Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Naaman
Teks: 2 Raj. 5:1-18
Shalom, selamat pagi saudaraku. Dalam kesempatan kali ini, perkenankan saya mengulas sedikit tentang Naaman. Kisah ini pasti sudah cukup sering kita dengar, namun mungkin ada beberapa hal yang masih dapat direnungkan. Bagi yang meragukan akurasi historis kisah ini perlu mengingat bahwa Yesus sendiri juga menyebut tentang Naaman sebagai suatu fakta dalam Luk. 4:27, hal ini menunjukkan bahwa kisah ini diterima secara turun temurun oleh umat Yahudi sebagai kisah yang benar-benar pernah terjadi.
Apa yang dapat kita pelajari?
Setidaknya ada 3 hal yang dapat kita pelajari dari kisah ini.
(a) disebutkan dalam Kitab Suci bahwa Tuhan menyertai Naaman sebagai panglima perang, sekalipun ia orang Aram (ay. 1). Naaman baru menyatakan imannya kepada YHWH setelah ia menerima mukjizat melalui nabi Elisa (ay. 15,17). Artinya Tuhan juga menyertai orang-orang saleh di seluruh dunia, sekalipun mereka belum mengenal Tuhan dengan baik. Demikianlah kita membaca bahwa ada orang-orang seperti Yitro, mertua Musa, yang adalah imam tapi bukan dari keturunan Harun atau Abraham.
(b) catatan Kitab Suci menunjukkan bahwa Naaman disembuhkan dari sakit kusta yang parah setelah ia menaati perintah Elisa untuk mandi 7 kali di sungai Yordan (ay. 10). Awalnya Naaman menjadi kesal dengan perintah tersebut, tapi akhirnya ia menurut juga setelah mendengarkan nasihat para pegawainya (ay. 13-14). Teks ini menarik karena menunjukkan makna sesungguhnya dari iman yang sehat. Sebagaimana yang disampaikan dalam surat Yakobus, iman tidak berhenti dengan percaya saja namun disertai dengan tindakan nyata (Yak. 2:24). Apakah berarti hal ini membatalkan kalimat rasul Paulus bahwa iman saja cukup untuk menyelamatkan (Ef. 2:8)? Tidak. Karena yang dimaksudkan oleh Yakobus adalah iman yang sejati senantiasa disertai dengan ketaatan, dan dalam hal ini Paulus tampaknya setuju. Yang dimaksud Paulus dengan "perbuatan" atau "usaha" adalah menaati hukum Taurat, termasuk berpantang makanan tertentu, aturan tentang sunat, najis dll.(2) Kisah Naaman bagi saya menegaskan bahwa penuturan Paulus tentang iman yang menyelamatkan dapat diperdamaikan dengan penuturan Yakobus, artinya bahwa iman yang sejati dan menyelamatkan itu senantiasa disertai dengan ketaatan (obedience with faith).
(c) kisah tentang Naaman menggambarkan Elisa sebagai nabi Tuhan yang tidak menolak melayani seorang panglima dari negeri asing. Hal ini tampaknya juga memberi teladan untuk pelayanan kabar baik secara lintas budaya. Interpretasi misiologis dari kisah Naaman tersebut dibahas oleh Daniel Shinjong Baeq (1).
Bagaimana pendapat Anda?
Versi 1.0: 9 april 2016; versi 1.1: 18 april 2016, pk. 21:38.
VC
Referensi:
(1) Daniel Shinjong Baeq. Contextualizing religious form and meaning: A missiological interpretation of Naaman's petitions. IJFM 27:4, 2010. Url: http://www.ijfm.org/PDFs_IJFM/27_4_PDFs/baeq_27_4.pdf
(2) Felix Just. Http://catholic-resources.org/Bible/Paul-James.htm
Dari seorang hamba Yesus Kristus (Lih. Lukas 17:10)
"we were born of the Light"
Prepare for the Second Coming of Jesus Christ:
http://bit.ly/ApocalypseTV
visit also:
http://sttsati.academia.edu/VChristianto
http://bit.ly/infobatique
- victorc's blog
- Login to post comments
- 3502 reads