Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Ketekunan dan Keuletan Yosua dan Elisa

mujizat's picture

Musa adalah seorang nabi besar. Sepeninggal Musa, "dihasilkan" Yosua yang luarbiasa. Tetapi Yosua "menghasilkan" siapa? Elia juga nabi luarbiasa, dan sepeninggalnya, "dihasilkan" seorang Nabi Elisa, yang juga luarbiasa. Tetapi, Elisa "menghasilkan" siapa? Apakah Yosua gagal mempersiapkan penggantinya? Apakah Elisa juga tidak mempersiapkan penggantinya?

Menurutku, keberhasilan Musa menyiapkan penggantinya memang bukan usaha Musa, tetapi rencana TUHAN sendiri. "Keberhasilan" Musa adalah, karena dia memiliki Abdi yang luarbiasa, namanya "Yosua".

Satu ayat ini menunjukkan perilaku pemuda Yosua yang sangat menghormati hadirat TUHAN.

Keluaran 33:11 Dan TUHAN berbicara kepada Musa dengan berhadapan muka seperti seorang berbicara kepada temannya; kemudian kembalilah ia ke perkemahan. Tetapi abdinya, Yosua bin Nun, seorang yang masih muda, tidaklah meninggalkan kemah itu.

TUHAN melihat hati. Itu sebabnya, ketika dirasakan tugas nabi Musa sudah cukup, maka TUHAN sudah mempunyai penggantinya, yakni Yosua.

Bagaimana dengan Elisa?

Elisa, abdi Elia, tidak kalah ulet dan telaten dalam mengejar "hadirat  TUHAN", yakni panggilan kenabian. 2 Raja 2 mencatat keuletan Elisa.

2 Raja 2:2 Berkatalah Elia kepada Elisa: "Baiklah tinggal di sini, sebab TUHAN menyuruh aku ke Betel." Tetapi Elisa menjawab: "Demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau." Lalu pergilah mereka ke Betel.

2 Raja 2:4 Berkatalah Elia kepadanya: "Hai Elisa, baiklah tinggal di sini, sebab TUHAN menyuruh aku ke Yerikho." Tetapi jawabnya: "Demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau." Lalu sampailah mereka di Yerikho.

2 Raja 2:6 Berkatalah Elia kepadanya: "Baiklah tinggal di sini, sebab TUHAN menyuruh aku ke sungai Yordan." Jawabnya: "Demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau." Lalu berjalanlah keduanya.

Elisa yang saat itu mengetahui kalau Elia, tuannya, hendak terangkat ke sorga, dia sangat progresif mengejar panggilan kenabian. Ketika ditanya Elia, apa yang Elisa mau darinya, Elisa menjawab : "Dua bagian dari rohmu..."

Dan sama seperti Yosua, maka Elisa menerima estafet kenabian dari Elia.

Tetapi Elisa pun tidak memiliki penerus pengganti kenabiannya. Mengapa? Karena dia tidak memiliki "murid" yang ulet seperti dia. Malah Gehazi, murid Elisa, mata duitan, dalam kasus Naaman yang kena kusta.

Belajar dari kegigihan Yosua dan Elisa, seberapa tekun kita mengejar karunia-karunia Roh Kudus? Sebab ......

Kisah 1:4-5

1:4 Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang--demikian kata-Nya--"telah kamu dengar dari pada-Ku.
1:5 Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus."

Petrus dkk taat menantikan janji Tuhan untuk menerima Baptisan Roh Kudus. Beberapa hari ini merupakan "ulang tahun" masa advent penantian turunnya Roh Kudus. Semoga kita melakukan apa yang dapat kita lakukan, sesuai kehendak Allah.

Belajar dari keuletan, kegigihan, ketekunan Yosua dan Elisa

www.mujizat.net

__________________

 Tani Desa