Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Santet by mas Ded

Mas Ded's picture

Hal apakah yang pertama kali muncul dalam pikiran kita saat mendengar kata "santet"?

Bagiku Santet adalah salah satu bagian dari ilmu hitam untuk membinasa atau membuat seseorang menderita.

Pertanyaan: Benarkah orang Kristen itu kebal disantet?


Mari kita belajar bersama dari sejarah Alkitab. Dalam kasus Bileam disuruh Balak untuk mengutuk bangsa Israel ternyata rencana untuk mengutuk itu gagal total. Bukannya terkena kutuk malah bangsa Israel mendapatkan berkat.

Sebab ada tertulis dalam Bilangan 23:23  sebab tidak ada mantera yang mempan terhadap Yakub, ataupun tenungan yang mempan terhadap Israel. Pada waktunya akan dikatakan kepada Yakub, begitu juga kepada Israel, keajaiban yang diperbuat Allah:

Tetapi janganlah senang dulu. Coba baca pada pasal berikutnya, banyak dari orang Israel yang mati kena kutuk (bacalah Bilangan 25). Siapakah yang mengutuk bangsa Israel? Apakah itu Bileam, atau Balak atau Yang Lain?

Ya, yang mengutuk bangsa Israel adalah Allah. Tetapi silahkan diselidiki kenapa bangsa Israel bisa dikutuk oleh Allah?

Jawabnya karena Bileam memberi nasihat kepada Balak untuk membuat bangsa Israel kawin campur dengan bangsanya. Dan demikian jelas bangsa Israel melanggar  Firman Allah yang mengatakan tidak boleh kawin campur dengan bangsa lain manapun juga. Dengan demikian bangsa Israel secara sadar melawan perintah Allah. Maka bangsa Israel dapat terkena kutuk.

Jadi apakah orang benar bisa disantet?

Jawabnya kalau secara langsung tentu saja tidak akan bisa karena Tuhan mampu menjaga kita. Namun bukan berarti orang Kristen kebal disantet. Jikalau secara tidak langsung seperti dalam kasus Bileam, Balak dan Bangsa Israel, maka dapat dipastikan bahwa orang Kristen pun tidak kebal disantet.

Karena ketika orang Kristen keluar dari kebenaran Allah, maka orang Kristen rentan sekali terkena santet. Dan hal konkrit yang membuat orang Kristen dapat terkena santet adalah karena orang Kristen melakukan dosa dengan disengaja.

Lalu apa yang merupakan tanda seseorang terkena santet?

Pertama, orang yang terkena santet biasanya mati muda. Dan penyebab matinya cukup beragam dari penyakit ringan seperti sakit kepala dan pilek sampai terkena bencana alam (contoh tanah longsor, pohon tumbang, dan lain sebagainya).

Kedua, orang yang terkena santet pasti ada sebabnya. Sebab santet tanpa alasan tidak akan kena. Tepat tertulis di dalam Amsal 26:2  Seperti burung pipit mengirap dan burung layang-layang terbang, demikianlah kutuk tanpa alasan tidak akan kena.

Dan alasan seseorang dapat terkena santet ada banyak sekali. Mulai dari kutuk keturunan yaitu bagi mereka yang suka pergi ke dukun, ke ahli nujum, ke pengobatan alternatif atau sekedar suka membaca ramalan nasib. Semuanya itu adalah alasan yang paling umum seseorang dapat terkena santet.

Namun hal itu bukanlah yang saya perhatikan. Kalau kena santet karena kesalahan sendiri yang mencemplungkan diri ke kubangan dosa, maka saya kira hal itu tidak perlu dibahas. Karena sama saja mereka yang menjadi korban santet adalah tumbal dari perbuatan yang diperbuatnya sendiri.

Tetapi bagaimana kalau terkena santet karena kita menjadi umat Tuhan? Dengan kata lain ada pihak yang tidak senang dengan keberadaan kita yaitu si antikris atau setan. Alasan kedua inilah yang mendorong saya membuat banyak sekali artikel yang nantinya akan saya jilid menjadi satu buku sehingga tidak ada orang Kristen atau umat Tuhan yang terkena santet lagi.

Kalau masih bilang orang Kristen kebal disantet. Maka saya menyarankan dua hal, pertama ke gerejalah dengan rutin dan hiduplah dalam kebenaran Firman Tuhan. Kedua jauhilah segala macam bentuk pelayanan. Ya, jauhilah semua bentuk pelayanan, entah itu di atas mimbar maupun pelayanan non mimbar. Terutama jauhilah diri anda dari pelayanan penginjilan dan pendoa syafaat.

Kenapa dengan pelayanan misi dan pendoa syafaat saya katakan sebaiknya dijauhi?

Karena kedua pelayanan itulah yang merupakan target utama dari para antek setan untuk menyantet kita. Kalau kita merupakan salah satu dari keduanya, maka janganlah heran apabila melihat rumah tangga kita berantakan, ada anak atau pasangan kita yang mati muda, salah satu keluarga kita terkena penyakit yang tak tersembuhkan. Bahkan kita sendiri tidak akan luput dari mengalami berbagai-bagai macam kecelakaan.

Sudah mengalami begitu banyak kecelakaan. Lalu masih mau menjadi pendoa syafaat dan penginjil? Itu adalah hak saudara. Saya tidak melarang bahkan saya menghimbau untuk semua yang siap mati bagi Kristus untuk terjun ke pelayanan penginjilan dan pendoa syafaat.

Hal yang paling ringan yang kita hadapi sebagai pendoa syafaat dan penginjil adalah kasus kerasukan. Beberapa kerasukan hanya cukup berkata dengan iman "Dalam nama Yesus" maka setan pun akan segera keluar.

Namun dalam kasus yang berat maka nyawa kita dan sanak keluarga kita menjadi taruhannya. Kalau tidak percaya cobalah selidiki para kerabat kita yang sering melakukan penginjilan dan menjadi pendoa syafaat. Kalau pelayanan itu menghasilkan banyak buah. Maka dapat dipastikan salah satu dari tim penginjilan itu ada yang pernah terkena santet. Minimal ada keluarganya yang terkena dampaknya.

Atau pernahkah kita mendengar berita ada penginjil yang masih muda pergi ke pelosok tanah air. Namun disana penginjil itu mati gara-gara sakit pilek, batuk ataupun hanya sekedar sakit panas saja. Kalau ya, maka dengan berat hati saya dapat pastikan bahwa penginjil itu telah menjadi korban santet. Karena kalah perang secara rohani. Maka penginjil itu mati di tempat pelayanannya.

Tetapi tenang saja walaupun mati sebelum waktunya, namun setiap orang yang telah menerima Yesus sebagai Tuhan tetap akan masuk Sorga. Walaupun mereka yang mati sebelum waktunya atau yang menjadi korban santet adalah karena kalah dalam berperang, mereka akan tetap masuk Sorga. Hanya saja saat mereka masuk Sorga, mereka akan merasa sedikit malu. Sebab mereka telah gagal dalam mengemban misi yang telah diberikan oleh Tuhan kepada mereka.

Sudah tidak terhitung orang-orang disekelilingku yang mati secara demikian karena menjadi korban santet itu.

Namun itu tidak seberapa, sebab hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Namun bagaimana dengan orang yang hidup segan mati pun tak mau? Hidup diantara kematian. Hal itu sangatlah menderita. Contoh Alkitab adalah Ayub. Silahkan baca kisah Ayub bagaimana setan membujuk Allah supaya setan dapat mencelakakan Ayub.

Ada beberapa orang yang saya kenal yang tidak langsung mati saat disantet. Dan hal itu merupakan pengalaman yang lebih buruk dari kematian. Sebab tidak bisa mati karena misinya belum selesai. Tetapi hidup pun sangat menderita karena menjadi korban santet.

Disisi lain, biasanya yang menjadi korban santet adalah orang-orang yang tidak percaya bahwa setan mampu membuat seseorang itu menderita. Tidak peduli tingkat kerohanian seseorang itu tinggi atau rendah. Namun kenyataannya memang ada santet jenis tertentu yang dapat membuat seseorang sangat amat menderita. Dan saya berharap kita tidak pernah mengalaminya.

Jadi santet is real bagi yang pernah mengalaminya. Tetapi bagi yang belum pernah menyadarinya, santet akan dipandang sebelah mata. Dengan anggapan kalau santet tidak dipercaya maka keberadaannya akan otomatis tidak ada.

Namun tidak semudah itu Ferguso.

Sekalipun kita tidak melihat oksigen didalam sebuah ruangan bukan berarti di ruangan itu tidak ada oksigen. Kalau benar di ruangan itu tidak ada oksigen maka tentunya kita sudah berpulang ke rumah Bapa yang di Sorga. Karena manusia tidak bisa hidup tanpa oksigen.

Silahkan kalau masih tidak percaya bahwa di dalam dunia ini terdapat santet. Tetapi percayalah bahwa santet itu benar-benar ada. Sama seperti oksigen yang tidak terlihat namun keberadaannya sangat nyata.

Note: kebodohan yang paling hakiki dari orang Kristen adalah mereka sudah tau sedang menabur genderang peperangan namun mereka tidak menyiapkan diri untuk berperang menghadapi musuh. Malah berpikir peperangan itu akan otomatis mereka menangkan sekalipun mereka berdiam diri.

Sama seperti kita sedang lapar lalu memesan suatu makanan. Dan kita berharap dengan hanya melihat makanan yang ada di atas meja kita akan kenyang dengan sendirinya. Atau kita berharap makanan di atas meja itu terbang lalu masuk secara otomatis ke mulut kita.

Dengan kata lain kalau kita tidak mau berusaha untuk makan jangan berharap kita bisa menjadi kenyang. Kalau kita tidak berusaha untuk melawan setan dan para antek-anteknya, janganlah berharap banyak kita bisa menang melawan tipu muslihat mereka. Yang ada kita malah menjadi bulan-bulanan para setan itu.