Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Suporter

king heart's picture
KKBI daring menterjemahkan kata supporter menjadi orang yang memberi dukungan atau sokongan. Saya sendiri ( lebih suka ) mengartikannya secara bebas meskipun barangkali salah, tidak mesti harus orang sebagai penyokong / pendukungnya, bisa benda atau apapun itu selama itu berfungsi memberi sokongan / dukungan.
 
Pondasi bangunan apapun jenisnya merupakan penyokong ( lebih tepatnya mungkin penyangga  bangunan yang ada di atasnya. Atau bisa juga bumi ini merupakan penyokong / pendukung utama makhluk hidup maupun benda mati yang ada di atasnya, secra langsung maupun tidak. Menolong / mendukung kan bisa diartikan tidak hanya sekedar menerima beban saja. Tanaman yang tumbuh di atas tanah atau kandungan bumi yang bisa dipergunakan oleh manusia merupakan bentuk lain dari sokongan / dukungan bumi terhadap kehidupan manusia.
 
Seringkali kata suporter hanya ditujukan kepada pendukung sebuah tim olahraga atau seorang olahragawan yang sedang bertanding. Harus diakui konotasi kata suporter hampir selalu merujuk kepada orang.
 
                     
 
Mencermati perilaku supporter olahraga, tidak akan ada habisnya. Baik perilaku unik, aneh, positif maupun juga negatif. Belum lama ini ketika dilakukan razia terhadap supporter Persija didapati bahwa mereka membawa senjata tajam, Begitupun ketika Persija bertemu dengan Persib di Stadion Gelora Bung Karno ( 25 Maret 2010 ). Sekalipun suporter Persib dianjurkan atau lebih  tepatnya, dilarang untuk datang, hal ini tidak menghalangi suporter Persija untuk membawa senjata tajam. Mungkin dikarenakan tidak ada suporter yang mendukung, Persib akhirnya ditekuk Persija 0-1.
 
                            
 
Sekedar mengingat, gaya suporter dalam Mexican Wave begitu melegenda dan ditiru di seluruh penjuru dunia. Mexican wave awalnya dilakukan bukan oleh suporter sepak bola akhirnya ditiru / dipakai untuk segala macam pertandingan olahraga, termasuk di Indonesia.
 
Atau baru baru ini, ketika PSSI dibabat Oman 2-1 dalam kualifikasi Piala Asia di Stadion Bung Karno, seorang suporter Indonesia mungkin karena saking kecewanya, memasuki lapangan untuk melakukan solo run demi menceploskan bola ke gawang Oman sebelum akhirnya diringkus petugas.
 
Tragedi Heysel juga sulit dilupakan karena membawa jatuh korban dan luka luka puluhan orang. Perkelahian antara suporter Liverpool dan Juventus di dalam stadion ketika pertandingan bahkan belum berlangsung. Hal ini mengakibatkan klub klub Inggris di skors dilarang bertanding di luar negeri selama beberapa tahun.
 
Lalu bagaimana dengan olahraga otak seperti catur dan bridge ? Suporter tetap ada dan diperlukan, sekalipun tentunya dilakukan dengan cara yang berbeda. Tahun 1978, di Baguio, Filipina, diadakan pertarungan perebutan juara dunia catur antara Anatoly Karpov melawan Victor Korchnoi. Dalam pertandingan Korchnoi merasa terganggu dengan kehadiran satu anggota tim kubu Karpov yang merupakan seorang psiko neurology dan direktur sebuah laboratorium psikologi. Korchnoi bahkan menyebutnya penyihir yang mengganggu konsentrasi berpikirnya. Itu sebab mengapa akhirnya Korchnoi meminta agar Dr Zukhar dilarang hadir. Sekalipun kubu Karpov menolak namun pengawas pertandingan akhirnya memutuskan memperbolehkan tetap hadir namun tidak boleh duduk di barisan paling depan. Menurut cerita ( entah benar atau tidak ) sepanjang pertandingan Dr. Zukhar duduk tanpa banyak gerak sambil matanya senantiasa memandang dengan tajam ke arah Korchnoi.
 
                             
 
Masih ada cerita lain yang menarik, sepanjang pertandingan Korchnoi mengenakan kaca mata hitam karena ia merasa terganggu dengan tatap mata Karpov. Setelah Korchnoi memakai kaca mata hitam, giliran Karpov yang merasa terganggu karena pantulan cahaya pada kaca mata tersebut. Tatapan mata dan kaca mata mungkin bisa disebut “supporter mati dan sunyi” secara tidak langsung.
 
Akhirnya Karpov keluar sebagai pemenang, sekalipun kemenangan itu disebabkan karena kecemerlangannya dalam bermain dan tak terganggu “intimidasi” lawan, tapi kehadiran suprter maupun “ supporter “ nyeleneh pun bukannya tidak berguna bukan ?
Selain di sepak bola, perilaku negatif suporter olah raga lain juga terjadi.. Di Indonesia, pertandingan bola voli antar kampung / daerah sering dilanjutkan dengan perkelahian suporternya.
 
Di SS pun dukung mendukung juga mendapat tempat, entah itu langsung mendukung ataupun tuduhan disebut mendukung seseorang. Sekalipun dukungan kadang tidak bisa disaksikan / dibuktikan secara langsung tetapi dari adu komentar sering bisa dirasakan atau disaksikan   semangat dukung mendukung. Belum lagi ditimpali “pertikaian” antar pendukung dan tentu saja yang tak boleh dilewatkan, si terdukung sendiri.
 
                            
 
Suporter bisa memberikan efek positif maupun negatif. Positif jika dukungan memberikan semangat untuk terus maju atau memenangkan sesuatu ini disebut menopang / mendukung tetapi bisa berefek negatif jika berefek merusak ini disebut menjerumuskan,  baik itu yang didukungnya, lawan maupun orang di sekitarnya .
 
Doa pun merupakan salah satu jenis dukungan yang bisa dilakukan oleh supporter. Dukungan model ini, kadang tidak dirasakan atau diketahui oleh terdukung. Positif jika mengharapkan yang didukungnya menang atau masih positif ( untuk yang didukung ) jika mengharapkan yang tidak didukungnya kalah.
 
                                  
 
Bagi saya konotasi suporter sebenarnya positif ( support = dukung / sokong ) namun jika akhirnya menjadi negatif itu tergantung dari perilaku suporter tersebut dan cara pandang menilai suporter tersebut.

 

__________________

Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?