Anak kecilpun tahu..

 Beberapa hari yang lalu aku tes kesehatan (tes urine lengkap, gula darah, foto thorax juga) di sebuah klinik diagnostik di daerah Ronggowarsito Solo. Hari itu suasana klinik tersebut lumayan rame dengan banyaknya orang-orang sakit yang datang, ditambah lagi dengan keberadaan "suporter" mereka-mereka yang sakit itu, yang menyebabkan ruang tunggu yang ga terlalu luas terasa makin sempit.

Sewaktu menunggu untuk dilakukan tes fisik, ada seorang anak kecil, cowok, berusia sekitaran 5 tahun yang nangis menjerit-njerit. Ga tahu kenapa, pokoknya sampe seorang satpam ama dua orang tenaga cleaning service ikut turun tangan mengatasi pasien cilik itu. Anak itu menangis selama kurang lebih 30am menit, sampai akhirnya dibawa pulang sama mama dan kakaknya perempuan.

Setelah aku menjalani pemeriksaan iseng-iseng aku menanyakan ke analis yang melayaniku. "Eh mbak anak itu tadi kenapa tho?!" tanyaku pada mbaknya. "owh yang tadi nangis itu tho mas? Itu mau diambil darahnya buat pemeriksaan trombosit, kayaknya kena demam berdarah dia", jawab si mbak. Dia melanjutkan, "dia kuat banget lho mas, dulu pernah diperiksa di RS Moewardi juga, katanya yang megangi sampai 5 orang, itupun masih pake dibedhong". 

Yang bikin aku tertarik adalah, selama anak itu menangis dalam rangka demonstrasi ga mau diambil darahnya, dia cuman meneriakkan satu nama, "Bunda… ga mau.. Ga mau bunda.. Aku ga mau!". Begitu seterusnya sampai akhirnya dia dibawa pulang. Aku yang udah gedhe gini jadi agak tersindir. Anak kecil umur 5 tahun yang masih takut ama jarum suntik aja tahu kepada siapa dia harus berteriak ketika dia menghadapi situasi yang ga mampu dia atasi. Meskipun mungkin dia ga tahu kalo mamanya juga salah satu biang kerok dibalik situasi itu. Tapi dia tahu, kepada siapa dia harus berteriak minta tolong.

Kalau aku?????................................................................