Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Tamborin dalam ibadah?
Seseorang bertanya tentang melibatkan tamborin dan banner di gereja saat ibadah, I said, what for? Gw sebagai jemaat merasa, kehadiran pelayanan ini tidak membawa gw semakin fokus dengan ibadah. Apalagi gereja kecil, maksa pake tamborin, menghalangi yang lain sih menurut saya, dan krecek krecek tamborinnya agak mengganggu musik, apalagi kalo penari sangking semangat sampai keringetan dan penampilan jadi serius amburadul.
Gw pun sempat bertanya pada diri saya, apakah saya kurang rohani untuk menikmati ibadah? Atau memang ada orang-orang yang semakin sungguh-sungguh saat memuji Tuhan dengan bantuan banner dan tamborin. Mungkin hanya saya yang tidak mengerti. Lagipula, kebanyakan mereka yang terjun dalam pelayanan adalah orang yang belajar 1-2 bulan via youtube, and tada, you are already qualified for this ministry. Come on, you're better learn about other things that gives more benefit and help your church, like, in music, discipleship, bible study, visits, etc.
Di saat divisi lain kekurangan tenaga sekolah minggu, atau bagian musik, mereka tidak mau terlibat, tapi mereka menawarkan diri untuk tamborin yang menurut gw, bila diurutkan dalam daftar pelayanan, ada di bawah. Bukan berarti ada pelayanan-pelayanan yang lebih bernilai, tapi ini tentang prioritas. Maksudnya, berapa lama sih bisa jadi seorang penari? Jika memiliki a willing heart, I hope you are willing to be placed not to place yourself.
Menurut saya selama ini tidak ada yang sangat bertalenta sekali dalam banner, flag, atau tamborin, sehingga ketika ditempatkan di bagian lain menjadi such a great loss, kebanyakan otodidak dan hobi bukan? Saya rasa itulah mengapa bernyanyi dan musik merupakan bentuk art yang digunakan dalam ibadah, bukan menari, karena bisa melibatkan banyak orang secara bersama, kepentingan bersama. Bukankah talenta untuk kepentingan bersama?
Mungkin ada yang mau membuaka cakrawala saya tentang tamborin dan banner di gereja seperti yang dilakuan dalam perjanjian lama? Mungkin ada yang bisa mengkaitkan konteks jaman PL dengan sekarang? Secara, sampai saat ini, bagi saya ibadah sekarang berbeda kultur budaya dengan PL dan PB, mungkin. Ini sekedar pandangan yang terlalu berani dari saya sebagai orang awam, dan saya sangat terbuka untuk koreksi agar lebih mengerti tentang hal ini. Thanks to read :)
Don't believe everything easily, then believe to the truth you recieve
- st_ephen's blog
- Login to post comments
- 4935 reads