Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Menagih Janji si "Negarawan"
Saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima penghargaan World Statesman Award (Anugerah Kenegarawanan Dunia) dari Appeal of Conscience Foundation, dia mengucapkan janji-janji ini:
"Ke depan, kami tidak akan mentolerir setiap bentuk kekerasan yang dilakukan oleh kelompok mana pun dengan mengatasnamakan agama," katanya.
"Kami tidak akan membiarkan penodaan tempat-tempat ibadah agama mana pun atas alasan apa pun. Kami akan selalu melindungi kaum minoritas dan memastikan tidak ada yang terdiskriminasi. Kami akan memastikan bahwa mereka yang melanggar hak-hak orang lain akan diganjar hukuman yang setimpal," kata SBY lagi.
Tiga minggu kemudian, sekelompok orang menagih janji ini. Mereka berasal dari jemaat GKI Pengadilan Bapos Taman Yasmin, Bogor dan jemaat HKBP Filadelfia Bekasi. Setahun lebih mereka menggelar ibadah di depan istana negara karena gereja mereka disegel oleh pemerintah. Mereka telah memenangkan gugatan di pengadilan, namun sampai saat ini pemerintah tetap bergeming.
Ibadah tanggal 23 Juni 2013 dilayani oleh pdt, Pelangi Kurnia Putri. Sengatan matahari terasa garang pada siang bolong itu. Aspal jalanan turut memantulkan panas sehingga sepatu pun ikut terasa panas. Suara bising kendaraan berlomba dengan nyanyian himne jemaat. Polusi yang menyembur dari knalpot menyelusup di antara helaan napas umat. Itu adalah contoh nyata risiko yang didapatkan dalam menyuarakan kenabian, yang menjadi tema ibadah seluruh jemaat GKI se-Indonesia. Ketika ribuan jemaat GKI lain mendengarkan uraian khotbah di dalam gedung yang nyaman dan adem, ada jemaat GKI yang berjuang untuk merebut kembali rumah ibadah mereka dari tangan penguasa.
Dalam khotbahnya, pdt. Pelangi menceritakan Yesus yang menyambangi orang yang dirasuki ribuan roh jahat di daerah Gadara, Mereka tinggal di pekuburan. Untuk ke sana, Yesus harus menyeberangi danau. Dua orang ini sangat berbahaya, sehingga tidak ada orang yang berani melintasi tempat itu.
Orang yang dirasuki banyak setan ini menghampiri Yesus. Terjadilan dialog antara Yesus dengan setan. Yesus mengusir setan agar keluar dari tubuh orang itu. Akan tetapi setan menawar agar diizinkan berpindah ke kawanan ternak yang ada di daerah itu.
Yesus mengizinkan. Maka ribuan setan itu merasuki kawanan ternak. Kawanan ternak itu kemudian terjun terjun dari tebing ke dalam air dan tenggelam. Penjaga ternak lari ke kota yang terdekat dan menceritakan apa yang telah terjadi. Segenap penduduk bergegas-gegas datang kepada Yesus, dan mendesak supaya Ia pergi meninggalkan mereka.
Dari kisah tersebut, pdt. Pelangi mengungkapkan tentang pentingnya arti kemanusiaan. Yesus mau merepotkan diri menyeberangi danau hanya untuk menemui orang kerasukan setan yang tinggal di pekuburan. Padahal dalam kebiasaan orang Yahudi, mereka cenderung menghindari datang ke pekuburan. Akan tetapi Yesus rela melakukan itu karena Dia menghargai kehidupan manusia. Dia ingin membebaskan orang itu dari belenggu setan. Setelah dilepaskan dari kekuatan setan, kehidupan pria ini menjadi lebih baik.
Gereja dipanggil untuk menyerukan suara kenabian agar kehidupan umat manusia menjadi lebih baik. Di dalam melaksanakan peran ini perlu memberikan ruang dalam berdialog. Hal ini dicontohkan oleh Yesus ketika bercakap-cakap dengan legion (nama setan yang merasuki pria ini). Yesus sebenarnya punya otoritas untuk menghukum setan ini. Akan tetapi Yesus tetap membuka ruang untuk berdialog. Sehubungan dengan ini, pendeta Pelangi memberi pesan kepada jemaat GKI Taman Yasmin dan HKBP Filadelfia untuk memberikan ruang untuk berdialog dalam perjuangan mereka.
"Menyuarakan kenabian itu memiliki risiko" tutur pdt. Pelangi sambil mengusap peluh di wajahnya. "Setelah membebaskan orang ini dari kekuatan jahat, Yesus justru diusir oleh warga desa itu," lanjutnya. Demikian juga dalam perjuangan menegakkan keadilan, jemaat GKI Taman Yasmin dan HKBP Filadelfia pasti mengalami berbagai risiko. Meski demikian, pdt. Pelangi berpesan agar mereka tidak surut semangat.
-----
Usai ibadah, salah satu perwakilan dari muslim syiah diberi kesempatan untuk memberikan sambutan. Sri Utami menyatakan keharuannya atas kepedulian sesama anak bangsa. "Orang-orang yang beda agama membela kami, sedangkan orang-orang yang seakidah justru memusuhi kami," katanya tanpa bisa menahan tangis.
Sambutan muslim syiah
Indahnya kebersamaan
------------
Communicating good news in good ways
- Purnawan Kristanto's blog
- Login to post comments
- 4686 reads