Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Adam Merayu Hawa Di Dalam Goa
Tubuh yang bersinar terang itu kemudian mengenakan Adam pakaian dari kulit binatang, lalu beralih kepada Hawa yang diam terpaku dan menundukkan kepala.
"Pakaian ini lebih awet daripada daun-daun yang kau kenakan itu," kata Sang Terang yang adalah Tuhan Allah sendiri dengan Penuh Kasih. "Menjauhlah dari taman Eden ini," lanjut Tuhan Allah sambil berjalan masuk ke taman Eden bersama TerangNya.
*****
Dengan tertunduk lesu Adam berjalan menjauhi taman Eden diikuti Hawa dari belakang. Sesekali Adam menengok ke belakang, dilihatnya taman Eden semakin menghilang ditelan kabut.
Pakaian yang diberikan Adam dan Hawa hampir sama modelnya, kulit hewan utuh yang diselempangkan di pundak kanannya menjuntai ke paha. Kulit yang berbulu tebal dan cukup menghangatkan.
"Aku tidak tahu bagaimana Tuhan membuatNya, ini kulit dari binatang apa ya?" tanya Adam kepada Hawa, yang kini sudah berjalan di sampingnya.
"Mungkin dari kulit Keledai," jawab Hawa sambil memegang pakaiannya.
"Kenapa mesti kulit Keledai?" tanya Adam.
"Iya, kalau dari kulit domba, pastilah kurang panjang untuk kita," mendengar jawaban itu Adam mengangguk-angguk.
(Barangkali maksud Tuhan, kalau itu memang dari kulit Keledai, ya memang Adam dan Hawa telah melakukan tindakan seperti Keledai. Dan keturunan Adam yang kelak di sebut Yesus akan naik Keledai pada akhir pelayanannya).
"Pastilah dari kulit binatang yang cukup besar," tuntas Adam.
Adam memang tinggi besar, berkujlit bersih dengan rambut pendek agak ikal. Sementara Hawa pun berkulit halus, rambut ikal mayang terurai indah, hidung mancung, pipinya kemerahan dan bibirnya merekah basah. Sungguh cantik walau tanpa kosmetik.
"Perutku lapar," ucap Hawa memecah keheningan.
"Mari kita cari buah-buahan," lalu dengan sigap Adam meraih buah di sekitar tempat tersebut. Mereka pun tanpa ragu menyantapnya.
Tiba-tiba turun rintik hujan.
"Apa ini?" tanya Adam sambil membuka kedua telapak tangannya untuk merasakan air tersebut.
"Kenapa air turun dari langit?" sahut Hawa kemudian.
Dan rintik pun semakin deras. Keduanya tetap terpaku sambil menengadahkan kepalanya ke langit, merasakan basah yang mengguyuri seluruh tubuhnya.
"Apa yang harus kita lakukan?" tanya Adam.
"Kita harus mencari tempat agar kita tidak terkena air langit ini!" jawab Hawa sambil berlari kecil diikuti Adam.
Mereka coba berteduh di bawah pohon yang berdaun lebat. Untuk sementara mengurangi curah hujan yang mengguyur. Karena hujannya belum reda , akhirnya tembus juga ke bawah pohon itu.
"Kita harus cari tempat berlindung yang lain!" ajak Adam sambil menarik lengan Hawa , berlari mencari tempat yang aman dari hujan.
Tak lama kemudian, mereka menemukan sebuah goa dan keduanya memasukinya.
"Ah, untuk sementara kita aman," desis Adam sambil mengusap mukanya, menyingkirkan butir-butir air yang membasah.
Namun, hujan belum reda juga. Sementara hari mulai gelap. Keduanya kini mendekapkan kedua tangannya ke dada, menggigil reaksi dari dingin yang menggigit.
"Aku tidak mengerti mengapa Tuhan memberikan air dari langit? Aku tidak mengerti mengapa Tuhan memberi hari gelap?" keluh Adam di antara getar kedinginan.
"Cobalah engkau minta Tuhan agar kita tidak kedinginan seperti ini," Hawa memberi saran.
Sambil menengadah di depan mulut goa, Adam memohon, "Tuhanku , Allahku, sekiranya ada yang menyembuhkan dingin kami...."
Tuhan Allah masih sayang kedua manusia itu.
Tiba-tiba petir menggelegar mengagetkan keduanya, menyambar potongan kayu basah di depan Adam dan menyala menjadi api. Adam pun segera mengambilnya, membawa masuk ke dalam goa, meletakkan di tanah. Lalu mereka mengumpulkan kayu-kayu yang banyak berserakan di goa tersebut.
Api yang baru dikenal Adam dan Hawa, mereka memandanginya dengan takjub.
"Pakaian kita yang basah ini biar kering haruskah di dekatkan api ini?" kata Adam dan tanpa menunggu jawaban Hawa, Adam pun melepaskan pakaian kulitnya. Kemudian diletakkan diatas batu besar, yang dekat api unggun itu. Hal serupa pun dilakukan Hawa.
Sesudah melepas pakaiannya, keduanya mendekat ke api untuk menambah kayu, agar apinya tetap menyala ,lebih besar. Tiba-tiba ada sesuatu yang aneh pada tubuh Adam, ketika Adam memandang tubuh Hawa yang tanpa mengenakan apa-apa alias telanjang.
"Hei Hawa, adakah keanehan yang kau lihat pada tubuhku?" tanya Adam sambil memandang Hawa.
Hawa melihat dengan heran.
"Ini kenapa belalai kecilku bergerak-gerak naik turun ketika aku memandang tubuhmu?"
"Aku juga merasakan getar-getar yang aneh kurasakan pada sekujur badanku.," jawab Hawa, masih memandang dengan heran pada belalai kecil Adam itu.
Lalu Hawa secara reflek mendekati Adam, memegang belalai kecil itu.
"Biarlah kupegan agar tidak bergerak," kata Hawa menggenggam dengan erat. Tetapi justru Adam semakin menggelinjang gemetar, dag dig dug berdegup kencang menggempur dadanya.
"Auh, lepaskanlah...... Aku ingin bertanya padamu,apa yang dimaksud Tuhan bahwa engkau akan mengandung, melahirkan anak?"
Hawa terdiam, ia sudah melepaskan belalai kecil Adam yang tadi digenggamnya dengan gemas. Hawa mencoba duduk, sambil tertunduk mendekap kedua lututnya , memandangi api yang menyala merah. Ia tidak bisa memberikan jawaban, namun rasa yang menggundah gulana membuat hatinya kacau balau, tanpa tahu penyebab sesungguhnya. Perasaan yang baru kali ini dirasakan, karena di taman Eden belum pernah merasakan hal semacam ini. Suatu emosi yang tak terlampiaskan tengah mencabik-cabik urat nadinya. Kenapa? Ada apa? Mengapa? Berjuta tanya memenuhi kepalanya.
Sejurus kemudian, Adam mendekati Hawa, memegang kedua pundaknya, pelan, mencium rambutnya,mesra, membelainya dengan lembut. Remang-remang api unggun mulai membakar darah Adam.
"Aku tidak tahu, kenapa Tuhan mengatakan engkau istriku. Aku juga tidak tahu kenapa engkau akan kesakitan bila melahirkan. Tetapi aku merasakan getar-getar yang aneh bila di dekatmu. Ada kehangatan yang melebihi api bila menyentuhmu. Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan untuk meredam gejolak dada yang berdebar ini............."
Hawa menoleh, memandang Adam dengan tatapan redup mengharu biru. Bibirnya semakin merekah, membasah. Lalu Hawa membalikkan badannya, merangkul Adam hingga terjengkang ke tanah.
Selanjutnya terserah anda !
*****
Semoga Bermanfaat Walau Tak Sependapat
Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat
- Tante Paku's blog
- Login to post comments
- 12846 reads
tante selanjutnya............
Hawa menoleh, memandang Adam dengan tatapan redup mengharu biru. Bibirnya semakin merekah, membasah. Lalu Hawa membalikkan badannya, merangkul Adam hingga terjengkang ke tanah.....
tinggal pilih jawaban:
1.ternyata adam dan hawa berebut jengkerik di tanah..
2.Oeeeekkk...kej 4:1
hahaha.....terserah ah:D
JESUS IS GOD
JESUS IS GOD
Andaikan Adam dan Hawa
PERHATIAN......Hanya untuk pembaca berusia 17 tahun keatas...hua ha ha ha...
Ada sedikit joke mengenai Adam dan Hawa.
Andaikan,........................
Adam dan Hawa adalah orang China,, maka kita gak akan jatuh dalam dosa...
Sebabnya?
Karena Buah akan dipetik untuk dijual,dan ular akan dimasak dan dibuat Sop.Haiya,..Hai Cuan...
Smile and maybe tomorrow. You'll see the sun come shining through, for you
"I love You Christ, even though sometimes I do not like Christians who do not like You include me, but because you love me, so I also love them"
Godarmy dan Smile, udah malem, jg ribut.
Kalian berdua jangan ribut, entar mengganggu papi Adam dan Mami Hawa lho. Mereka berdua soalnya belum pinter kayak kalian ha ha ha....
Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat
tante ssstt
gimana gak ribut goanya gelap :D:D:D
JESUS IS GOD
JESUS IS GOD
waduh.. Tante paku wekekekeke
enak ya nulis2 kayak gini. hahahahaha..
tapi ngomong2 soal kesopanan, kalo papi adam+mami hawa masih hidup, tante paku bakal di tampar ga ya?? heheheheh
but the one who endure to the end, he shall be saved.....
but the one who endure to the end, he shall be saved.....
@tante
tante apa maksud tulisan ini????
ceritanya agak porno nih, kalau admin tahu harusnya ini di turunkan
mimpi apa sih kamu tadi malem, bisa bisanya dapat ide gila ini?
ga oke deh tulisan anda kali ini mending di post di situs yang lain aja kalo mau tulisan seperti ini,
JBU
Kerjakanlah Keslamatanmu dengan takut dan gentar...
Terlalu dini mengatakan PORNO
Haloo Bro,...Shaloom Bro,...
Terlalu dini, dan tergesa gesa, kalau anda mengatakannya dengan sebuah tulisan porno.
Banyak yang lebih porno dan munafik, seperti TP bilang, comot sana comot sini,....tergantung kita membacanya, bro,...lebih porno yang berbentuk gmbar, karena gambar ya gambar, artinya tidak bisa di bilang yang lain, sekali keliahatan porno ya dibilang porno, tidak seperti tulisan,...so, saya mengatakannya terlalu dini untuk sebuah KEPORNOAN.
Smile and maybe tomorrow. You'll see the sun come shining through, for you
"I love You Christ, even though sometimes I do not like Christians who do not like You include me, but because you love me, so I also love them"
Mark Twain
Kalau tidak salah Mark Twain pernah menulis buku yang mengisahkan Adam yang menjalankan kesehariannya sendirian, sampai Allah menciptakan Hawa. Saya lupa judulnya apa, tapi dikisahkan Twain di sana bagaimana Adam merasa heran dengan "makhluk" yang senantiasa mengikutinya itu.
_____________________________________________________________
Peduli masalah bahasa? Silakan bertandang ke Corat-Coret Bahasa saya.
Bahas masalah film? Kunjungi Yeonghwaaein.
_____________________________________________________________
Peduli masalah bahasa? Silakan bertandang ke Corat-Coret Bahasa saya.
tante paku:mirip
Tubuh yang bersinar terang itu kemudian mengenakan Adam pakaian dari kulit binatang, lalu beralih kepada Hawa yang diam terpaku dan menundukkan kepala.
Kayak foto kamu.(tante paku)
Yang porno itu pikiran kita !
Memang susah kalau memahami suatu tulisan tidak dengan hati yang tenang. Pengalaman yang sederhana membuat suatu bacaan menjadi apa adanya. Tulisan yang isinya penuh ayat, kelihatannya berbobot dengan contoh-contoh menarik, bahkan kesannya menggurui, belum tentu "berisi", apalagi kalau hanya "jiplakan", dengan ditempeli comot ayat sini, comot ayat sana untuk dipas-paskan, apakah sudah pasti bagus?
Saudara Billy, masih dengan emosi yang memuai he he he...yang masuk dalam pikirannya cuma sisi pornonya, bukan sisi manusiawinya Adam ketika pertama kali jatuh ke dalam dosa. Jangankan sisi kepolosannya Adam Hawa, pakaiannya pun pasti lepas dari sudut pemikirannya. Kalau cerita di atas porno, apakah kitab suci tidak ada yang lebih porno?
Tulisan di atas tidak terinspirasi dari bukunya Mark Twain, lihat bukunya aja belon pernah! Sebetulnya ini dari hasil membaca saja, pada Kitab Kejadian 3 : 1-24. Pikiran saya bermain dengan imajinasi untuk mengetahui sisi lain dari cerita yang tertulis di ayat-ayat tersebut. Tetapi bukan dari sudut pornografinya yang jadi perhatian saya.
Pakaian yang dibuatkan Tuhan Allah itu dari kulit apa?
Apakah daging dari kulit yang dibuat pakaian itu jadi korban bakaran?
Keluar dari Taman Eden, apakah Tuhan masih memperhatikan Adam dan Hawa?
Bayangkan diri anda bila menjadi Adam atau Hawa, keluar dari keserbanikmatan taman Eden, dibenturkan pada kenyataan duniawi yang bertolak belakang dengan kehidupan sorgawi? Kencing pun bisa menjadi kebingungan seorang Adam Hawa!
Sebetulnya masih ada satu cerita lagi, tapi belum saya tulis, yang berkaitan dengan bab dan ayat tersebut. Sekali lagi bukan pornografinya yang jadi sudut pandang saya, baca lagi dengan lebih baik. Nulis porno mah gampang sekali, ditambahin ayat pun mudah sekali, yang susah memberi "isi'nya. Eh ada yang tidak mudah ding, yang membaca maunya yang vulgar hi hi hi........dijelasin satu-satu, ah kayak di sekolahan aja.
Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat
yang porno itu pikiran tante
tante ....
kenapa , kalau emang maksud dan tujuan tulisan ini ke arah manusiawi, kenapa tidak anda pertimbangkan etika kesopanan dalam menulis , kalau anda menulis tulisan anda ini di www17tahun.com itu sah sah saja tapi ini situs apa?
mungkin salah alamat, nga ada tujuan dari tulisan ini , kalau penggemar anda yang lain tuh akses aja langsung di link diatas banyak kog cerita seperti itu
Tp:Memang susah kalau memahami suatu tulisan tidak dengan hati yang tenang. Pengalaman yang sederhana membuat suatu bacaan menjadi apa adanya. Tulisan yang isinya penuh ayat, kelihatannya berbobot dengan contoh-contoh menarik, bahkan kesannya menggurui, belum tentu "berisi", apalagi kalau hanya "jiplakan", dengan ditempeli comot ayat sini, comot ayat sana untuk dipas-paskan, apakah sudah pasti bagus?
mungkin maksud anda itu adalah tulisan saya , ters terang aja tante nga usah sindir menyindir lah, mau ngomong ngomong aja , jangan berbelit belit
Kerjakanlah Keslamatanmu dengan takut dan gentar...
aduh, Billy Chien kumat lagi.
Bener-bener kalo emosi sudah menggelegak di dada, ampe kagak tahu balok ada di mata. Apakah tante menyebut nama untuk menyindir Bill? Itu ditujukan utk semua saja, juga untuk Tante sendiri agar lebih waspada. Nggak ada gunanya sindir-menyindir, yg kesindir pasti teriak-teriak nanti kalo emang menyindir. Kalo nggak kesindir ngapain ditanggapi?
Cobalah Billy buka blogmu, baca ulang artikelmu 144.000, juga jawaban komentarmu.
Sandingkan artikel Tante di atas dengan gambarmu JBU Friend. Suruh semua blogger menilainya ! Mana yang porno?
Bacalah kembali komentar Smile di atas, Bill?
Terima kasih Billy, jangan kuatir, aku tetap setia membaca blogmu, walau tidak mengomentari. Teruslah menulis, karena tulisanmu ada yang bagus, cuma tidak kamu sadari.
Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat
tante paku, lambang
Apakah daging dari kulit yang dibuat pakaian itu jadi korban bakaran?
Adam memakai pakaian dari daun-daunan adalah lambang jalan keselamatan yang dibuat oleh manusia. Daun-daunan bukanlah pakaian yang layak karena bahan tersebut sangat mudah rusak dan tidak tahan lama. Allah lah yang mengambil inisiatif untuk membuat pakaian dari kulit binatang. Peristiwa pembuatan pakaian dari kulit inilah lambang korban sembelihan. Bagaimana Allah bisa mendapat pakaian dari kulit binatang jika tidak ada darah yang dicurahkan dari binatang tersebut? Itulah lambang korban sembelihan yang akhirnya menjadi lambang 'penyembelihan' Kristus di Kalvari.
·siapa seperti Allah?·
·siapa seperti Allah?·
Wilg, memang serba menyimpan lambang.
Memang banyak sekali bahasa perlambang yang dipakai Tuhan Allah dalam banyak FirmanNya. Tinggal kita yang bisa menangkap hikmatNya untuk saling memberi penjelasan.
Saya tidak melihat secara lebih jauh pada pakaian Adam Hawa ketika mengenakan penutup aurat yang dari daun-daun ara itu. Tetapi justru pakaian dari kulit binatang itulah yang saya anggap perlambangnya. Disamping itu tanda KasihNya Allah pada manusia pertama, karena memberi kehangatan, juga menyimpan perlambang yang lainnya lagi.
Saya menduga pakaian yang dikenakan Allah pada Adam Hawa itu dari kulit binatang Keledai, karena itu lambang dari kebodohan mereka berdua ketika berani melanggar larangan Allah, bahkan berani berbohong. Dan cerita Keledai itu berlanjut hingga keturunan Adam yang kita kenal bernama Yesus saat menaiki Keledai.
Bukankah ada benang merah dari peristiwa tersebut? Ini memang perlu kupasan tersendiri.
Terima kasih dan salam kenal buat Hopemiracle.
Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat
nice one tante :-)
hahaha tulisan yang lucu... :-)
kadang2 gue bingung kenapa manusia purba bisa punya ide tentang api (secara api itu bukan sesuatu yang tiba2 ada seperti air atau pohon). tulisan ini memberi ide dalam skenario yang lucu... a nice one tante :-)
tante paku, belalai
tante tulisan tante mengandung arti bahwa belalai Adam tidak pernah bergerak ketika Hawa belum pernah berpakaian. Jadi yang menyebabkan belalai Adam bergerak adalah karena tubuh Hawa pernah ditutup. Nah supaya belalai kaum Adam tidak bergerak maka yang harus dilakukan kaum Hawa adalah................ hua hahahahaha..... [pikir sendiri]
Saudara-saudari pernahkah terbayang mengapa kaum Adam menyukai bagian tubuh kaum Hawa misal payudara. Silakan bayangkan atau cari di internet gambarnya. Setelah Anda mendapatkan gambar tersebut silakan kaum Adam bayangkan, mengapa bentuk seperti itu sungguh sangat memikat? Jawaban sederhana adalah kaum Adam tidak memiliki bentuk seperti itu. Tapi jawaban seperti itu tidak tepat. Karena jika payudara tersebut hanya berupa sebuah payudara yang diletakkan di atas sebuah piring besar tentu tidak menarik dan bagi sebagian orang mungkin menjijikan. Sekali lagi pikirkan. Bentuk sederhana dengan tanpa tulang penyangga dan dibalut kulit dengan topping di atasnya tapi sangat menarik kaum Adam.
Hmmmm tentu karena Tuhan yang menaruh hasrat itu pada kaum Adam.
·siapa seperti Allah?·
·siapa seperti Allah?·
@Tante Paku... anda ini..
Sungguh tidak berhenti membuat JENGKEL saya...
kok bisa yah bikin tulisan begitu..
selalu aja ada SURPRISE ...
hebat euy lah..
4 thumbs up
Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.
sandman
wah apa maksud tulisan 'JENGKEL' ya sandman? Hmmm.... sandman dan tante paku... hmmmm
Saya juga sedang membayangkan gaya sandman memberi 4 thumbs up untuk TP... wah.... wah...
·siapa seperti Allah?·
·siapa seperti Allah?·
Maju terus tante