Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Dihormati oleh Allah

mujizat's picture

Walaupun manusia hanya makhluk ciptaan Allah, namun ternyata Dia dapat menganggap ciptaan-Nya itu sebagai sesuatu milik-Nya yang sangat berharga, bahkan Allah sendiri pernah berfirman bahwa Dia akan menghormati manusia-manusia tertentu.

Wow,… ini sungguh luarbiasa, alangkah dahsyatnya jika kita termasuk sebagai orang yang dihormati oleh Allah, karena seseorang yang dihormati-Nya tidaklah mungkin untuk dibiarkan-Nya masuk neraka. Jika Anda menghormati seseorang, maka tentulah tidak mungkin Anda melakukan sesuatu yang buruk kepadanya atau memberikan sesuatu yang buruk kepada orang itu, melainkan Anda mungkin akan memberikan sesuatu yang baik, indah dan berharga kepada orang yang kepadanya Anda menaruh rasa hormat. Sebaliknya, jika Anda tidak menghormati seseorang, maka mungkin saja Anda akan berbuat kasar kepadanya ataupun Anda tidak akan tergerak memberikan sesuatu pemberian, ataupun jika Anda memberikannya juga, maka Anda tidak berpikir untuk memberikan sesuatu yang istimewa. Dengan pemikiran yang serupa, maka Allah pastinya akan memberikan sesuatu yang terbaik kepada manusia-manusia yang dihormati-Nya. Tetapi siapakah orang-orang beruntung itu? Ataukah Allah telah memilih orang-orang tertentu untuk dimuliakan-Nya dan menentukan orang-orang lainnya untuk direndahkan-Nya dan dipandang-Nya hina? Tulisan ini akan menjawab siapakah manusia-manusia yang dihormati oleh Allah.

Adapun anak-anak lelaki Eli adalah orang-orang dursila; mereka tidak mengindahkan TUHAN, ataupun batas hak para imam terhadap bangsa itu. Setiap kali seseorang mempersembahkan korban sembelihan, sementara daging itu dimasak, datanglah bujang imam membawa garpu bergigi tiga di tangannya dan dicucukkannya ke dalam bejana atau ke dalam kuali atau ke dalam belanga atau ke dalam periuk. Segala yang ditarik dengan garpu itu ke atas, diambil imam itu untuk dirinya sendiri. Demikianlah mereka memperlakukan semua orang Israel yang datang kesana, ke Silo. Bahkan sebelum lemaknya dibakar, bujang imam itu datang, lalu berkata kepada orang yang mempersembahkan korban itu: “Berikanlah daging kepada imam untuk dipanggang, sebab ia tidak mau menerima dari padamu daging yang dimasak, hanya yang mentah saja.” Apabila orang itu menjawabnya: “Bukankah lemak itu harus dibakar dahulu, kemudian barulah ambil bagimu sesuka hatimu,” maka berkatalah ia kepada orang itu: “Sekarang juga harus kauberikan, kalau tidak, aku akan mengambilnya dengan kekerasan.” Dengan demikian sangat besarlah dosa kedua orang muda itu di hadapan TUHAN, sebab mereka memandang rendah korban untuk TUHAN.

Kedursilaan anak-anak imam Elia tidak berhenti sampai di situ saja, sebab ternyata mereka juga suka menzinahi pelayan-pelayan Tuhan di bait Allah, seperti di ayat-ayat berikut:

Eli telah sangat tua. Apabila didengarnya segala sesuatu yang dilakukan anak-anaknya terhadap semua orang Israel dan bahwa mereka itu tidur dengan perempuan-perempuan yang melayani di depan pintu Kemah Pertemuan, berkatalah ia kepada mereka: “Mengapa kamu melakukan hal-hal yang begitu,sehingga kudengar dari segenap bangsa ini tentang perbuatan-perbuatanmu yang jahatitu? Janganlah begitu, anak-anakku. Bukan kabar baik yang kudengar itu bahwa kamu menyebabkan umat TUHAN melakukan pelanggaran. Jika seseorang berdosa terhadap seorang yang lain, maka Allah yang akan mengadili; tetapi jika seseorang berdosa terhadap TUHAN, siapakah yang menjadi perantara baginya?” Tetapi tidaklah didengarkan mereka perkataan ayahnya itu, sebab (itu) TUHAN hendak mematikan mereka (1 Sam 2:22-25).

Sikap imam Eli yang lembek terhadap anak-anaknya menunjukkan kekurang-seriusan dia dalam hal mendidik anak-anaknya itu, dan hal ini dianggap jahat di hadapan Tuhan. Kita lihat selanjutnya:

Seorang abdi Allah datang kepada Eli dan berkata kepadanya: “Beginilah firmanTUHAN: Bukankah dengan nyata Aku menyatakan diri-Ku kepada nenek moyangmu, ketikamereka masih di Mesir dan takluk kepada keturunan Firaun? Dan Aku telah memilihnya dari segala suku Israel menjadi imam bagi-Ku, supaya iamempersembahkan korban di atas mezbah-Ku, membakar ukupan dan memakai baju efod di hadapan-Ku; kepada kaummu telah Kuserahkan segala korban api-apian orang Israel. Mengapa engkau memandang dengan loba kepada korban sembelihan-Ku dan korban sajian-Ku, yang telah Kuperintahkan, dan mengapa engkau menghormati anak-anakmu lebih dari pada-Ku, sambil kamu menggemukkan dirimu dengan bagian yang terbaik darisetiap korban sajian umat-Ku Israel? Sebab itu—demikianlah firman TUHAN, Allah Israel—sesungguhnya Aku telah berjanji: Keluargamu dan kaummu akan hidup di hadapan-Ku selamanya, tetapi sekarang—demikianlah firman TUHAN—:Jauhlah hal itu dari pada-Ku! Sebab siapa yang menghormati Aku, akan Kuhormati, tetapi siapa yang menghina Aku, akan dipandang rendah (1 Samuel 2:27-30).

Nah,..

Menghormati Allah dapat dilakukan dengan memperhatikan perintah-perintah-Nya, segala aturan dan ketetapan-Nya untuk diterapkan dalam hidup sehari-hari. Pergi beribadah ke gereja adalah salah satu bentuk penghormatan kepada Allah, sebab dalam ibadah kita sedang manghadap Dia di hari Sabbat-Nya.

Adalah hak Allah untuk menerima segala rasa hormat manusia, segala ucapan syukur anak-anak manusia dan segala pujian tulus yang meluap dari hati anak manusia. Beribadah dengan PENUH SEMANGAT berarti menghormati hari Sabbat-Nya dan berarti pula menghormati Dia. Menghormati hamba yang diutus-Nya, atau hamba yang diurapi-Nya adalah bentuk lain cara kita menghormati Allah.

Banyak hal dapat kita kerjakan untuk menghormati kekudusan Nama-Nya, dan hari-hari yang masih tersisa merupakan kesempatan Anda dan juga saya untuk terus BELAJAR menghormati Allah. Dan Allah akan menghormati siapapun yang menghormati-Nya.

Salam kasih.

__________________

 Tani Desa