Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Kakekku Bangkit!
"Peristiwa-peristiwa yang paling menyedihkan bagi kakek nenekku adalah pada saat mereka sakit. -- Kakekku meninggal tetapi bangkit!"
********
Jika kakek nenekku sakit, biasanya mereka berdiam diri sampai ada orang lain yang mengetahuinya. Jika salah satu di antara mereka sedang sakit, mereka biasanya mengirim pesan kepada ibuku melalui tetangganya atau sekadar memberi sinyal-sinyal.
Khusus untuk kakekku, kisah terakhir menjelang hari-hari hidupnya yang masih kuingat adalah saat ia sakit dan sudah sekarat ulmaut -- waktu itu, di memang sudah sebatang kara setelah nenekku meninggal 1 tahun sebelumnya. Selama berbulan-bulan ia sakit dan dibiarkan sendiri tanpa diperhatikan sepenuhnya oleh anak-anaknya. Ibuku juga, karena tempat tinggal kami berjauhan, jarang sekali menengok ayahnya yang sedang sekarat itu. Sewaktu ibuku merasa bahwa ayahnya sudah tidak ada harapan lagi, ia menyuruhku untuk mengantarkan kain kafan ayahnya. Aku, waktu itu membawanya sambil pergi ke sekolah.
Aku memang masih kecil, tetapi aku tahu bahwa kakekku pasti punya perasaan yang lain ketika aku berkata kepadanya, "Kek, ini "selimut putih" kakek titipan dari ibuku. Mungkin kakek akan pergi...". Demikian kataku. Kakeku tidak menjawab apa-apa, selain mendenguh, "ya…". Kemudian saya pamit dan pergi. Saya, berpikir, mungkin kakek memang sudah merasa tidak diperlukan atau dianggap ayah lagi oleh keenam anaknya dan beberapa cucunya. Seminggu kemudian, kakekku meninggal dunia, dan tersiar kabar jika kain kafan yang dibeli ibuku tidak cukup panjang; jadi, harus membeli tambahan lagi. Harap maklum, ibuku memang tidak berpengalaman dalam hal itu. Tetapi, ibuku sadar, bahwa hal itu sebagai pertanda yang kurang enak.
Tujuh hari berlalu, setelah kematiannya, kakekku pulang!! Peristiwa yang sungguh-sungguh tidak bisa dipercaya. Ia pulang dengan pakaian pada saat ia dikubur, kecuali kain kafannya yang tertinggal.
Langsung saja terjadi kegemparan di kampung kami. Semua orang tidak percaya dan ketakutan. Tetapi peristiwa ini segera reda ketika kakekku benar-benar membuktikan dirinya bukan hantu atau "yang lain". Ia normal sebagai manusia biasa dan seperti sediakala, kecuali ia tidak lagi sakit. Ia masih bisa bertahan hidup hampir 4 tahun kemudian. Sangat sulit dipercaya, justru orang yang memanggul "tanda salib" -- ia dkubur secara Kristen, meskipun ia bukan orang Kristen atas jasa seorang Pendeta -- nisan kuburnya, yang meninggal terlebih dahulu setelah kebangkitan kakekku itu.
Bersambung...
- Gedalia Lynch's blog
- 4801 reads