Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Mitos Ioanes Rakhmat 1

henso's picture

Tanggal 22 Maret 2009 yang lalu, Ioanes Rahmat ( IR ) menulis di koran
Tempo sebuah artikel berjudul "MITOS SOLA SCRIPTURA".
Menurut doi, ada 6 alasan bahwa sola scriptura hanyalah mitos yang tidak
mungkin dterapkan.

Dalam bagian ini saya akan membahas alasan 1 dan 2.

Menurut IR :

1. Prinsip "Sola Scriptura" tidak bisa dijalankan karena problem
    hermeneutis. Tidak ada penafsiran yang bisa mengangkat pesan atau
    makna murni teks Kitab Suci, menyebabkan prinsip Sola Scriptura tidak
    fungsional.

2. Ada kesenjangan sejarah dan kesenjangan budaya antara teks kuno
    Kitab Suci dan dunia masa kini si penafsir. Kesenjangan yang lebar ini
    menyebabkan cara berpikir, cara hidup, dan pandangan dunia zaman
    kuno terlihat sangat asing dan tidak relevan dalam pandangan masa kini.
    Perlu dibuat "jembatan-jembatan" yang dapat menghubungkan dunia
    zaman dulu dan dunia zaman sekarang ketika orang hendak
    menemukan makna teks suci yang relevan untuk zaman sekarang.

Jawaban Henso :

  1. Problem hermeneutis (penafsiran) bukan merupakan problem. Yang menjadi problem adalah kalo menafsir Alkitab tidak sesuai maksud asli penulis. Penafsiran seharusnya dilakukan untuk mencari tahu apa maksud dari penulis bagi penerima jaman itu ataupun jaman sekarang. Bukan mencari pembelaan atas pandangan ( presuposisi ) kita.
  2. Nampaknya IR melupakan Roh Kudus yang menyertai gerejaNya dan mencerahkan pikiran umat pilihan sehingga bisa memahami Firman Allah.
  3. Perbedaan terhadap tafsiran Alkitab, tidak menunjukkan bahwa makna murni tidak bisa dipahami. Perbedaan tafsiran seharusnya memperkaya umat Allah karena Alkitab itu Firman Allah, sepanjang tafsiran itu tidak bertentangan dengan Alkitab sendiri.
  4. Perbedaan sejarah dan budaya tidak berarti kita tidak bisa memahami Alkitab. Eksegese yang benar seharusnya menghasilkan makna murni baik pada jaman itu maupun jaman sekarang. 

Kesimpulan :

  1. Masalah utama bukan pada penafsirannya, tetapi pada presuposisinya. Jika IR memang tidak percaya bahwa Alkitab adalah FT yang menjadi tuntunan dan standard satu satunya, maka dia akan mencari semua argumen untuk mendukung teorinya.
  2. Konsepnya IR bermasalah disemua bidang : Kristologi, Doktrin Roh Kudus, Doktrin Alkitab, dll.

Demikian pandangan saya. Semoga ada komentar yang membuat saya semakin kaya.