Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
ALKITAB VS ALKITAB
ALKITAB VS ALKITAB
Tulisan di blog ini merupakan pemahaman sederhana saya tentang bagaimana saya “melihat” dan menempatkan dua pandangan yang diambil dari Firman Tuhan, yang sering saya dengar melalui kotbah-kotbah serta cukup sering pula saya baca melalui beberapa tulisan berupa ringkasan kotbah, artikel bahkan tulisan-tulisan yang ada di dunia maya, termasuk tentunya di Sabdaspace.
Kedua pandangan yang saya maksud adalah pandangan mengenai PREDESTINASI DAN KEHENDAK BEBAS. Saya melihat, terkadang terjadinya keadaan dimana penyebab perbedaan pendapat dalam diskusi terhadap sebuah materi atau tulisan, yang didalamnya melibatkan pandangan PREDESTINASI dan KEHENDAK BEBAS, adalah karena di satu pihak ada yang menyampaikan argumen dengan menggunakan pandangan PREDESTINASI, sementara pihak lainnya berargumen dengan menggunakan pandangan KEHENDAK BEBAS. Sehingga sebagai hasilnya, ada perbedaan dalam memahami satu topik atau bagian Firman Tuhan.
Tentunya wajar-wajar saja apabila ada pandangan yang berbeda dari dua orang atau lebih, terhadap suatu topik atau bagian Firman Tuhan. Namun seandainya yang menjadi penyebab adalah karena sudut pandang yang digunakan berbeda, maka mungkin saja sebetulnya hasil dari diskusi tadi akan menemukan kesamaan seandainya sudut pandang yang digunakan sama.
Pandangan (selanjutnya saya sebut pendekatan) pertama adalah PREDESTINASI. Dalam pendekatan ini, salah satu penekanannya adalah, bahwa Tuhan maha tahu dan sudah tahu mengenai apa yg dulu terjadi, yang sedang terjadi dan yang akan terjadi. Salah satu ayat yang sering digunakan untuk menggambarkan pendekatan predestinasi diambil dari (Eph 1:4) “Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya”.
Berdasarkan ayat Firman Tuhan diatas, menurut pemahaman saya, pendekatan PREDESTINASI dimaksudkan oleh Tuhan, untuk semakin menguatkan kita yg sudah mempercayai Yesus Kristus sebagai Tuhan dan juruselamat. Disamping itu, pendekatan PREDESTINASI juga dimaksudkan untuk mengingatkan kita senantiasa (kita yang percaya kepada Tuhan Yesus), bahwa kita diselamatkan hanya oleh kasih karunia dan inisiatif Tuhan. Kita diselamatkan bukan karena perbuatan baik, tapi kita diselamatkan “supaya rajin berbuat baik”.
Satu ketika saya ngobrol dengan seorang sepupu saya dan setelah kami ngobrol tentang banyak hal sampailah perbincangan kami kepada topik firman Tuhan, khususnya mengenai predestinasi. Sepupu saya bilang, kelihatannya dirinya termasuk orang yg telah dipredestinasikan untuk binasa alias tidak diselamatkan oleh Yesus Kristus, mengingat begitu banyak dosa-dosanya dan juga karena dia merasa tidak siap (atau mungkin dia tidak mau) untuk mengambil langkah percaya kepada Tuhan Yesus. Saya melihat cara pandang seperti sepupu saya ini sangat ”berbahaya”. Saya memang tidak tahu pasti yang ada dalam hati dan pikirannya, tetapi saya menduga sebenarnya persoalan utamanya adalah bahwa dia masih “sayang” sama dosa-dosanya.
Perbincangan dengan sepupu saya semakin memperkuat pemahaman saya bahwa pendekatan PREDESTINASI, dimaksudkan Tuhan untuk mereka-mereka yg telah percaya (atau istilahnya “sudah didalam”), supaya mereka mengerti tentang kasih karunia dan juga mengerti bahwa Tuhanlah yg memiliki inisiatif dalam menyelamatkan kita.
Pendekatan kedua adalah pendekatan KEHENDAK BEBAS. Dalam pemahaman saya, pendekatan ini, dapat dilihat misalnya, dari pernyataan berikut (yang cukup sering saya dengar) yaitu, ”karena manusia memiliki kehendak bebas, maka manusia bebas untuk memilih dan memutuskan untuk menerima atau menolak Yesus Kristus sebagai Tuhan dan juruselamatnya”. Kata “pilihan atau memilih” menjadi penekanannya.
Salah satu ayat firman Tuhan yang dapat menggambarkan pendekatan ini adalah didalam (Yoh 3:18) “Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah”.
Dari contoh Firman Tuhan diatas, menurut pemahaman saya, pendekatan KEHENDAK BEBAS secara umum diberikan Tuhan untuk seluruh manusia, tapi secara lebih khusus diperuntukkan kepada mereka yang belum percaya (atau istilahnya “masih diluar”), supaya mudah-mudahan mereka menjadi percaya, entahkah itu melalui penginjilan atau membaca Alkitab secara pribadi atau berbagai cara Roh Kudus yang lainnya.
Saya pernah diberi ilustrasi sederhana untuk mencoba memahami cara mengaplikasikan kedua pendekatan ini. Ilustrasi yang diberikannya adalah mengenai seseorang yg berdiri di depan sisi luar sebuah pintu, dimana pada pintu bagian luar tersebut ada tulisan “barang siapa masuk melalui melalui pintu ini akan diselamatkan dan barangsiapa yg tidak masuk akan binasa”. Ketika orang tadi memilih dan memutuskan untuk masuk melalui pintu tersebut, maka disisi dalam pintu, ia melihat tulisan “dipilih (untuk diselamatkan) sebelum dunia dijadikan”
Berdasarkan ilustrasi tersebut, maka terhadap seseorang yang masih berada “diluar”, atau sebelum secara mutlak kita mengetahui “ending” dari sesuatu atau “ending” hidup seseorang dengan benar dan pasti, maka pendekatan yang dipakai adalah pendekatan KEHENDAK BEBAS. Sebaliknya, setelah seseorang sudah berada “didalam” alias sudah percaya kepada Yesus Kriistus, maka pendekatan yang dipakai adalah pendekatan PREDESTINASI.
Ketika kita memberitakan Injil kepada seseorang yang belum percaya kepada Yesus Kristus, maka tentunya (dan mestinya) kita berpegang pada pendekatan KEHENDAK BEBAS. Dalam hal ini kita berpegang kepada pemikiran bahwasannya, masih ada kesempatan bagi orang yg kita injili itu untuk diselamatkan, jika ia MEMILIH untuk percaya kepada pemberitaan Injil yg kita lakukan. Kita menggunakan pendekatan KEHENDAK BEBAS karena kita belum tahu apakah orang yg kita injili tersebut, pada akhirnya memilih untuk menerima atau menolak pemberitaan Inijl yang kita sampaikan kepadanya.
Perihal pendekatan yang berbeda, ada hal lain yang saya temukan di dalam Alkitab, yaitu dimana Allah menggunakan pendekatan yang berbeda-beda dalam “proyek” penyelamatan umat manusia (termasuk didalamnya berhubungan dengan umat manusia). Allah menggunakan pendekatan yang berbeda terhadap umat manusia yang hidup di jaman perjanjian lama dan terhadap umat manusia yang hidup di jaman perjanjian baru. Untuk lebih jelasnya, dapat dibaca pada tulisan saya di sini.
Dengan kata lain, pada bagian-bagian tertentu didalam Alkitab, perbedaan dalam hal pendekatan yang digunakan Tuhan dan yang diberikan Tuhan kepada kita memang terjadi. Hal tersebut terjadi diantaranya disebabkan adanya situasi dan kondisi yang berbeda dan juga karena mempertimbangkan kepada siapa firman tersebut dimaksudkan Tuhan. Namun demikian, karena seluruh isi Alkitab adalah Firman Tuhan yg difirmankan oleh SATU TUHAN, maka MUSTAHIL bila pengertian dari satu bagian Alkitab bertentangan atau bertolak belakang dengan pengertian dibagian lainnya (dlm Alkitab yg sama) apabila konteks dan “sikon” dimaksud adalah sama. Atau dengan kata lain, tidak mungkin terjadi: ALKITAB vs ALKITAB.
Tuhan Yesus memberkati
Sola Gratia
Sola Gratia
- mercy's blog
- 7272 reads
Aku SUDAH TAHU Ternyata?
Oh TERNYATA Puput HOT BETUL adalah Reinkarnasi dari Mercy Lie ni yee yg tinggal di Jakarta, sama dong kayak gue, he....he....he.... !!! !
Aku CARI-CARI kemana si Puput KOQ Nggak NONGOL2 LAGI , Eh TERNYATA Sudah GANTI KULIT, Soalx gue KANGEN BUANGETTT ama Beliau deh Puput HOT BETUL ! TENANG AJA RAHASIA PERUSAHAAN Nggak Ke Bongkar koq, JANGAN TAKUT ! HEBAT JUGA PENYAMARANMU Neng Manis. Sya lom.
http://www.google.co.id/search?hl=id&q=jehovah&btnG=Telusuri+dengan+Google&meta= JANGAN bikin dosa lagi KALAU TIDAK kamu AKAN Mendapat yang LEBIH Parah Lagi!
Jangan Bikin Dosa Lagi KALAU TIDAK kamu Akan http://kocakhumor.wordpress.com/ http://www.facebook.com/kocakhumor http://www.twitter.com/kocakhumor Melihat & MENANGKAP Yudas Iskariot BARU !!! Klik SEKARANG !!! http://teswordpress.wordpress.com/2010/10/20/untuk-pengkhianat-888/
@kocak humor, thanks buat komentarnya
Dear Kocak Humor,
Terima kasih sudah coba mencoba menebak bahwa mercy = puput manis, tapi tebakan kamu salah.
Setahu saya ada beberapa blogger yg menggunakan 2 nama, tapi saya tidak termasuk tuh.
Anyway, thanks a lot ya, sudah berkomentar.
Tuhan Yesus memberkati
Sola Gratia
Sola Gratia
@mercy : betul ya lo puput manis ?
Jesus Freaks,
"Live X4J, die as a martyr"
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
@JF, kocak humor mencoba menebak
Dear JF,
Kelihatannya kocak humor hanya mencoba menebak, dan saya bukan puput manies.
Mengenai PREDESTINASI dan KEHENDAK BEBAS, seperti tulisan diataslah cara saya memandangnya.
Thanks sudah berkomentar.
Sekali lagi, seperti komentar saya atas komentar kamu mengenai memberontak di sorga dalam tulisan saya yang berjudul Tuhan musuhan dengan orang kaya, menurut saya, manusia yang nanti masuk sorga, tidak AKAN KELUAR LAGI dari sorga.
Tuhan Yesus memberkati
Sola Gratia
Sola Gratia
mercy = puput manis ?
gkmin.net -salatiga-jawa tengah
gkmin.net -salatiga-jawa tengah
@gkmin, saya "cuma" mercy
Dear gkmin,
Dugaan kamu benar, saya bukan puput manies, saya betul-betul "cuma" mercy.
Tuhan Yesus memberkati
Sola Gratia
Sola Gratia
@mercy - predestinasi & kehendak bebas
@johajes, kita semua terus belajar
Dear johajes,
Kita semua sama-sama terus belajar dan saling berbagi pemahaman, itulah salah satu daya tarik yang luar bisa forum seperti ini (termasuk sabdaspace dong pastinya).
Kamu terlalu merendah soal pemahaman theologia.
Saya berbagi pemahaman sederhana saya, khususnya mengenai PREDESTINASI dan KEHENDAK BEBAS adalah (salah satunya) supaya kita tidak putus asa dalam memberitakan Injil sampai dimana Tuhan berkehendak.
Ketika orang yang kita beritakan Injil tidak mempercayai Kabar Baik yg kita sampaikan bahkan akhirnya meninggal (seperti teman dan anak sekolah minggu kamu), maka biarlah Tuhan yang menentukan apa yang akan diputuskannya terhadap orang tersebut.
Tuhan Yesus memberkati
Sola Gratia
Sola Gratia
Kehendak bebas vs predestinasi, mana yang benar?
Debu tanah
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
@DETA, Bagaimana memandang keadilan Allah?
Dear DETA,
Menurut saya, saya bukanlah puput manies he he he.
Sesuai tulisan saya diatas, saya "melihat" bahwa adalah penting bagi kita untuk menggunakan pendekatan PREDESTINASI atau KEHENDAK BEBAS sesuai konteks.
Justru itulah, saya menyarankan agar kita menerapkan pendekatan PREDESTINASI untuk mereka yang sudah percaya kepada Kristus, sementara untuk yg belum percaya, saya menyarankan kita menggunakan pendekatan KEHENDAK BEBAS. Apabila sampai meninggal seseorang dalam keadaan tidak percaya kepada Kristus, biarlah Allah yg memutuskan apa yg akan diberlakukanNya terhadap orang tersebut didalam kekekalan.
Menurut pemahaman saya, di dalam Efesus 1:5 (ayat selanjutnya dari ayat yg sebelumnya saya gunakan untuk mencontohkan pendekatan PREDESTINASI), semakin jelas mengenai "adanya" PREDESTINASI.
Ef 1:5 "Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anakNya, sesuai dengan kerelaan kehendak-nya".
Mengenai keadilan, saya percaya pada saat kita disorga nanti, kita akan mengerti sepenuhnya tentang keadilan Allah yang mungkin selama hidup ini, ada yang belum kita mengerti.
Keadilan Allah tidaklah harus selalu sama dengan keadilan menurut pandangan manusia secara umum.
Ijinkan saya juga memberi contoh sekaligus perenungan:
Contoh : Si A tidak percaya Yesus, tapi hidupnya biasa saja (tidak pernah membunuh, berzinah atau korupsi uang rakyat. Kemudian si A dibunuh oleh si B, yang mana pada saat membunuh, si B adalah orang yang tidak percaya Yesus, tukang memperkosa dan koruptor uang rakyat kelas kakap (banyak rakyat menderita akibat ulahnya). Beberapa waktu setelah membunuh si A, si B menjadi orang yang percaya Yesus dan bertobat dan tentunya masuk sorga. Adilkah itu?
Contoh lain, kita (manusia) yg melakukan dosa, tapi Yesus yang menanggungnya, adilkah itu?
Saya sedang mempersiapkan tulisan yang ada hubungannya dgn keadilan, mudah-mudahan bisa cepat jadi dan saya akan posting di Sabdaspace.
Tuhan Yesus memberkati
Sola Gratia
Sola Gratia
@Mercy: sorry saya kurang setuju dg anda
Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?
@Mercy: sorry saya kurang setuju dg anda
Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?
@Mercy: sorry saya kurang setuju dg anda
Uraian anda mengenai Predestinasi, bahwa Allah mengetahui lebih dahulu dg mengambil dar Efesus 1:4, ini sangat salah karena Allah mengetahui lebih dahulu adalah argumen para "pembela" Kehendak bebas ( saya ikuti pembagian anda ). Argumen "pembela" predestinasi adalah Allah di dalam kedaulatan Nya menentukan / menetapkan siapa yang mau Dia selamatkan; karena dengan mengetahui siapa yang mau percaya kepada Dia berarti Allah menunggu respon manusia ( menentang natur kedaulatan Allah ). Alasan utama 'pembela" predestinasi adalah bahwa manusia di dalam kehendak bebasnya sebenarnya terikat kepada dosa sehingga manusia tidak akan mampu untuk beriman dengan sendirinya. Sebab itu dalam Efesus 1:4 dikatakan: .....menetapkan .......untuk dijadikan kudus dan tak bercacat di hadapanNya". Kesimpulannya dipilih untuk dijadikan kudus dan tak bercacat maka tanpa dipilih manusia tidak akan mampu untuk kudus dan tak bercacat. Dipihak lain "pembela" Kehendak bebas menyatakan bahwa manusia di dalam kehendak bebasnya mampu untuk meresponi panggilan Tuhan untuk percaya kepada Yesus sebagai juru selamatnya. Manusia karena dosanya tidak mampu sampai kepada Allah tanpa Allah menyerahkan anak TunggalNya untuk menebus dosa manusia. Karunia Allah sampai pada penebusan dosa oleh Kristus dan respon manusia adalah untuk beriman kepada Yesus Kristus supaya ia bisa diselamatkan. Nah di sinilah Allah mengetahui siapa manusia yang akan merespon panggilanNya itu.
Di sinilah letak titik tolak perbedaan pandangan / doktrin keselamatan antara "pembela" predestinasi dan "pembela" kehendak bebas itu, sejauh yang saya ketahui.
GBU
Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?
@king heart, Terima kasih untuk komentarnya
Dear king heart,
Terima kasih sudah berkomentar.
Dalam tulisan saya, saya tidak pernah mencoba mempertentangkan atau berusaha menyatukan "pembela" PREDESTINASI dgn "pembela" KEHENDAK BEBAS, karena yg saya lakukan adalah mencoba menyarankan agar pendekatan PREDESTINASI kita gunakan untuk mereka yg sudah percaya sedangkan pendekatan KEHENDAK BEBAS kepada mereka yg belum percaya.
Tuhan Yesus memberkati
Sola Gratia
Sola Gratia
Puput HOT naik mobil MERCYnya LEE COOPER
http://www.google.co.id/search?hl=id&q=jehovah&btnG=Telusuri+dengan+Google&meta= JANGAN bikin dosa lagi KALAU TIDAK kamu AKAN Mendapat yang LEBIH Parah Lagi!
Jangan Bikin Dosa Lagi KALAU TIDAK kamu Akan http://kocakhumor.wordpress.com/ http://www.facebook.com/kocakhumor http://www.twitter.com/kocakhumor Melihat & MENANGKAP Yudas Iskariot BARU !!! Klik SEKARANG !!! http://teswordpress.wordpress.com/2010/10/20/untuk-pengkhianat-888/
@kocak humor, benar-benar kocak
Dear kocak humor,
Saya cuma mau bilang, ANDA MEMANG KOCAK HE HE HE
Tuhan Yesus memberkati
Sola Gratia
Sola Gratia
predestinasi, kehendak bebas
Alkitab vs Alkitab..
Melihat judul Alkitab vs Alkitab, didalamnya terdapat penjelasan predestinasi dan kehendak bebas. Apakah ini juga berarti predestinasi vs kehendak bebas? Apabila iya mengapa harus dipertentangkan?
Ketika membaca kitab Yohanes..
1:1Pada mulanya adalah Firman; ..... Firman itu adalah Allah. 1:3 Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. ..... ..... ..... 6:44 Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman. 6:45 Ada tertulis dalam kitab nabi-nabi: Dan mereka semua akan diajar oleh Allah. Dan setiap orang, yang telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa, datang kepada-Ku. 6:46 Hal itu tidak berarti, bahwa ada orang yang telah melihat Bapa. Hanya Dia yang datang dari Allah, Dialah yang telah melihat Bapa. 6:47 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya, ia mempunyai hidup yang kekal.
Kalau predestinasi adalah Allah yang menentukan pilihannya..
Apakah menjadi hal aneh dan tidak adil kalau Sang Pencipta berdaulat menentukan ciptaannya?
Kalau kehendak bebas (free will) adalah manusia yang menentukan pilihannya ...
Apakah menjadi hal yang aneh karena Sang Pencipta memberikan free will dan mengijinkannya manusia melakukannya sebatas kemampuannya?
Selama kita menyadari bahwa freewill masih dalam kerangka kedaulatanNya malahan menjadikan kita lebih kreatif melakukan pekerjaan-2 yang Allah berikan untuk kita lakukan didunia ini dengan bimbingan Roh Kudus dan teladan dari Tuhan Yesus untuk kemuliaan Allah...
Dear Mercy.. itu tadi pendapat pribadi dari saat teduh kitab yohanes di hari-hari ini.. sangat dangkal.. tetapi membantu saya belajar takluk kepada Sang Pencipta..
@joli, Sama sekali tidak dangkal
Dear joli,
Thanks buat komentarnya.
Menurut saya, sama sekali tidak dangkal apa yang joli sampaikan dan saya bisa memahaminya.
Tuhan Yesus memberkati.
Sola Gratia
Sola Gratia
Karena Allah berdaulat mutlak..
Bukankah free will pun kan rangka kedaulatan Allah?
Untuk dapat menerima ini lebih mudah kalau kita menempatkan diri sebagai manusia ciptaan, dan Allah adalah pencipta.
Ketika kita menyadari hubungan Pencipta dan ciptaan maka, kita juga dapat menyadari bahwa di dalam kedaulatanNYA Allah MENENTUKAN pilihanNya dan menyadari bahwa ALLAH juga yang MENENTUKAN free will dari seorang manusia ciptaanNya.
Intinya Allah-lah yang menjadi pusat dari semuanya..
To Mercy, Predestinasi dan keadilan Allah..
Debu tanah
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
@DETA, Saya sudah baca (lagi)
Dear DETA,
Saya sudah membaca (lagi) tulisan DETA serta komentar-komentarnya.
DETA koment,
Dengan tulisan Mercy diatas, Mercy mengatakan bahwa dua-duanya benar (PREDESTINASI & KEHENDAK BEBAS), tergantung orang yang menerapkannya. Padahal keduanya BERTENTANGAN! Kok bisa ya?
Mercy koment,
Yang saya tulis bukanlah "tergantung orang yang menerapkannya" melainkan kepada siapa kita menerapkannya. Saya berpendapat, hanya kepada orang-orang yg telah percaya Yesus lah, dimaksudkan Firman Tuhan dlm Ef 1:4-5. Dan saya menyebutnya pendekatan PREDESTINASI.
Sebaliknya, kepada yg belum percaya Yesus (misalnya ketika memberitakan Injil kepada seseorang yg belum percaya kepada Kristus), saya mengenakan pendekatan KEHENDAK BEBAS. Artinya, saya bilang kepada diri saya bahwa, orang yg sedang saya injili masih mungkin diselamatkan, apabila dia memilih untuk percaya kepada Kristus. Alasannya karena saya belum tahu apakah akhirnya orang tersebut akan percaya atau tidak.
Mengenai tulisan DETA (adilkah Allah), kalau tidak salah, ada bagian tulisan atau komentar yg mengatakan bahwa ketika Allah menentukan bahwa ada orang-orang yg binasa adalah karena Allah sudah tahu bahwa mereka akan memilih menolak Kristus didalam kehidupan mereka, bagaimana menurut DETA?
Menurut saya tidak ada yg salah, baik itu PREDESTINASI maupun KEHENDAK BEBAS.
Tuhan Yesus memberkati
Sola Gratia
Sola Gratia
BIAR GAK JLIMET
Jesus Freaks,
"Live X4J, die as a martyr"
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
Penerapan predestinasi & kehendak bebas kok beda?
Debu tanah
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
@DETA, Saya coba menjelaskan
Dear DETA,
Didalam tulisan saya, saya memberi contoh mengenai sepupu saya yg pernah mengatakan bahwa menurut dia "dirinya (kelihatannya) sudah dipredestinasikan untuk binasa. Dia menyampaikan hal tersebut karena dia juga pernah membaca Ef 1:4. Maka saya katakan dlm tulisan saya, bahwa PREDESTINASI adalah untuk kita yg "sudah didalam". Atau dengan kata lain, saya menyarankan, pendekatan PREDESTINASI hanya kita gunakan kepada orang yg telah percaya kepada Kristus.
Saya berusaha untuk KONSISTEN, karena itu saya akan berusaha menjelaskan lagi.
Sebagaimana bisa dibaca dalam tulisan saya, alasan saya menerapkan pendekatan KEHENDAK BEBAS kepada mereka yg belum percaya karena saya belum tahu apakah akhirnya mereka akan percaya atau tidak.
Sedangkan bagi mereka yg sudah percaya kepada Kristus, barulah boleh diterapkan pendekatan PREDESTINASI.
Ketika saya sedang memberitakan injil kepada orang yg belum percaya kepada KRISTUS, bagaiamana mungkin saya tahu apakah orang tersebut akhirnya akan percaya atau tidak? Karena saya belum tahu, maka saya menggunakan pendekatan KEHENDAK BEBAS (artinya saya mengambil sikap bahwa orang yg sedang saya injili masih memiliki kesempatan untuk diselamatkan, asal dia MEMILIH untuk percaya terhadap pemberitaan Injil tersebut).
Mengenai si A, dia selamat karena KEHENDAK BEBAS (dari sisi manusia) dan karena PREDESTINASI (dari sisi Allah).
Tuhan Yesus memberkati
Sola Gratia
Sola Gratia
Mercy, TIDAK ADA PREDESTINASI
- Bila Allah SUDAH MENENTUKAN siapa yang diselamatkan maka, TIDAK ADA GUNANYA Allah menciptakan manusia dengan KEHENDAK BEBAS (FREE WILL) !!! - Yang benar adalah manusia diberi kebebasan untuk menerima / menolak KESELAMATAN, namun karena Allah Maha Tahu, Allah SUDAH MENGETAHUI sebelum dunia dijadikan siapa-siapa yang termasuk domba2 Nya!
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
@DETA,
Dear DETA, maafkan hamba sekiranya belum paham dengan DETA
Deta koment
- Yang benar adalah manusia diberi kebebasan untuk menerima / menolak KESELAMATAN, namun karena Allah Maha Tahu, Allah SUDAH MENGETAHUI sebelum dunia dijadikan siapa-siapa yang termasuk domba2 Nya!
Mercy komentar, bagian yg digaris tebal diatas itulah yg saya maksudkan PREDESTINASI.
Dan menurut pemahaman saya, hanya kepada orang-orang yg telah diselamatkanlah ayat Ef 1:4 boleh diterapkan, dan saya menyebutnya pendekatan PREDESTINASI.
Tuhan Yesus memberkati
Sola Gratia
Sola Gratia
@Deta, saya setuju dengan Anda
>>>=GOD=LOVE=YOU=>>
@KEN, maafkan, karena hamba tidak mau rendah diri
Dear KEN,
Terima kasih untuk saran agar saya meminta hikmat dari Tuhan dan itu sering saya lakukan dan akan saya lakukan lagi. Namun maafkan saya, jika sampai sekarang pemahaman saya tetaplah seperti tulisan saya diatas.
Maukah kamu menyampaikan pemahaman kamu sesuai tulisan saya secara lebih spesifik, supaya saya bisa mencoba (belajar) memahami jalan pikiran.
Rendah hati, saya sedang mengusahakan, walaupun sampai hari ini saya belum menemukan orang yg rendah hati yg masih hidup saat ini. Saya sudah punya tulisan tentang rendah hati, tapi belum bisa diposting, mudah-mudahan suatu saat bisa. Untuk rendah diri, maaf saya tidak mau. Kecuali yg Anda maksudkan adalah "rendahkanlah dirimu dibawah tangan Tuhan....", nah "rendah diri" yg ini saya mau.
Tuhan Yesus memberkati
Sola Gratia
Sola Gratia
Cerita aja ya...
Untuk mercy
>>>GOD=LOVE=YOU>>
Satu lagi untuk mercy
>>>=GOD=LOVE=YOU=>>