Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Serat Suluk Pawestri Samariyah
Serat Suluk Pawestri Samariyah
Oleh Victor Christianto
Shalom aleikhem,
Dalam kesusastraan Jawa kuno, kita mengenal kisah yang menarik yakni mengenai peziarahan Bima mencari air kehidupan (Tirta Amerta atau kadang disebut juga Tirta Prawita Sari). Memang kisah ini tidak akan kita temukan dalam pakem Mahabharata yang asli, dan nampaknya merupakan kembangan dengan pesan khas spiritualitas Jawa yang disisipkan dalam lakon tersebut.
Kisah Bima
Alkisah, Resi Durna berusaha memperdaya Bima yang dianggap terkuat dari Pandawa. Durna menyarankan Bima untuk mencari Tirta Amerta di dasar laut jika ingin mencapai kesempurnaan sebagai murid.
Tentu kisah selanjutnya kita telah sering mendengar, bahwa Bima akhirnya berhasil mencapai dasar laut setelah mengalahkan naga. Dan di dasar samudera itu, ia justru menjumpai Dewaruci yang merupakan sosok dirinya yang sejati, artinya benar benar mirip Bima namun lebih kecil.
Banyak tafsiran akan kisah pewayangan ini, dan artikel dari Hardono dapat disimak jika pembaca berminat (3).
Rupanya banyak orang sejak dahulu kala berusaha memperoleh air kehidupan tersebut, yang kadang dianggap ada di sebuah air mancur yang memberikan berkat awet muda (youth fountain).
Mencari air kehidupan
Namun dalam suatu percakapan yang menarik antara Yesus dengan perempuan Samaria yang dijumpaiNya di sumur Yakub, Yesus menjelaskan bahwa air kehidupan itu adalah DiriNya sendiri. Barangsiapa minum dari Dia tidak akan haus lagi. (Yoh. 4:4-42)
Jadi kurang tepat jika kita mencari Tirta Amerta itu di dasar samudera atau di salah satu tempat terpencil di bumi.
Sekitar awal abad 19, adalah seorang petobat asal Jawa Timur yang baru mengaku Yesus sebagai Tuhan. Setelah beliau pindah ke Solo, beliau menuliskan suatu perenungan akan Yohanes pasal 4:4-42 tersebut dalam bentuk syair beraksara Jawa, yang kemudian disebut Serat Suluk Prawesti Samariyah. Buku kecil ini tampaknya dituliskan beliau sebagai ungkapan syukur menjelang beliau menerima baptisan. Untuk selanjutnya sila membaca di artikel yang baru terbit di Jurnal Efata (1).
Omong-omong mengenai Tirta Amerta, ada suatu jurnal teologi yang juga berharap dapat membagikan kabar baik tentang Yesus Kristus Sang Air Kehidupan. Nama jurnal itu adalah: Amreta, yang diambil dari ungkapan sanskrit untuk Air Kehidupan. (2)
Semoga tulisan singkat ini menggugah kita untuk lebih mendalam pertanyaan berikut: "sudahkah kita menemukan Tirta Amerta yang sejati?"
Tuhan memberkati Anda sekalian.
Versi 1.0: 31 Des. 2020, pk. 15:00
VC
Bacaan lanjutan:
(1) Robby I. Chandra. Jurnal Efata. Url: https://e-journal.sttiman.ac.id/index.php/efata/article/view/31
(2) Jurnal Teologi Amreta, 2017-2020. Url: http://jurnal.sttsati.ac.id
(3) Hardono. Peziarahan Bima mencari air kehidupan. Jurnal Orientasi Baru, Vol. 24, 2015. Url: https://e-journal.usd.ac.id/index.php/job/article/view/1127
(4) KITAB LAMA AKSARA JAWA 1925 - SULUK PAWESTRI SAMARIYAH di Lapak Harta Karun | Bukalapak
Dari seorang hamba Yesus Kristus (Lih. Lukas 17:10)
"we were born of the Light"
Prepare for the Second Coming of Jesus Christ:
http://bit.ly/ApocalypseTV
visit also:
http://sttsati.academia.edu/VChristianto
http://bit.ly/infobatique
- victorc's blog
- Login to post comments
- 1250 reads