Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Siapa yang mau Jadi TUHAN?
Siapa yang mau jadi TUHAN? Itulah pertanyaan saya kepada dunia ini. Ya, siapa yang mau jadi TUHAN? Sorry yeeee, saya ga minat jadi TUHAN.
Entah apa yang ada di otak HAWA waktu itu yang ingin seperti TUHAN mengetahui yang baik dan buruk (baca : jahat). Hanya karena ingin tahu, ingin tahu, ingin tahu maka wanita itu terjebak dalam permainan ular untuk mengkonsumsi buah yang dinyatakan oleh Lord God (YHWH ELOHIM) jangan dimakan. Persetanlah, wong buah itu jangan dimakan oleh Adam bukan saya. Jadi impactnya pasti ke Sadam eh Adam, bukan ke ane (begitulah mungkin yang ada di benak wanita itu). Benar atau salah dugaan saya, tidak menjadi hal yang penting.
Ya, well kalau mau menjebak wanita ternyata rumusnya gampang juga ya. Buat dia penasaran, tertarik,mengagumi, dan buat hasrat ingin tahunya meledak dan beri dia janji palsu. Dan hampir 100% wanita terjebak dengan cara ini. Terbuat dari tulang rusuk adam dan daging adam, sudah semestinya mereka sama cara berpikirnya. Tapi kenapa Adam tidak pernah tertarik dengan buah itu? Kenapa justru wanita itu? Cerdik juga ular itu. Ya cerdiklah, wong yang menciptakanNya juga cerdik LORD GOD (YHWH ELOHIM).
Ini hanya sebuah drama yang akan berakhir. Permainan dari invisible Hands. Sekarang saya akan tebak THEMA-nya. THEMA-nya/TOPIK-nya atau IDE UTAMANYA adalah : KESELAMATAN ! Alurnya adalah :
*Ciptakan sebuah komunitas yang kecil
*Berikan mereka tantangan yang resikonya 51:49 mereka pasti terjebak. Caranya? Ciptakan ular yang cerdik. Ingat, Thema harus masuk. Oleh karena itu Beri sedikit probability bahwa komunitas itu pasti menang biar kelihatan fair.
*Setelah terjebak, biarkan komunitas itu berkembang sambil mengamati habitnya dan ikut berpartisipasi didalamnya untuk beberapa hal tertentu demi mendukung thema. Ingat, jangan terlalu dalam ikut campur agar terlihat bahwa komunitas itu independen
*Sisipkan sedikit-demi sedikit Grand Scenario (Thema) kepada komunitas tersebut melalui orang-orang tertentu sehingga komunitas itu percaya. Jangan lupa berikan hal-hal yang tidak masuk akal bagi mereka untuk mendukung Grand Scenario.
*Di tengah cerita, Masuk ke dalam bagian cerita dengan heroic sebagai Juruselamat
*Siapkan ending yang bagus sehingga komunitas itu nanti melihat bahwa mereka benar-benar diselamatkan.
Kamu tahu tidak, siapa pemain2 dan figuran2 di drama itu? Mereka adalah orang-orang yang tidak tahu apa-apa. Mereka muncul tanpa pernah tahu. Mereka muncul tiba-tiba dan tidak mengerti tapi menjalaninya dengan tidak mengerti juga dan akhirnya terjebak dalam Grand Scenario. Aktor dan aktris yang muncul pertama kali bahkan tidak mengerti dan tidak tahu. Mereka hanya berjalan tanpa tujuan dan berakhir tanpa tujuan juga dan akhirnya terjebak dalam grand scenario. Aku juga aktor dalam drama itu yang aku juga tidak tahu darimana aku muncul dan akhirnya menjalani alur sesuai dengan drama dan terjebak dengan Grand Scenario. Lalu, apakah aku sadar dengan Grand Scenario itu? Busyet dah, aku lagi menuliskannya. Tapi persetan apakah ini bagian dari Grand Scenario tersebut atau tidak aku juga sudah tidak peduli.
AKU DAN BAPA adalah satu. Lebih tepatnya, Aktor, pemain dan Sutradara adalah Satu. Sekarang sebaiknya kita cari Penyandang Dana-nya (Big Boss). Apakah Big Boss menyetujui themanya atau sedang menikmati Dramanya sambil beristirahat?
Sekarang siapa yang mau jadi TUHAN?
- josia_sembiring's blog
- Login to post comments
- 3715 reads