Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Warisan

kardi's picture

Warisan

Hal yang terindah dalam hidup,bila pada akhir hidup kita dapat memberikan warisan kepada anak - cucu. Apakah itu harta yang berlimpah: uang, mobil, tanah? Boleh saja, bila memang mampu, tapi warisan itu bersifat sementara, yang kadang malah menjadi sumber perebutan warisan, yang satu lebih berhak dari pada yang lain. Ada warisan yang kekal yaitu iman percaya kepada Kristus,pengenalan akan Yesus Kristus yang diajarkan dalam keluarga, pemuridan.

Menurut survey hanya kurang dari 1/3 orang kristen yang mempunyai "finishing well", mencapai garis finish dengan baik. Bagaimana mencapai garis dengan baik? Apa kuncinya?
Dalam 2 Timotius2:1 Sebab itu, hai anakku, jadilah kuat oleh kasih karunia dalam Kristus Yesus. Seluruh hidup adalah kasih karunia Allah, anugrah yang diberikan percuma. Bukan karena kuat dan gagah, tapi oleh karena RohNya yang penuh kasih, hingga rela mati di kayu salib, supaya saya dan Anda menjadi hidup, bahkan hidup berkelimpahan (hidup kekal)

Apa sarana kasih karunia itu?
2 Timotius 2 :2 Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakan lah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain.
Dengan kata lain sarana kasih karunia adalah pemuridan.
Paulus mengajarkan pada jemaat Korintus, yang sudah tahu dan mengenal pengajaran Kristus, tapi tidak mempunyai Bapa. 1 Korintus 4:15-17
Sebab sekalipun kamu mempunyai beribu-ribu pendidik dalam Kristus, kamu tidak mempunyai banyak bapa. Karena akulah yang dalam Kristus Yesus telah menjadi bapamu oleh Injil yang kuberitakan kepadamu.
Sebab itu aku menasihatkan kamu: turutilah teladanku!
Justru itulah sebabnya aku mengirimkan kepadamu Timotius, yang adalah anakku yang kekasih dan yang setia dalam Tuhan. Ia akan memperingatkan kamu akan hidup yang kuturuti dalam Kristus Yesus, seperti yang kuajarkan di mana-mana dalam setiap jemaat.
Jadi perlu figur Bapa, video papi, yang memberi teladan hidup. Kesempurnaan seorang pria adalah menjadi serupa dengan Kristus (Ed Cole, pendiri Christian Men Network).
Dalam 1 Korintus4 :18 dinyatakan bahwa mereka tidak mempunyai kekuatan, ayat 20 : kerajaan Allah bukan dari perkataan tapi kuasa.
[Tetapi ada beberapa orang yang menjadi sombong, karena mereka menyangka, bahwa aku tidak akan datang lagi kepadamu.
Tetapi aku akan segera datang kepadamu, kalau Tuhan menghendakinya. Maka aku akan tahu, bukan tentang perkataan orang-orang yang sombong itu, tetapi tentang kekuatan mereka.
Sebab Kerajaan Allah bukan terdiri dari perkataan, tetapi dari kuasa. ]
Paulus mentranfer keteladanan hidupnya.
Pemuridan= pengikut, ikut Yesus.
= pemagang, belajar dari gurunya di lapangan.
Pemuridan adalah salah satu cara untuk menjadi serupa dengan Kristus.
Ada satu ilustrasi demikian : seekor singa yang selama hidupnya dikurung dalam kandang ukuran 10 x 10 m, kemudian dilepas dihutan. Maka singa tersebut tidaklah dapat bertahan hidup, karena-belum pernah melihat atau diajarkan bagaimana berburu mangsa,-tidak pernah latihan berburu,- tidak ada pemuridan.

Lewat pemuridan, kasih karunia bertambah, lebih efektif dalam kelompok kecil dibanding kelompok besar.

Apa itu pemuridan?
2 Timotius 2:3-6 Ada benang merah dari -prajurit yang berperang,-olahragawan yang bertanding menurut aturan,-petani yang bekerja keras : yaitu disiplin.
Mempraktekkan disiplin rohani : ber saat teduh, doa puasa, bersekutu dalam komsel, beribadah. Semuanya butuh kasih karunia.

Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus.Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya. Seorang olahragawan hanya dapat memperoleh mahkota sebagai juara, apabila ia bertanding menurut peraturan-peraturan olahraga. Seorang petani yang bekerja keras haruslah yang pertama menikmati hasil usahanya.

Kesimpulan : Warisan yang ditinggalkan adalah pengenalan akan Kristus Yesus yang dilakukan dengan pemuridan, dimana kasih karunia Allah berlimpah. Amin.

Sumber: disarikan dari KKR Pria Sejati : Ir. Eddy Leo,di GSJA Betlehem Bogor.