Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Apa yang Lebih Dihargai

Sri Libe Suryapusoro's picture

Penghargaan dari manusia banyak yang mencari. Sayangnya banyak yang tidak menemukannya dan berputus asa dengan apa yang sudah dilakukan. Apa yang lebih dihargai oleh seseorang?

Seorang yang sangat mementingkan ketaatan anak buahnya maka semua yang menunjukan ketaatan akan lebih dihargai dibandingkan dengan lainnya. Sambil tersenyum orang tersebut akan mengatakan,"Tuh...lihat saya berkuasa atas orang tersebut. BUktinya dia melakukan persis seperti apa yang saya mau." Sayangnya, berdasarkan survei, hanya 10-20% orang yang akan selalu menunjukan ketaatan. Jika lebih dari itu, jangan-jangan orang tersebut hanyalah penjilat, bukan yang taat. Dia taat di depan tetapi melakukan hal buruk di belakang.

Bos seperti diatas akan mementingkan ketaatan, tidak perduli yang lain. Sebenarnya sangat mudah untuk memberikan apa yang bos minta tetapi akibatnya kreatifitas akan mati. Semua pekerjaan dilakukan sesuai dengan order dari pemimpin. Biasanya orang-orang seperti ini cocok untuk perusahaan atau organisasi yang tidak memerlukan perubahan, hanya sekedar mengatur. COntohnya di mesin pabrik. Tidak boleh ada kreatifitas di situ, lakukan sesuai perintah.

Tetapi ada juga bos yang sangat suka dengan kreatifitas dan sangat menghargainya. Orang yang kreatif mmebutuhkan banyak waktu untuk berpikir satu ide. Dia tidak akan emnghasilkan banyak hal melainkan terus menggali dan belajar. Sekali ketemu, yach...luar biasa. Sangat berdampak. Dia seperti orang yang terus berpikir. Anehnya orang seperti ini sulit untuk menurut. Biasanya mereka tidak bisa berkarir dengan baik. Itulah konon banyak perusahaan besar yang memisahkan orang-orang kreatif dari jenjang karir. Karena kebanyakan dari mereka memang tidak kinclong di dalam karirnya. Jika mereka menjadi pengusaha, maka usahanya sering kali menjadi berhasil. Sayangnya, orang seperti ini juga tidak mudah untuk disuruh mengikuti instruksi.

Sering kali seorang bos akan menyenangi seseorang bawahan yang memiliki pandangan yang sama. Ini berlaku untuk 80% bos-kembali ini menurut sebuah survey. Jika bosnya suka hal-hal yang teliti maka secara otomatis dia akan menghargai orang yang lebih teliti. Jika bosnya suka kreatifitas maka dia lebih menghargai ide baru. JIka bosnya tidak suka kreatifitas maka dia demikian menyepelekan ide-ide baru. Jika bosnya suka sate maka dia akan sangat menghargai jika anak buahnya menghasilkan sate. Tidak tidak akan menghargai jika anak buahnya menghasilkan steak, pecel, atau makanan lainnya, meskipun makanan itu lebih sehat atau lebih enak.

Syukurlah, saya memiliki bos yang 20%. Dia inginkan saya menjadi diri saya. Begitulah Tuhan sebagai bos saya. Ketika saya tidak teliti, DIA tidak memaksa saya untuk teliti. DIA menyerahkan pekerjaan yang membutuhkan ketelitian kepada orang lain sedangkan saya diberikan pekerjaan sesuai kompetensi saya. Ketika saya suka hal-hal baru, maka DIA memberikan hal-hal baru. Maintenance menjadi pekerjaan orang lain. Ketika saya suka berpikir ide baru, DIA demikian menghargainya. Apapun saya, saya bisa menjadi diri saya. Saya tidak perlu menjadi orang lain.

Lho bukankah saya harus berubah? Konteks perubahan yang saya ketahui adalah perubahan yang membuat saya lebih dekat denganNYA, bukan menjadi orang lain. DIA terlebih dahulu meneliti saya, seperti apa saya, kemampuan saya, mimpi-mimpi yang saya miliki. Barulah DIA mengajarkan perubahan yang perlu saya lakukan. Saya tidak berubah karena target kerjaNya, ataupun demi namaNya semakin kinclong. DIA juga tidak memaksakan perubahan di dalam hidup saya. DIA memang memproses saya, tetapi supaya saya lebih dekat padaNya. DIA memang mengembangkan saya, tetapi DIA tetap menghargai saya. DIA tidak pernah berubah.

Dan satu lagi, saya tidak pernah merasa dibanding-bandingkan dengan orang lain. DIA begitu tulus sebagai bos saya.

__________________

Small thing,deep impact

Kiem's picture

Eps, ada gangguan saat mengirim, terpaksa diedit satu

Eps ada gangguan saat menguirim, sehingga terkirim 2 kali, terpaksa diedit satu, harap maklum

Kiem's picture

@ Sri Libe Suryopusoro, bukan kepemimpinan Yesus

Yth. Sri Libe Suryopusoro

Kalau masih berorientasi pada penghormatan, itu bukan kepemimpinannya Yesus. Kepemimpinan Yesus selalu terfokus pada orang lain, bukan pada diri sendiri. Bahkan Alkitab sudah menunjukkan secara langsung ataupun melalui perumpamaan bahwa Yesus mencari dan menyelamatkan yang cacat dan yang merasa tidak mampu. Bahkan dikatakan lagi bahwa kita semua diambil dari lumpur (dosa). Kalaupun Yesus dihormato, itu bukan karena dicari, tetapi karena Yesus sudah lebih dahulu menghormati.

Matius 7

7:12 "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.


Dalam hal ini, Yesus sevcara langsung mengajarkan agar kita berbuat lebih dahulu, bukan berbuat karena orang lain sudah berbuat. Kita berbuat tanpa pamrih dan tanpa embel-embel.

Semoga kita dimampukan oleh Tuhan agar kita mampu melakukan apa yang sudah kita ketahui mengenai Alkitab.

Tuhan Yesus Yesus memberkati