Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Kaisar Dewi

rogermixtin09's picture

Kaisar dewi,itulah julukan yang di berikan kepadanya ketika ia akhirnya memproklamirkan dirinya sebagai seorang kaisar.Sebelumnya dia hanyalah seorang permaisuri yang oleh karena ketidak mampuan dari suaminya sang kaisar yang sakit-sakitan ia pun terpaksa harus terjun mencampuri urusan-urusan negara yang mengakibatkan banyak pejabat tinggi dalam kekaisaran Tang salah paham dan membencinya.Mereka menyangka sang permaisuri memang berambisi untuk merebut tahta, oleh karena itu mereka berupaya untuk menjatuhkanya dari jabatan permaisuri dengan berbagai cara,termasuk dengan memfitnahnya,namun alasan utama mereka yang membecinya sebenarnya berpegang pada norma-norma dalam budaya dan pemerintahan saat itu dimana seorang wanita haram hukumnya mencampuri urusan politik.

Suatu saat ketika sang permaisuri oleh karena fitnah dijebloskan kedalam penjara istana dingin dan dicabut gelar permaisurinya pada saat negara sedang genting menghadapi pemberontakan kerabat kaisar yang ingin merebut tahta,Kaisar bingung tidak dapat memutuskan apa yang harus dilakukan untuk mengatasi pemberontakan.Sementara itu sang permaisuri meskipun berada dalam penjara istana dingin tetap memikirkan cara dan menyusun strategi perang untuk menghadapi para pemberontak.Para pejabat yang setia dan mengetahui kemampuan permaisuri dalam pemerintahan ketika diundang oleh kasiar untuk membahas situasi itu sengaja tidak datang dengan alasan sakit untuk membiarkan sang kaisar kebingungan dalam mengambil keputusan dengan demikian mau tidak mau kaisar akan memulihkan kembali kedudukan permaisuri.

 

Dalam keadaan genting tersebut,dengan dibantu oleh seorang wanita kepercayaan permaisuri yang menemukan bukti-bukti bahwa permaisuri tidak bersalah namun difitnah,kaisar pun mengembalikan jabatan sang permaisuri.Akhirnya pemberontakan dapat diselesaikan dengan tekanan militer yang membawa misi damai.

 

Cerita diatas adalah cuplikan dari cerita dalam film drama seri china berjudul “ The shadow of empress Wu “ dimana dikisahkan seorang wanita yang oleh karena keadaan khusus dan cintanya kepada suami sang kaisar,keluarganya,dan negara,rela menghadapi segala bahaya dalam menentang tradisi yang melarang wanita turut campur dalam urusan negara.

Sang permaisuri yang dengan tulus ingin membantu suami,keluarga dan negara telah mendapatkan simpati yang besar dari rakyat bahkan musuh-musuh besarnya yang tadinya ingin melenyapkanya justru berbalik mendukungnya karena mereka melihat bukti ketulusan hatinya,namun dalam keberhasilan serta cintanya terhadap keluarga yang telah menimbulkan simpati dan hormat oleh rakyat dan juga musuh-musuhnya,ada satu kesalahan besar yang tidak disadari (bahkan sampai film ini tamat ) telah dilakukanya yang mengakibatkan kematian dari putra pertama yang adalah putra mahkota dan putra kedua yang diangkat sebagai putra mahkota menggantikan kakaknya yang wafat, sehingga akhirnya ketika kaisar wafat tidak ada pengganti kaisar yang mampu menjalankan pemerintahan yang memaksanya harus duduk disinggasana sebagai kaisar wanita yang dijuluki kaisar dewi.

Kesalahanya yang sangat besar yang tidak disadarinya itu ialah mempercayai seorang pendeta yang mengaku sanggup menyembuhkan sakit sang suami kaisar dan penyakit putra mahkota.Sang pendeta yang sedikit-sedikit bernubuat dan dihadapan permaisuri selalu mengaku mendapat petunjuk langsung dari Tuhan telah merebut simpati kaisar dan permaisuri sehingga mereka tidak lagi percaya kepada tabib kerajaan yang telah menyelidiki bahwa obat yang digunakan oleh sang pendeta sesungguhnya bukanlah obat yang menyembuhkan penyakit melainkan hanyalah obat kuat yang menimbulkan rasa nyaman sementara dan tidak menyembuhkan penyakit samasekali bahkan menimbulkan efek samping yang berbahaya bagi kesehatan.

 

Kaisar dan permaisuri adalah orang-orang yang tulus hatinya ingin menyembah Tuhan dan tahu bersyukur atas berkat Tuhan. Hal ini dibuktikan mereka dengan berjalan berbulan-bulan menuju ke gunung tempat mereka mengadakan persembahan kepada Tuhan.

Dalam film ini kita bisa melihat betapa seseorang yang bijaksana dan penuh perhitungan dalam segala hal sekalipun, dengan mudahnya jatuh ketika berhadapan dengan hal-hal yang berbau supranatural alias alam roh.Ada dua peran menyolok yang mewakili dua karakter manusia yang dapat kita lihat dengan jelas yaitu :

 

1 .Permaisuri Wu adalah karakter yang mewakili jutaan manusia lainya yang ketika berhadapan dengan agamawan atau pendeta yang mengaku memiliki kemampuan supranatural untuk melakukan mujizat atau pun mengaku bisa mendengar suara Tuhan atau suara Roh kudus dan mampu “melihat” hal-hal yang akan terjadi di masa depan alias bernubuat,akan sangat mudah percaya.

 

2 .Pendeta Ming adalah karakter yang mewakili para pendeta alam roh yang baik oleh maksud palsu ataupun dengan maksud jujur menggunakan sarana yang abu-abu alias kurang jelas karena sulit untuk membuktikannya ,yaitu kemampuan supranatural untuk merebut simpati jemaat.

 

Kemampuan mendengar suara Tuhan atau Roh kudus,kemampuan melihat hal-hal yang akan datang atau bernubuat,kemampuan berbahasa lidah dengan bunyi yang kacau balau alias tidak bisa dimengerti,adalah hal-hal berwarna abu-abu yang sulit dibuktikan kebenaranya,sekaligus juga sulit untuk dibantah kebenaranya.Membuktikan hal-hal diatas adalah benar-benar berasal dari Tuhan hanyalah bisa dilakukan dengan membandingkanya dengan firman Tuhan yang tercatat dalam Alkitab,namun ini juga adalah hal yang tidak mudah,karena pada umunya karakter permaisuri Wu tidak menguasai Alkitab bahkan juga tidak mau belajar Alkitab dengan sungguh-sungguh sehingga akan sangat mudah dipengaruhi.

 

Menjelang upacara penobatan sang permaisuri menjadi kaisar wanita atau kaisar dewi,kembali seorang pendeta lainya bernubuat bahwa Tuhan menghendaki sang permaisuri naik tahta menjadi kaisar menggantikan suaminya dan putra mahkota yang telah meninggal.Ketika permaisuri telah dinobatkan menjadi kaisar, sang pendeta pun membangun istana yang berfungsi sebagai museum dan prasasti untuk menyimpan surat-surat dari negara luar yang isinya memuji-muji keberhasilan sang permaisuri dalam menjalankan pemerintahan yang telah membawa negara dan rakyat dalam kemakmuran yang belum pernah dicapai oleh kaisar manapun dalam sejarah.Untuk hal itu sang pendeta meminta imbalan jabatan perdana menteri.Permaisuri pun menyetujuinya karena percaya akan nubuatan sang pendeta yang menurutnya telah terbukti menjadikanya seorang kaisar wanita.

 

Sehari sebelum pelantikan perdana menteri ,seorang pejabat kepercayaan kaisar dewi yang sudah lanjut umurnya meminta menghadap sang kaisar.Dia pun menunjukan kenyataan yang terjadi sebenarnya serta menerangkan bahwa menurut para agamawan bukan nubuatan dari sang pendeta yang menjadikanya kaisar, dan mereka tidak percaya dengan nubuatan seperti itu.

 

Permaisuri menjadi kaisar adalah kehendak dari para pejabat dan rakyat jelata yang sudah merasakan betapa dalam kepemimpinan sang kaisar wanita semenjak masih menjabat permaisuri telah mendatangkan kesejahteraan bagi negara dan rakyat. Dia berkata “ Jika engkau tidak membujuk rakyat dan memberikan alat-alat pertanian untuk mengembangkan pertanian maka tidak akan ada hasil panen yang baik selama bertahun-tahun “..... “ Jika engkau tidak memperlakukan negara-negara tetangga dengan baik,maka tidak akan ada kedamaian di negara ini “ ....” jika engkau tidak memanfaatkan bakat dari orang-orang pandai dalam negeri maka negara tidak akan makmur “...” Karena apa yang telah anda lakukan untuk negara inilah maka mereka meminta anda untuk menjadi kaisar mereka “.....” Jika anda tidak melakukan hal-hal itu ketika anda ingin menjadi kaisar,bahkan Tuhan pun tidak akan membantu anda “.

 

Pejabat Di Renjie adalah karakter dari segelintir orang yang mau menggunakan akalnya dengan baik untuk menilai sesuatu itu benar atau tidak.Dia menyelidiki asal usul ajaran pendeta Feng dengan belajar dari para agamawan dan membandingkanya dengan ajaran yang benar.Dia pun menemukan bahwa pendeta Feng membual.

Saya tidak tahu apakah dinasti Tang dengan kaisar dewinya adalah sejarah yang memang pernah terjadi atau hanya khayalan para insan perfilman cina,namun yang pasti bahwa karakter permaisuri WU dan pendeta Ming maupun pendeta Feng memang banyak terdapat dalam kehidupan kekristenan kita mulai dari abad-abad permulaan sampai saat ini.