebenaran, tetapi justru sedang meneruskan kebenaran Allah itu sendiri.
Vant : Memang kok…Emangnya saya ada bilang JALAN lain? Melalui Yesus berarti dari Yesus, untuk Yesus dan oleh Yesus..Hanya orang farisi yang menuntut orang Israel untuk TAAT kepada Taurat, sementara mereka bisa menghakimi siapa yang taat dan tidak taat..
Wahyu Allah memang dinyatakan dengan jelas pada semua manusia, tetapi itu tidak berarti bahwa semua manusia pada akhirnya bisa selamat.
Vant : Siapa yang bilang SEMUA manusia pada akhirnya bisa selamat? Benar-benar apologetika kosong melompong…
Bagaimanapun usaha keras manusia untuk berkorban, keselamatan itu terjadi karena pemilihan Allah. Jika ada dua orang, yang satunya adalah yang dipilih tetapi sama-sama mempersembahkan korban penghapus dosa, hanya yang dipilih yang selamat. Pemahaman yang penting ini harus menjadi suatu landasan untuk mengerti mengapa bangsa Israel dipilih oleh Allah.
Tanggapan Adrina:
Apakah karena bangsa Israel dipilih oleh Allah maka Israel akan diselamatkan? Pemilihan atas Israel, jelas tidak sama dengan predestinasi. Keselamatan memang karena pilihan Allah, itu adalah bagian / urusan Allah. Kita tak perlu tahu siapa-siapa yang telah dipilih dan siapa-siapa yang tidak dipilih, mengapa? Karena kita memang tidak bisa mengetahuinya. Yang HARUS kita lakukan (bagian kita) adalah PERCAYA pada Yesus, karena dengan demikian, kita PASTI selamat!
Vant : Karena TIDAK TAHU, jangan berlaku seperti orang FARISI…dasar reformed farisi modern…Kalau gak tahu, jangan sok tahu…
Bangsa Israel merupakan bangsa yang beruntung jika dipandang dari kacamata manusia. Bagaimana tidak? Suatu bangsa pilihan. Bangsa yang khusus. Bangsa dimana merupakan saluran satu-satunya Juruselamat lahir di dalam sejarah. Karena itu, bangsa Israel mempunyai suatu pandangan bagaimana posisinya di hadapan bangsa yang lain. Bukankah Allah bangsa Israel adalah Allah sejati? Bukankah Allah bangsa di luar bangsa Israel adalah berhala dan allah palsu? Apakah dengan demikian, maka berarti HANYA bangsa Israel yang akan mendapatkan karunia keselamatan? Bukankah itu berarti bahwa untuk selamat, maka seseorang HARUS menjadi warga Negara Israel? Ataukah itu berarti bahwa bangsa yang bersentuhan dengan sejarah bangsa Israel yang akan selamat?
Jawaban atas semua pertanyaan di atas harus dirumuskan dengan hati-hati. Jawaban yang mengeksklusifkan bangsa Israel sebagai satu-satunya bangsa yang akan selamat adalah jawaban yang tidak sesuai dengan Firman. Tetapi jawaban yang mengeksklusifkan bangsa Israel sebagai bangsa yang tidak selamat juga bukan jawaban yang sesuai dengan Firman. Lalu bagaimana kita memandang hal ini?
Tanggapan Adrina:
Jangan bingung Vant, orang yang tidak percaya pada Yesus pasti binasa, dan bagi mereka yang percaya pada-Nya pasti selamat! Pada jaman PL, hanya bangsa Israel yang punya Taurat, jadi bisa dipastikan bahwa semua bangsa non Israel (yang tidak ‘bersentuhan’ dengan Taurat), pasti binasa. Tetapi hal ini juga tidak membuktikan bahwa SELURUH orang Israel pasti selamat. Tentunya keselamatan itu hanya diperuntukkan bagi mereka yang beriman.
Vant : Siapa yang bingung? Saya tidak bingung kok…Haha….Hanya Israel yang punya Taurat? Benar, Tetapi TAURAT TERTULIS….Namun bangsa-bangsa mempunyai TAURAT TIDAK TERTULIS…Alkitab mengajarkan jika seseorang memperhatikan Taurat Tidak tertulis, maka dia sudah memenuhi hukum Taurat. Baca tuh blog saya dengan hati2…
Coba baca kalimat anda baik2 : Apakah anda sedang menyatakan bangsa Israel yang punya Taurat pasti selamat? Berarti zaman PL seseorang diselamatkan karena melakukan Taurat? Haha….Kok anda yang jadi bingung sekarang? Konsep keselamatan anda masih CETEK untuk melawan saya…Tolong dibenahin dulu..Tidak salah anda memang REFORMED FARISI modern…
Bagaimana kita memahami secara hati-hati supaya kita tidak terjatuh di dalam sikap menghakimi di satu sisi dan sikap universalisme di sisi lain? Dalam hal ini, ada beberapa hal yang harus kita pahami dan diskusikan lanjut mengenai pemilihan bangsa Israel.
Tanggapan Adrina:
Apa yang saya katakan itu bukan menunjukkan bahwa saya telah menghakimi bangsa-bangsa non Israel, tetapi itu sesuai dengan Firman Tuhan (Rom 2:12).
Mengenai persoalan Universalisme, saya rasa semua pembaca SS ini dapat melihat bahwa anda telah terjangkit virus-nya, sehingga tanpa disadari atau disadari, anda telah terkena racun Universalisme itu. Silahkan anda mempelajarinya kembali disini: Racun Universalisme: Sebuah Tanggapan Terhadap Ajaran Vantillian
Vant : Universalisme dari hongkong?
PEMILIHAN BANGSA ISRAEL
Jika kita ditanya mengapa Allah harus memilih suatu bangsa untuk menyatakan diriNya secara khusus? Maka jawabannya bisa beragam. Allah hendak menyatakan kemuliaan diriNya. Allah hendak menyelamatkan umat manusia melalui bangsa Israel. Allah hendak menjadi manusia melalui sejarah bangsa Israel. Dan jawaban yang lainnya dengan ditunjang sederetan ayat. Lalu bagaimana kita melihat hubungan pemilihan bangsa Israel dengan rencana keselamatan dari Allah?
Tanggapan Adrina:
Mengapa Allah memilih bangsa Israel? Salah satu alasannya karena Dia mengasihi nenek moyang mereka.
“Sesungguhnya, TUHAN, Allahmulah yang empunya langit, bahkan langit yang mengatasi segala langit, dan bumi dengan segala isinya; tetapi hanya oleh nenek moyangmulah hati TUHAN terpikat sehingga Ia mengasihi mereka, dan keturunan merekalah, yakni kamu, yang dipilih-Nya dari segala bangsa, seperti sekarang ini.” Ul 10:14-15.
Mengapa Allah mengasihi mereka? Kasih Allah pada Israel, didasari hanya pada kehendak / kedaulatan-Nya semata, bukan karena apapun yang dimiliki oleh bangsa Israel.
Vant : Itu hanya salah satu jawaban yang ada…Memangnya kenapa dengan kasih Allah? Allah juga mengasihi dunia ini dan segala bangsa kok...
Pemilihan bangsa Israel mempunyai suatu gambaran yang penting tentang RELASI manusia dengan Allah. Disini saya akan berfokus kepada TIGA point yang penting. Point pertama adalah Allah menyatakan standar wahyu keselamatan di antara semua bangsa adalah SAMA. Yang Allah tuntut dari bangsa Israel adalah SAMA seperti yang Allah tuntut dari bangsa lain. Standar penghakiman adalah sama. Standar keselamatan juga sama. Wahyu Allah dinyatakan supaya manusia bisa BERELASI dengan kebenaran. Bangsa Israel selalu menekankan symbol sunat bahwa mereka telah memenuhi standar hukum Taurat dan telah menjadi warga Negara Israel. Namun dari kitab Roma, kita tahu bahwa jika seorang yang tidak bersunat melakukan tuntutan hukum Taurat, maka dia dianggap sama dengan orang bersunat.
Roma 2:26 Jadi jika orang yang tak bersunat memperhatikan tuntutan-tuntutan hukum Taurat, tidakkah ia dianggap sama dengan orang yang telah disunat?
Apakah artinya ini? Artinya adalah standar keselamatan TIDAK BERGANTUNG kepada kewargaan seseorang. Bersunat atau tidak bersunat, yang penting adalah memenuhi hukum Taurat. Karena yang penting dalam standar wahyu keselamatan, tidak diperhitungkan apakah dia termasuk orang Yahudi atau tidak. Rasul Paulus dengan tegas menegaskan hal itu dalam kitab Roma 2:28-29.
Tanggapan Adrina:
Keselamatan bukan karena menjadi warga Negara Israel, tetapi karena respon yang benar terhadap Taurat yang hanya dimiliki oleh bangsa Israel. Bangsa non Israel bisa diselamatkan kalau dia percaya pada Kristus yang diberitakan dalam Taurat.
Vant : hahaha….Coba baca baik-baik kalimat anda, tidak heran saya menjuluki anda REFORMED FARISI Modern…Kristus yang diberitakan Taurat? ….Sejak kapan bangsa Israel SADAR Yesus adalah Kristus pada zaman PL?
Rom 10:4 “Sebab Kristus adalah kegenapan tujuan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya.”
(KJV) “ For Christ [is] the end of the law for righteousness to every one that believeth.”
Hukum Taurat ada, supaya manusia sadar akan dosanya dan lalu datang pada Kristus.
Pembenaran karena iman, bukan hanya berlaku dalam PB, tetapi juga sudah ada dalam PL.
Vant : Coba baca tanggapan anda di atas dengan baik-baik lagi…Apakah anda sedang menyangkal bualan anda sendiri?
Hal lain yang dianggap sama adalah tuntutan hati nurani dari bangsa-bangsa di dunia. Hukum Taurat HANYA diterima oleh bangsa Israel secara lengkap. Bangsa lain tidak menerima hukum Taurat secara tertulis. Apakah dengan demikian bangsa Israel menjadi special? Benar. Apakah dengan demikian bangsa Israel menjadi satu-satunya bangsa yang pasti akan selamat? Belum tentu.
Tanggapan Adrina:
Bangsa Israel memang bukan satu-satunya bangsa yang pasti selamat. Contoh: Naaman (orang Aram) yang bertobat, dia pasti bisa selamat.
Vant : Amin
Mengapa demikian? Hukum Taurat tertulis dan tidak tertulis mempunyai STANDAR yang sama. Siapa yang melakukannya akan hidup karenanya. Hukum Taurat tidak tertulis telah Allah nyatakan dalam setiap hati nurani bangsa-bangsa. Jadi Standar keselamatan Hukum Taurat tertulis = Hukum Taurat tidak tertulis. Apakah itu berarti standar Hukum Taurat dalam Alkitab= hukum Taurat tidak tertulis dalam ajaran keselamatan bangsa lain? Bukankah Allah hanya SATU bagi semua bangsa?
Silakan dibaca kedua ayat tersebut dengan baik, apakah Standar hukum Taurat tertulis melebihi dari hukum Taurat tidak tertulis dalam hati? Tidak. Hukum tertulis mungkin lebih lengkap dan jelas, namun standar penghakiman dan keselamatan tetap sama. Setiap bangsa akan selamat kalau melakukan hukum Taurat tidak tertulis yang telah diukir dalam hati mereka. Dengan kata lain, Allah TETAP akan menerima setiap bangsa berdasarkan wahyu yang telah dinyatakan kepada setiap orang, BUKAN hanya bangsa Israel saja. Allah tetap adil, namun Dia memilih bangsa Israel sebagai gambaran bahwa keselamatan yang terjadi adalah berdasarkan kasih karunia, bukan karena perbuatan manusia.
Tanggapan Adrina:
Rom 2:12 “Sebab semua orang yang berdosa tanpa hukum Taurat akan binasa tanpa hukum Taurat; dan semua orang yang berdosa di bawah hukum Taurat akan dihakimi oleh hukum Taurat.”
Hukum Taurat hanya dimiliki oleh orang Israel, bangsa non Israel sama sekali tidak memilikinya. Rom 2:12 mencatat semua orang berdosa tanpa hukum Taurat akan binasa!
Vant : baca baik-baik Adrina Roma 2 :12-14, jangan sembarangan penggal ayat.
2:12 Sebab semua orang yang berdosa tanpa hukum Taurat akan binasa tanpa hukum Taurat; dan semua orang yang berdosa di bawah hukum Taurat akan dihakimi oleh hukum Taurat.
2:13 Karena bukanlah orang yang mendengar hukum Taurat yang benar di hadapan Allah, tetapi orang yang melakukan hukum Tauratlah yang akan dibenarkan.
2:14 Apabila bangsa-bangsa lain yang tidak memiliki hukum Taurat oleh dorongan diri sendiri melakukan apa yang dituntut hukum Taurat, maka, walaupun mereka tidak memiliki hukum Taurat, mereka menjadi hukum Taurat bagi diri mereka sendiri.
Roma 2:14 dengan JELAS menuliskan bangsa non Israel juga mempunyai Taurat dan punya STANDAR TAURAT yang sama
Inilah konsep keselamatan pada jaman PL.
Memang, melakukan hukum Taurat yang tidak tertulis (hati nurani), dapat menyelamatkan manusia, tetapi syaratnya HARUS sempurna! Allah kita adalah Allah yang sempurna / kudus, karena itu Dia menuntut kesempurnaan.
Vant : melakukan Hukum Taurat TERTULIS juga harus sempurna..Argumen apaan tuh?
Tetapi pertanyaannya adalah: Apakah ada manusia yang sanggup melakukannya secara sempurna? Mustahil! Karena itu, adalah omong kosong kalau hukum yang tidak tertulis (wahyu umum), bisa membawa seseorang ke surga.
Vant : memang TIDAK ADA manusia yang dapat BERESPON benar dengan melakukan sempurna di hadapan Tuhan kok, bahkan bangsa Israel sendiri..…Bukankah ini menyangkal BUALAN anda sendiri di atas? Ini saya kutip BUALAN anda : Keselamatan bukan karena menjadi warga Negara Israel, tetapi karena respon yang benar terhadap Taurat yang hanya dimiliki oleh bangsa Israel
Haha…Adrina, nampaknya anda bingung sendiri kan? Apakah bangsa Israel diselamatkan karena melakukan Hukum Taurat? Ataukah beriman kepada Hukum Taurat? Jadi beriman kepada Taurat bisa selamat? Wow…Pantas, orang Farisi dengan anda mirip sekali, karena mereka sangat percaya kepada Taurat…
Point kedua yang penting adalah pemilihan bangsa Israel adalah pemilihan Allah supaya manusia bisa terbukti telah di bawah kuasa dosa. Allah memilih bangsa Israel sebagai cermin bahwa setiap bangsa sebenarnya telah jatuh dalam dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah. Ini dibuktikan dengan sejarah bangsa Israel yang penuh pengkhianatan terhadap TUHAN. Bangsa Israel adalah gambaran semua bangsa. Allah memilih bangsa Israel supaya setiap mulut tersumbat ketika dihakimi (termasuk bangsa Israel) dan supaya semua mulut yang selamat memuji kemuliaan Allah ( karena dipilih Allah). Bangsa Israel adalah contoh bahwa semua respon manusia terhadap wahyu Allah TELAH GAGAL dalam mencapai standar keselamatan dari Allah.
Tanggapan Adrina:
Mengapa anda katakan bangsa Israel adalah contoh bahwa semua respon manusia terhadap wahyu Allah TELAH GAGAL dalam mencapai standar keselamatan dari Allah? Contoh yang bagaimana? Wahyu yang mana? Umum atau khusus? Apakah respon semua orang Israel terhadap hukum Taurat memang telah gagal? Apakah memang semua orang Israel tidak ada yang memberi respon positif terhadap hukum Taurat ? Apakah dengan mereka percaya dan melakukan apa yang dikatakan oleh hukum Taurat, itu tetap menunjukkan bahwa mereka telah gagal? Omong kosong!
Vant : Semua respon manusia telah gagal..tidak ada respon yang positif…Tidak ada yang berbuat baik…Bukankah anda juga mengamininya? Respon positif dari Hongkong? Haha…Apakah Allah menyelamatkan orang yang berespon positif kepada Taurat? Benar-benar reformed Farisi goblok kelas atas…Anda membaca Alkitab gak? Tidak ada kebenaran dari melakukan Hukum Taurat….Percaya dan melakukan Hukum Taurat? Hohoho…Ini jelas menunjukkan anda adalah kaum FARISI MODERN…
Point ketiga adalah bahwa pemilihan bangsa Israel adalah sebagai sarana diteruskannya wahyu tertulis dari Allah. Wahyu inilah yang dikenal sebagai Firman Allah. Firman inilah yang akan menjadi STANDAR tertinggi bagi semua respon manusia terhadap wahyu Allah. Tetapi wahyu ini terhisap dalam sejarah bangsa Israel. Allah tidak menyatakan FirmanNya dengan cara TERLEPAS dari sejarah manusia. Karena itu, Firman Allah dapat terpelihara melalui sejarah panjang suatu bangsa. Firman inilah yang menjadi PENILAI dan PENENTU semua ajaran dan pemikiran manusia. Firman inilah yang menjadi bukti nyata bahwa Allah masuk ke dalam sejarah. Allah menyatakan Firman tertulis kepada Israel BUKAN untuk menyatakan bahwa bangsa lain pasti akan binasa TANPA Firman tertulis. Namun Firman yang tertulis dinyatakan supaya kebenaran Allah itu nyata dan ketidakbenaran manusia ditunjukkan dengan jelas.
Tanggapan Adrina:
Kata-kata anda yang saya garis bawahi itu jelas telah bertentangan dengan Rom 2:12
Rom 2:12 “Sebab semua orang yang berdosa tanpa hukum Taurat akan binasa tanpa hukum Taurat; dan semua orang yang berdosa di bawah hukum Taurat akan dihakimi oleh hukum Taurat.”
Vant : Semua orang berdosa memang akan binasa…Gak usah kuatirkan hal itu…Termasuk orang Israel…Apakah orang Israel ADA yang MAMPU memenuhi tuntutan Taurat? Bukankah mereka juga binasa?..Haha…Argumen cetek gini...Sekiranya ada kebenaran dari Hukum taurat, maka Kristus tidak perlu datang ke dunia…Coba cari ayatnya dimana….
Baca sambunagannya ini :
2:12 Sebab semua orang yang berdosa tanpa hukum Taurat akan binasa tanpa hukum Taurat; dan semua orang yang berdosa di bawah hukum Taurat akan dihakimi oleh hukum Taurat.
2:13 Karena bukanlah orang yang mendengar hukum Taurat yang benar di hadapan Allah, tetapi orang yang melakukan hukum Tauratlah yang akan dibenarkan.
2:14 Apabila bangsa-bangsa lain yang tidak memiliki hukum Taurat oleh dorongan diri sendiri melakukan apa yang dituntut hukum Taurat, maka, walaupun mereka tidak memiliki hukum Taurat, mereka menjadi hukum Taurat bagi diri mereka sendiri.
Sudah baca berulang-ulang belum hubungan ayat 12,13, 14?
Dalam PL, semua orang yang berdosa tanpa hukum Taurat, pasti binasa!
Vant : Dalam PL, semua manusia TIDAK MAMPU memenuhi Hukum taurat secara SEMPURNA, karena itu GAGAL..Jadi menjadi orang Israel juga GAGAL…
Anda sendiri mengatakan: “Wahyu inilah (Taurat) yang dikenal sebagai Firman Allah. Firman inilah yang akan menjadi STANDAR tertinggi bagi semua respon manusia terhadap wahyu Allah”. Lalu apakah bangsa lain yang tidak memiliki Firman Allah bisa ber-Respon? Kalau mereka tidak bisa memberi tanggapan, lalu apakah mereka bisa selamat?
Vant : Standar wahyu TERTINGGI berarti standar penilai segala sesuatu…Soal merespon atau tidak, itu tidak ada hubungannya…Apakah manusia ketika merespon, wahyu itu jadi standar tertinggi? Apakah kalau manusia tidak merespon, wahyu itu jadi standar rendah? Haha…Tidak ada yang selamat karena memberi respon..Mereka selamat karena dipilih…
Bandingkan dengan jaman PB, tanpa seseorang mendengar Injil, mereka juga pasti binasa!
Rom 10:13-14 “Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan. Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya?”
Orang yang mendengarkan Injil dan percaya pada Yesus, pasti diselamatkan!
Itulah sebabnya pemberitaan Injil sangat penting untuk dilakukan, agar orang bisa percaya pada Yesus dan diselamatkan.
Vant : memang benar kok….Cape deh…
PILIHAN KASIH KARUNIA
Dengan ketiga point ini, kita dapat melihat bahwa pada akhirnya pilihan atas Israel adalah pilihan atas dasar karunia. Inilah pilihan yang terjadi dalam pilihan umat kepercayaanNya. Bangsa Israel dipilih secara jasmani untuk menggambarkan pilihan secara rohani. Semuanya karena pilihan kasih karunia.
Tanggapan Adrina:
Pilihan atas bangsa Israel jelas berbeda dengan persoalan predestinasi Allah atas umat-Nya. Mengapa? Karena tidak semua orang Israel selamat. Keselamatan memang didasari atas pemilihan Allah / kasih karunia-Nya (Ef 1:4,5,11; Kis 13:48; Ef 2:8) tetapi itu tidak membuang tanggung jawab manusia untuk percaya pada-Nya agar dapat diselamatkan (Kis 16:31; Rom 10:9-10).
Vant : Keselamatan TIDAK ADA bagian dalam manusia..>Allah TIDAK AKAN melihat respon manusia, baru memilih…Allah memilih, baru manusia beriman…Masih gak ngerti hubungannya? Memang orang farisi gak akan ngerti kok, karena Yesus datang mengajarkan tentang begini, mereka juga gak ngerti….Baca Yohanes 3…
Kis 16:30-34 “Ia mengantar mereka ke luar, sambil berkata: ‘Tuan-tuan, apakah yang harus aku perbuat, supaya aku selamat?’ Jawab mereka: ‘Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu.’ Lalu mereka memberitakan firman Tuhan kepadanya dan kepada semua orang yang ada di rumahnya. Pada jam itu juga kepala penjara itu membawa mereka dan membasuh bilur mereka. Seketika itu juga ia dan keluarganya memberi diri dibaptis. Lalu ia membawa mereka ke rumahnya dan menghidangkan makanan kepada mereka. Dan ia sangat bergembira, bahwa ia dan seisi rumahnya telah menjadi percaya kepada Allah.”
Ayat ini didahului oleh pertanyaan seorang kepala penjara di Filipi: “apakah yang harus aku perbuat, supaya aku selamat?” Apa yang dilakukan para Rasul? Apakah mereka katakan “tak usah percaya, karena keselamatanmu sudah ditetapkan Allah?” Tentu tidak! Mereka memberitakan Injil pada kepala penjara itu, dan mengatakan: ‘Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat...’ Hal inilah yang harus dilakukan oleh kepala penjara itu supaya dia bisa selamat, hal ini jugalah yang harus dilakukan manusia jika ingin selamat. Manusia itu harus PERCAYA pada Tuhan Yesus Kristus.
Vant : memang kok…Ada apa rupanya?…Penginjilan adalah pemanggilan domba sejati oleh gembala sejati…Kita hanya alatnya…Manusia harus percaya karena dia sudah dipilih...
Sekali lagi, Predestinasi (pemilihan Allah) adalah urusan / bagian Allah, itu BUKAN bagian kita. Urusan kita adalah BERIMAN / PERCAYA pada-Nya.
Vant : karena itu, jangan bertindak seperti orang Farisi
Ul 29:29 “Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi TUHAN, Allah kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan ialah bagi kita dan bagi anak-anak kita sampai selama-lamanya, supaya kita melakukan segala perkataan hukum Taurat ini."
“Hal-hal yang tersembunyi” menunjuk pada rencana Allah yang tidak bisa kita ketahui. Itu adalah bagi Allah, bagian kita adalah melakukan hukum Taurat / Firman Tuhan. itu yang harus menjadi dasar dalam hidup kita.
Vant : Memang kok…Amin
Dalam persoalan keselamatan, jelas hal ini dapat ditinjau dari dua sisi: sisi Allah (member anugerah / predestinasi) dan sisi manusia (meresponi Injil / percaya pada Yesus).
Vant : Sisi manusia dari hongkong? Mengaku reformed namun mengajarkan hal ini adalah memalukan...Bilang ama guru anda, kuliah sekali lagi di RTS...
Kedua hal ini diajarkan dalam Firman Tuhan. Tidak percaya pada dua hal ini, sama dengan TIDAK PERCAYA pada Kitab Suci!
Vant : Itu kesimpulan Adrina…Siapa yang takut? Gertak sambal orang farisi Cuma buat cuci mulut….
Menjadi warga Negara Israel mungkin akan terasa istimewa, namun itu bukan jalan keselamatan. Menjadi Kristen ( beragama Kristen ) mungkin akan terasa istimewa, namun itu bukan jalan keselamatan. Satu-satunya jalan keselamatan adalah karena karya Allah dalam hati manusia. Bukan dengan mendapatkan hak istimewa dalam bentuk apapun. Inilah konsep keselamatan yang tidak dimengerti oleh bangsa Israel sendiri. Sungguh ironis. Suatu bangsa pilihan, namun tidak memahami konsep pemilihan itu sendiri.
Tanggapan Adrina:
“Kata Yesus kepadanya: ‘Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku”. Yoh 14:6
Joh 3:16 “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”
Yesus Kristus adalah satu-satunya jalan keselamatan. Dengan percaya pada-Nya, membuat saudara diselamatkan, tidak percaya pada-Nya menyebabkan saudara tidak diselamatkan!
Vant : Amin…
Hanya agama Kristen yang memberitakan hal ini. Berarti hanya dalam Kristen ada jalan keselamatan.
Vant : Agama Kristen bukan JALAN keselamatan….Haha…Masih bingungkan?
Bangsa Israel mungkin adalah bangsa yang special, namun semua bangsa sama di hadapan Allah. Allah membiarkan semua bangsa berjalan di dalam penindasan mereka atas kebenaran, namun Allah juga telah menyatakan diriNya kepada setiap bangsa di setiap zaman. Bukan hak kita untuk mengklaim bahwa Allah seharusnya hanya bisa dikenal melalui denominasi dan bentuk yang kita percayai. Itulah kesalahan bangsa Israel. Bangsa Israel mengganggap diri EKSKLUSIF karena berbeda dengan bangsa lain. Mempunyai sejarah dituntun dan dipimpin oleh Tuhan sendiri keluar dari Mesir. Mereka lupa bahwa Allah ternyata juga menuntun bangsa-bangsa lain. Mereka lupa bahwa Allah ternyata juga memandang dengan standar yang sama terhadap semua bangsa.
Kita akan melihat dalam Kitab Amos pasal 9 sangat jelas dan tegas menyatakan bahwa bangsa Israel adalah sama seperti bangsa lain di mata Tuhan.
Amos 9:7 "Bukankah kamu sama seperti orang Etiopia bagi-Ku, hai orang Israel?" demikianlah firman TUHAN. "Bukankah Aku telah menuntun orang Israel keluar dari tanah Mesir, orang Filistin dari Kaftor, dan orang Aram dari Kir?
Allah tidak eksklusif membawa bangsa Israel keluar dari Mesir, namun juga membawa Orang Filistin dan orang Aram. Bukankah kedua bangsa ini dikenal sebagai bangsa kafir? Lalu mengapa Allah TIDAK meninggalkan mereka saja dan bertindak secara eksklusif dalam sejarah bangsa Israel? Bangsa Israel terlalu menganggap bahwa mereka adalah eksklusif di mata Allah, dan pada akhirnya MENGEKSKLUSIFKAN Allah terhadap bangsa lain. Bangsa lain tidak akan mungkin dipimpin oleh Allah. Itulah pemikiran bangsa Israel. Tetapi Firman Allah menegaskan bahwa Allah terlibat pada semua sejarah bangsa.
Tanggapan Adrina:
Amos 9:7 memang menyatakan bahwa bangsa Israel sama dengan bangsa lain. Tetapi sama dalam hal apa? Tentunya ini menunjuk pada hal-hal yang bersifat jasmani.
Vant : haha….Baca tuh…Jasmani dari hongkong? Ayat tersebut justru menyadarkan Israel bahwa BUKAN HANYA mereka yang dipimpin Tuhan…Hahah….Eksposisi apaan tuh? Jasmani ala Budi Asali? Izinkan saya ngakak lagi : jasmani nich yee...Hahaha
Rom 3:1-2 “Jika demikian, apakah kelebihan orang Yahudi dan apakah gunanya sunat? Banyak sekali, dan di dalam segala hal. Pertama-tama: sebab kepada merekalah dipercayakan firman Allah.”
Ini adalah kelebihan orang Israel / Yahudi, kepada mereka dipercayakan Firman Allah / Taurat. Apakah bangsa lain juga memiliki Taurat? Tentu tidak. Jadi, menurut saya bangsa Israel tetap adalah bangsa yang ‘special’.
Vant : Memang kok..Itu yang saya tulis..Jangan dukung saya lah
Itu berarti sejarah bangsa lain mempunyai kemungkinan dijumpai JEJAK-JEJAK respon manusia terhadap wahyu Allah.
Tanggapan Adrina:
Dalam tulisannya yang berjudul: “Allah yang SATU bagi semua bangsa---pandangan seorang Vantillian”, dia menuliskan: “Tetapi bahkan Paulus sendiri mengaitkan konsep ‘allah yang tidak dikenal’ dengan Allah Pencipta yang tercatat dalam wahyu Firman. Paulus menghubungkan pengenalan orang Atena terhadap wahyu yang samar-samar dengan wahyu umum dan khusus dari Allah.” Hal ini telah saya bantah disini: Racun Universalisme: Sebuah Tanggapan Terhadap Ajaran Vantillian Tetapi rupanya dia tidak kapok, namun mengganti istilah “SAMAR-SAMAR” dengan istilah “JEJAK-JEJAK”.
Vant : Ini biar lebih kapok : JEJAK-JEJAK yang SAMAR-SAMAR….Haha….Anda belajar bahasa Indonesia hai orang farisi?
Sungguh aneh bin ajaib kalau bangsa lain yang sama sekali tidak memiliki Taurat, ternyata ada “JEJAK-JEJAK” respon / tanggapan terhadap wahyu Allah / Taurat. Sungguh keanehan tingkat tinggi!
Vant : Saya gak aneh kok…Anda yang merasa saya aneh kok...
Semua tuntunan Tuhan terhadap bangsa-bangsa hanya membuktikan bahwa manusia telah berdosa. Pada akhirnya keselamatan hanya berdasarkan belas kasihan dan karunia pemilihan Allah. Pada akhirnya Allah memulihkan umat Israel, tetapi bukan berdasarkan perbuatan baik atau jahat mereka, hanya berdasarkan kasih karunia.
Pemilihan bangsa Israel adalah BUKAN untuk menunjukkan bahwa siapa yang menjadi warga Israel akan selamat. BUKAN juga untuk menunjukkan bahwa HANYA Israel yang benar, bangsa lain yang salah. BUKAN juga untuk menunjukkan bahwa Israel adalah hakim yang menghakimi bangsa lain. ( Roma 2:1 Karena itu, hai manusia, siapa pun juga engkau, yang menghakimi orang lain, engkau sendiri tidak bebas dari salah. Sebab, dalam menghakimi orang lain, engkau menghakimi dirimu sendiri, karena engkau yang menghakimi orang lain, melakukan hal-hal yang sama.)
Tanggapan Adrina:
Bangsa Israel memang adalah bangsa yang ‘special’ karena hanya Israel yang memiliki Taurat. Jadi, kalau dikatakan pilihan atas Israel dapat menyebabkan orang Israel yang meresponi Taurat dengan benar dapat diselamatkan, itu memang benar. Kalau dikatakan hanya orang Israel yang percaya pada Taurat yang akan dibenarkan, itu ada benarnya. Kalau dikatakan orang Israel “menghakimi” bangsa lain karena tidak memiliki Taurat, itu juga ada benarnya, karena memang TANPA Taurat, semua manusia binasa!
Mengenai persoalan “menghakimi”, anda mengutip Rom 2:1 sebagai dasarnya. Ini jelas telah anda salah tafsirkan. Konteks menunjukkan bahwa orang yang menghakimi itu adalah orang yang SAMA dengan orang yang dihakimi. Orang yang dihakimi adalah orang yang fasik, yang menindas kebenaran (Rom 1:18), tidak memuliakan-Nya sebagai Allah (Rom 1:21), menolak kebenaran Allah bahkan menyembah berhala (Rom 1:23,25) dan tidak mengakui Allah bahkan melakukan segala macam kejahatan (Rom 1:28-31). Orang yang menghakimi-pun ternyata melakukan hal yang sama dengan mereka.
Vant : Adakah orang Israel yang selamat KARENA melakukan Taurat? Haha…Hanya dengan satu pertanyaan ini sudah merontokkan KUMUR-KUMUR anda di atas…Karena itu Paulus menuliskan ayat di bawah yang anda kutip…Anda harus belajar ayat ini lho, supaya ketika anda menghakimi orang, BERCERMIN dulu…
Rom 2:1-3 “Karena itu, hai manusia, siapapun juga engkau, yang menghakimi orang lain, engkau sendiri tidak bebas dari salah. Sebab, dalam menghakimi orang lain, engkau menghakimi dirimu sendiri, karena engkau yang menghakimi orang lain, melakukan hal-hal yang sama. Tetapi kita tahu, bahwa hukuman Allah berlangsung secara jujur atas mereka yang berbuat demikian. Dan engkau, hai manusia, engkau yang menghakimi mereka yang berbuat demikian, sedangkan engkau sendiri melakukannya juga, adakah engkau sangka, bahwa engkau akan luput dari hukuman Allah?”
Jadi, kita tidak dapat “menghakimi” orang lain, jika kita juga SAMA dengan mereka. Tetapi kalau kita sudah bertobat / percaya pada Yesus, kita dapat memberitahu orang lain yang belum percaya untuk bertobat jika ingin diampuni dan beroleh hidup kekal. Karena jika tidak demikian, maka orang yang berdosa itu akan binasa selama-lamanya.
Vant : Siapakah orang yang percaya yang diselamatkan BERANI menghakimi orang berdosa karena dia sudah diampuni? Bukankah orang percaya juga berbuat dosa? Bercermin dulu Adrina…Mana tahu anda sangat YAKIN selamat, namun berbuat dosa dengan gak sadar, ternyata anda bukan orang pilihan…Kasihan dech lu…( NB : ini adalah asumsi lho..)
Ini bukanlah sikap yang salah (menghakimi), tetapi merupakan kebenaran Firman Tuhan.
Vant : MENYAMAKAN sikap dengan KEBENARAN Firman adalah kelakuan orang FARISI dan ini hanya dilakukan oleh para murid Budi Asali di SS ini…
Pemilihan bangsa Israel adalah untuk menunjukkan bahwa semua bangsa telah jatuh dalam dosa. Pemilihan bangsa Israel adalah suatu tindakan Allah untuk menyatakan kasih karuniaNya. Pemilihan bangsa Israel adalah untuk meneruskan wahyu Allah dalam diri Yesus Kristus. Pemilihan bangsa Israel adalah sebagai sarana dari Allah untuk menyatakan dan memelihara FirmanNya. Firman yang meneguhkan bahwa hanya Allah yang benar dan semua manusia telah berdosa.
Tanggapan Adrina:
Oleh karena semua manusia telah berdosa, maka dibutuhkan seorang Juruselamat untuk menjadi pengganti kita dalam memikul semua dosa itu. Dibutuhkan seorang Juruselamat untuk membayar semua hutang dosa kita itu. Dibutuhkan seorang Juruselamat untuk membawa kita ke surga. Hanya ada SATU orang yang sanggup melakukannya: Yesus Kristus Tuhan!
Vant : AMIN….
Setelah kita memahami hal di atas, mari kita sebagai orang Kristen dan yang percaya kepada Kristus, bagaimanakah sikap dan tindakan kita dalam menghadapi kenyataan pluralisme agama-agama maupun respon ajaran lain di luar kekristenan?
Tanggapan Adrina:
Sikap anda sendiri seperti apa? Kompromistis? Menganggap agama lain bisa selamat sekalipun tidak memiliki respon yang benar terhadap wahyu Allah? Percaya pada Universalisme?
Vant : Silakan baca blog saya untuk melihat sikap saya…
Hanya Kekristenan yang mengajarkan Yesus Kristus adalah Tuhan dan satu-satunya Juruselamat. Kepercayaan lain tidak mengajarkannya. Berarti hanya Kristen yang memiliki KEPASTIAN keselamatan! Diluar Kristen, TIDAK ADA jaminan!
Vant : Hanya Tuhan yang menyelamatkan manusia…Di luar Tuhan, tidak ada jaminan…Itu yang benar….Kalimat anda hanya omong kosong belaka….Di luar Kristen tidak ada jaminan? Bagusan mana : Di luar gereja, tidak ada keselamatan? Haha…
Perumusan teologis perlu dilakukan secara berhati-hati tanpa sikap menghakimi dan saling tuduh menuduh serta mengklaim eksklusivitas DIRI. Biarlah kita diberikan Roh Kudus suatu hikmat dalam memberitakan karya keselamatan Kristus kepada semua orang tanpa menjadikan diri sebagai standar kebenaran.
Tanggapan Adrina:
Mengatakan kepercayaan lain tidak punya kepastian keselamatan dan akan binasa jika tidak percaya pada Kristus, bukanlah sikap yang menghakimi. Perhatikan ayat-ayat Alkitab berikut ini:
“Kata Yesus kepadanya: ‘Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku”. Yoh 14:6
Vant : Amin
Joh 3:16 “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”
Vant : Amin
Joh 3:18 “Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.”
Vant : Amin
Yoh 3:36 "Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya."
Vant : Amin
Keselamatan manusia telah diatur dalam Alkitab. Mereka yang percaya pada Yesus, PASTI selamat! Sebaliknya, bagi mereka yang tidak percaya PASTI binasa!
Vant : Tuhan yang mengatur keselamatan…Siapa yang dipilih ITULAh yang akan percaya..Masih bingung?
Ketika saya mengatakan semua hal ini, itu tidak menunjukkan bahwa saya menjadikan diri sendiri sebagai standar kebenaran. Tetapi justru sebaliknya, saya sedang menjadikan Alkitab sebagai standar kebenaran.
Vant : Tetapi mengatakan vantillian tidak percaya Yesus adalah mengangkat diri menjadi standar kebenaran…Sekaligus berkelakuan sebagi orang Farisi…
Mempersalahkan orang yang mengatakan hal ini, sama dengan mempersalahkan Kitab Suci!
Vant : Wooo…Hohoho….MENGGANGGAP DIRI sama seperti Kitab Suci adalah orang SOMBONG….Atau lebih baik : orang FARISI sombong tak tahu diri…
Kebenaran itu eksklusif terhadap ketidakbenaran. Namun mengatakan Kebenaran SAYA itu eksklusif terhadap kebenaran ANDA, itu memerlukan suatu diskusi yang berkepanjangan. Kebenaran itu mutlak. Namun menyatakan bahwa kebenaran yang saya pahami itu mutlak benar dibandingkan dengan pemahaman kebenaran anda, itu juga memerlukan suatu pembuktian dengan diskusi tanpa henti-hentinya.
Tanggapan Adrina:
Kebenaran saya memang “eksklusif” terhadap kebenaran anda. Kebenaran yang saya yakini memang adalah kebenaran mutlak! Mengapa? Karena kebenaran yang saya yakini itu berdasar pada Kitab Suci. Kebenaran yang didasari pada Kitab Suci, adalah kebenaran yang MUTLAK!!!
Vant : Jadi pendapat anda MUTLAK? Hahaha….Menyamakan DIRI dengan Kebenaran adalah sifat tak tahu diri...Silakan menipu diri sendiri, saya tidak akan tertipu oleh OMONG BESAR anda,...
KESIMPULAN:
Dari seluruh tanggapan saya terhadap tulisan Vantillian ini, saya menyimpulkannya sebagai berikut:
1. Keselamatan harus dipandang dalam 2 sisi: Sisi Allah yaitu karena kasih karunia Allah (Ef 2:8; Rom 3:24) dan tanggapan manusia dengan iman (Kis 16:31; Gal 2:16; Ef 2:8; Rom 10:9-10).
Vant : setengah benar
2. Memberitakan Injil dengan menekankan adanya surga bagi mereka yang percaya dan neraka bagi mereka yang tidak percaya, bukan merupakan sikap eksklusif dan bukan juga merupakan penghakiman.
Vant : Benar semua
3. Bangsa Israel adalah bangsa yang memiliki kelebihan dari bangsa-bangsa lain, karena hanya bangsa Israel yang dipercayakan Firman Tuhan / Taurat (Rom 3:1-2).
Vant : Itukan yang saya tulis di Blog saya? Benar-benar pikun ya?
4. Pemilihan bangsa Israel berbeda dengan Predestinasi.
Vant : No comment…Predestinasi adalah hak Allah
5. Keselamatan dalam PL, sama dengan jaman PB, karena iman
Vant : Ini adalah BUALAN dari seseorang yang menuliskan : Keselamatan bukan karena menjadi warga Negara Israel, tetapi karena respon yang benar terhadap Taurat yang hanya dimiliki oleh bangsa Israel.
Karena tidak ada seorangpun yang dibenarkan melalui Taurat. Hanya orang FARISI yang mengimaninya…
Galatia 2:16 Kamu tahu, bahwa tidak seorang pun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kami pun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: "tidak ada seorang pun yang dibenarkan" oleh karena melakukan hukum Taurat.
Galatia 2:21 Aku tidak menolak kasih karunia Allah. Sebab sekiranya ada kebenaran oleh hukum Taurat, maka sia-sialah kematian Kristus.
Kesimpulan Vant :
1. Adrina sendiri bingung apakah Israel selamat karena MELAKUKAN atau BERIMAN kepada Taurat. Alkitab jelas menuliskan tidak ada yang dibenarkan karena Taurat, berarti bangsa Israel GAGAL merespon terhadap Taurat…Karena bagi kebenaran Taurat, yang MELAKUKAN yang akan hidup..Manusia tidak pernah dibenarkan karena adanya Hukum Taurat…Bingung NICH yee..
2. Ajaran Adrina murid Budi Asali adalah ajaran Farisi modern...Hanya Reformed Farisi yang mengajarkan keselamatan terjadi karena adanya tuntutan Allah bagi manusia untuk percaya..atau manusia dituntut untuk BERTANGGUNG JAWAB dengan percaya..
3. MASIH Tidak bisa membuktikan bahwa ajaran Vantillian adalah universalisme...( Adrina, adrina, masih gak mau nyerah, kenapa tidak panggil alumni RTS kesini?)
Dengan demikian, ajaran Vantillian yang mengatakan respon manusia / 'percaya' bukan cara untuk selamat dan keselamatan Allah hanya didasari pada kasih karunia tanpa melihat respon / tanggapan / iman manusia, jelas telah bertentangan dengan Kitab Suci.
Vant : Dengan demikian, ajaran Adrina yang mengatakan respon manusia / 'percaya' ADALAH cara untuk selamat dan keselamatan Allah hanya didasari pada kasih karunia DENGAN melihat respon / tanggapan / iman manusia, jelas telah bertentangan dengan Kitab Suci.
- Vantillian's blog
- Login to post comments
- 4869 reads
Wah ternyata FARISI
Adrina cs : Keselamatan bukan karena menjadi warga Negara Israel, tetapi karena respon yang benar terhadap Taurat yang hanya dimiliki oleh bangsa Israel.
Alkitab : Sebab: "tidak ada seorang pun yang dibenarkan" oleh karena melakukan hukum Taurat.
Galatia 2:21 Aku tidak menolak kasih karunia Allah. Sebab sekiranya ada kebenaran oleh hukum Taurat, maka sia-sialah kematian Kristus.
alvarez : ternyata mereka itu FARISI, pantesan.....
Alvarez...Murid Budi Asali bingung....
Alvarez, Ini buktinya kalau para murid Budi Asali di SS ini cuma KOSONG MELOMPONG tak ada isinya, namun OMONGNYA BESAR....Mengajarkan bahwa Israel diselamatkan karena respon terhadap TAURAT adalah suatu ajaran sesat....Haha....Menggelikan ternyata konsep keselamatan yang diajarkan oleh murid alumni RTS adalah sangat mengenaskan dan memalukan...Kacau...Kacau..Kasian dech...
maaf,,,,
Membaca tulisannya Pdt Budi Asali tentang okultisme,saya jadi ragu dengan pengetahuan Alkitabnya. kalau pemahaman gurunya saja seperti itu bagaimana muridnya....?
Tuhan Yesus memberkati
Roger, Apalagi murid Budi Asali di SS ini...
Roger, tulisan Budi Asali tentang okultisme memang penuh dengan mistik yang seharusnya dilawan olehnya, namun justru terjebak di dalamnya. Bayangkan, membangun doktrin okultisme berdasarkan ucapan dari Iblis kepada Yesus... Murid-muridnya lebih parah, mendasarkan konsep keselamatan pada TAURAT, yang jelas-jelas sudah ditekankan Paulus : Tidak ada manusia yang dibenarkan karena hukum Taurat. Itulah mengapa saya menyebut mereka Farisi Modern. Dan kita semua tahu bagaimana respon Yesus sendiri terhadap orang farisi bukan?
Keturunan ular beludak
Salam Vant
Matius 12:34 Hai kamu keturunan ular beludak, bagaimanakah kamu dapat mengucapkan hal-hal yang baik, sedangkan kamu sendiri jahat? Karena yang diucapkan mulut meluap dari hati.
Tuhan Yesus memberkati