Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

solaagape.blogspot.com

solaagape's picture

 

Ada Apa di balik Pujian?

 

       Pujilah Dia dengan ceracap yang berdenting,                        

pujilah Dia dengan ceracap yang berdentang!

Mzm.150:5

 

            Mungkin kecapi dan suling adalah alat musik paling purba sepanjang sejarah manusia. Kitab Kejadian yang ditulis Musa (sekitar 1445-1405 SM) mencatat bahwa adik Yabal adalah bapa dari semua orang yang memainkan kecapi dan suling. Nama adiknya ialah Yubal; dialah yang menjadi bapa semua orang yang memainkan kecapi dan suling (Kej. 4:21). Pada zaman sekarang, tentu kita bahkan dapat menyebutkan lebih dari dua alat musik, baik kelompok yang dipetik, ditiup, dipukul, atau digesek.

            Dapatkah Anda menyebutkan empat buah alat musik yang ada di gereja kita, Tanjungtirto?... Ya, benar! Ada organ atau “raja di antara semua alat musik” (Karl, 1979), drum, gitar akustik, dan yang tak kalah tenarnya yaitu, seperangat gamelan Jawa. Pertanyaan kedua adalah tahukah Anda mengenai kondisi ke-empat alat musik itu sekarang? Wah, mungkin Anda perlu berpikir dan mengamati, atau bertanya dahulu untuk bisa menjawabnya. Maaf, kalau mungkin kali ini Anda tak selancar menjawab pertannyaan pertama, he...he... Tetapi yang jelas bahwa, perkembangan dan keberadaan alat musik sekarang ini telah membawa pengaruh penting saat kita memuji kepada Tuhan.

            Sebenarnya mengapa, bagaimana, kapan, dan di mana kita perlu memuji Tuhan? Sampai-sampai raja Daud sepertinya menjadi tokoh paling getol dan serius menyoal memuji.  Disamping ada juga nabi Nehemia dengan paduan suaranya (Neh.12:31), nabi Yesaya, dan tokoh-tokoh dalam kitab PL lainnya. Lalu adakah Injil juga mengupas perihal puji-pujian? Jawabanya, Ya! Yesuspun ternyata melakukannya seperti dalam Matius 26:30, Sesudah menyanyikan nyanyian pujian, pergilah Yesus dan murid-murid-Nya ke Bukit Zaitun.

            Untuk itu marilah sedikit kita kupas kisah: “ada apa dibalik pujian” ini satu per satu!

 

Mengapa kita perlu memuji TUHAN?

 

Berikut tiga cuplikan alasan mengapa kita perlu memuji Tuhan? (Musik Daud, 1988: 91-92)

1.     

Tuhan sendiri yang memerintahkan.

            Seperti tertulis dalam Mzm. 50:23, Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai korban, ia memuliakan Aku... (Ref. 2 Taw. 29:25; Mzm. 40:4).

2.     

Ada kuasa dalam pujian kepada Tuhan, contohnya:

·       

Senjata mengalahkan pekerjaan Iblis.

      Yesus berkata dalam Mat. 21:16 ...Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu Engkau telah menyediakan puji-pujian?" Ayat tadi terkait juga dalam Mzm.8:3, Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu telah Kauletakkan dasar kekuatan karena lawan-Mu, untuk membungkamkan musuh dan pendendam.

·       

Melepaskan belenggu Paulus dan Silas ketika di penjara.

      Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka. Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua. Kis.16:25-26

·       

Raja Yosafat menang atas musuh-musuhnya.

      Ketika mereka mulai bersorak-sorai dan menyanyikan nyanyian pujian, dibuat Tuhanlah penghadangan terhadap bani Amon dan Moab, dan orang-orang dari pegunungan Seir, yang hendak menyerang Yehuda, sehingga mereka terpukul kalah. 2 Taw. 20:22

 

Bagaimana cara memuji Tuhan? (Musik Daud, 1988: 93)

 

1. Dengan alat musik

      Salah satu sarana yang bisa kita pakai untuk memuji Tuhan adalah alat musik. Di dalam 2 Sam. 6:5 dikisahkan, Daud dan seluruh kaum Israel menari-nari di hadapan TUHAN dengan sekuat tenaga, diiringi nyanyian, kecapi, gambus, rebana, kelentung dan ceracap. Raja Daud bahkan menyiapkan alat musik itu sendiri seperti tertulis dalam 1 Taw. 23:5, ...dan empat ribu orang menjadi pemuji TUHAN dengan alat-alat musik yang telah kubuat untuk melagukan puji-pujian," kata Daud. (Ref. Mzm.33:2-3; 71:22; 144:9; 150:3-5; Yes.38:20; Why.14:2)

2. Dengan menyanyi/bermazmur

      Nyanyikanlah mazmur bagi TUHAN, hai orang-orang yang dikasihi-Nya, dan persembahkanlah syukur kepada nama-Nya yang kudus! Mzm.30:5 (Ref. Mzm. 27:6; 47:7; 66:2; 92:2; 95:2; 96:2; Ef.5:19; Kol.3:16; Why.5:7-10; 14:2-4).

3. Dengan Bersorak-sorai

      Maka sekarang tegaklah kepalaku, mengatasi musuhku sekeliling aku; dalam kemah-Nya aku mau mempersembahkan korban dengan sorak-sorai; aku mau menyanyi dan bermazmur bagi TUHAN. Mzm.27:6 (Ref. Mzm. 32:11;35:27; 47:2; 66:1; 81:2; 95:2; 98:4; 100:2; 126:2; 132:9,16; Yos.6:10,16,20; 2 Sam.6:15)

4. Dengan Menari

            Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tari-tarian, biarlah mereka bermazmur kepada-Nya dengan rebana dan kecapi! Mzm. 149:3 (Ref. Kel.15:20; 2 Sam.6:14; Mzm. 150:4; 30:12; Pkh. 3:4; Yer.31:4; Mat.11:17; Luk.15:25)

5. Dengan Tertawa

      Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tertawa, dan lidah kita dengan sorak-sorai. Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa: "TUHAN telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!" Mzm.126:2

6. Dengan Bersyukur

            Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, ke dalam pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya dan pujilah nama-Nya! Mzm. 100:4

7. Dengan Berdiri

            Kemudian orang Lewi dari bani Kehat dan bani Korah bangkit berdiri untuk menyanyikan puji-pujian bagi TUHAN, Allah Israel, dengan suara yang sangat nyaring 2 Taw.20:19. (Ref. 1 Taw.15:16; 2 Taw.29:26; Neh.8:6; Why 7:9-10).

8. Dengan Berlutut

      ...karena Salomo telah membuat sebuah mimbar tembaga yang panjangnya lima hasta, lebarnya lima hasta dan tingginya tiga hasta, yang ditaruhnya di halaman--;ia berdiri di atasnya lalu berlutut di hadapan segenap jemaah Israel dan menadahkan tangannya ke langit,sambil berkata: "Ya TUHAN, Allah Israel! Tidak ada Allah seperti Engkau di langit dan di bumi; Engkau yang memelihara perjanjian dan kasih setia kepada hamba-hamba-Mu yang dengan segenap hatinya hidup di hadapan-Mu;  2 Taw.6:13-14 (Ref. Mzm.95:6; Neh.8:6-7; Flp.2:10-11

9. Dengan bertepuk tangan

      Hai segala bangsa, bertepuktanganlah, elu-elukanlah Allah dengan sorak-sorai! Mzm.47-2 (Ref. Mzm. 98:8; Yes.55:12; 2 Raj. 11:12)

10. Dengan mengangkat tangan       

      Angkatlah tanganmu ke tempat kudus dan pujilah TUHAN! Mzm.134:2 (Ref.Mzm.63-5; 1 Tim.2:8)

11. Dengan cara non-musikal:

            a. Memberi

Berilah kepada TUHAN kemuliaan nama-Nya, bawalah persembahan dan masuklah menghadap Dia! Sujudlah menyembah kepada TUHAN dengan berhiaskan kekudusan 1 Taw.16:29. (Ref. Mat.2:11)

b. Perbuatan baik

Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." Mat.5:16 (Ref.Ibr.13:15;Gal.6:2)

c. Berbuah-buah                      

Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku." Yoh.15:8

                                                                                  

Bilamana kita harus memuji Tuhan? (Musik Daud, 1988:92)          

 

Pemazmur mengajarkan kepada kita untuk senantiasa memuji Tuhan. Berbahagialah orang-orang yang diam di rumah-Mu, yang terus-menerus memuji-muji Engkau. Sela Mzm. 84:5. (Ref. Mzm.96:2; 34:2; 52:11; 70:5; 71:14; 84:5; Ef. 5: 18-20; Ibr. 13:15; 1 Taw. 16:23). 

 

Di mana kita harus memuji Tuhan? (Musik Daud, 1988: 92)

 

  1. Di tengah-tengah perhimpunan umat Tuhan.

            Aku akan memasyhurkan nama-Mu kepada saudara-saudaraku dan memuji-muji Engkau            di tengah-tengah jemaah: Mzm. 22:23. (Ref. Mzm. 35:18; 149:1).

  1. Di hadapan mereka yang belum beriman pada Yesus.

            Ia memberikan nyanyian baru dalam mulutku untuk memuji Allah kita. Banyak orang akan         melihatnya dan menjadi takut, lalu percaya kepada TUHAN. Mzm. 40:4 (Ref. Mzm. 96:1-3;     Kis.16:25-34).

  1. Di rumah

            Biarlah orang-orang saleh beria-ria dalam kemuliaan, biarlah mereka bersorak-sorai di   atas     tempat tidur mereka! Mzm. 149:5

           

            Jadi pengertian memuji dan memuliakan Tuhan ada dua, baik dengan cara-cara non-musikal maupun musikal. Firman Tuhan juga mengajarkan agar umat-Nya senantiasa bersyukur dan memuji-Nya (Ef. 5:19-20). Beruntung sekali jika warisan musik tradisional Jawa belum punah di tengah keberadaan musik modern. Buktinya musik gamelan masih tetap lestari di lingkungan GKJ. Berarti, masih akan ada suara gong, bende, kendang, tepukan tangan, tarian, dan nyanyian para penyanyi yang duduk timpuh dan bersila (KPK Lama 116:1; KPK BMGJ 16:1).

            Bila ceracap terus berdenting dan berdentang, semoga ia takkan pernah berdebu atau menjadi usang... Sebab seperti bumi memancarkan tumbuh-tumbuhan, dan seperti kebun menumbuhkan benih yang ditaburkan, demikianlah Tuhan ALLAH akan menumbuhkan kebenaran dan puji-pujian di depan semua bangsa-bangsa (Yes. 61:11). *tejo-07.

 

 

Diolah seperlunya dari:

Karl-Edmund Prier S.J. 1979. Menjadi Organis I. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi.

Musik Daud. 1988. 200 Nyanyian Jemaat Pilihan. Surabaya: Gideon Offset Printing.

Kutipan Alkitab terambil dari:

   J.F. Kasenda. 2000. Program Alkitab Versi 2.7. Jakarta.