Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Hidup adalah Memilih

Waskita's picture

Ini hanya kisah sederhana ... cerita biasa ...

Hidup adalah memilih.

Siapakah kita dan akan menjadi apa kita, pilihan kitalah yang menentukannya.

Memang kita tidak bisa memilih kapan kita hidup dan kapan kita mati, meskipun terkadang kita tetap bisa memilih untuk mengakhiri hidup.

Selebihnya, hidup hanyalah masalah memilih.

Senang, sedih, kita masih bisa memilih suasana hati kita.

Memilih untuk berkata jujur atau berdusta demi menyelamatkan diri.

Memilih untuk berani menolak, meskipun untuk itu kita ditolak,

atau lebih baik kompromi demi penerimaan dan pengakuan.

Memilih taat atau berbuat dosa.

Memilih untuk mengaku dan minta ampun, atau lebih baik pergi menghindar demi rasa malu.

Memilih untuk mengampuni, atau lebih memilih hidup dalam belenggu kebencian.

Terkadang memang sulit mengampuni, bahkan untuk mengampuni diri sendiriakan dosa yang terlalu besar.

Tapi Tuhan ada untuk memulihkan, selalu ada kessempatan ke dua.

Ada yang memilih untuk merendahkan diri namun ada yang terus bertahan dalam keangkuhan.

Memilih untuk diam dalam kenangan bayangan masa lalu yang pahit, atau berdiri, meletakkan beban yang memberati dan melangkah lagi.

Memilih dimana kita akan tinggal, memilih pekerjaan hingga memilih dengan siapa kita akan menghabiskan sisa hidup.

Atau mungkin kita lebih memilih untuk sendiri?

Kadang kala memilih adalah hal yang mudah, namun sering juga menjadi sulit.

Sebab kita tahu bahwa dalam kemerdekaan dan kebebasan kita untuk memilih, di dalamnya tergantung tanggung jawab.

Sebab setiap pilihan mengandung konsekwensinya sendiri-sendiri. Yang tidak hanya akan berakibat bagi kita pribadi, tapi juga bagi orang lain.

Jadi semua bergantung kepada kita. Tuhan memberi kemerdekaan kepada manusia untuk memilih.

Manusia bukanlah manusia, tanpa kemerdekaan untuk memilih.

Tanpa keberanian untuk memilih dan memutuskan, manusia tidak akan akan bertumbuh.

Melalui keberanian untuk memilih dan memutuskan manusia akan berkembang.

Melalui pilihan-pilihan hati manusia akan diuji.

Melalui pilihan karakter manusia akan dibentuk.

Melalui apa yang kita pilih Tuhan bisa menilai hati kita.

Diantara begitu banyak pilihan ... ada satu yang sangat penting dan menentukan

yaitu Memilih untuk percaya atau tidak percaya.

Memilih kepada siapa kita akan mempercayakan percaya.

Jadi, apapun pilihan itu, jika engkau harus memilih, maka pilihlah kehidupan.

Jadi, apapun pilihan itu, jika engkau harus memilih, maka pilihlah kebenaran.

Jadi, apapun pilihan itu, jika engkau harus memilih, maka pilihlah pengampunan.

Sebab hanya dengan itu engkau akan tetap hidup. Tinggal aman dalam naungan Tuhan.

Teruslah melangkah, dan bergeraklah maju.

Masa lalu adalah pengalaman. Melaluinya kita bisa belajar.

Masa lalu adalah batu pijakkan. Melaluinya kita bisa bertumpu untuk berusaha naik semakin ke atas meraih masa depan.

Masa depan adalah tujuan, kemana kita akan pergi.

Masa depan adalah harapan yang ingin kita wujudkan.

Tapi yang terpenting adalah sekarang.

Sekarang adalah saat untuk memilih dan memutuskan.

Karena ada tidaknya esok ditentukan oleh pilihan kita saat ini.

Apakah kita akan kembali melangkahkan kaki.

Memilih, memilih dan terus memilih... Hingga akhirnya kita dihadapkan pada satu pilihan, untuk menyerahkan nyawa kita. Ketika hidup sudah selesai.

Penulis: kristiannovianto.blogspot.com

__________________

kalau saya tida ada di rumah, cari saya di sini