Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Paus Francis - New Champion Kristen Melawan Kapitalisme

manguns's picture

Paus Baru 2013: NO to the New Idolatry of Money

Tahun 2013 adalah tahun kelam bagi gereja katolik roma. Berabad-abad vatican bermain kekuasaan akhirnya menyerah krn kemajuan teknologi abad 21,  disorotelanjangi media masa dan publik yang haus sensasi. Pertama dalam sejarah seorang paus, pangerah tahta Jesus didunia (vikaris) -KO-, Paus Benedict XVI mengguncang dunia, mundur dibawah tudingan konspirasi kriminal membungkus skandal gereja : 1)child abuse oleh pastor-paedophlia 2)praktek homoseksual pastor/clergy di vatican/roma 3)praktek money laundry bank vatican 4)keterkaitan dengan organisasi mafia.

Jemaat yang peduli Jesus perlu belajar metode kesuksesan jurnalis modern di era informasi abad 21 dalam mengorek bukti, yaitu 'follow the money'. Permainan kekuasaan adalah mahal dan uang menjadi energi. Dengan mengikuti aliran uang jurnalis mengumpulkan bukti dan berhasil memenangkan persepsi publik. Saat delusional massal bisa di patahkan, terbuka ruang untuk reformasi mewujudkan teladan Jesus.

Penerusnya, Paus Francis naik tahta juga tak kalah spektakulernya, mengisi kevakuman kekuasaan yang ditinggal group kriminal. Banyak hal yang mencengangkan dan potensial akan perwujudan karya Allah. Seperti orang pertama non eropa yang berhasil jadi Paus (dr Argentina), Ordo Jesuit pertama yang jadi Paus, pidato pentahbisannya malah rendah hati memohon dukungan doa dari publik. Hal-hal yang mendobrak tradisi katolik roma. Indikasi keterkucilannya dari elit group kriminal dan power broker.

Kita yang protestan berharap agar elit kriminal yang membelenggu tahta gereja roma selama ini tidak cuma low profile hibernasi untuk nanti kembali berkuasa. Walaupun indikasi itu masih kuat karena Paus Francis belum signifikan berhasil memberangus skandal yang menjatuhkan pendahulunya.

Tetapi ada satu hal yang mencerahkan, ditengah berbagai tekanan dan skandal gereja,  Paus Francis maju sendirian menjadi champion kristen, mengajak pengikut Jesus melawan ajaran iblis Ilahi akan uang: Uang adalah Allah, (Idolatry of Money) = CAPITALISM

Sepanjang sejarah, mayoritas kristen adalah tolol, kerdil dan tak dewasa dengan percaya iblis itu monster bertanduk, berekor, mata menyala sehingga mudah dikenali. Kehebatan iblis adalah TIPU deception, yaitu HIDDEN IN PLAIN SIGHT. Berjubah, Berdasi, Menjunjungg Alkitab dan mengutip ayat. Sejarah mencatat tak terhingga peristiwa jemaat akhirnya membayar mahal dengn nyawa, malapetaka karena kegagalan mengenali iblis: berbagai perang middle age, perang 30 tahun reformasi protestan, wabah black death, civil war amerika isu perbudakan, matinya 10 juta warga luther jerman akibat idolatry Hitler pada PD II.

Rupa dan perilaku iblis selalu berubah, dinamis di tiap jaman dan sulit dikenali jemaat, sehingga fungsi pemimpin adalah mendeteksi dan mengidentifikasinya.

Sekilas mengenal Panji Peperangan melawan Iblis dan Kapitasme

Paus Francis sebagai champion sangat layak untuk dicermati, seperti kita berharap cemas Jokowi sebagai calon presiden mendatang. Reputasi Paus Francis melawan regim militer diktator Argentina sangat menjanjikan dalam perseteruan mendatang menghadapi konsirasi politik dan elit kriminal gereja.

Strateginya adalah merekrut pekerja ladang Allah dari Amerika Selatan dan Afrika, wilayah terparah bencana 'free market', dimana diharapkan berbuah sejahtera. Strategi yang logis.

Fokus argumentasinya menyerang tokoh dan teori  'trickle down' sebagai mitos bahwa 'dengan penciptaan free market akan mendorong pertumbuhan ekonomi, melalui efisiensi akan mewujudkan keadilan dan pemerataan kesejahteraan diseluruh dunia'.

Tampaknya Paus Francis belajar dari sejarah, dimana teori atau dogma gereja misalnya bahwa bumi itu rata adalah mitos bila tidak sesuai dengan kenyataan atau tidak didukung bukti. Opini yang tak didukung fakta adalah mitos. Opini ahli ekonomi, politisi dan teknokrat kapitalis tentang terwujudnya keadilan dan pemerataan kesejahteraan, tak pernah didukung bukti dan fakta, adalah mitos.

Paus Francis menjadi champion kristen dengan yel-yel Free Market adalah mendewakan uang, uang adalah ilah baru.

Segera saja peperangan melawan champion ini merebak dahsyat. Iblis dengan segala arsenalnya membuka berbagai front tempur. Misalnya kampanye mendiskreditkan paus sebagai radikal, membingungkan, mengacaukan masalah dunia dengan teologis

Kristen Fundamentalis Pendukung Kapitalis

Emma Green, menulis di 'The Atlantic' (Nov 26) Paus Francis telah mengukuhkan diri berseberangan atau anti atau melawan kristen kanan (right wing) atau fundementalis kristen, karena mereka pro 'free market'.

Kecaman Paus ditujukan bagi Kristen pro kapitalis di Eropa Barat terutama Amerika Serikat. Champion kristen seperti ini yang dibutuhkan jemaat, yaitu pemimpin yang menunjukkan pembedaan, demi memudahkan jemaat awam mendeteksi sehingga nantinya dapat mengenali musuh sebenarnya. Paus mengecam kristen kanan atau fundamentalis kristen karena mereka pro free-market dan kapitalisme. Di Ameriksa Serikat mereka tampil dibawah bendera Republik kanan, tea party, konglomerat kristen dll

Paus Francis mengalami nasib yang sama dengan Obama, menghadapi dahsyatnya black campaign, dengan dicap sebagai sebagai 'neo socialism', 'ignorant', 'tak paham ekonomi'.

Mari mencermati perjuangannya dan mempelajari pemikirannya: APOSTOLIC EXHORTATION - EVANGELII GAUDIUM, sebelum menjustifikasi semaraknya propaganda.

Bagaimana kristen protestan indonesia ttg Kapitalisme?

Ternyata masih asik haleluya memuja Jesus Allah di (GEDUNG) gereja. Gereja kembali terwujud seperti Second Temple yang telah dihancurkan, sebagai temple atau kuil atau tempat pemujaan. Umat kristen yang memiliki denominasi dan dogma berbeda-beda dapat dimaklumi bila masih tetap enjoy bergumul dalam ibadah pemujaan.

Tetapi bagi yang mengaku pengikut Jesus di Indonesia, tak boleh lupa kata kunci IKUT, yang artinya aktif bertindak/berbuat mencontoh Jesus.

Selain itu istilah perkataan Jesus 'ekklesia' jauh tidak sekedar istilah 'gereja', melainkan kelompok orang terpilih yang dipanggil keluar untuk berkarya.

Pengikut Jesus, selaku orang pilihan yang terpanggil keluar, dapat memulai riset dilingkungannya pengaruh kerusakan akibat free market/kapitalisme, (misalnya pemiskinan petani dan peternak akbiat monopoli/oligopoli, ketimpangan kaya dan miskin, money politik) Luk 12:15. Luk 12: 16-21 adalah perikop yang dapat jadi bekal menTeladani ucapanNya.