Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Catatan Akhir Tahun

smile's picture

Kuasa Kegelapan bukan melulu berhubungan dengan kemenyan, jimat atau penyembahan berhala.Kuasa kegelapan, sering membutakan orang dengan semua dunia gaib. Jika orang tidak berhubungan dengan jimat,ilmu mistis, atau pun penyembahan berhala, maka secara lahiriah mereka merasa “bersih” terhindar dari semua kuasa kegelapan itu.

Persepsi itu banyak dipahami oleh orang-orang yang belum berpegang teguh terhadap suatu ajaran yang sesungguhnya dari Firman Tuhan. kebanyakan merasa bersih, tatkala sebenarnya yang berada dalam “keadaan bersih” sangat rentan dan mungkin saja berinteraksi dengan kuasa kegelapan melebihi orang yang sudah dicap sebagai orang-orang yang berhubungan dengan kuasa kegelapan itu sendiri.

Banyak orang mungkin merasa aman dan tenang-tenang saja walaupun sebenarnya dibalik semua itu kehidupannya dalam ambang kehancuran.

Tidak percaya dengan dunia gaib, tertawa melihat orang yang begitu takut melihat hantu, ataupun mencemooh orang-orang yang menyembah berhala adalah suatu hal yang erapkali terjadi tanpa bisa dipungkiri.

Yang saya rasakan, hal itu terjadi kepada saya sendiri.

Kadangkala saya merasa  hidup dalam keadaan aman-aman saja, semua nampak terkendali, akan tetapi dibalik semua itu saya hidup dalam suatu keadaan semu yang menjerumuskan saya kepada kehidupan duniawi yang berat untuk ditinggalkan. Bangun pagi untuk memuji Tuhan, berdoa dan menyiapkan waktu khusus buat Tuhan, atau menjalankan perintah-perintah Tuhan, sepertinya menjadi suatu hal yang jarang dilakukan ketimbang hal keduaniawian lainnya seperti bekerja,pergi komsel setiap minggu, ke gereja setiap minggu, yang semuanya itu seperti suatu rutinitas belaka tanpa dilandasi keinginan terdalam dan kerinduan hati akan terjalinnya hubungan yang intim antara saya dengan Tuhan.

Kuasa kegelapan adalah ketika seseorang lebih memikirkan keduniawian ketimbang memikirkan rencana Tuhan dalam kehidupannya. Tak jarang saya sendiri berpikir sangat simple, kalau saya bukanlah hamba Tuhan ataupun utusan Tuhan, maupun orang suci yang diurapi Tuhan walaupun dapat dikatakan saya adalah salah satu pengerja dalam gereja.

Kadangkala saya juga merasa kalau saya hanya umat (jemaat) dalam sebuah komunitas gereja, yang punya kehidupan, keluarga dan rutinitas. Yang penting dalam kehidupan saya, saya tidak menipu, mencuri,membunuh,berzinah,ataupun hal-hal lainnya yang kita tahu itu adalah dosa.

Benarkah begitu?

Ketika saya mempunyai suatu pegumulan, ataupun kesusahan, saya datang kehadapan Tuhan, berdoa, berpuasa, atau melakukan semua hal yang saya anggap sebagai sebuah komunikasi dengan Tuhan.

Ketika saya sedang sakit, ditimpa banyak masalah, saya datang kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh, menangis,mengakui semua dosa dan kesalahan saya,mengadakan komunikasi yang baik dengan Tuhan tanpa lupa diembel-embeli dengan pujian penyembahan.

Benarkah itu?

Ketika “kita” memaksakan keinginan dalam permohonan ketimbang mendengarkan suara dan petunjuk Tuhan?

Ketika “kita” berteriak….”TUHAN…….Dengarlah doaku,kabulkanlah permintaanku, Tolonglah aku…..”

Dan ketika semuanya terjadi sesuai dengan keinginan “kita”, “kita” akan berteriak “HALELUYA…..Puji Tuhan….Terimakasih Tuhan!”

Atau ketika tak satupun doa yang “kita” panjatkan dipenuhi sesuai dengan keinginan yang begitu “kita” harapkan, lalu kita berkata lantang “Tuhan……….!
Kenapa ENGKAU tidak mendengar doaku? Kenapa ENGKAU tidak menolong aku?”

Benarkah itu?

Seberapa kristen nya kah saya….
Seberapa banyak kah saya mengenal juru selamat saya sendiri?
Juru selamat yang telah saya ucapkan di depan saksi-saksi ketika saya menjadi “kristen”
Seberapa banyak saya mendengar Firman dan panggilanNya?
Seberapa banyak Dia mendengar semua keluh kesah, permohonan, permintaan, dan doa-doa saya?

Seorang anak apakah sepantasnya hanya meminta walaupun pada hakekatnya Bapa pasti memberi apa yang anak minta?

Jadi, kuasa kegelapan bukanlah lagi melulu mengenai semua hal yang berbau mistis, akan tetapi sudah merupakan suatu tingkah laku yang diterapkan untuk menyangkal keberadaan Tuhan dalam diri saya sendiri, walau semuanya itu terjadi tanpa saya sadari.

Untungnya di akhir tahun ini ada sebuah refleksi yang mengingatkan saya dengan tiba-tiba,yang sekaligus menjawab semua tanda tanya yang selama ini berkecamuk dalam kehidupan saya.

Hidup tanpa cita-cita adalah hidup tanpa harapan
Tapi bercita cita tanpa berserah kepada Tuhan, adalah sia-sia
 

Tahun 2011 akan berlalu, biarlah semua ketidaktahuan terkubur dalam-dalam
Dan di tahun baru semuanya akan menjadi terang benderang
dan,.....

Semoga tahun 2012 berisi semua "goresan yang baik" dikertas putih yang baru,putih dan bersih...menunggu coretan dari penulisnya, yaitu kita sendiri


Happy New Year 2012
All Blosas.....



By smile
31Desember 2011

__________________

"I love You Christ, even though sometimes I do not like Christians who do not like You include me, but because you love me, so I also love them"