Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Bolehkah kita berhutang?

Sri Libe Suryapusoro's picture

Pernahkah Anda membaca buku tentang berhutang? Bolehkan kita berhutang?

Saya mempunyai kenalan yang hidupnya penuh dengan hutang. Memang sih, dia berhutang untuk membeli rumah, lalu membuat sumur di rumahnya. Tidak lama kemudian dia berhutang kembali untuk membeli motor. Sepertinya hutang tersebut wajar buat dirinya, tetapi mari kita lihat kembali kehidupan kenalan saya tersebut.

Ketika istrinya berniat memulai usaha sendiri (menjadi entreupener istilah kerennya atau menuju kuadran dua), mereka tidak lagi memiliki uang untuk modal. Mereka diharuskan membayar banyak hal setiap bulannya sehingga dengan keluarnya istri dari tempat kerjanya membuat perekonomian keluarga menjadi berantakan. Mereka tidak mempunyai tabungan, tidak bisa mandiri secara finansial.

Sebenarnya ada nilai plusnya kalau memang kita mengakui itu sebagai nilai plus. Sang suami menjadi bekerja keras karena harus melunasi hutang-hutang yang ada. Semangat kerjanya menjadi tinggi, semua kesempatan mendapatkan uang, dia coba. bahkan dia mencoba mencari pekerjaan kedua slain pekerjaan utamanya. Sebelum mereka memiliki hutang, sang suami hanya mau mengerjakan satu pekerjaan dan setelah itu bersenang-senang.

Tetapi tidak dipungkiri, keadaan di dalam ruamh tangga menjadi memanas. Suami dalam keadaan tertekan sehingga kejadian yang sepele pun bisa membuat dirinya marah-marah. Demikian juga sang istri, tertekan sehingga sering menangis sendiri ketika hari sudah malam. Anaknya pun menjadi korban karena tekanan yang tinggi dalam keluarga tersebut. jangan harapkan ada rekreasi atau makan malam di luar, akrena anggaran rumah tangga memang sangat di tekan. Apalagi acara kencan antara suami istri tersebut (syukurlah sampai saat ini saya masih ada agenda kencan bersama istri saya).

Jadi bolehkan kita berhutang? Saya persilahkan ke setiap pembaca. Boleh atau tidak, sangat tergantung Anda. Beberapa ahli keuangan menyarankan batas cicilan setiap bulan adalah 30% penghasilan istri dan atau suami. Harapannya, mereka bisa menghidupi keluarga dengan 70% dan tentu saja tetap memiliki tabungan.

Tabungan itu sangat penting supaya kita bisa membebaskan diri dari hutang. Yang paling ideal adalah hiduplah dari penghasilan yang kita peroleh. Dengan kata lain, tidak perlu berhutang apalagi menggunakan kartu kredit dengan tidak bijaksana.

__________________

Small thing,deep impact