Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Doa Sebagai Komunikasi Yang Mesra, Indah Dan Penuh Sukacita

agustin's picture

Kita dikatakan sebagai orang beriman, sudah pasti pernah berdoa. Perbuatan ini tidak perlu diragukan lagi. Namun apabila kita ditanya doa itu apa? Apakah doamu selalu terkabul? Pasti kita akan berpikir sejenak untuk menjawabnya.


Saudara seiman, doa menurut saya adalah suatu komunikasi yang mesra, indah, dan penuh sukacita. Bayangkan saja apabila kita berkomunikasi dengan seseorang (suami, istri, anak, orang tua, sahabat, teman), namun hati kita was-was, tidak tenang, ragu-ragu dan jika sedang memerlukan saja, pasti komunikasi kita tidak akan mesra, hambar, dan tidak ada sukacita. Akan tetapi komunikasi yang mesra, indah, dan penuh sukacita ada pada waktu kita berdoa pada TUhan. Pada saat situasi hati kita sedih pun TUhan akan mengubahnya menjadi sukacita.


Doa kita kepada TUhan Yesus tidak akan terasa dingin, karena Dia tidak pernah menolak siapapun yang datang dan berkomunikasi denganNya. Bahkan TUhan Yesus telah mengajarkan pada kita satu doa yang indah, yaitu DOa Bapa Kami. Jelas dalam doa yang diajarkan ada tiga pokok penting yang harus kita perhatikan:

  1. Menyebut dan memanggil Allah sebagai Bapa yang begitu dekat dengan kita, Allah yang Mahakuasa, maha Hebat, dan Allah yang mau hadir sebagai Bapa.
  2. Memohon untuk keperluan kita/rejeki secukupnya serta pengampunan dosa-dosa kita
  3. Mendoakan sesame kita dan mohon untuk dikuatkan iman kita dari segala yang jahat.

 

Sehingga doa kita adalah suatu doa yang menyatukan antara kehendak kita dengan kehendakNya dan semua itu tidak mudah untuk kita lakukan, apabila kita tidak bertekun dan adanya kasih Allah.


Jika kita telah berdoa/berkomunikasi dnegan TUhan Yesus begitu mesra dan indahnya serta penuh sukacita, apakah pasti doa kita dikabulkan? Ya itu jawaban saya. Banyak orang yang mengatakan jawaban doa dari Tuhan Yesus ada tiga jenis yaitu : Ya, tunggu dulu, dan tidak. Tetapi menurut saya ketiga hal tersebut adalah “Ya”. Mengapa begitu? Karena jika jawaban “Ya” sudah jelas terbukti, sedangkan “tunggu dulu” dan “tidak” jawaban juga sudah terbukti. Dua jawaban tersebut menyatakan tantangan hidup yang harus kita jalani sebagai salib dalam hidup kita, dimana kita bisa belajar untuk lebih bersikap tekun dan rendah diri.


Demikianlah doa sebagai komunikasi yang mesra, indah dan penuh sukacita. Bagaimana kita akan dapat berkomunikasi dengan sesama atau mahasiswa bila kita tidak pernah berkomunikasi dengan Allah?


Lukas 18 : 7 “Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka?”


 Matius 6 : 6 “Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.”

__________________

Bu Agustin Widjiastuti